Niky berjalan di belakang Adrian dengan canggung dan mencoba tidak gugup. Adrian lalu memperkenalkan Niky pada semua staff yang ada di ruangan itu. Di ruangan itu ada dua puluh staff, lima staf bergender lelaki dan sisanya bergender perempuan.
“Selamat pagi semuanya...” ucap Adrian menyapa semua staf yang ada di sana.
“Pagi Pak Adrian...” jawab semua staff kemudian berdiri dari tempat duduknya.
Adrian mundur dan berdiri di samping Niky.
“Semuanya ini adalah Niky, staff baru bagian accounting di sini. Mulai hari ini Niky akan membantu kalian bekerja.” ucap Adrian memperkenalkan Niky pada semuanya.
“Selamat pagi semuanya... mohon kerjasama dan bantuannya...” ucap Niky pada semua karyawan yang ada di sana.
Adrian lalu mengajak Niky berkenalan dengan semua staff yang ada di sana satu persatu.
“Niky ini Jessi... nanti dia akan membantu mu. Jika ada kesulitan kau bisa bertanya pada dia.” Adrian memperkenalkan salah satu staff pada Niky.
Tampak Jessi yang terpesona pada Niky. Gadis itu menjabat tangannya lama.
“Senang berkenalan dan bekerja dengan mu, Jessi. Mohon bantuan jika ada kesulitan nanti.” ucap Niky menarik tangannya dan barulah Jessi mengakhiri jabat tangan mereka meskipun Sebenarnya masih ingin berlama-lama memegang tangan Niky.
“Ya...” jawab Jessi tersenyum pada Niky dan tak melepaskan pandangannya dari lelaki itu.
Setelah berkenalan dengan Jessi, Adrian pun memperkenalkan Niky pada karyawan lainnya yang ada di ruangan itu.
“Jadi di sinilah tempat duduk mu.” ucapnya pada Niky dan berhenti di sebuah meja kosong yang terletak di sebelah meja Joey. Niky mengangguk dan menaruh tasnya ke meja itu.
“Baiklah Niky... kau bisa mulai bekerja hari ini. Jessi akan memberitahu tugas mu nanti. Aku pergi dulu.” ucap Adrian kemudian berlalu setelah menyapa kembali semua staf yang ada di sana.
Setelah agak lama Adrian pergi, ruangan yang tadinya sepi berubah ramai. Para staf wanita yang sedari tadi terus menatap Niky karena terpesona pada penampilannya, kini menghampiri lelaki itu sekedar untuk menyapa.
“Hai Niky...” ucap dua wanita menghampirinya. Niky membalas sapaan dua wanita itu dan tersenyum pada mereka.
Angel dan Mita berdiri di samping Niky yang duduk dan membagi camilan yang dibawanya.
“Niky... terimalah ini sebagai salam perkenalan dari ku.” ucap Angel sambil menyodorkan cupcake pada Niky dengan menunjukkan sikap termanisnya.
Tak mau kalah, Mita juga memberikan beberapa botol minuman yang di bawanya.
“Niky... terimalah ini sebagai tahap perkenalan dariku. Kau nanti pasti haus.” ucapnya menyodorkan tiga botol minuman dingin pada lelaki itu dengan menunjukkan sikap yang tak kalah manisnya dengan Angel.
“Terima kasih...” jawab Niky menerima pemberian Angel dan Mita dengan tersenyum.
Joey yang duduk di sebelah Niky tiba-tiba ikut bicara setelah melihat tingkah dua wanita itu.
“Angel... Mita... kau melupakan diri ku dan lebih memilih staf baru...” ucapnya dengan logat yang di buat memelas.
Angel dan Mita saling menatap karena sudah tak ada lagi yang bisa mereka berikan pada Joey.
“Joey ini untuk mu... kita bisa berbagi...” ucap Niky menyerahkan beberapa cupcake dan minuman pada lelaki itu.
“Terima kasih Niky.... ternyata kau mau berbagi dengan ku...” balasnya lalu menerima pemberian Niky walaupun sebenarnya dia hanya bercanda.
Jessi yang merupakan kepala staff accounting hanya menggeleng kan kepala saja melihat tingkah Angel dan Mita.
“Angel... Mita... kurasa sudah cukup perkenalannya. Dan kalian berdua bisa kembali ke tempat duduk kalian dan mulai bekerja.” ucap Jessi segera mengusir mereka berdua karena sebenarnya dia tak ingin melihat dua wanita itu mendekati Niky.
“Ah ya baik...” jawab Angel dan Mita persamaan dan segera kembali ke tempat duduk mereka masing-masing meskipun sebenarnya mereka kesal tapi tak berani membantah Jessi yang terkenal sebagai lady killer.
Setelah Angel dan Mita kembali ke tempat duduk mereka, Niky mulai menyalakan laptop yang ada di mejanya dan melihat beberapa aplikasi yang di pakai oleh perusahaan itu.
Niky melihat semua staf yang ada di ruangan itu mulai bekerja sedangkan dia tak tahu apa yang harus dikerjakannya.
Dia pun mencoba bertanya pada Joey yang terdekat dengan mejanya.
“Joey... hari ini apa yang bisa ku kerjakan ?” tanyanya lirih pada lelaki itu.
Joey meletakkan mouse-nya dan beralih menatap Niky.
“Santai saja bro... ini hari pertama mu bekerja. Nanti Jessi akan membimbing mu, tunggu saja.” balasnya sambil memakan cupcake lalu kembali menatap layar laptopnya.
“Baiklah kalau begitu Joey...” jawab Niky yang tak mau mengganggu teman barunya itu yang sekarang tampak serius menatap laptop di depannya.
“kring... kring...” telepon di meja Jessi berdering. Dan dia pun langsung menatapnya. Tampak wanita itu mengambil note dan juga pen lalu mencatat.
Setelah selesai melakukan percakapan melalui telepon, Jessi berdiri dari tempat duduknya sambil membawa catatan yang barusan dibuatnya menuju ke meja Niky.
“Niky ini daftar tugas mu hari ini.” ucap wanita itu sambil menyerahkan catatan pada Niky. Niky menerimanya dan membaca apa saja tugasnya, dan seketika dia mengerutkan dahinya.
“Maaf Jessi apa ini harus selesai semua hari ini ?” tanyanya pada wanita itu setelah berpikir dia tak mungkin menyelesaikan lima tugas itu dalam sehari.
“Tentu saja tidak Niky... itu tugasmu untuk satu minggu.” jawab Jessi sambil tersenyum genit dan bersikap anggun di depan Niky untuk menarik perhatiannya.
Namun Niky tampak tegang setelah membaca tugasnya dan sama sekali tak tergoda oleh perilaku Jessi.
“Jika ada kesulitan kau bisa tanya padaku...” ucapnya sambil membungkukkan badannya dan memperlihatkan bagian tubuhnya yang seksi. Namun Niky sama sekali tak melihatnya dan tampak berkeringat melihat daftar tugasnya.
Jessi pergi dan kembali ke tempat duduknya. Niky segera mempelajari dan mencoba mengerjakan tugas pertamanya itu.
“Jessi memang lady killer. Di hari pertama dia sudah memberimu tugas sebanyak itu. Selamat bekerja bro...” ujar Joey pada Niky setelah Jessie pergi sambil tertawa menatap Niky karena ada senasib dengannya, mengerjakan setumpuk laporan.
Niky tampak menarik nafas dalam-dalam dan mulai mengerjakan tugasnya.
Hari beranjak sore dan semua staf akhirnya pulang termasuk Niky. Lelaki itu keluar dari ruangan dengan muka kusut setelah mengerjakan tugas pertamanya.
Dia masuk ke maserati putihnya dan segera meluncur ke hotel dan bergegas masuk ke kamar yang di booking nya.
Di dalam kamar dia merebahkan diri sebentar sekedar untuk mengusir rasa lelahnya. Tiba-tiba dia teringat pada misinya.
“tik... tik...” Niky bangun dari tempat tidur membuka laptopnya lalu mulai mengetik rencana pembalasannya pada Wardana yang entah kapan dia akan merealisasikan rencananya itu.
Lelaki itu tampak berpikir mendalam dan mengingat semua penderitaan nya. Hingga malam tiba dan dia tertidur di depan laptop. Tanpa dia ketahui tulisannya yang belum selesai itu tiba-tiba terketik sendiri tanpa ada yang menyentuh keyboard nya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
baby ying
Salam kenal juga kak author
2022-04-17
1
penyuka vampir
Ga sabar nunggu lanjutnya
2022-04-10
0
tukang uleg
Rising star qmu niky
2022-04-10
0