Setelah keluar dari hotel Niky meluncur dengan maserati putihnya ke perusahaan yang di tunjukkan oleh Naomi setelah menyiapkan lamaran.
Dia meluncur menuju ke perusahaan Atmaja setelah mampir sebentar ke rumah makan untuk mengganjal perutnya yang kosong.
“Akhirnya sampai juga...” gumam Niky mematikan mesin mobilnya lalu merapikan dasinya dan keluar dengan membawa aplikasi lamaran.
Dia mendatangi pos security dan bertanya pada satpam yang sedang berjaga.
“Permisi pak... maaf sebelumnya aku diminta ke sini oleh Bapak Adrian. Apa aku bisa bertemu dengan nya ?” tanya Niky sopan pada salah satu satpam.
“Baiklah mohon ditunggu dulu aku akan mencoba menghubungi Bapak Adrian terlebih dulu.” jawab satpam itu lalu angkat gagang telepon dan menekan nomor ekstensi Adrian.
“tuut... tuut....” beberapa saat kemudian telepon tersambung.
“Halo Pak Adrian ini dari security pos 1. Barusan ada seorang lelaki yang ingin bertemu dengan bapak. Katanya ada janji dengan bapak.” ucap satpam itu di telepon.
“Lelaki... ehm... baiklah suruh dia masuk dan untuk menunggu dulu di lobby.” jawab Adrian singkat sambil berpikir siapa kira-kira lelaki yang ada janji dengannya.
“Apa mungkin dia adalah titipan dari Naomi...” batin lelaki yang berusia sebaya dengan Naomi setelah mengingat-ingat lagi.
“Baik Pak Adrian aku akan segera meminta nya masuk.” jawab petugas satpam itu kemudian mengakhiri panggilan dan kembali menatap Niky setelah meletakkan gagang telepon.
“Baik silahkan masuk sekarang juga ke kantor.” ucap satpam pada Niky.
“Terima kasih, pak.” jawab Niky tersenyum kecil pada lelaki itu lalu masuk ke kantor.
Niky menemui resepsionis yang ada di perusahaan itu itu lalu duduk setelah diminta menunggu. Tiga puluh menit kemudian telepon dari resepsionis berdering.
“kring... kring...” resepsionis yang ada di sana langsung mengangkat teleponnya sebelum dering ketiga.
“Halo pagi... dengan resepsionis. ada yang bisa dibantu ?”
“Apa seorang pelamar sudah ada di lobby ?” ucap Adrian bertanya pada resepsionis.
“Ya ada Pak Adrian. Seorang lelaki sudah menunggu selama tiga puluh menitan Pak.” jawab tugas resepsionis.
“Baiklah antar dia masuk ke ruang eucalyptus sekarang. Aku akan menunggunya di sana.” ucap Adrian dari balik telepon sambil membawa beberapa dokumen.
“Baik Pak Adrian...” jawab tugas resepsionis itu kemudian menutup telepon setelah Adrian mengakhiri panggilan kemudian menghampiri Niky dan mengantarnya ke ruangan eucalyptus.
“Silahkan masuk...” ucap petugas resepsionis itu membukakan pintu ruang tamu dan Niky segera masuk dan duduk menunggu.
Petugas resepsionis kembali ke tempatnya bertugas dan sesekali menoleh ke ruang tamu eucalyptus sekadar untuk melihat Niky.
“Apa dia mengikuti tes di sini. Kira-kira di bagian apa ya dia. Cowok itu tipe ku sekali.” batin petugas resepsionis yang tersenyum sendiri setelah menatap sosok lelaki tampan yang berhasil mencuri perhatiannya.
Tak berapa lama kemudian Adrian masuk ke ruang eucalyptus.
“Selamat pagi...” sapa Adrian menyapa Niky. Dia lalu duduk di depan Niky dan menatap nya.
“Selamat pagi...” jawab Niky. menyapa balik lelaki yang baru saja masuk ke ruang tamu.
Karena padatnya jadwal hari ini, Adrian pun langsung ke pokok permasalahan.
“Jadi anda yang tadi di titipkan oleh Naomi pada ku ?” tanyanya pada Niky.
“Benar pak... dan ini aplikasi lamaran saya.” jawab Niky lalu menyerahkan lamaran pekerjaan yang di bawanya pada Adrian.
Lelaki itu normal surat lamaran yang diberikan oleh Niki lalu segera membuka dan membacanya.
“Jadi saudara Niky belum lulus S2 ya... apa ada masalah ?” tanyanya setelah membaca kurikulum vitae milik Niky. Terlihat Niky tampak kerepotan mendapatkan pertanyaan itu.
“Orang tua saya sakit pak dan membutuhkan banyak biaya sehingga saya memutuskan untuk terminal sampai nanti ada biaya lagi.” jawabnya mencoba tenang meskipun gugup dan berharap lelaki itu tak bertanya lebih detail lagi tentang hal itu padanya.
Adrian kembali membaca kurikulum vitae Niky yang ada di tangannya dan melihat nilai Niky yang bagus.
“Saudara Niky apa tidak sayang dengan ijazah setinggi ini bekerja di tempat ini hanya sebagai staff accounting biasa ?” tanyanya setelah meletakkan lamaran kerja Niky kemeja.
“Tidak masalah pak Adrian. Saya berharap bisa bergabung di perusahaan ini.” jawab Niky mantap dan tanpa ragu
“kring... kring...” di dengan sesi interview ponsel Adrian berdering.
“Tolong tunggu sebentar.” ucap lagi itu kemudian keluar dari ruangan dan mengangkat teleponnya. Wajahnya tampak serius dan kembali melihat jadwal yang ada di tangan nya.
“tap... tap...” Adrian kembali masuk ke ruang tamu setelah selesai menerima telepon. Dia duduk sebentar dan segera memberikan jawaban pada Niky agar lelaki itu tidak menunggu.
“Saudara Niky untuk posisi accounting ini urgent. Dan besok saudara Niky sudah bisa bekerja di sini. Saya harap saya tidak salah pilih dan saudara Niky tak akan mengecewakan perusahaan ini.” ucap Adrian menatap langsung mata Niky.
“Terima kasih pak Adrian atas kepercayaannya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dan tidak akan mengecewakan bapak.” jawab Niky yang merasa senang karena tak percaya saat itu dia bisa mendapatkan pekerjaan tanpa tes apa pun.
“Baiklah sekian dulu interview kita kali ini saudara Niky. Saudara boleh pergi. Saya masih ada jadwal lainnya.” ucap Adrian pada Niky yang tampak buru-buru.
Mengetahui lelaki itu sangat sibuk dia pun segera keluar dari ruang tamu eucalyptus setelah berpamitan pada lelaki itu.
“kring... kring...” ponsel Adrian kembali berdering saat dia mau melangkahkan kaki keluar dari ruang tamu.
“Siapa lagi ya...” batinnya segera mengambil ponselnya mempercepat langkahnya keluar dari ruang tamu dan melihat nama penelponnya.
“Naomi... ya ada apa ?” jawab Adrian setelah melihat penelpon nya adalah temannya.
“Bagaimana Adrian apa kau sudah bertemu dengan Niky ?” tanya Naomi yang penasaran dan peduli.
“Yah... aku sudah bicara dengan lelaki itu barusan. Dan besok dia sudah mulai bekerja di sini.” jawabnya.
“Oh benarkah... terima kasih Adrian kau sudah mau membantu ku.” balas Naomi dari seberang telepon sambil tersenyum.
“Ya tak perlu sungkan padaku. Tapi kalau boleh tahu apa hubunganmu dengan lelaki itu sampai kau mau membantunya ?” tanya Adrian yang penasaran karena selama ini Naomi jarang sekali meminta bantuan padanya.
“Dia hanya adiknya kenalan ku.” jawab Naomi berbohong sambil tersenyum kecil.
Karena Adrian masih sibuk, dia pun segera mengakhiri percakapannya dengan Naomi dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang menumpuk.
Tampak Niky keluar dari perusahaan Atmaja dengan tersenyum lebar dalam maserati putihnya meluncur ke jalanan.
“Syukurlah aku sudah mendapatkan pekerjaan dan besok mulai bekerja.” gumam Niky yang tampak lega dan tersenyum lebar.
Dalam hati dia rasa berterima kasih pada Naomi. Dia mau menghubungi wanita itu, namun dia mengurungkan niatnya karena masih tak ingin bergelut dengan wanita kesepian itu malam ini. Dia pun melaju mobilnya ke sebuah hotel untuk bermalam sehari daripada pulang ke rumah setelah mempertimbangkannya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
yasmin
harusnya si naomi tau ya..secara gitu pengangguran yg sedang mencari pekerjaan,tapi mobilnya maserati...yang harganya sudah pasti fantastis..
si othor ada2 aja nih...😂😂
2022-10-22
0
hazelnut
Syukuran donk klao ketrima
2022-04-17
1
dark evil
Mantab bintang 10👍
2022-04-15
0