#17

Selama beberapa jam Yura menunggu, Winter tidak kunjung pulang ke mansion. Yura berpikir jika pria itu langsung pergi ke bandara tanpa pulang ke mansion dulu.

Yura sibuk main game di ponselnya seraya tiduran di ranjang. Dan ketika ia mendengar suara ketukan pintu, gadis itu segera menoleh dan beranjak dari ranjangnya dengan tersenyum. Dan ketika membuka pintu, ia pikir Winter. Ternyata Lusi.

"Maaf Nona, saya harus membawa beberapa baju Tuan Winter."

"Baju? kenapa bawa baju, kan bisa beli juga."

"Takutnya kami sibuk dan tidak sempat untuk membeli baju."

Alasan. Aku yakin bukan cuman Lusi saja yang mengurus Winter di sana.

"Winter dimana?" Tanya Yura kemudian.

"Ada di bawah nona."

"Oh, oke." Yura pun keluar dari kamarnya untuk menghampiri Winter dan Lusi segera mempacking beberapa baju, memasukannya ke dalam koper.

Ketika Yura menuruni anak tangga, ia baru ingat.

Harusnya aku yang memasukan baju-bajunya ke koper. Kenapa Lusi. Astaga ... Yura kau bodoh.

Yura pun segera berbalik kembali ke kamar, Winter mengerutkan dahinya bingung ketika melihat Yura tadi turun dan sekarang lari terbirit-birit ke kamarnya.

"Lusi, biar aku saja!" ucap Yura dengan nada sedikit meninggi.

Lusi yang kaget mendongak. "Tapi sudah selesai nona ..."

"Hah? sudah selesai?"

Lusi mengangguk.

"Kenapa tidak lama?" tanya Yura.

"Tidak banyak baju yang dibawa, hanya beberapa stel saja Nona."

Lusi menyeret kopernya keluar dari kamar, Yura mendengus kasar dan terpaksa mengikuti langkah Lusi.

Lusi lebih dulu berjalan menuju mobil yang parkir di depan. Ia memasukan koper ke mobil di bantu oleh Oris.

Yura menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir dengan wajah murung. Winter yang duduk di sofa sambil meminum segelas coffe menyimpan coffe nya di meja, ia menatap Yura sesaat kemudian beranjak dari duduknya.

Yura menunduk. Ia pikir Winter akan menghampirinya, tapi ternyata pria itu malah berjalan menyusul Lusi ke luar.

Ketika Yura mendongak ia hanya bisa menghela nafas melihat Winter sudah tidak ada di sofa.

Gadis itu segera berjalan ke teras depan.

"Ada berkas yang ketinggalan, Tuan. Tunggu sebentar," ucap Lusi lalu masuk ke dalam mansion. Ia berpapasan dengan Yura yang berdiri di ambang pintu.

Lihat, dia bahkan tidak mengatakan apapun kepadaku.

Yura menggerutu dalam hatinya ketika Winter berdiri membelakanginya dengan memasukan kedua tangannya ke saku celana.

Yura menekuk wajahnya, setidaknya ia berharap ada obrolan sebelum Winter ke luar kota.

Selama beberapa menit menunggu kedatangan Lusi yang sedang mencari berkas yang tertinggal. Mereka benar-benar hening tanpa obrolan, bahkan Winter tidak menoleh sama sekali ke belakang.

Yura menggaruk lengannya yang gatal, rasa gatal di campur dengan perasaan kesal membuat gadis itu menggaruk lengannya dengan kuat sampai akhirnya gelang mutiara yang di kenakan tak sengaja putus dan semua mutiara di gelang itu jatuh berhamburan kemana-mana.

"Yahhhh ..."

Dan saat itu Winter menoleh ke belakang, melihat Yura sedang mengambil mutiara nya satu persatu di lantai dengan berjongkok.

Winter pun segera membantu Yura mengumpulkan semua mutiara dari gelang gadis itu.

Setelah selesai Winter memberikannya kepada Yura.

"Akan aku perbaiki nanti," ucap Winter.

"Hmm," sahut Yura setelah semua mutiaranya terkumpul lagi.

Yura menunduk menghitung mutiara di tangannya. Kemudian Lusi pun datang, perempuan itu masuk lebih dulu ke mobil.

"Aku berangkat," ucap Winter.

Yura mendongak dengan wajah datar lalu mengangguk pelan.

Winter menaikkan satu alisnya kemudian tangannya terangkat mencubit hidung Yura.

"Aku hanya tiga hari Yura."

"Aku pergi dulu." Winter masuk ke mobil dengan Yura yang masih mematung di tempat.

Kenapa dia mencubitku.

Lamunan Yura buyar ketika mendengar suara mesin mobil yang menyala.

"Eh tunggu-tunggu."

Yura berlari mendekati mobil dan mengetuk jendela tempat duduk Winter. Winter menurunkan jendelanya.

"Itu ... aku, eum ... apa ya, aku lupa."

"Apa?" tanya Winter.

"Oh iya. Oleh-oleh, bawakan aku oleh-oleh yang banyak ya hehe."

Winter mengangguk.

"Yasudah, hati-hati. Byee ..."

Yura melambaikan tangan dengan tersenyum. Winter menaikkan kembali jendela nya dan mobil pun melaju keluar dari halaman mansion.

Yura berbalik masuk ke mansion dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Ada peningkatan nih," ledek Oris yang berdiri di dekat pintu.

"Eh, kau dari kapan berdiri di situ?"

"Dari tadi nona hehe."

"Huh, menyebalkan. Kau kenapa kembali ke sini?"

"Tuan Winter yang menyuruhku, karena dia mau keluar kota. Kau tidak senang aku kembali ke sini nona? kau kan tidak perlu memasak kalau ada aku."

"Dih, aku lebih suka memasak tau!" sahut Yura lalu berjalan melewati Oris. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti dengan ucapan Oris.

"Suka memasak atau suka dengan Tuan Winter nona?"

Yura berbalik kembali menatap Oris. "Berisik ya Oris!"

"Aku menyuruhmu membuat Tuan Winter jatuh cinta malah kau yang jatuh cinta duluan nona."

"K-kau ... apa maksudmu berbicara seperti itu."

"Kau mencintainya kan, Nona?" Oris tersenyum menggoda.

"A-aku. Tidak, aku tidak mencintainya. Aku hanya sedang berusaha meluluhkan si musim dingin Tuan mu itu Oris!" sahut Yura lalu segera pergi meninggalkan Oris. Ia tidak mau mendengarkan ucapan Oris yang terlalu berpikir jauh menurutnya.

Oris menggelengkan kepalanya. "Tidak cinta tapi cemburu dengan Lusi. Huh dasar perempuan."

*

Yura baru saja keluar dari kamar mandi setelah hidungnya mimisan. Ia duduk menatap dirinya di cermin, setelah mimisan wajahnya selalu pucat.

"Aku ini kenapa," gumam Yura seraya meneliti wajahnya di depan cermin.

"Aku tidak pernah mimisan sesering ini. Kepalaku juga sering pusing, badanku sering lemas tiba-tiba. Aku masih minum jamu bi Ijah, biasanya langsung sembuh tapi kenapa sekarang tidak ya."

"Apa aku periksa ke dokter saja? Ah tapi aku tidak mau minum obat kalau ternyata aku sakit ... Bagaimana ini ..."

Yura kemudian mengambil ponsel di tas dan mengetik gejala-gejala yang ia alami di google. Dan artikel yang muncul cukup mengagetkan Yura.

"Hahaha ... tidak, tidak mungkin. Ini google salah pasti." Yura tertawa dengan nada khawatir.

"Tidak, aku tidak mau periksa. Aku baik-baik saja, iya aku baik-baik saja," ucap Yura ke cermin di depannya. Yura memaksakan dirinya untuk tersenyum walaupun ia kepikiran dengan artikel yang ada di google tadi.

Karena tidak ada Winter, Yura tidur di ranjang. Ia terus berguling-guling tidak jelas.

Winter dan Lusi sedang apa ya ...

Ini sudah tengah malam, Yura masih belum tidur karena memikirkan Winter.

Kemudian ia mengambil ponselnya, mencari nama Winter di kontak telpon.

Aku telpon dia aja kali ya. Tapi kalau dia sudah tidur bagaimana.

Yura membulatkan mata ketika ibu jarinya tak sengaja menekan nomor Winter. Dan Winter langsung mengangkatnya.

"Ya?"

Yura segera menempelkan ponselnya ke telinga.

"Eum ... m-maaf, aku kepijit hehe."

"Oh, oke."

Winter pun mematikan panggilannya membuat Yura uring-uringan tidak jelas.

"Arrrghhhh pria musim dingin menyebalkan!" kesal Yura dengan menghentak-hentakkan kakinya di ranjang.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ulus imla

ulus imla

Yura Yura bilang dong kangen gitu ah

2022-07-27

0

lid

lid

oh iya🤣🤣🤣🤣winter

2022-06-30

0

lelah sekali

lelah sekali

aku sih sih dulu sering mimisan sakit kepala.batuk begitu kukira sakit biasa ternyata aku sakit parah dan koma hampir 2 bulan karna dulu takut juga sama obat+jarum suntik

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 #01 Di jodohkan
2 #02 Menolak
3 #03 Pertama kali bertemu.
4 #04 Gaun pengantin.
5 #05 Pernikahan (1)
6 #06 Pernikahan (2)
7 #07 Tidak bisa masuk kamar.
8 #08 Letta.
9 #09 Mimpi buruk & mimisan.
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61 Bertengkar di Klab
62 #62 Mengingat masa kecil
63 #63 Berusaha mencaritahu
64 #64 Hasil Tes DNA
65 #65 Penjelasan di masa lalu
66 #66 Siapa Yura?
67 #67 Menolak punya kakak
68 #68 Magma dan Winter
69 #69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70 #70 Magma di mansion De Willson
71 #71 Pingsan
72 #72 Gagal unboxing
73 #73 Mengetahui putrinya sakit
74 #74 ingatan kembali ...
75 #75 Benci Lautan
76 #76 Kebersamaan yang menyenangkan
77 #77 Pesta di hotel
78 #78 Summer dan Yura
79 #79 unboxing lagi
80 #80 Pertengkaran adik kakak
81 #81 Makam Nicholas
82 #82 Teman masa kecil Winter
83 #83 Hari Valentine
84 #84 Di Kantin
85 #Bunga untuk karyawan
86 #86 Donor
87 #87 Hampir di lecehkan
88 #88 Ingatan kembali lagi
89 #89 Teman masa kecil
90 #90 Anak anjing
91 #91 Koma
92 #92 Koma (2)
93 #93 Burung yang malang
94 #94 Burung bangau
95 #95 Noah & Kai
96 #96 Selamat tinggal Yura
97 #97 Selamat tinggal Yura (2)
98 #98 kremasi
99 #99 Melarung abu Yura
100 #100 Kenangan Yura
101 #101 Winter depresi
102 #102 Summer & intan
103 #103 Reagan Louis De Willson
104 #104 Winter & Reagan
105 #105 Melihat Yura
106 # 106 Melihat Yura (2)
107 #107 Melihat cctv
108 #108 Jalan-jalan ke mall
109 #109 Keluarga Benjamin
110 #110 Yura masih hidup
111 #111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112 #112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113 #113 berjuang sembuh (Flashback)
114 #114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115 #115 Tidak tahan
116 #116 Bertemu keluarga kembali
117 #117 Peti di tukar
118 #118 Italy (1)
119 # 119 Italy (2)
120 #120 Italy (3)
121 #121 Daddy Winter masuk guci
122 #122 Selamat tinggal Javier
123 #123 Selamat tinggal Javier
124 #124 Selamat tinggal Javier
125 #125 Hidup harus berlanjut
126 #126 Belajar memasak
127 #127 Reagan dan Yura
128 #128 Kebersamaan mereka
129 #129 Rumah Benjamin
130 #130 Yura cemburu
131 #131 Winter hanya mencintai Yura
132 #132 Mual lagi
133 #133 Yura hamil?
134 #134 memberitahu Winter
135 #135 Marah kepada Winter
136 #136 Nasi goreng keluarga De Willson
137 #137 Bumil dan suaminya
138 #138 Winter & Magma
139 #139 Tas dari Magma
140 #140 Winter yang aneh
141 # 141 Sea World
142 #142 Stress dengan sikap Winter
143 #143 masih berdebat
144 #144 De Willson bingung dengan Winter
145 #145 Bertemu Anaya di mall
146 #146 Masih ngidam
147 #147 Merasa bersalah
148 #148 marah kepada Winter
149 #149 Anaya pelakor
150 #150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151 #151 menabrak Anaya
152 #152 Anaya bertemu Maxime
153 #153 Winter menemui Anaya
154 #154 Anaya pergi ke korea
155 #155 Yura membahas Anaya
156 #156 marah kepada Reagan
157 #157 Bermain dengan Glory
158 #157 Pernikahan Nathan
159 #159 pakaian bayi
160 #160 lahiran
161 #161 Baby blues
162 #162 Magma memberi hadiah
163 #163 Happy ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
#01 Di jodohkan
2
#02 Menolak
3
#03 Pertama kali bertemu.
4
#04 Gaun pengantin.
5
#05 Pernikahan (1)
6
#06 Pernikahan (2)
7
#07 Tidak bisa masuk kamar.
8
#08 Letta.
9
#09 Mimpi buruk & mimisan.
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61 Bertengkar di Klab
62
#62 Mengingat masa kecil
63
#63 Berusaha mencaritahu
64
#64 Hasil Tes DNA
65
#65 Penjelasan di masa lalu
66
#66 Siapa Yura?
67
#67 Menolak punya kakak
68
#68 Magma dan Winter
69
#69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70
#70 Magma di mansion De Willson
71
#71 Pingsan
72
#72 Gagal unboxing
73
#73 Mengetahui putrinya sakit
74
#74 ingatan kembali ...
75
#75 Benci Lautan
76
#76 Kebersamaan yang menyenangkan
77
#77 Pesta di hotel
78
#78 Summer dan Yura
79
#79 unboxing lagi
80
#80 Pertengkaran adik kakak
81
#81 Makam Nicholas
82
#82 Teman masa kecil Winter
83
#83 Hari Valentine
84
#84 Di Kantin
85
#Bunga untuk karyawan
86
#86 Donor
87
#87 Hampir di lecehkan
88
#88 Ingatan kembali lagi
89
#89 Teman masa kecil
90
#90 Anak anjing
91
#91 Koma
92
#92 Koma (2)
93
#93 Burung yang malang
94
#94 Burung bangau
95
#95 Noah & Kai
96
#96 Selamat tinggal Yura
97
#97 Selamat tinggal Yura (2)
98
#98 kremasi
99
#99 Melarung abu Yura
100
#100 Kenangan Yura
101
#101 Winter depresi
102
#102 Summer & intan
103
#103 Reagan Louis De Willson
104
#104 Winter & Reagan
105
#105 Melihat Yura
106
# 106 Melihat Yura (2)
107
#107 Melihat cctv
108
#108 Jalan-jalan ke mall
109
#109 Keluarga Benjamin
110
#110 Yura masih hidup
111
#111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112
#112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113
#113 berjuang sembuh (Flashback)
114
#114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115
#115 Tidak tahan
116
#116 Bertemu keluarga kembali
117
#117 Peti di tukar
118
#118 Italy (1)
119
# 119 Italy (2)
120
#120 Italy (3)
121
#121 Daddy Winter masuk guci
122
#122 Selamat tinggal Javier
123
#123 Selamat tinggal Javier
124
#124 Selamat tinggal Javier
125
#125 Hidup harus berlanjut
126
#126 Belajar memasak
127
#127 Reagan dan Yura
128
#128 Kebersamaan mereka
129
#129 Rumah Benjamin
130
#130 Yura cemburu
131
#131 Winter hanya mencintai Yura
132
#132 Mual lagi
133
#133 Yura hamil?
134
#134 memberitahu Winter
135
#135 Marah kepada Winter
136
#136 Nasi goreng keluarga De Willson
137
#137 Bumil dan suaminya
138
#138 Winter & Magma
139
#139 Tas dari Magma
140
#140 Winter yang aneh
141
# 141 Sea World
142
#142 Stress dengan sikap Winter
143
#143 masih berdebat
144
#144 De Willson bingung dengan Winter
145
#145 Bertemu Anaya di mall
146
#146 Masih ngidam
147
#147 Merasa bersalah
148
#148 marah kepada Winter
149
#149 Anaya pelakor
150
#150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151
#151 menabrak Anaya
152
#152 Anaya bertemu Maxime
153
#153 Winter menemui Anaya
154
#154 Anaya pergi ke korea
155
#155 Yura membahas Anaya
156
#156 marah kepada Reagan
157
#157 Bermain dengan Glory
158
#157 Pernikahan Nathan
159
#159 pakaian bayi
160
#160 lahiran
161
#161 Baby blues
162
#162 Magma memberi hadiah
163
#163 Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!