#04 Gaun pengantin.

Benjamin mengetuk pintu kamar Yura jam sembilan pagi. Gadis itu telat sarapan, Benjamin mengetuknya sedikit lebih keras.

"YURA ..."

"AYURA BANGUN ..."

"YURA ..."

"Pelan-pelan dong, Pah." Bayuni datang menghampiri Benjamin.

"Jam berapa ini, dia masih saja tidur!" Sahut Benjamin memercak pinggangnya kesal.

Terdengar suara Yura yang sedang membuka kunci pintu nya.

"Pagi Dad, Pagi Mom ..." sapa Yura dengan setengah sadar, kepalanya menyender di sisi pintu dengan mata tertutup dan sesekali menguap.

Benjamin menggelengkan kepalanya. "Anak ini, sudah tau tidak boleh telat makan. Jam segini baru bangun!"

Yura berdecak. "Aku masih ngantuk Dad ah! jangan ganggu aku ..."

Yura hendak menutup pintu tapi Benjamin segera menahannya. "Baju pengantinmu ada di bawah, coba dulu."

Sontak kesadaran Yura pun terisi penuh. Matanya terbuka lebar. "A-apa? gaun pengantin?"

"Ayo Yura, coba dulu. Kalau kekecilan atau kebesaran masih bisa di perbaiki lagi sebelum acara besok." Bayuni menjelaskan.

"APA? BESOK?"

"Mom--"

"Tidak bisa membantah lagi," potong Benjamin menarik tangan Yura menuruni anak tangga.

Yura terus menggerutu sepanjang menuruni anak tangga. "Aku yakin ini pernikahan bisnis, kalau bukan, kenapa orang-orang ingin cepat aku menikah. Menyebalkan! seharusnya aku menikah dengan Nathan-ku!"

"Ini gaun pengantinmu."

Ada kotak coklat besar di lantai, Yura menatap kotak tersebut dengan sinis seraya menghela nafas.

"Sebenarnya siapa yang mau menikah denganku!" kesal Yura sambil menendang kotak tersebut.

"Jangan di tendang Ayura!!"

Yura merengek sambil menghentak-hentakkan kakinya. "Aaaaa ... Daddy ... aku tidak mau menikah."

"Yura ..." panggil Bayuni menuruni anak tangga. "Ada telpon dari Bella."

Bayuni memberikan ponsel tersebut. Yura langsung mengangkatnya.

"Apa?" tanya Yura.

"APA?!!" Yura berteriak membuat Benjamin dan Bayuni terhentak kaget sampai Bayuni mengelus dada nya sendiri.

"Ihhh ... kenapa aku tidak dapat undangannya!!" Benjamin menatap Bayuni penuh tanya, Bayuni hanya mengangkat kedua bahunya tidak tahu.

"Memang acaranya kapan?" tanya Yura.

"Besok Yura," sahut Bella di telpon.

"Be-besok ..." Yura terlihat kecewa dan tak bersemangat. Ia menurunkan ponsel yang menempel di telinganya, pandangannya berubah menjadi kosong membuat Bayuni khawatir sampai harus beberapa kali menggoyang-goyangkan tubuh Yura.

"Yura kau kenapa? Yura ..."

"Yura jangan buat Mom khawatir dong ah!"

Kemudian Yura menoleh perlahan kepada Ibunya. "Mom ..." ucapnya dengan pelan.

"Ya, kenapa sayang? kau baik-baik saja?" Bayuni meraup kedua pipi putrinya.

"Mom ..." tangis Yura pecah, ia memeluk Ibunya. Bayuni dan Benjamin saling menoleh bingung.

"Mom ... aku tidak jadi pergi undangan bersama Nathan-ku ... hiks."

Benjamin mengusap wajahnya kasar, tak habis pikir dengan Yura yang menangisi idolanya itu.

Semalam, sebelum masuk ke gedung acara meet&greet Nathan, mereka harus mengisi data terlebih dahulu, termasuk menulis email mereka masing-masing. Dan undangan itu pun di sebar secara online ke email fans yang beruntung.

Bayuni mendorong Yura pelan. "Dengar, setelah menikah nanti kurangi mengidolakan aktor itu. Jangan sampai membuat suamimu cemburu Yura ..."

"Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Menyebalkan!" ucap Yura kesal lalu kembali naik ke atas.

Peribahasa itu mengartikan Yura yang seakan-akan baru saja terkena musibah harus menikah dengan pria yang tidak dia cintai, malah mendapatkan musibah lagi dengan tidak mendapatkan undangan online dari Nathan.

*

Setelah pemaksaan yang cukup panjang akhirnya Yura pun mencoba gaun pengantin tersebut. Ia mematut dirinya di depan cermin dengan wajah lesu.

"Coba berputar," titah Bayuni.

Yura berputar dengan tak bersemangat, wajahnya terlihat muram walaupun gaun pengantin nya terlihat indah.

"Bagus sekali Yura ..." Bayuni tersenyum kagum sementara Yura hanya menghembuskan nafas tidak suka.

*

Yura duduk di kasur dengan masih memakai gaun pengantin, ia sedang mengobrol dengan Bella.

"APA?! KAU GILA AYURA!!"

"Semalam aku mau memberitahumu tapi otakku penuh dengan Nathan-ku, jadi aku lupa ..."

"Tapi, tapi bagaimana bisa kau di jodohkan dengan seorang pengusaha."

"Aku tidak tau, katanya orang tuanya teman Daddy saat kuliah dulu."

"Lalu, kau sudah tau wajah pria itu Yura?"

"Tidak, aku tidak tau sama sekali."

"Kalau Namanya?"

"Aku juga tidak tau namanya," sahut Yura dengan mengangkat kedua bahunya.

"Astaga Ayura ... Namanya saja kau tidak tau, kau kalau beli sepatu ke toko minimal kau tau sepatu seperti apa yang akan kau beli. Ini soal jodohmu kau tidak tau apa-apa ..."

"Jangan berbicara soal jodoh Bella, dia bukan jodohku!!"

"Ya terus? kau mau menikah dengan dia? bagaimana kalau ternyata dia sudah tua, Yura. Kau tidak tanya apapun dengan Daddy mu? umurnya, duda atau bukan."

"Aarrghhh aku tidak tau Bella ..." Yura mengaruk kepalanya frustasi. "Intinya dia baik dan ramah, hanya itu yang aku tau. Sudahlah aku tutup dulu, besok kau harus hadir ke pernikahanku!!"

*

Malamnya Yura berguling-guling tidak jelas di kamarnya, ia tidak bisa tidur, sesekali ia memukul-mukul guling karena kesal dengan pernikahannya besok.

Mau kabur juga tidak bisa karena banyak penjaga di luar.

Sementara Winter baru saja masuk ke mansion nya. Oris menyapa di depan dengan membungkukan badan bersama beberapa pelayan perempuan di belakangnya.

Oris mendengus melihat Winter berjalan melengos begitu saja melewati dirinya dan pelayan yang lain. Winter selalu seperti itu, terkadang seperti menganggap orang-orang di sekitarnya hantu yang tidak terlihat.

Di mansion ini Winter tidak tinggal bersama sepupu nya yang lain. Baik Arsen maupun Daniel memilih keluar dari mansion Maxime saat anak-anaknya berusia tujuh tahun, mereka memiliki mansion nya masing-masing.

Hal itu membuat keenam bocil yang selalu bersama-sama itu akhirnya terpisah dan mulai terbiasa hidup masing-masing.

Winter masuk ke kamarnya, membuka jas dan juga kemeja yang ia kenakan. Kemudian ia mengisi gelas dengan teh hangat yang ada di meja.

Ia membawa teh hangatnya ke kursi dekat jendela. Winter hanya memandang keluar dengan sesekali menyeruput teh hangat nya.

Besok pernikahannya, pria itu tampak tenang seolah tidak terjadi apa-apa.

Tapi sesekali ingatannya memutar wajah Yura, calon istrinya yang kemarin tidak sengaja bertemu di jalanan sampai menumpang di mobil nya untuk pergi ke gedung melati.

Ponselnya di meja berdering panjang, terlihat nama Summer di layar. Winter menyimpan teh nya dan mengangkat telpon Summer.

"Hai calon suami ..." Summer terkekeh pelan.

"Dia calon pengantinmu sial*n!" kesal Winter.

"Hehehe ... dia besok menjadi istrimu Winter."

"Kenapa kau tidak mau menikah dengan nya Summer?"

"Memang siapa yang mau di jodohkan? aku lebih baik mencari pasangan sendiri, kau juga kenapa tidak menolak saja kalau tidak mau."

"Ini permintaan Dad."

"Ah kau terlalu menuruti keinginannya Winter. Oh iya, aku sebentar lagi ke bandara. Agar tidak terlambat datang di hari pernikahan kembaranku ini ..."

Winter berdecak sementara Summer terkekeh. "Sudah, selamat istirahat calon suami ... bye."

"Summer kau--" ucapan Winter terpotong karena Summer langsung menutup telpon nya.

Selalu seperti itu, kedekatan mereka tidak berubah. Winter hanya banyak bicara dengan Summer saja.

Bersambung

Terpopuler

Comments

lid

lid

wkwkwkw ini summer belum ada ua thor

2022-06-29

0

Enjel Norlin Tangajo

Enjel Norlin Tangajo

tdk perna bosan bcnya

2022-05-11

0

Mien Mey

Mien Mey

yura sukanya sm nathan d jodohin sm summer nikahnya sm winter hadeh jodoh emg rahasia author yah eh mksudnya rahasi tuhan😅

2022-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 #01 Di jodohkan
2 #02 Menolak
3 #03 Pertama kali bertemu.
4 #04 Gaun pengantin.
5 #05 Pernikahan (1)
6 #06 Pernikahan (2)
7 #07 Tidak bisa masuk kamar.
8 #08 Letta.
9 #09 Mimpi buruk & mimisan.
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61 Bertengkar di Klab
62 #62 Mengingat masa kecil
63 #63 Berusaha mencaritahu
64 #64 Hasil Tes DNA
65 #65 Penjelasan di masa lalu
66 #66 Siapa Yura?
67 #67 Menolak punya kakak
68 #68 Magma dan Winter
69 #69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70 #70 Magma di mansion De Willson
71 #71 Pingsan
72 #72 Gagal unboxing
73 #73 Mengetahui putrinya sakit
74 #74 ingatan kembali ...
75 #75 Benci Lautan
76 #76 Kebersamaan yang menyenangkan
77 #77 Pesta di hotel
78 #78 Summer dan Yura
79 #79 unboxing lagi
80 #80 Pertengkaran adik kakak
81 #81 Makam Nicholas
82 #82 Teman masa kecil Winter
83 #83 Hari Valentine
84 #84 Di Kantin
85 #Bunga untuk karyawan
86 #86 Donor
87 #87 Hampir di lecehkan
88 #88 Ingatan kembali lagi
89 #89 Teman masa kecil
90 #90 Anak anjing
91 #91 Koma
92 #92 Koma (2)
93 #93 Burung yang malang
94 #94 Burung bangau
95 #95 Noah & Kai
96 #96 Selamat tinggal Yura
97 #97 Selamat tinggal Yura (2)
98 #98 kremasi
99 #99 Melarung abu Yura
100 #100 Kenangan Yura
101 #101 Winter depresi
102 #102 Summer & intan
103 #103 Reagan Louis De Willson
104 #104 Winter & Reagan
105 #105 Melihat Yura
106 # 106 Melihat Yura (2)
107 #107 Melihat cctv
108 #108 Jalan-jalan ke mall
109 #109 Keluarga Benjamin
110 #110 Yura masih hidup
111 #111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112 #112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113 #113 berjuang sembuh (Flashback)
114 #114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115 #115 Tidak tahan
116 #116 Bertemu keluarga kembali
117 #117 Peti di tukar
118 #118 Italy (1)
119 # 119 Italy (2)
120 #120 Italy (3)
121 #121 Daddy Winter masuk guci
122 #122 Selamat tinggal Javier
123 #123 Selamat tinggal Javier
124 #124 Selamat tinggal Javier
125 #125 Hidup harus berlanjut
126 #126 Belajar memasak
127 #127 Reagan dan Yura
128 #128 Kebersamaan mereka
129 #129 Rumah Benjamin
130 #130 Yura cemburu
131 #131 Winter hanya mencintai Yura
132 #132 Mual lagi
133 #133 Yura hamil?
134 #134 memberitahu Winter
135 #135 Marah kepada Winter
136 #136 Nasi goreng keluarga De Willson
137 #137 Bumil dan suaminya
138 #138 Winter & Magma
139 #139 Tas dari Magma
140 #140 Winter yang aneh
141 # 141 Sea World
142 #142 Stress dengan sikap Winter
143 #143 masih berdebat
144 #144 De Willson bingung dengan Winter
145 #145 Bertemu Anaya di mall
146 #146 Masih ngidam
147 #147 Merasa bersalah
148 #148 marah kepada Winter
149 #149 Anaya pelakor
150 #150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151 #151 menabrak Anaya
152 #152 Anaya bertemu Maxime
153 #153 Winter menemui Anaya
154 #154 Anaya pergi ke korea
155 #155 Yura membahas Anaya
156 #156 marah kepada Reagan
157 #157 Bermain dengan Glory
158 #157 Pernikahan Nathan
159 #159 pakaian bayi
160 #160 lahiran
161 #161 Baby blues
162 #162 Magma memberi hadiah
163 #163 Happy ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
#01 Di jodohkan
2
#02 Menolak
3
#03 Pertama kali bertemu.
4
#04 Gaun pengantin.
5
#05 Pernikahan (1)
6
#06 Pernikahan (2)
7
#07 Tidak bisa masuk kamar.
8
#08 Letta.
9
#09 Mimpi buruk & mimisan.
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61 Bertengkar di Klab
62
#62 Mengingat masa kecil
63
#63 Berusaha mencaritahu
64
#64 Hasil Tes DNA
65
#65 Penjelasan di masa lalu
66
#66 Siapa Yura?
67
#67 Menolak punya kakak
68
#68 Magma dan Winter
69
#69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70
#70 Magma di mansion De Willson
71
#71 Pingsan
72
#72 Gagal unboxing
73
#73 Mengetahui putrinya sakit
74
#74 ingatan kembali ...
75
#75 Benci Lautan
76
#76 Kebersamaan yang menyenangkan
77
#77 Pesta di hotel
78
#78 Summer dan Yura
79
#79 unboxing lagi
80
#80 Pertengkaran adik kakak
81
#81 Makam Nicholas
82
#82 Teman masa kecil Winter
83
#83 Hari Valentine
84
#84 Di Kantin
85
#Bunga untuk karyawan
86
#86 Donor
87
#87 Hampir di lecehkan
88
#88 Ingatan kembali lagi
89
#89 Teman masa kecil
90
#90 Anak anjing
91
#91 Koma
92
#92 Koma (2)
93
#93 Burung yang malang
94
#94 Burung bangau
95
#95 Noah & Kai
96
#96 Selamat tinggal Yura
97
#97 Selamat tinggal Yura (2)
98
#98 kremasi
99
#99 Melarung abu Yura
100
#100 Kenangan Yura
101
#101 Winter depresi
102
#102 Summer & intan
103
#103 Reagan Louis De Willson
104
#104 Winter & Reagan
105
#105 Melihat Yura
106
# 106 Melihat Yura (2)
107
#107 Melihat cctv
108
#108 Jalan-jalan ke mall
109
#109 Keluarga Benjamin
110
#110 Yura masih hidup
111
#111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112
#112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113
#113 berjuang sembuh (Flashback)
114
#114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115
#115 Tidak tahan
116
#116 Bertemu keluarga kembali
117
#117 Peti di tukar
118
#118 Italy (1)
119
# 119 Italy (2)
120
#120 Italy (3)
121
#121 Daddy Winter masuk guci
122
#122 Selamat tinggal Javier
123
#123 Selamat tinggal Javier
124
#124 Selamat tinggal Javier
125
#125 Hidup harus berlanjut
126
#126 Belajar memasak
127
#127 Reagan dan Yura
128
#128 Kebersamaan mereka
129
#129 Rumah Benjamin
130
#130 Yura cemburu
131
#131 Winter hanya mencintai Yura
132
#132 Mual lagi
133
#133 Yura hamil?
134
#134 memberitahu Winter
135
#135 Marah kepada Winter
136
#136 Nasi goreng keluarga De Willson
137
#137 Bumil dan suaminya
138
#138 Winter & Magma
139
#139 Tas dari Magma
140
#140 Winter yang aneh
141
# 141 Sea World
142
#142 Stress dengan sikap Winter
143
#143 masih berdebat
144
#144 De Willson bingung dengan Winter
145
#145 Bertemu Anaya di mall
146
#146 Masih ngidam
147
#147 Merasa bersalah
148
#148 marah kepada Winter
149
#149 Anaya pelakor
150
#150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151
#151 menabrak Anaya
152
#152 Anaya bertemu Maxime
153
#153 Winter menemui Anaya
154
#154 Anaya pergi ke korea
155
#155 Yura membahas Anaya
156
#156 marah kepada Reagan
157
#157 Bermain dengan Glory
158
#157 Pernikahan Nathan
159
#159 pakaian bayi
160
#160 lahiran
161
#161 Baby blues
162
#162 Magma memberi hadiah
163
#163 Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!