#06 Pernikahan (2)

"Hahaha Winter? Hahaha ..." Yura tak henti-hentinya tertawa mendengar nama calon suaminya yang menurutnya aneh itu.

Dan lebih parahnya lagi hanya dia sendiri yang tertawa. Semua orang di gedung hening dan menatap heran calon pengantin perempuan itu yang tertawa terbahak-bahak.

Jangan tanya seberapa kesalnya Benjamin dan Bayuni melihat sikap Yura. Keluarga De Willson hanya bisa menggelengkan kepala saja.

Pendeta di dekatnya berdehem lalu berbicara pelan. "Nona, orang yang memberi nama Winter ada di sini."

"Dimana?" tanya Yura dengan masih tertawa.

Yura mengikuti arah pandang pendeta tersebut yang mengarah ke wajah Maxime yang duduk dengan wajah datar.

Sontak Yura pun berhenti tertawa melihat wajah Maxime yang datar seperti Winter. Tapi kemudian pandangan Yura menatap pria yang duduk di samping Maxime. Summer.

"Loh ..." Yura menatap bergantian Summer dan Winter.

"Kembaran ku," ucap Winter yang tahu Yura bingung dengan wajah Winter yang sama dengan pria yang duduk di dekat Maxime.

"O-oh ..."

Janji pernikahan kembali di ulang untuk ketiga kalinya. Dan syukurlah, kali ini Yura tidak banyak bercanda lagi.

Setelah itu mereka memasang cincin di jari pasangannya masing-masing.

"Kau boleh mencium pengantinmu," ucap Pendeta tersebut.

"Hah?" Yura menoleh kepada pendeta dengan melebarkan matanya.

Winter maju selangkah demi selangkah. Nafas Yura seketika memburu, ia pun memundurkan langkahnya perlahan sambil menelan saliva nya susah payah.

Jangan ... jangan es batu ... jangan mendekat.

Yura menggelengkan kepalanya menatap Winter. Tapi Winter justru menarik kepala Yura mendekat dan mencium keningnya, jantung Yura seakan berhenti sesaat.

Orang-orang pun memberi tepuk tangan sebagai ucapan selamat untuk pengantin baru itu. Yura masih membeku di tempat, tak percaya ada pria yang mencium nya untuk pertama kali.

*

Setelah selesai, acara di lanjutkan dengan banyaknya hiburan. Sudah beberapa penyanyi ikut menyumbangkan lagu di acara pernikahan Winter dan Yura.

Dan yang di tunggu-tunggu adalah naiknya Nathan ke atas panggung. Para fans langsung bertepuk tangan, begitu pula dengan para tamu yang lain.

Yura menjerit kesenangan di samping Winter. Ia saling melambaikan tangan dengan Bella.

Yura pun turun dari altar dengan memegang bawah gaun nya yang terlalu panjang. Ia berlari mendekati sahabatnya itu dengan senyum mengembang di wajahnya.

Winter menatap Lusi yang berdiri di dekat keluarganya. Lusi pun naik ke altar menghampiri Winter.

"Dia jadi terbawa kaku juga bersama kembaranmu bos," ucap Julian kepada Summer.

Dua pria itu sedang menikmati lagu yang di nyanyikan oleh Nathan dengan sesekali meneguk wine di tangan nya.

"Siapa?" tanya Summer.

"Tuh ..." Julian menunjuk Lusi yang sedang menaiki beberapa anak tangga ke atas altar.

"Kalau dia banyak bicara sepertimu sudah di pecat dari dulu!" sahut Summer membuat Julian terkekeh.

"Hehe, tidak mungkin kan aku banyak diam seperti patung. Hanya kembaran mu saja yang kuat jadi patung, bos!"

Summer hanya berdecak kemudian mengalihkan pandangan ke kerumunan fans Nathan yang berada di bawah panggung sambil ikut bernyanyi bersama, dengan mengayunkan lengannya ke kanan kiri mengikuti irama lagu. Summer melihat istri kembarannya itu yang lebih antusias bernyanyi dengan Nathan daripada berbicara dengan Winter.

"Besok pembukaan yayasan Tuan," ucap Lusi.

"Laptop," ucap Winter.

"Hah? T-tapi anda sedang menikah Tuan."

Winter mendelik ke arah Lusi dan Lusi pun hanya bisa pasrah untuk menuruti keinginan Tuan nya itu. Ia turun untuk mengambil laptop dan kemudian kembali naik untuk memberikan laptop itu kepada Winter.

Maxime dan Milan sedang mengobrol bersama Benjamin dan Bayuni. Kemudian Maxime melihat putra nya yang sibuk sendiri dengan laptop di paha nya.

"Apa-apaan dia itu," ucap Maxime.

Milan, Benjamin dan Bayuni pun mengikuti arah pandang Maxime.

"Sedang menikah malah sibuk bekerja," lanjut Maxime. Milan menggelengkan kepalanya.

"Kau pernah lihat acara pernikahan seperti ini?" tanya Keenan kepada Aiden.

"Belum," sahut Aiden.

"Pengantin perempuan sibuk dengan idola nya, pengantin laki-laki sibuk dengan kerjaannya ..." Keenan menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

Kemudian Maxime berjalan menghampiri Winter dan mengambil laptop dari paha pria itu.

"Dad ..."

"Lebih baik kau bawa istrimu ke sini dan ajak dia berbicara dari pada mengurus pekerjaan di waktu tidak tepat seperti ini, Winter. Kau ini sedang menikah!!"

"Kita akan membangun mall baru di--"

"Dad tidak perduli, kau mau membangun apa. Yayasan, mall, showroom mobil. Terserah kau saja, tapi sekarang bawa istrimu ke sini dan berbicara dengannya Winter!"

"Bicara apa?" tanya Winter.

"Coba tanya, kapan matahari dan bulan bisa muncul bersama," ucap Summer yang tiba-tiba datang bersama Julian.

"Ini lagi!" Maxime memukul pelan lengan Summer.

"Kenapa Dad?" tanya Summer.

Julian berdiri di samping Lusi sambil tersenyum menggoda. Lusi terlihat acuh dan datar.

"Kau yang seharusnya menikah dengan Yura, sikapmu dan Yura itu cocok. Winter lebih banyak diam, kasihan Yura ..."

"Astaga Dad ... jangan berbicara seperti itu di depan suami Yura dong," sahut Summer.

Winter menghela nafas kemudian turun dari altar meninggalkan mereka semua dan mengacuhkan teriakan Maxime.

Lusi pun ikut turun dari altar mengikuti Tuan nya.

"Nah, yang cocok bersama Winter harusnya Lusi. Sama-sama kaku," ucap Summer terkekeh pelan.

"Jangan begitu dong boss!" pekik Julian.

Winter menghampiri Javier dan duduk di sampingnya.

"Grandma?" tanya Winter.

"Tadi pergi mencari Noah dan Kai, tapi tidak tau kemana," sahut Javier.

Javier langsung merangkul cucu nya itu sambil tersenyum.

"Semoga pernikahanmu bahagia Winter ..."

Winter tidak menjawab, ia hanya tersenyum samar kepada Javier.

"Dulu, grandpa juga tidak mencintai grandma. Grandma juga sama, kami menikah karna kesalahan Ayah tiri grandma mu, tapi lama-kelamaan kita saling mencintai dan bertahan sampai sekarang. Jadi tidak apa-apa kalau kau belum mencintai istrimu ... dan istrimu juga sepertinya lebih terobsesi dengan Nathan, jalani saja sampai kalian bisa menerima satu sama lain ..."

Winter menjawab dengan anggukan kepala. Javier tersenyum menepuk pundak Winter beberapa kali.

Dan sekarang Winter melihat Yura naik ke atas panggung dengan membawa ponsel. Gadis itu selfie berdua bersama Nathan. Senyum mengembang di wajahnya yang terlihat begitu bahagia.

Laura menghampiri Winter dan duduk di sampingnya.

"Selamat ya Tuan es batu," ucap Laura merangkul Winter.

"Terimakasih," sahut Winter melepas rangkulan Laura.

"Huh dasar kau ini tidak berubah!"

*

Selesai acara Yura di ajak pulang ke mansion Winter. Gadis itu sempat menolak dan merengek kepada Benjamin agar kembali pulang bersama Benjamin dan Bayuni.

Tapi tentu saja tidak bisa karena Yura sudah menikah. Dan dengan berat hati Yura ikut bersama Winter.

Sekarang mereka ada di dalam mobil, berada di perjalanan menuju mansion Winter. Winter duduk di balik kemudi dengan Yura yang duduk di sampingnya.

Yura terlihat menekuk wajahnya dengan memalingkan wajah keluar jendela. Selama di perjalanan tidak ada yang mulai berbicara, suasana benar-benar hening.

Sesampainya di mansion, Oris datang membukakan pintu untuk Yura.

"Barang-barangmu ada di bagasi Nona?" tanya Oris.

"Ah, iya ..."

Oris pun mengambil beberapa koper Yura di bagasi mobil. Winter jalan lebih dulu ke dalam mansion, Yura mendesis kesal karena gaun pengantin nya yang terlalu panjang membuatnya sulit berjalan.

Apa dia tidak niat membantuku, astajim kenapa aku punya suami seperti dia.

Bersambung

Terpopuler

Comments

KaylaKesya

KaylaKesya

hahahahaha yura🤣

2023-12-26

0

Rierudi Laras

Rierudi Laras

😂😂😂😂😂😂 astaga boleh2nya kau tersasul ucap nama suami mu Yura

2022-12-02

0

Rahmat Uja

Rahmat Uja

astajim yura🤣🤣🤣🤣 winter sesuai dngn kutub ess

2022-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 #01 Di jodohkan
2 #02 Menolak
3 #03 Pertama kali bertemu.
4 #04 Gaun pengantin.
5 #05 Pernikahan (1)
6 #06 Pernikahan (2)
7 #07 Tidak bisa masuk kamar.
8 #08 Letta.
9 #09 Mimpi buruk & mimisan.
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61 Bertengkar di Klab
62 #62 Mengingat masa kecil
63 #63 Berusaha mencaritahu
64 #64 Hasil Tes DNA
65 #65 Penjelasan di masa lalu
66 #66 Siapa Yura?
67 #67 Menolak punya kakak
68 #68 Magma dan Winter
69 #69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70 #70 Magma di mansion De Willson
71 #71 Pingsan
72 #72 Gagal unboxing
73 #73 Mengetahui putrinya sakit
74 #74 ingatan kembali ...
75 #75 Benci Lautan
76 #76 Kebersamaan yang menyenangkan
77 #77 Pesta di hotel
78 #78 Summer dan Yura
79 #79 unboxing lagi
80 #80 Pertengkaran adik kakak
81 #81 Makam Nicholas
82 #82 Teman masa kecil Winter
83 #83 Hari Valentine
84 #84 Di Kantin
85 #Bunga untuk karyawan
86 #86 Donor
87 #87 Hampir di lecehkan
88 #88 Ingatan kembali lagi
89 #89 Teman masa kecil
90 #90 Anak anjing
91 #91 Koma
92 #92 Koma (2)
93 #93 Burung yang malang
94 #94 Burung bangau
95 #95 Noah & Kai
96 #96 Selamat tinggal Yura
97 #97 Selamat tinggal Yura (2)
98 #98 kremasi
99 #99 Melarung abu Yura
100 #100 Kenangan Yura
101 #101 Winter depresi
102 #102 Summer & intan
103 #103 Reagan Louis De Willson
104 #104 Winter & Reagan
105 #105 Melihat Yura
106 # 106 Melihat Yura (2)
107 #107 Melihat cctv
108 #108 Jalan-jalan ke mall
109 #109 Keluarga Benjamin
110 #110 Yura masih hidup
111 #111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112 #112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113 #113 berjuang sembuh (Flashback)
114 #114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115 #115 Tidak tahan
116 #116 Bertemu keluarga kembali
117 #117 Peti di tukar
118 #118 Italy (1)
119 # 119 Italy (2)
120 #120 Italy (3)
121 #121 Daddy Winter masuk guci
122 #122 Selamat tinggal Javier
123 #123 Selamat tinggal Javier
124 #124 Selamat tinggal Javier
125 #125 Hidup harus berlanjut
126 #126 Belajar memasak
127 #127 Reagan dan Yura
128 #128 Kebersamaan mereka
129 #129 Rumah Benjamin
130 #130 Yura cemburu
131 #131 Winter hanya mencintai Yura
132 #132 Mual lagi
133 #133 Yura hamil?
134 #134 memberitahu Winter
135 #135 Marah kepada Winter
136 #136 Nasi goreng keluarga De Willson
137 #137 Bumil dan suaminya
138 #138 Winter & Magma
139 #139 Tas dari Magma
140 #140 Winter yang aneh
141 # 141 Sea World
142 #142 Stress dengan sikap Winter
143 #143 masih berdebat
144 #144 De Willson bingung dengan Winter
145 #145 Bertemu Anaya di mall
146 #146 Masih ngidam
147 #147 Merasa bersalah
148 #148 marah kepada Winter
149 #149 Anaya pelakor
150 #150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151 #151 menabrak Anaya
152 #152 Anaya bertemu Maxime
153 #153 Winter menemui Anaya
154 #154 Anaya pergi ke korea
155 #155 Yura membahas Anaya
156 #156 marah kepada Reagan
157 #157 Bermain dengan Glory
158 #157 Pernikahan Nathan
159 #159 pakaian bayi
160 #160 lahiran
161 #161 Baby blues
162 #162 Magma memberi hadiah
163 #163 Happy ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
#01 Di jodohkan
2
#02 Menolak
3
#03 Pertama kali bertemu.
4
#04 Gaun pengantin.
5
#05 Pernikahan (1)
6
#06 Pernikahan (2)
7
#07 Tidak bisa masuk kamar.
8
#08 Letta.
9
#09 Mimpi buruk & mimisan.
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61 Bertengkar di Klab
62
#62 Mengingat masa kecil
63
#63 Berusaha mencaritahu
64
#64 Hasil Tes DNA
65
#65 Penjelasan di masa lalu
66
#66 Siapa Yura?
67
#67 Menolak punya kakak
68
#68 Magma dan Winter
69
#69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70
#70 Magma di mansion De Willson
71
#71 Pingsan
72
#72 Gagal unboxing
73
#73 Mengetahui putrinya sakit
74
#74 ingatan kembali ...
75
#75 Benci Lautan
76
#76 Kebersamaan yang menyenangkan
77
#77 Pesta di hotel
78
#78 Summer dan Yura
79
#79 unboxing lagi
80
#80 Pertengkaran adik kakak
81
#81 Makam Nicholas
82
#82 Teman masa kecil Winter
83
#83 Hari Valentine
84
#84 Di Kantin
85
#Bunga untuk karyawan
86
#86 Donor
87
#87 Hampir di lecehkan
88
#88 Ingatan kembali lagi
89
#89 Teman masa kecil
90
#90 Anak anjing
91
#91 Koma
92
#92 Koma (2)
93
#93 Burung yang malang
94
#94 Burung bangau
95
#95 Noah & Kai
96
#96 Selamat tinggal Yura
97
#97 Selamat tinggal Yura (2)
98
#98 kremasi
99
#99 Melarung abu Yura
100
#100 Kenangan Yura
101
#101 Winter depresi
102
#102 Summer & intan
103
#103 Reagan Louis De Willson
104
#104 Winter & Reagan
105
#105 Melihat Yura
106
# 106 Melihat Yura (2)
107
#107 Melihat cctv
108
#108 Jalan-jalan ke mall
109
#109 Keluarga Benjamin
110
#110 Yura masih hidup
111
#111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112
#112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113
#113 berjuang sembuh (Flashback)
114
#114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115
#115 Tidak tahan
116
#116 Bertemu keluarga kembali
117
#117 Peti di tukar
118
#118 Italy (1)
119
# 119 Italy (2)
120
#120 Italy (3)
121
#121 Daddy Winter masuk guci
122
#122 Selamat tinggal Javier
123
#123 Selamat tinggal Javier
124
#124 Selamat tinggal Javier
125
#125 Hidup harus berlanjut
126
#126 Belajar memasak
127
#127 Reagan dan Yura
128
#128 Kebersamaan mereka
129
#129 Rumah Benjamin
130
#130 Yura cemburu
131
#131 Winter hanya mencintai Yura
132
#132 Mual lagi
133
#133 Yura hamil?
134
#134 memberitahu Winter
135
#135 Marah kepada Winter
136
#136 Nasi goreng keluarga De Willson
137
#137 Bumil dan suaminya
138
#138 Winter & Magma
139
#139 Tas dari Magma
140
#140 Winter yang aneh
141
# 141 Sea World
142
#142 Stress dengan sikap Winter
143
#143 masih berdebat
144
#144 De Willson bingung dengan Winter
145
#145 Bertemu Anaya di mall
146
#146 Masih ngidam
147
#147 Merasa bersalah
148
#148 marah kepada Winter
149
#149 Anaya pelakor
150
#150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151
#151 menabrak Anaya
152
#152 Anaya bertemu Maxime
153
#153 Winter menemui Anaya
154
#154 Anaya pergi ke korea
155
#155 Yura membahas Anaya
156
#156 marah kepada Reagan
157
#157 Bermain dengan Glory
158
#157 Pernikahan Nathan
159
#159 pakaian bayi
160
#160 lahiran
161
#161 Baby blues
162
#162 Magma memberi hadiah
163
#163 Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!