Bella menarik tangan Yura di trotoar jalan, mereka berlari tergesa-gesa dengan peluh di wajahnya.
"Pelan-pelan ..." ucap Yura dengan nafas terengah-engah.
"Ayo, kau mau kita terlambat!" sahut Bella.
Yura baru saja berhasil kabur dari rumah untuk datang ke acara Meet & Greet Nathan. Benjamin pasti sangat marah kalau tahu Yura kabur untuk bertemu dengan idola nya itu.
"Kita harus cari taxi Bella," ucap Yura terus berlari di trotoar jalan.
"Tidak ada Taxi lewat, Ayura!!"
Sementara itu Winter sedang memandang foto gadis di ponselnya. Foto itu di kirim dari sang Ayah, Maxime.
Foto Ayura, yang tersenyum di depan camera. Di foto itu Ayura terlihat berada di pantai dengan matahari yang baru saja tenggelam setengah.
Lusi yang duduk di balik kemudi mengerem mobilnya mendadak ketika dua gadis tiba-tiba menghadang mobilnya.
"Tuan, Nyonya ... tolong kami ..."
"Tuan Nyonya bantu kami ..."
"Tuan, Nyonya ... boleh kami menumpang ..."
Teriak gadis itu mengedor-gedor kap mobil di depan. Winter mendongak perlahan dan meneliti wajah salah satu gadis di luar mobilnya. Sementara Lusi keluar dari mobil.
Winter kembali menatap foto Ayura di ponselnya. Dan seratus persen, mirip dengan gadis yang ada di luar mobil.
"Nona, apa kalian ingin mati?" tanya Lusi kepada Yura dan Bella.
Yura dan Bella saling menoleh. Bella pun menyikut lengan Yura, karena Yura lah yang mengeluarkan ide menghentikan mobil yang berlalu di jalanan.
Yura berdehem sesaat. "Nyonya ... sebelumnya kami minta maaf. Tapi, boleh kami menumpang sebentar saja ... saya mohon ..." Yura merapatkan kedua tangan nya memohon dengan merengek.
Lusi menghela nafas dan Bella ikut-ikutan merapatkan kedua tangan nya memohon. "Ya, Nyonya ... tolong kami, kami harus pergi ke gedung melati."
"Gedung melati?" Lusi menaikkan satu alisnya. Ia tahu, di gedung melati ada acara meet & greet Nathan dengan fans nya.
Lusi masuk kembali ke mobil membuat Yura dan Bella menghembuskan nafas kecewa karena berpikir Lusi tidak mau membantu padahal Lusi sedang meminta izin kepada Winter.
"Masuk."
Mata Yura dan Bella sontak berbinar senang, ia langsung berlari tergesa-gesa masuk ke dalam mobil. Mereka duduk di belakang.
Di belakang Yura dan Bella terus berusaha mengintip seorang pria yang tengah duduk di samping Lusi.
Selama di perjalanan mereka benar-benar hening, membuat suasana begitu canggung. Yura dan Bella juga ikut diam karena tidak enak jika harus mengobrol di mobil orang yang mereka tumpangi.
Saking canggungnya suasana mereka, Yura sampai harus menutup hidungnya yang sedari tadi ingin bersin.
"Kau ini sedang apa," bisik Bella melihat Yura terus menutup lobang hidungnya.
"Hidungku gatal," sahut Yura sambil terus menggosok hidungnya.
"Eh Yura, kau tidak penasaran dengan pria di depan. Dari tadi kenapa diam saja, bahkan dia tidak bergerak sama sekali," bisik Bella.
"Ah aku tidak perduli, hidungku gatal sekali." Yura terus menggosok hidungnya.
Haaciiww.
Lusi menatap Yura di spion depan sementara Bella memukul lengan Yura karena merasa tidak sopan bersin sembarangan.
"Hehe ... maaf nyonya, saya tidak kuat mau bersin tadi," ucap Yura sungkan, menatap Lusi di spion depan.
Setelah merasa hidungnya lega. Ia pun mulai penasaran dengan pria yang duduk di depan itu karena dari tadi tidak bergerak sama sekali.
"Bel, benar juga. Pria itu aneh, kenapa tidak bergerak ya. Ah, aku ada ide Bel," ucap Yura ketika melihat ada kotak tissue di depan dashboard.
"Jangan aneh-aneh Yura!"
"Diam!" Yura menepis tangan Bella.
"Nyonya, boleh minta tissue," ucap Yura.
Tangan Lusi hendak mengambil kotak tissue di atas dashboard.
"Tidak perlu, Nyonya. Aku ambil sendiri saja, fokus menyetir saja."
Yura pun maju ke depan dengan membungkukan badannya untuk meraih kotak tissue itu, tangannya memang berusaha mengambil kotak tissue tapi matanya malah menoleh ke samping kiri, tempat duduk Winter.
Dan Winter pun balik menatap Yura dengan tatapan dinginnya membuat Yura menelan Saliva nya susah payah.
Astajim tampan sekali ...
Ciittt ...
Mobil mengerem mendadak membuat kepala Yura hampir terbentur dashboard. Untung saja, Winter lebih dulu mengulurkan tangannya melindungi kepala Yura.
"Kucing," ucap Lusi lalu keluar dari mobil untuk memindahkan anak kucing yang ada di tengah jalan.
Yura membuka matanya perlahan dan melihat wajah Winter tepat berada di depan wajahnya dengan tangan Winter yang memegang kepala Yura yang hampir terbentur tadi.
Bella yang duduk di belakangnya terlihat shock, shock karena mobil mendadak berhenti dan shock melihat wajah Yura dan pria itu sangat dekat.
"Duduk," ucap Winter.
Yura dapat merasakan hembusan nafas pria itu. Dan aroma parfum yang di pakai Winter, aroma mint yang menenangkan. Dan Winter sendiri dapat mencium aroma mawar dari parfum yang di pakai Yura.
"Duduk," ulang Winter dengan tangan masih memegang kepala Yura.
"A-ah, iya. Maaf," ucap Yura lalu kembali duduk di belakang dengan merapihkan rambutnya.
"Memalukan!" kata Bella menyikut lengan Yura.
*
Sesampainya di depan gedung mereka pun keluar dari mobil setelah mengucapkan terimakasih berulang kali kepada Winter dan Lusi.
Yura sampai membungkukan badannya beberapa kali di luar.
"Terimakasih, terimakasih ya ... terimakasih ..."
Bella menarik tangan Yura. "Ayo, sudah jam enam!"
Mereka berlari masuk ke gedung, Winter hanya menatap kepergian Yura dengan ekor matanya.
Lusi sendiri tidak tahu wajah perempuan yang akan di jodohkan dengan Winter.
Ponsel Winter bergetar, sebuah pesan masuk dari Maxime, sang Ayah.
Pernikahan kalian lusa nanti, kau sudah mengirim gaun pengantin ke rumah Benjamin kan, Winter?
Winter kemudian membalas.
Sudah Dad.
*
Selama di dalam gedung, sebelum kedatangan Nathan mereka sibuk berfoto dan membuat video untuk para fans yang gagal masuk ke gedung karena terlambat.
Mereka seolah bangga karena berhasil masuk ke gedung dan akan bertemu dengan idola mereka.
Dan kemudian Nathan masuk dengan beberapa penjaga di kanan kirinya.
"NATHAN ..."
"AAAAA NATHAN ..."
"NATHAN SUAMIKU ..."
Mereka berteriak histeris melihat kedatangan Nathan, Nathan sendiri tersenyum dan melambaikan tangan menyapa para fans nya.
Mereka harus berusaha keras membawa Nathan ke atas panggung karena fans nya terus berusaha memegang tubuh Nathan sampai membuat suasana sedikit ricuh tadi.
Setelah berhasil, Nathan pun langsung mengambil mic dari panitia.
"Selamat malam semuanya ..."
"MALAM ..."
"MALAM SAYANG ..."
"WOAAAHHH NATHAN ..."
"NATHAN MAU FOTO ..."
"Oke-oke. Duduk-duduk, jangan ribut, oke."
Mereka semua pun kembali duduk di kursinya. Yura memeluk lengan Bella mencoba menahan diri agar tidak histeris berlebihan melihat idolanya itu.
"Suasana sedikit tegang tadi, ah kalian membuatku ketakutan. Ada yang mencakar dada ku tadi ..." Nathan menekuk wajahnya sambil menunjuk dada nya membuat fans nya tertawa karena gemas dengan wajah Nathan.
"Jangan di ulangi lagi ya ..." ucap Nathan dengan lembut membuat para fans malah kembali berteriak histeris.
"Oh iya, ada yang ingin menyapa kalian juga ..."
"Laura ..." panggil Nathan.
Laura pun masuk dari pintu lain membuat fans melebarkan matanya. Laura yang sexy dan cantik itu tersenyum menyapa fans.
"AAAAAAA LAURAAAAAA ..."
"LAURAAA ..."
Nathan membantu Laura naik ke atas panggung. Laura berdiri di samping kanan Nathan dengan terus tersenyum dan sesekali melambaikan tangan ke arah fans.
"Ada lagi nih, Nala ..." panggil Nathan.
"AAAAA NALAAAA ..."
"NALAAAA ..."
"NALAA TOLONG TANDA TANGANI NOVEL KU!!"
Nala berjalan naik ke panggung di bantu Nathan dan ia berdiri di samping kiri Nathan.
"Astagaa mereka seperti tiga berlian yang bersinar terang Bella ..." Yura menjerit memeluk erat Bella membuat Bella bergerak berusaha melepas pelukan Yura karena kesulitan bernafas.
"Yura ih!"
"Sssttt ..." Nathan meminta mereka diam. Seketika suasana pun hening.
"Oke, begini ... ada hadiah yang mau kami kasih ke kalian semua ..."
Para fans pun bertanya-tanya hadiah apa yang akan di berikan Nathan.
"Biar Laura yang menjelaskan saja ya ..." Nathan memberikan mic nya kepada Laura.
"Jadi sepupu laki-laki kami ada yang mau menikah lusa nanti, kami akan ada di sana untuk meramaikan acara pernikahan dia. Dan kami bermaksud untuk mengajak beberapa fans untuk ikut meramaikan acara tersebut. Ada sekitar, eumm berapa undangan ya?" Laura menoleh ke arah Nathan dan Nala.
"Kita kasih seratus undangan bagaimana?" ucap Nala.
"Ya, seratus undangan untuk kalian yang beruntung, bisa datang ke pesta pernikahan langsung bersama kami ..."
"AAAA AKU MAUUU ..."
"AKU MAU UNDANGANNYA!!"
"AKU DONG AKU ..."
"Yura Yura ... aku mau kebagian undangan nya," ucap Bella.
"Ih aku juga mau Bella. Pokoknya kita harus dapat undangan itu!!" ucap Yura.
"Astaga beruntung sekali perempuan yang berjodoh dengan sepupu artis itu," pekik Bella.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
ponakan Bang Tigor
ya. dan mereka adalah adik iparmu, Yura
2022-09-04
1
ulus imla
kocak ka 😁
2022-07-26
0
lid
hahahha yura jadi manten ini sama winter🤣🤣🤣
2022-06-29
0