#02 Menolak

"Tidak-tidak, ini tidak bisa terjadi. Aku tidak mau, aku tidak mau. Arggghh Bella kenapa tidak angkat telpon ku!"

Yura sibuk mondar-mandir di kamar dengan menggaruk kepalanya frustasi mendengar perjodohan dari orang tua nya. Sesekali ia mengigit jari-jemarinya karena Bella sahabat dekatnya tak kunjung mengangkat telpon darinya.

"Yura!!" Benjamin membuka pintu kamar Yura membuat gadis itu terhentak kaget.

"Dad ..." Yura menurunkan ponsel dari telinganya kemudian wajahnya berubah menjadi muram.

"Dad ..." Yura berlari kecil memeluk Benjamin dengan manja.

"Daddy, aku tidak mau keluar dari rumah ini," rengek Yura mendongak menatap Benjamin dengan mata berkaca-kaca.

Benjamin menghela nafas kemudian mendorong tubuh Yura pelan. Ia memegang kedua pundak putrinya itu.

"Yura ... Dad ingin yang terbaik untukmu, putra Tuan Maxime itu sangat baik dan ramah. Dad pernah bertemu dengan dia beberapa kali, dia sangat cocok denganmu, kau tidak akan bosan jika menikah dengan dia, Yura ..."

"Bosan apa sih Dad ah!" Yura menghempaskan tangan Benjamin dari kedua pundaknya lalu gadis itu berjalan kesal ke arah balkon kamar.

Benjamin berdecak kemudian menyusul putrinya itu. Mereka berdiri di dekat pagar balkon memandangi jalanan pagi.

"Lihat, lihat mereka. Apa kau tidak mau lari pagi berdua dengan suamimu ..." Benjamin menunjuk pasangan kekasih yang sedang jogging di pagi hari.

"Atau itu ..." Benjamin menunjuk pria dan wanita sedang makan bubur bersama. "Makan berdua dengan suamimu. Apa kau tidak mau Yura?"

"Astajim Dad ..."

pletak.

Benjamin langsung menyentil kening Yura. Gadis itu merintis kesakitan mengusap keningnya yang terasa berdenyut.

"Astajim-astajim ... bahasamu itu mengikuti siapa?!"

"Nathan ..." sahut Yura sangat pelan dengan memajukan bibirnya.

Benjamin menghela nafas. "Lihat, gara-gara aktor film itu kau terpengaruh hal-hal buruk, Yura!"

"Jangan berkata seperti itu, Dad. Nathanku itu baik!"

"Kau harus cepat menikah agar melupakan aktor film mu itu Yura," ucap Benjamin lalu melengos meninggalkan balkon. Tapi ucapan Yura menghentikan langkahnya.

"Aku harus cepat menikah agar bisnis mu semakin lancar kan, Dad."

Benjamin membalikkan badannya.

"Ini pernikahan bisnis kan ..."

"Yura--"

"Dad menukarku dengan perusahaan!!"

"Maxime teman Dad saat kuliah dulu, Yura!! menikah dengan putra dari teman Dad bagaimana bisa di katakan pernikahan bisnis!!"

Yura menghela nafas kasar, jari-jemarinya menyelusup ke dalam rambut, menekan-nekan kepalanya yang terasa sakit akibat pembahasan soal perjodohan ini.

"Dia pria baik dan ramah, percaya Yura ..."

Benjamin pun pergi meninggalkan kamar Yura. Baru saja menutup pintu kamar Yura ia mendapati panggilan masuk dari Maxime.

Ponsel Yura pun bergetar, ia melihat nama Bella di layar. Sontak Yura melebarkan matanya, akhirnya sahabat nya itu menelpon. Yura segera mengangkat panggilan tersebut.

"Bel--"

"YURAAAAAA ..." potong Bella dengan berteriak histeris.

"Bella aku butuh ban-"

"Yura, Yura. Stop, jangan membahas yang lain dulu, ada hal penting yang harus kita bahas."

Yura berdecak malas. "Apa?"

"Nathan ... Nathan, Yura. ADA MEET & GREET NATHAN MALAM INI AYURAAAA ... AAAA AKU SENANG SEKALI!!"

"A-apa? tunggu Bella tunggu, tidak ada berita apapun soal itu!"

"Beritanya baru muncul satu jam yang lalu di instagramnya Yura, dia bilang meet&greet ini terbuka untuk umum dan gratis. Tapi fans nya di batasi, setelah jam tujuh malam gedungnya akan di tutup. Jadi kita harus datang dari sore hari Yura!!"

"Serius ... kau serius kan Bella? Nathan-ku, aku bisa bertemu dengan Nathan-ku Bella?"

"Lebih dari itu, Yura ... katanya dia juga mengajak Laura dan juga Nala."

Yura melebarkan matanya dengan menutup mulutnya dengan tangan saking shock mendengar kabar tersebut.

"Laura model itu dan Nala penulis novel terbaik itu, Bella ..."

"IYA YURA!!"

"AAAAAAA ... AKHIRNYA!!" Yura berjingkrak-jingkrak senang di balkon, menjerit bersama Bella di telpon.

Benjamin yang sedang berbicara dengan Maxime di depan kamar Yura mendengus kasar mendengar jeritan putrinya tersebut.

"Sebentar, disini sedikit berisik," ucap Benjamin kepada Maxime lalu berjalan mencari tempat untuk berbicara dengan Maxime.

"Astaga Nathan-ku ..." Yura terduduk di lantai dengan menyenderkan punggungnya di pagar balkon, ia menempelkan ponselnya di dada dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Dia benar-benar idola terbaik, meet&greet gratis dengan membawa Laura dan Nala. Aaaaaa senangnya ..." Yura menghentakkan kakinya beberapa kali saking senangnya.

*

Bayuni menghampiri Benjamin yang terlihat gelisah di sofa. Benjamin terlihat menengadah menatap atap rumahnya dengan memijit keningnya.

"Ada apa?" tanya Bayuni duduk di samping Benjamin.

Benjamin menoleh kemudian menarik dirinya dari sandaran kursi dan menatap istrinya intens. "Pernikahan Yura dan Summer gagal ..."

"Apa?" mata Bayuni membulat sempurna. "Kenapa?"

"Summer menolak perjodohan ini. Tapi--" Benjamin menggantung kalimatnya.

"Tapi apa?" tanya Bayuni.

"Winter, putra pertamanya menginginkan pernikahan ini ..."

"A-apa maksudmu, bagaimana bisa Yura menikah dengan Winter, bukan Summer."

"Aku juga bingung sayang." Benjamin memegang tangan istrinya. "Padahal aku menyukai Summer dan aku sudah mengatakan kepada Yura kalau suaminya itu baik dan ramah. Bukankah Summer sangat ramah saat kita bertemu, bukan. Tapi Winter, saat pelantikan saja dia terlihat banyak diam dan tidak suka bercanda."

"Winter tidak cocok dengan Yura. Bagaimana bisa Yura yang seperti cacing kepanasan itu menikah dengan pria es batu sayang," ucap Bayuni.

"Itu dia, aku juga bingung. Bisa-bisa Yura bosan dengan suaminya sendiri dan meminta cerai nanti ... tapi aku juga tidak bisa mengagalkan pernikahan ini secara Maxime itu temanku."

"Apa Yura tau nama calon suaminya?" tanya Bayuni yang di jawab gelenggan kepala dari Benjamin.

Bayuni menghembuskan nafas. "Syukurlah kalau dia tidak tau."

*

Winter duduk di kursi kebesarannya, menatap laptop di depannya. Melihat instagram Nathan yang mengadakan Meet&Great dadakan untuk para fans nya dan gratis. Terlihat ada foto Laura dan Nala juga di sana, yang artinya mereka juga ikut meramaikan acara tersebut.

Lusi masuk ke ruangan dan membungkukan badan di depan meja Winter.

"Tuan ... ada hal yang mau saya sampaikan."

Winter mengalihkan pandangannya dari laptop menatap Lusi.

"Perjodohan itu seharusnya untuk Tuan Summer. Tapi Tuan Summer menolak ..."

Winter menarik ujung bibirnya tersenyum, menggeleng kecil lalu menutup laptop di depan nya.

"Jika anda mau kita bisa mengatur jadwal untuk bertemu dengan Tuan Summer agar perjodohan ini tidak akan terjadi, Tuan ..."

"Percuma!" sahut Winter singkat lalu beranjak dari duduknya keluar dari ruangan.

Lusi hanya menatap kepergian Winter dengan gelenggan kepala.

Winter keluar dari lift pergi ke loby untuk bertemu dengan Lalita.

"Hai ..." Lalita hendak memeluk Winter tapi Winter lebih dulu menolak dengan memberi isyarat menggunakan tangan nya, menyuruh Lalita kembali duduk.

Lalita terlihat cemberut dan kembali duduk di sofa.

"Sepertinya hanya orang spesial saja yang boleh memelukmu, huh!"

"Bagaimana?" tanya Winter kemudian.

"Ah iya, tunggu ..." Lalita mengambil buku besar di tasnya dan menyimpan nya di meja.

"Ini beberapa gaun pengantin yang aku rancang sendiri, kau boleh memilih untuk pengantinmu ..."

Lalita menggeser buku besar tersebut ke depan Winter.

Bersambung

Terpopuler

Comments

lid

lid

wkwkkw winter......lanjut thor

2022-06-29

0

Hamokitsi Run

Hamokitsi Run

hemmm kynya winter tipe pengalah... dlu summer jg maksa pngin d knyor cabang.. skrg nolak prjodohan dan yg ngelanjutin winter jg... semangat akur2 trs y s kmbar

2022-04-10

0

Lisa Halik

Lisa Halik

benar2 es mcm daddynya maxime

2022-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 #01 Di jodohkan
2 #02 Menolak
3 #03 Pertama kali bertemu.
4 #04 Gaun pengantin.
5 #05 Pernikahan (1)
6 #06 Pernikahan (2)
7 #07 Tidak bisa masuk kamar.
8 #08 Letta.
9 #09 Mimpi buruk & mimisan.
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61 Bertengkar di Klab
62 #62 Mengingat masa kecil
63 #63 Berusaha mencaritahu
64 #64 Hasil Tes DNA
65 #65 Penjelasan di masa lalu
66 #66 Siapa Yura?
67 #67 Menolak punya kakak
68 #68 Magma dan Winter
69 #69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70 #70 Magma di mansion De Willson
71 #71 Pingsan
72 #72 Gagal unboxing
73 #73 Mengetahui putrinya sakit
74 #74 ingatan kembali ...
75 #75 Benci Lautan
76 #76 Kebersamaan yang menyenangkan
77 #77 Pesta di hotel
78 #78 Summer dan Yura
79 #79 unboxing lagi
80 #80 Pertengkaran adik kakak
81 #81 Makam Nicholas
82 #82 Teman masa kecil Winter
83 #83 Hari Valentine
84 #84 Di Kantin
85 #Bunga untuk karyawan
86 #86 Donor
87 #87 Hampir di lecehkan
88 #88 Ingatan kembali lagi
89 #89 Teman masa kecil
90 #90 Anak anjing
91 #91 Koma
92 #92 Koma (2)
93 #93 Burung yang malang
94 #94 Burung bangau
95 #95 Noah & Kai
96 #96 Selamat tinggal Yura
97 #97 Selamat tinggal Yura (2)
98 #98 kremasi
99 #99 Melarung abu Yura
100 #100 Kenangan Yura
101 #101 Winter depresi
102 #102 Summer & intan
103 #103 Reagan Louis De Willson
104 #104 Winter & Reagan
105 #105 Melihat Yura
106 # 106 Melihat Yura (2)
107 #107 Melihat cctv
108 #108 Jalan-jalan ke mall
109 #109 Keluarga Benjamin
110 #110 Yura masih hidup
111 #111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112 #112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113 #113 berjuang sembuh (Flashback)
114 #114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115 #115 Tidak tahan
116 #116 Bertemu keluarga kembali
117 #117 Peti di tukar
118 #118 Italy (1)
119 # 119 Italy (2)
120 #120 Italy (3)
121 #121 Daddy Winter masuk guci
122 #122 Selamat tinggal Javier
123 #123 Selamat tinggal Javier
124 #124 Selamat tinggal Javier
125 #125 Hidup harus berlanjut
126 #126 Belajar memasak
127 #127 Reagan dan Yura
128 #128 Kebersamaan mereka
129 #129 Rumah Benjamin
130 #130 Yura cemburu
131 #131 Winter hanya mencintai Yura
132 #132 Mual lagi
133 #133 Yura hamil?
134 #134 memberitahu Winter
135 #135 Marah kepada Winter
136 #136 Nasi goreng keluarga De Willson
137 #137 Bumil dan suaminya
138 #138 Winter & Magma
139 #139 Tas dari Magma
140 #140 Winter yang aneh
141 # 141 Sea World
142 #142 Stress dengan sikap Winter
143 #143 masih berdebat
144 #144 De Willson bingung dengan Winter
145 #145 Bertemu Anaya di mall
146 #146 Masih ngidam
147 #147 Merasa bersalah
148 #148 marah kepada Winter
149 #149 Anaya pelakor
150 #150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151 #151 menabrak Anaya
152 #152 Anaya bertemu Maxime
153 #153 Winter menemui Anaya
154 #154 Anaya pergi ke korea
155 #155 Yura membahas Anaya
156 #156 marah kepada Reagan
157 #157 Bermain dengan Glory
158 #157 Pernikahan Nathan
159 #159 pakaian bayi
160 #160 lahiran
161 #161 Baby blues
162 #162 Magma memberi hadiah
163 #163 Happy ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
#01 Di jodohkan
2
#02 Menolak
3
#03 Pertama kali bertemu.
4
#04 Gaun pengantin.
5
#05 Pernikahan (1)
6
#06 Pernikahan (2)
7
#07 Tidak bisa masuk kamar.
8
#08 Letta.
9
#09 Mimpi buruk & mimisan.
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61 Bertengkar di Klab
62
#62 Mengingat masa kecil
63
#63 Berusaha mencaritahu
64
#64 Hasil Tes DNA
65
#65 Penjelasan di masa lalu
66
#66 Siapa Yura?
67
#67 Menolak punya kakak
68
#68 Magma dan Winter
69
#69 Hilangnya foto Summer dan Letta
70
#70 Magma di mansion De Willson
71
#71 Pingsan
72
#72 Gagal unboxing
73
#73 Mengetahui putrinya sakit
74
#74 ingatan kembali ...
75
#75 Benci Lautan
76
#76 Kebersamaan yang menyenangkan
77
#77 Pesta di hotel
78
#78 Summer dan Yura
79
#79 unboxing lagi
80
#80 Pertengkaran adik kakak
81
#81 Makam Nicholas
82
#82 Teman masa kecil Winter
83
#83 Hari Valentine
84
#84 Di Kantin
85
#Bunga untuk karyawan
86
#86 Donor
87
#87 Hampir di lecehkan
88
#88 Ingatan kembali lagi
89
#89 Teman masa kecil
90
#90 Anak anjing
91
#91 Koma
92
#92 Koma (2)
93
#93 Burung yang malang
94
#94 Burung bangau
95
#95 Noah & Kai
96
#96 Selamat tinggal Yura
97
#97 Selamat tinggal Yura (2)
98
#98 kremasi
99
#99 Melarung abu Yura
100
#100 Kenangan Yura
101
#101 Winter depresi
102
#102 Summer & intan
103
#103 Reagan Louis De Willson
104
#104 Winter & Reagan
105
#105 Melihat Yura
106
# 106 Melihat Yura (2)
107
#107 Melihat cctv
108
#108 Jalan-jalan ke mall
109
#109 Keluarga Benjamin
110
#110 Yura masih hidup
111
#111 Apa yang sebenarnya terjadi?
112
#112 Apa yang sebenarnya terjadi? (2)
113
#113 berjuang sembuh (Flashback)
114
#114 kepulangan yang gagal (Flashback)
115
#115 Tidak tahan
116
#116 Bertemu keluarga kembali
117
#117 Peti di tukar
118
#118 Italy (1)
119
# 119 Italy (2)
120
#120 Italy (3)
121
#121 Daddy Winter masuk guci
122
#122 Selamat tinggal Javier
123
#123 Selamat tinggal Javier
124
#124 Selamat tinggal Javier
125
#125 Hidup harus berlanjut
126
#126 Belajar memasak
127
#127 Reagan dan Yura
128
#128 Kebersamaan mereka
129
#129 Rumah Benjamin
130
#130 Yura cemburu
131
#131 Winter hanya mencintai Yura
132
#132 Mual lagi
133
#133 Yura hamil?
134
#134 memberitahu Winter
135
#135 Marah kepada Winter
136
#136 Nasi goreng keluarga De Willson
137
#137 Bumil dan suaminya
138
#138 Winter & Magma
139
#139 Tas dari Magma
140
#140 Winter yang aneh
141
# 141 Sea World
142
#142 Stress dengan sikap Winter
143
#143 masih berdebat
144
#144 De Willson bingung dengan Winter
145
#145 Bertemu Anaya di mall
146
#146 Masih ngidam
147
#147 Merasa bersalah
148
#148 marah kepada Winter
149
#149 Anaya pelakor
150
#150 Ujian pernikahan Winter & Yura
151
#151 menabrak Anaya
152
#152 Anaya bertemu Maxime
153
#153 Winter menemui Anaya
154
#154 Anaya pergi ke korea
155
#155 Yura membahas Anaya
156
#156 marah kepada Reagan
157
#157 Bermain dengan Glory
158
#157 Pernikahan Nathan
159
#159 pakaian bayi
160
#160 lahiran
161
#161 Baby blues
162
#162 Magma memberi hadiah
163
#163 Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!