18. Santainya Capt Menyikapi Tingkah Ai

Seluruh orang yang tadi menonton drama Korea. Mengalihkan pandangannya, ke suara teriakan dari tangga. Enna dan teman-temannya bisa melihat. Kakaknya menarik tangan Ai. Menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Kenapa tuh, Aa lu teriak-teriak?" Ayumi menyenggol pundak Enna.

Enna mengangkat bahunya tidak tahu.

"Anjaaa tuh cewek, kagak pakai makeup! PD banget!" ujar Gita geleng-geleng kepala.

"Emang lu, kagak PD dengan wajah asli lu. Bangun tidur langsung touch up! Kakak ipar mah! Kagak makeup! Kulitnya bagus nggak berjerawat, berurusan aja kagak!" Enna membanggakan kakak iparnya, yang umurnya jauh lebih muda darinya.

"Mama!" Daeng terus berteriak, sedangkan Ai nampak takut. Jika harus berhadapan dengan Mama.

"Mama di dapur!" celetuk Enna.

Daeng menengok kearah adiknya. Lelaki itu tahu, jika sekarang dia dan istrinya jadi tontonan gratis untuk temannya Enna.

Ai yang tahu sedang dipandang gadis kuliahan. Dia menunduk malu.

Daeng menarik tangan Ai, berjalan kearah dapur. Setelah sampai dapur, Daeng bisa melihat mama sedang memasak. Dibantu Mbok.

"Aa!" pekik mama, saat membalikkan badannya sudah ada putra dan menatunya.

"Ma! Menantu, Mama minta–"

Badan Ai bergetar hebat, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Bagaimana mungkin dia meminta sesuatu hal, tanpa dipikir dulu. Nyali Ai mulai menciut, tidak ada lagi Ai. Yang tegas, seperti dikamar tepatnya saat. Meminta cerai dari suaminya.

Captain bisa merasakan tangan istrinya yang gemetar dan berkeringat. Tatkala kedua tangan mereka saling mengeggam. Daeng meringis, saat istrinya mengeratkan genggaman tangan. Seolah mencari kekuatan karena ketakutan. Takut nyakitin hati mama.

"Salak tiga!" Daeng tertawa renyah.

Sedangkan Ai yang tadi memejamkan matanya perlahan terbuka.

Mama tersenyum sambil membuka lemari pendingin.

"Wah ... kebetulan salaknya tinggal tiga! ujar mama memperlihatkan buah salak yang ada di tangannya.

Ai melongo saat mama, menarik kedua tangannya. Agar terbuka, dan meletakkan buah salak ditangannya.

"Satu, dua, tiga!" Mama menghitung buah salak yang ia taruh ditangan menantunya.

Ai menatap salak-salak itu, gadis itu masih tertegun dengan kejadian konyol ini. Ai mendongakkan kepalanya untuk melihat suaminya. Daeng malah tersenyum tanpa dosa. Sedangkan mata Ai memancarkan kekesalan. Kemudian menatap salak itu.

"Kenapa harus tiga Ai?" Mama bertanya.

"A-anu emmm!" Ai nampak berpikir.

Daeng menatap istrinya yang menunduk. Sedang mencari alasan.

'Kak Daen ngeselin! Aku pikir dia akan menceraikan aku. Tapi kenapa dia malah, menjadikan permintaanku sebagai lelucon saja' batin Ai.

"B-iar ganjil!"

"Kamu ini kayak makan kurma saja harus ganjil!"ujar mama tersenyum menggeleng.

"Tan ...eh Ma! Ai bantu masak ya?" ujar Ai berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Maaf tadi Ai, nggak menemui Mama dahulu!" Ai menatap mama, kemudian mendudukkan kepalanya.

Daeng mendekatkan badannya kearah istrinya. Lelaki itu memeluk pinggang Ai.

"Aaaaaaaaaa ...aaaaaaaaaa!" Sirine Ai kembali berbunyi. Membuat semua penjuru rumah mendengarnya.

Mama yang tadi berdiri di depan menantunya langsung, memudurkan badannya dan menutup daun telinga. Begitupun dengan Mbok yang tadi mencincang bawang. Langsung melepaskan pisaunya karena kaget. Sedangkan Daeng yang merengkuh pinggang Ai. Hanya meringis, tangan kirinya digunakan menutupi telinga kanannya. Sedangkan yang telinga kiri dihimpit oleh bahu kirinya.

...***...

"Suara apa tadi kencang banget!" ujar Gita heran.

"Gila, sampai-sampai gua nggak denger. Saat lelakinya nembak ceweknya! Gara-gara teriakan barusan!"

"Jangan heran itu mah sirine punya Ai! Pasti Aa, yang menghidupkan!" Enna meyengir.

Di dapur Ai berusaha, melepaskan tangan suaminya yang ada di pinggangnya.

"Kak Daeng geli!" ujarnya.

Mama menahan tawanya karena ulah menantunya. Akan tetapi garis dibibir itu hilang. Tatkala memikirkan nasib putranya yang malang.

'Kasian Aa! Kalau kayak gini, baru di pegang pinggangnya saja sudah jerit-jerit. Apalagi kalau lebih dari ini, bisa-bisa lari terbirit-birit. Kapan menatuku berubah. Semoga Aa, bisa menjinakkannya’ batin mama kasian dengan putranya. Emang boom dijinakkan.

"Sabar Aa, belum waktunya buka!"

"Mama!" Daeng melotot karena ucapan mamanya.

"Kak Daeng, emang puasa Ma? Tapi tadi dia minum saat dikamar," ujar Ai, yang membuat mama menahan senyuman.

Sedangkan Mbok yang sudah selesai mencincang. Menggeleng merasa lucu dengan kepolosan Ai.

"A Daen jaga Nafsuuu! Atuh Neng Ai!" sahut Mbok sambil menyalakan kompor.

"Nafsu makan, kan Mbok?" Ai bertanya, ilmu fikih kelas empat harus digunakan. Jangan sampai lupa.

"Iya makan Neng geulis!" Sontak saja Ai langsung paham. Dan sekarang dia bisa menyimpulkan apa yang mama maksud dengan buka.

"Ai nggak mau! Nggak!" Gadis itu menggeleng cepat. Dan berlari terbirit-birit karena takut dengan ucapan Mbok.

Daeng hanya menghela nafas panjang.

"Mama ini loh, sudah tahu Ai gitu pakai dijelaskan segala!" Daeng kesal.

"Jangan salahkan Mama, dong A! Ai mah nggak paham dengan buka yang Mama maksud! Tuh salahin Mbok, Ai paham karena Mbok!" ujar mama menatap punggung Mbok.

"Mbok!" Daeng geram, lelaki itu langsung berlari mengejar Ai.

"Hahahaha!" Mbok dan mama tertawa ngakak.

...***...

Plak ...plak... Ai berlari menaiki tangga.

Hal itu tak luput dari penglihatan teman Enna. Tidak ada tiga puluh detik ada suara telapak kaki berlari. Daeng menaiki tangga dengan cepat.

"Fiuh ... acara apa ini?" Salsa bertanya menatap Captain mengejar istrinya.

"Gila kebanyakan drama! Untung Golbin iklan! Jadi kita bisa menikmati Drama Indonesia secara real!" ujar Ayumi mendongakkan kepalanya. Untuk melihat kedua suami-isri yang kejar-kejaran.

"Ai, buka! Ai!" Daeng berusaha menahan pintu kamar agar tidak tertutup rapat.

Enna menggeleng melihat kejadian yang dulu ia dan Rendra halusinasi kan. Kini menjadi nyata, gadis itu mengambil ponselnya. Dan memvidio kakaknya dari bawah.

'Terealisasikan bayangan ku dan kak Rendra! Kini aku bisa melihat Capt tidak boleh masuk kamar. Dan akhirnya si Capt harus. Tetap bertahan berdiri diambang pintu! Seraya mengetuk pintu! Minta dibukakan! Wkwk, hal seperti ini harus di abadikan! Share ke Kakak! Buat vitamin saat latihan bulu tangkis' batin Enna.

"Ai, bukak Ai!"

Tok ...tok ...tok...

Sedangkan Ai yang ada didalam menggeleng takut.

"Mboknya tadi bercanda, jadi kamu jangan takut!" Daeng bersandar di tembok. Sudah lelah dengan semua yang terjadi hari ini. Mempunyai istri seperti Ai, harus bisa sabar, tidak emosian. Mengesampingkan egonya nggak boleh bicara terlalu vulgar. Dan yang terakhir harus bisa jaga nafsuuu.

Tok ... tok ...tok

"Malu Ai, dilahatin temannya Enna!" Daeng menyembunyikan wajahnya di pinggiran pintu. Sedangkan tangannya memegang handle pintu.

"Ai bukak, tapi Kakak harus janji! Antarin Ai pulang ke rumah Bapak! Ai nggak mau nanti malam tidur, berduaan sama Kakak!" teriak Ai sambil meletakkan telinga dipintu.

"Tenang saja saya akan anterin kamu ke rumah Bapak! Dan jangan khawatir, kita tidak akan tidur berduaan!" Daeng harus memutar otak. Agar istrinya membukakan pintunya.

"Kalau bohong, Kakak akan apa?" Harus ditanya mengenai hal ini. Biar kalau melanggar dia bisa mengingatkan janji yang suaminya buat.

"Saya akan mendapatkan dosa!"

"Terus!"

"Mata saya akan merem saat tidur!"

"Nggak bisa! Itu mah normalnya orang tidur pasti merem! Mungkin kalau Kakak tidak menepati janjinya. Diare lima hari nggak sembuh-sembuh! Nah itu baru benar!"

"Ya terserah kamu aja! Yang penting Mas bisa masuk kamar!"

"Tunggu dulu, Ai pikirin! Yang cocok sama Kakak! Lima hari lima malam, kepala Kakak sakit! Nggak sembuh-sembuh. Itu yang akan Kakak terima saat tidak menepati janji! Deal Kak?"

Daeng menggeleng pelan, istrinya sangat kejam pikirnya.

"He'em!"

"Deal nggak? Jangan he'em!" Ai rupanya bersikeras. Biar suami dapat ganjaran saat tidak menepati janji.

"Iya Sayangku! Cintaku!"

Ai ngeri mendengarnya.

"Deal?"

"Deal!"

Cekklek! Daeng langsung masuk kamar.

Terpopuler

Comments

Kaira Caem

Kaira Caem

setres punya bini kayak Ai mah,,..

2022-06-03

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

makan salak tiga sambil nonton golbin, mantaf😂😂😂😂😂

2022-04-18

0

I Fa

I Fa

yang sabar ya cap

2022-04-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!