17. Mode Sabarnya Capt

Ai berjalan pelan, gadis itu memegang tempat tidur suaminya. Yang ada dipikirannya hanya satu. Ranjang orang kaya sama orang kelas menengah berbeda. Bukan hanya itu kamar milik suaminya, jauh lebih luas. Daripada kamarnya plus ruang tamu rumah Bapak.

Gadis itu memutuskan untuk duduk di tempat tidur yang tingginya seatas bokong.

Ai hanya diam sambil memandang atap kamar.

Cekklek! Pintu kamar mandi terbuka!

Ai segera turun dari ranjang, gadis itu meremas tangannya. Dengan wajah yang menunduk.

Daeng menggosok rambutnya yang basah. Lelaki itu tersenyum saat melihat tingkah istrinya.

"Kenapa? Duduk saja nggak apa-apa! Sekarang itu milikmu!"

"Ai, mandi dulu! Setelah ini kita sholat! Mas, pinjamkan baju Enna! Untuk mukena, ini seserahan pernikahan! Maaf, cuma sprangkat alat sholat!"

"Makasih!" ujarnya pelan.

"Ah ... uang mahar masih ada ditangan mama! Yang 50 juta dibingkai! Sisanya Ai, mau buat beli apa? Atau transfer saja?" Daeng bertanya sambil memakai peci.

"Kakak simpan saja!' jawabnya singkat.

...***...

"Enna!" teriak Daeng saat menuruni tangga.

"Apa?" Enna ikut berteriak.

Daeng berjalan kearah adiknya. Seluruh teman-teman Enna, menatap Daeng tanpa berkedip. Yang biasanya lihat Daeng memakai baju dinas. Siang ini melihat Daeng memakai baju dinas untuk bermunajat kepada Allah. Sarung, kaus, serta peci. Semua berwarna hitam kontras dengan warna kulitnya yang kuning.

"Aa, ayo foto sama kita!" Ayumi girang.

"Iya, A! Nanti kita post di ig! Foto sama Capt maskapai Air Sky check!" Gita yang geregetan.

Bukan makanan yang teman-temannya incar. Melainkan kedua kakaknya.

"Ya sudah mana ponselnya!" ujar Daeng membuka tangannya.

"Ini Aa, punya Yumi aja baru beli!" Ayumi ingin meletakkan ponselnya diatas tangan Captain. Akan tetapi Captain langsung menarik tangannya begitu saja.

"Aa, nggak mau! Ya sudah pakai punya Chikchik saja!"

"Jangan dekat-dekat Aa, Chik! Aa sudah wudhu, nanti batal!" Daeng menjauh dari kerumunan gadis kuliahan.

"Mana En, ponselmu!"

"Rapatkan barisan!" Daeng memberi instruksi.

Mereka pun berjejer seperti orang yang sedang antre bayar belanjaan. Kompak sekali Kakak.

"Satu dua, ckrek!" Enna yang ada dibelakang kakaknya berpose menjulurkan lidahnya. Sambil melingkarkan tangannya di leher Daeng. Sedangkan yang lain berpose dua jari.

"Satu lagi Aa!" ujar Ayumi.

"Satu, dua ckrek!"

"Sudah! Nih En!" Daeng memberikan ponsel kearah Enna.

"Makasih A!" ujar teman-teman Enna. Daeng mengacungkan jempol.

"En, pinjam baju mu!"

"Buat apa?"

"Ai, nggak bawa baju!"

"Aa, ngapain Ai! Pakai ganti baju segala. Terus ini rambutnya basah, wah Aa! Habis mandi junub ya?"

Tak! Jitak dari Capt landing di kening Enna.

"Ahh! Aa, kenapa Enna kena jitak?" Gadis itu menggosok keningnya, yang berdenyut.

"Otak kamu dibersihkan!" Daeng berjalan meninggalkan adiknya.

Teman-teman Enna tertawa karena melihat temannya teraniaya.

"Tawa terus!" ujar Enna sambil mau ngemplang kepala temannya.

"Enna, cepetan! Allahuakbar!" Daeng menaiki tangga cepat. Gadis pemalak itu segera berlari mengikutinya.

...***...

"Kasih pakaian yang baru kalau ada!" ujar Daeng duduk di ranjang Enna.

"Pinjam kok milih si A!" gerutu Enna kesal, sambil mengacak lemarinya.

"Aa, bayar!"

"Benar ya A!"

"Aa, rambutnya basah kenapa?" tanya Enna sambil meletakkan kaus pendek dikasur.

"Disiram dong En!"

"Ih ... Aa mah gitu! Bilang aja, lagi buat ponakan Enna! Ongoing! Ongoing!" godanya.

"Terus saat gituan, Aa pakai penutup kuping? Istilah sirine Ai, bikin telinga budek seketika!"

"Sudah, Aa balik dulu!" ujar Daeng keluar kamar.

...***...

Daeng membuka pintu kamarnya. Ai yang memakai kimono terperanjat kaget saat pintu kamar terbuka. Gadis itu segera berdiri membelakangi suaminya. Daeng tersenyum tipis, dia tahu istrinya malu.

"Nih!" ujar Daeng yang berdiri di belakang istirnya.

Ai mengulurkan tangannya kebelakang. Untuk menerima pakaian yang Daeng pinjamkan.

Ingin rasanya Daeng, menggoda istrinya. Akan tetapi ia urungkan, mengingat waktu dzuhur kurang lima menit.

Ai segera keluar dari kamar mandi, gadis itu mencepol rambut panjangnya. Jelas saja aktivitas ini tak luput dari penglihatan Daeng. Daeng hanya mampu tersenyum. Semua itu miliknya, akan tetapi yang memiliki tubuh itu. Belum mengizinkannya untuk menikmatinya.

Ai memakai mukena seputih awan, gadis itu bercermin. Untuk mengecek, apa ada rambut yang keluar.

"Siap?" Daeng menengok kebelakang.

Ai mengangguk dan menunduk.

Jama'ah pertama kali bagi pasangan itu. Apakah itu juga jama'ah terakhir bagi keduanya. Jelas saja, hanya takdir yang tahu semuanya.

"Assalamu'alaikum warahmatullah!" Daeng mengusap telapak tangan ke wajah.

Lelaki itu memiringkan tubuhnya kebelakang. Untuk bersalaman dengan istrinya. Daeng mengulurkan tangannya kearah istrinya. Gadis yang tadi menatap sajadah, mengangkat kepalanya sedikit. Saat ada tangan kekar menjulur kearahnya.

Ai sedikit ragu-ragu untuk menerima uluran tangan itu.

Gadis itu pun akhirnya menerima uluran tangan dari suaminya. Akan tetapi, dia tak berniat untuk mencium tangan suaminya. Daeng yang tahu akan hal ini, lelaki itu menggerakkan punggung tangannya kearah bibir istrinya agar dicium.

Ai tersentak karena hal ini. Bukan cukup disitu saja, Daeng meraih kepala Ai dengan kedua tangannya. Lelaki itu ingin memberi ciuman di kening istrinya. Akan tetapi Ai, segera menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Daeng tersenyum tipis, istrinya sangat susah disentuh. Lelaki itu menarik tubuh istrinya kedalam pelukannya. Ai ingin berteriak, terurungkan saat Daeng membisikkan sesuatu. Membuat dirinya diam.

"Kak Daen lepa-sin!"

Daeng semakin memeluk istrinya, lelaki itu memejamkan matanya. Ada perasaan yang tak bisa diucapkan dengan kata. Hanya mampu dirasakan oleh sentuhan. Kehangatan dan kenikmatan ia dapatkan saat memeluk tubuh ringkih istrinya.

"Ka-k lepas!" Ai mendorong tubuh suaminya. Akan tetapi tubuh ringkihnya tidak mampu, membuatnya lepas dari pelukan suaminya.

Aaaaaaaaaa! Sirine kali ini bukan dari mulut Ai. Akan tetapi dari mulut Daeng.

"Sayang! Kenapa mengigit ku?" Daeng meringis kesakitan. Karena Ai, menggigit dibagian ketiak.

Ai tidak menghiraukan suaminya itu. Gadis itu memunguti seperangkat alat sholat. Daeng langsung melipat sajadahnya, dan menyimpan ketempat semula.

"Kak!"

"Apa?"

"Ai mau kita cerai!" Dateng melotot tidak percaya. Tak pernah terpikirkan, jika mulut mungil istrinya. Bisa mengatakan hal terbesar.

Daeng diam tak bergeming, berusaha tetap sabar. Saat melihat kelakuan Ai yang melampaui batas.

"Kan orang tua kita, ingin kita nikah! Kita sudah nikah! Terus apa salahnya, jika kita cerai!"

"Toh juga, pernikahan kita nggak terdaftar di KUA! Tentunya ini, tidak membuat aku dan kakak keberatan! Kalau berpisah, orang tahunya kita tidak pernah nikah!"

"Kakak bisa cari, pendamping hidup yang Kakak sukai. Ai yakin, pasti banyak diluar sana yang pengen jadi istri Kakak! Pramugari, Pilot, Polisi atau Dokter! Tinggal milih Kak!"

"Dan Ai, akan melanjutkan hidup Ai. Bersama Bapak, Ai pengen ngerawat Bapak! Kasian Bapak, nggak ada yang merawat! Ai juga akan melanjutkan pendidikan Ai."

"Ai minta talak tiga! Kak!"

"Baiklah, kalau itu mau mu! Tapi saya tidak bisa memberikan hal ini disini. Ikut saya!" Daeng menarik pergelangan tangan istrinya.

Lelaki itu membuka pintu kamarnya. Disaat itu Ai menatap wajah suaminya yang hanya terlihat dari samping. Rahangnya mengeras, menunjukkan kekecewaan.

"Mama!" panggil Daeng saat menuruni tangga.

Ai hanya diam mengikuti suaminya yang menariknya.

Terpopuler

Comments

Asri

Asri

yah, jangan talak 3 donk. entar nyesel loh

2022-04-15

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

belum apa apa udah minta talak😪

2022-04-15

0

Yulnita

Yulnita

ai... ai... ga blh ngomong gt... pamali...😥

semoga pak capt ga ikut ke bawa emosi ya...

lanjut thooor... semangat... 💪💪💪

2022-04-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!