02. Ketakutan Ai

Ada banyak alat pengukur dan sistem untuk dipantau. Mulai dari tekanan mesin oli, kandungan cairan hidrolik, hingga saluran pendingin udara. Lelaki itu mengecek beberapa dokumen. Yang berisi rencana penerbangan, tertulis sebelum keberangkatan. Daeng yang menjadi Captain Pilot. Menjadi satu-satunya orang yang berhak memutuskan mengenai pengalihan penerbangan, demi alasan keselamatan penumpang.

Co-pilot yang duduk disampingnya. Bertanggung jawab untuk membuat catatan di atas kertas. Memantau jalannya mesin dan ikut membantu Captain dalam hal navigasi. Serta perubahan rencana yang Captain Daeng buat, selama penerbangan berlangsung.

Seorang Pilot juga rutin dalam pengecekan kesehatan fisik dan psikis Karena perannya yang penting dalam suatu penerbangan.

Pesawat itu mulai lepas landas, perjalanan yang akan. Ditempuh Captain Daeng 6 jam.

Pilot bukan hanya complicated saat ingin lepas landas. Akan tetapi saat mengudara di angkasa. Seorang Pilot harus tetap fokus. Ia wajib memastikan pesawat yang dikendarainya memiliki cukup bahan bakar untuk sampai di tujuan. Seorang Pilot juga tidak ingin mendarat dengan bahan bakar berlebih. Pesawat harus membuang bahan bakar agar proses pendaratan lebih minim risiko. Itulah mengapa terkadang pesawat terlihat seperti 'kencing' saat di udara beberapa mil sebelum mendarat.

"Semoga lancar!" Captain Daeng membatin.

"Antara pulang ke rumah mama atau pulang ke rumah Tuhan!" Password yang selalu ada saat dia ingin menerbangkan pesawat.

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk para penumpang."

...***...

Setelah mengantarkan sahabatnya keluar rumah. Bapak ingin masuk ke dalam rumah. Akan tetapi langkahnya terhenti saat ada deru motor berhenti. Ternyata anak dan Ibunya baru pulang dari pasar.

"Siapa Pak?" Kak Ayyas bertanya sambil turun dari motor metix nya. Melihat mobil om Hanan yang hampir hilang.

"Om Hanan! Le!"

"Hanan?" tanya Emak'e mengerutkan keningnya, sedangkan tangannya membawa tas belanjaan. Mungkin paruh baya itu pernah dengar nama Hanan. Akan tetapi ingatannya sudah lemah

"Teman kuliah dulu Mak! Suaminya Mela!" jawab Bapak sambil masuk rumah yang diikuti Emak'e dan Ayyas.

Setibanya di ruang tamu, Emak'e mengerutkan keningnya. Saat melihat dua cangkir teh dan camilan singkong.

"Lan, tadi kamu yang buatkan minum?" Emak'e duduk di kursi rotan dengan susah payah. Maklum faktor U.

"Cucumu! Mak!" jawabnya sambil melihat siaran sepakbola. Kebetulan waktu itu Timnas yang unggul.

Sontak saja Emak'e dan Ayyas kaget bukan kepalang. Bagaimana mungkin si Putri malu alias Ai, mau menghidangkan camilan didepan tamu.

"Yang benar Pak? Si Ai, yang menyuguhkan ini didepan om Hanan?" Kak Ayyas bertanya sambil menyalakan rokok.

"Siapa bilang, orang tadi tanyanya. Siapa yang buat teh? Bukan siapa yang menghidangkan! Gollll!" Kata Bapak bangga saat negaranya berhasil mencetak Gol ketiga kalinya. Dimenit ke 50 akhir.

Teriakan Bapak membuat Emak'e kaget.

"Kak, tolong panggil Adek! Ada yang harus Bapak, bicarakan. Tapi Bapak, mau sembahyang dulu!" ujar Bapak sambil berdiri dari duduknya. Dan membenahi sarungnya.

...***...

Tok ... tok ...tok

"Dek, Bapak ingin bicara!"

Ai yang ada di dalam kamarnya. Gadis itu terus mengelap pipinya yang basah karena air mata. Dalam hatinya bertanya kenapa Bapak, setega itu dengannya.

"Hiks ...Ibu, Ai! Nggak mau nikah! Nggak!" Menggelengkan kepalanya.

Ayyas yang ada didepan kamar adiknya, mengerutkan keningnya. Karena mendengar suara orang terisak.

"Dek, kamu kenapa? Jangan bikin Kakak, khawatir!" Ayyas menggedor pintu kamar adiknya.

Ai tak menghiraukan panggilan dan gedoran kakak.

"Bapak jahat! Ibu, hiks ...hiks!" Ai menutup mulutnya agar Ayyas tidak mendengar.

"Ai, t-takut! Huhuuuuu!" Ai membuang bantal ke lantai. Gadis itu menjambak rambutnya kasar. Rasa sakit di dadanya tidak bisa diceritakan lagi. Ai berteriak tanpa suara. Kenapa hidupnya harus hancur, meskipun dia tidak seperti remaja pada umumnya. Akan tetapi dia juga memiliki tujuan hidup. Ya, kekurangannya hanya satu. Dia terlalu insicure.

"AI! Bukak! Ai! Dooor Dooor!"

Ai langsung mengelap matanya, mengambil napas dalam. Mencoba menenangkan diri sendiri.

"Ai! Shalat Kak!" Berusaha agar suaranya tidak bergetar.

Huft! Ayyas menghela nafas lega, ternyata adiknya menangis. Saat berdoa, itulah pikirannya.

"Ya sudah, setelah Shalat temui Bapak!"

"Bapak pasti akan membicarakan tentang pernikahan!" gumam Ai, sambil menatap pantulan wajahnya.

"Ai, kenapa hidupmu tidak beruntung?"

"Disaat teman seusiaku sedang menikmati masa remaja, dengan healing ketempat -tempat yang instagramable! Aku akan menikah dengan seorang yang tidak aku kenal!"

"Aku benci dengan situasi ini! Benci!" Ai menampar pipinya sendiri. Padahal dalam agamanya, menyakiti diri adalah hal yang tidak Tuhan, sukai.

"Kenapa harus aku, kenapa?" tanyanya kearah cermin.

Bukankah dalam agamanya Tuhan, telah menjelaskan. Jika Yang Maha Kasih! Tidak akan menguji ciptaan-Nya. Melampaui kadar kesanggupannya!

Tentu saja hal itu akan terlupakan saat marah. Marah itu adanya diotak. Sedangkan kita masih bisa memilih perilaku yang akan kita lakukan. Atau disebut Behavior.

...***...

Cekklek pintu kamar terbuka, Ai berjalan kearah ruang tamu dengan mata bengkaknya. Emak'e yang melihat cucunya seperti itu berdiri dan duduk merengkuh Ai.

"Ai, kenapa?" Emak'e mengelus pipi cucunya.

Sedangkan Bapak, curiga jika Ai eavesdrop pembicaraannya tadi dengan om Hanan.

"Ai? Kamu nangis Dek?" Ayyas menatap adiknya yang terdiam membisu.

"Ai! Kamu kenapa Nduk?" Bapak bertanya lirih. Ai melirik Bapak sekilas, kemudian menunduk.

"Ai ... Bapak mau bicara sesuatu denganmu!"

Ai mengepalkan tangannya agar tidak menangis.

“Aii! Bapak ingin..." Ai segera memotong ucapan Bapak. Gadis itu langsung berdiri dari duduknya.

Hayo siapa yang akan tertindas di cerita ini?

Terpopuler

Comments

Kaira Caem

Kaira Caem

masi nyimak kayak seru

2022-06-02

0

Yulnita

Yulnita

aku mau suami dan bpk nya yg tertindas... krn aku suka perempuan yg kuat dan cerdas yg ga gampang di tekan dan di tindas...💪

jd penasaran...

lanjut thooor... semangat... 💪💪💪

2022-03-31

0

Asri

Asri

kasihan sekali jk ada yg bersifat seperti ai dlm cerita ini. pasti hidupnya gak mau jauh dr keluarga

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!