14. Kepulangan Capt

Daeng segera keluar dari mobil. Lelaki itu berlari kecil seolah tak sabar untuk bertemu dengan istrinya.

Klek! Daeng membuka pintu kamar VVIP. Memasukkan kepalanya dahulu, matanya tak sengaja melihat istrinya yang duduk bersandar di kepala ranjang. Dan Dokter yang sedang memiriksa.

Ai menengokkan kepalanya kearah pintu. Saat tahu jika suaminya yang datang, gadis itu segera memalingkan wajahnya kembali.

Daeng melangkahkan kakinya masuk ke ruangan.

"A Captain, alhamdulilah sudah pulang!" Bapak nampak girang. Daeng tersenyum tipis.

"Yas, disini juga?" Daeng mengulurkan tangannya kearah Ayyas.

"Libur, jadi bisa nemenin Adek!"

Daeng menatap mamanya yang membereskan lemari rumah sakit. Captain berjalan kearah ranjang, dan berdiri di samping istrinya.

"Bagaimana kondisinya Dok?" tanyanya sambil mengelus kepala Ai. Gadis itu menepis tangan suaminya. Daeng tersenyum tipis, saat melihat wajah Ai yang cemberut.

Dokter itu pun menjelaskan keadaan Ai. Yang jauh lebih baik lagi. Mama dan papa memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Setelah kepergian orang tuanya, Daeng pamit keluar untuk membayar biaya administrasi yang harus ia keluarkan untuk istrinya.

...***...

"Bapak Ai, mau pulang ke rumah Bapak aja!" Gadis itu sudah mulai merajuk.

"Ai sekarang kamu sudah menikah, dan dimana pun suami tinggal. Maka kamu sebagai istri hanya mengikuti!" ujar Bapak menasehati putrinya.

"Bapak tahukan Ai, nggak mau nikah! Terus kenapa Bapak tega nikahin Ai? Pokoknya Ai, pengen pulang di rumah Bapak titik!" ujarnya tegas.

"Ai, kamu sudah besar! Jangan kayak anak kecil!" Bapak berusaha untuk tidak mengeraskan suara.

"Besar? Apanya yang besar, tubuh Ai? Ai tidak besar Pak? Ai kurus!"

" Umur Ai? Umur Ai masih sembilan belas. Diluar sana banyak anak-anak yang umurnya lebih tua dari Ai, masih bisa bermain dengan teman sebayanya! Terus Ai? Hidup Ai, hancur! Kenapa Bapak egois? Ha? Hiks ...hiks!"

Bapak yang melihat hal ini merasa bersalah.

"Sudah dibilang Ai, tidak mau nikah! Masih saja dipaksa!" Gadis itu memegang kepalanya yang sakit karena menangis.

"Bapak, ada hal yang harus Bapak syukuri. Dalam kehidupan ini. Termasuk memiliki anak seperti Ai! Pemalu!"

"Bayangkan saja Pak, jika Ai! Tidak pemalu, Ai mudah bergaul dengan teman-teman.Tidak peduli cewek/cowok! Boleh jadi sekarang Ai, sudah rusak. Karena pergaulan bebas Ai!"

"Ai bisa saja, membuat Bapak malu! Karena pergaulan bebas Ai, baju minim, pulang malam. Setiap hari ada teman cowok ke rumah! Pasti tetangga akan membicarakan tentang keluarga Bapak!"

"Anak RT kok pulangnya malam!"

"RT itu gimana dia itu Guru ngajji, tapi anaknya dibiarkan pacaran!"

"Ngajar ngaji tapi kenapa anaknya hamil diluar nikah!"

"Bapak tidak pernah kan mendengar gunjingan seperti itu! Kenapa Pak? Maka jawabannya simpel Pak! Karena sifat pemalu nggak selalu negatif! Ada kan Pak, sifat positifnya?" tanya Ai dengan suara bergetar.

"Ai, juga tahu kalau Bapak! Sakit hati, saat tetangga bertanya kepada Bapak tentang Ai!"

"Pak Elan, anaknya sudah besar tapi kok enggak kerja!"

"Kenapa Ai, nggak kuliah? Terus bagaimana masa depannya kelak, jika dia hanya dirumah saja!"

"Putrinya dirumah Pak! Terus bagaimana bisa dapat pasangan, jika hanya dirumah!"

"Karena pertanyaan dari orang-orang, Bapak nikahin Ai diusia muda? Ayolah Pak, jodoh, maut rezeki sudah ada yang ngatur!"

"Apa kerja itu harus keluar rumah? Apa kerja itu harus dibayar berupa uang? Katakan Pak?"

"Apa selama hidup Ai, dirumah hanya diam? Apa saat Ai membantu Emak'e di dapur dan melakukan pekerjaan rumah. Itu tidak disebut sebagai kerja? Apa sih Pak, yang dimaksud kerja itu?" Ai mengelap air matanya yang membasahi pipi.

"Terus apa kalau kerja harus mendapatkan uang? Ai, tahu uang adalah benda mati yang berharga. Jika kita bekerja hanya ingin mendapatkan uang. Maka manusia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Tidak perduli berkah atau tidak. Allah ridha atau tidak dengan pekerjaannya!"

"Bapak tahu, prostitusi online? Nah, sehari bekerja mereka dapat uang! Jadi itu yang dinamakan kerja? Harus mendapatkan uang! Terus pencuri yang mencuri uang ibu-ibu dipasar. Mereka mendapatkan uang! Apa itu yang dinamakan kerja?"

"Sungguh sangat dangkal, jika kita beranggapan kalau bekerja harus dibayar berupa uang!"

"Kalau gitu, kenapa saat Ai membereskan rumah! Ai nggak dapat uang. Kan Ai, kerja?"

"Bekerja bukan berarti harus dibayar berupa uang. Ai ngelakuin semua pekerjaan rumah. Hanya ingin meringankan beban Emak'e. Ai bangun tidur terus nyiapin kopi dan makanan. Agar Bapak dan kak Ayyas tidak telat kerja. Dan disaat semua masakan yang Ai, masak habis tanpa sisa! Disitulah Ai, mendapatkan bayaran. Hati Ai, senang karena Bapak suka dengan masakan Ai!"

"Bapak ridho sama Ai! Itu juga bayaran, dengan ridhai Bapak! Maka Tuhan, juga ridho dengan Ai! Tidak ada bayaran termahal kecuali mendapatkan ridho Allah!" Penjelasan yang begitu panjang, dari Ai. Membuat Bapak bungkam, kak Ayyas hanya mampu menunduk. Kenapa dia tidak melakukan apapun, di saat adiknya. Mendapat ke tidak adilan, dari semua orang. Dia hanya diam saat melihat adiknya dipaksa. Menikah karena keegoisan orang lain.

"Terus karena orang bertanya. Putrinya dirumah Pak! Terus bagaimana bisa dapat pasangan, jika hanya dirumah!"

"Orang yang bertanya seperti ini. Dia tidak percaya dengan Kuasa Tuhan! Sudah tahu kan Bapak, kalau jodoh itu rahasia Tuhan! Lantas mengapa Bapak, harus memasukkan omongan tetangga kedalam pikiran Bapak!"

"Hal ini yang membuat Bapak, nikahin Ai! Takut Ai, jadi prawan tua? Terus, kenapa Bapak nggak mikirin. Bagaimana nasib, Ai menikah diusia muda!"

Terpopuler

Comments

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

bocah😂

2022-04-14

0

Asri

Asri

ai, maunya gmn sih? masak mau gantungin hidup ke ortu trs, mau jd beban ortu terus? kayak katak dlm tempurung

2022-04-13

1

Asfa black sweet

Asfa black sweet

lanjut kak thor... pusing dengan karakter ai yg ngebantah orang tua nya terus...

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!