PENGUNDURAN DIRI

Chloe benar benar mengirimkan pesan pada Star untuk menanyakan jadwal aktivitas Light setiap hari. Hal itu membuat Chloe sangat senang karena ia jadi tahu apa saja yang dilakukan oleh pria pujaannya itu.

Seperti hari ini, Light sedang mengadakan pertemuan dengan seorang klien dari negara RRC (Republik Rakyat China) yang ingin bekerja sama dengannya dalam mengembangkan sebuah pusat berbelanjaan di Kota ShenZhen.

Mereka melakukan pertemuan di sebuah ruangan VVIP sebuah restoran mewah yang sengaja dipesan oleh Light. Ia ingin menjamu tamunya dengan baik agar memberikan kesan yang luar biasa.

Namun, hal tersebut berubah ketika tanpa persiapan Chloe masuk ke dalam ruang VVIP tersebut.

"Sayang!" teriak Chloe dari arah pintu, membuat Light menajamkan pandangannya ke arah Black agar asistennya itu segera mengurus Chloe.

"Hei, lepaskan aku. Jangan menyentuhku! Aku hanya ingin bertemu dengan calon suamiku," teriak Chloe lagi sambil memberontak dengan cengkeraman tangan Black.

Black terus menarik Chloe agar keluar dari ruang VVIP dimana tuannya itu sedang mengadakan pertemuan dengan klien yang sangat penting. Ini semua juga untuk perkembangan perusahaan ke depannya.

"Sayanggg ....," Chloe berusaha melepas cengkeraman tangan Black, namun sulit. Oleh karena itu Chloe langsung menggigit tangan Black hingga membuat tangan asisten Light itu terlepas.

Chloe langsung berlari menghampiri Light dan memeluknya dari samping. Ia sama sekali tidak menganggap tamu penting Light yang sedang berbicara.

"Black!" teriak Light sekali lagi. Asisten Black dengan cepat menggendong Chloe bagaikan karung beras dan membawanya keluar dari sana.

"Maaf atas gangguan tadi, Mr. Lim. Mari kita lanjutkan," Light kembali melanjutkan meeting yang sempat tertunda karena gangguan Chloe tadi.

Setelah pertemuan tersebut, dengan derap langkah gagah Light keluar dari ruangan. Ia melihat Black sedang menjaga Chloe agar tetap di tempatnya, tak mengganggu Light lagi.

"Aku harap kamu pulang ke Jakarta sekarang juga! Kamu hampir saja mengacaukan proyek besarku!" tatapan Light sangat tajam hingga terasa menusuk ke dalam jantung Chloe.

"Aku tidak mau pulang, aku masih ingin bersamamu," Chloe memegang tangan Light, berusaha menarik simpati pria pujaannya.

"Aku sudah menghubungi keluargamu! Mulai sekarang jangan mendekati dan berharap padaku karena aku tidak akan pernah mencintaimu!" ucap Light dengan ketus.

"Ahhh menyebalkan!! aku sudah susah susah mencari aktivitasmu dengan membayar sekretarismu. Apa kamu tidak bisa melihat jerih payahku?" tanya Chloe. Mendengar hal itu membuat Light mengepalkan tangannya.

"Black, pastikan dia pulang dan tidak menginjakkan kaki lagi di kota ini," perintah Light dan diangguki oleh Black.

"Light!!" Chloe hanya bisa pasrah sambil melihat kepergian pria yang ia cintai itu.

*****

Light membanting pintu ruangannya. Ia sangat kesal dengan sikap Chloe yang seenaknya saja. Ia menekan tombol pada telepon yang ada di atas mejanya.

"Ke ruanganku sekarang!"

tokk ... tokk ... tokk ...

Dengan perlahan Star membuka pintu. Tidak biasanya atasannya itu memanggilnya. Star lebih terbiasa dipanggil oleh Black saat akan diberi tugas.

"Ada yang perlu saya kerjakan, Tuan?" tanya Star.

Brakk!!

Star sedikit memundurkan tubuhnya ke belakang karena kaget. Ia jadi teringat akan gempa yang pernah ia alami, suaranya sama persis.

"Siapa yang menyuruhmu untuk memberitahukan semua jadwalku pada Chloe?" tanya Light dengan tatapan membunuh.

Star menundukkan kepalanya. Ia bingung untuk menjawabnya.

"Lihat mataku dan jawab pertanyaanku!"

"Nona Chloe yang meminta padaku, Tuan. Aku sudah menolaknya, tapi ..."

"Tapi dia memberimu uang, jadi kamu menyetujuinya?"

"T-tidak Tuan," jawab Star.

"Jangan membodohiku. Dasar wanita materialistis!"

Apa lagi yang dikatakan Nona Chloe pada Tuan Light? Aku tidak mengambil sepeserpun uang miliknya. Bahkan aku sudah menolak permintaannya, hanya saja ia selalu mengatakan kalau ia adalah calon istri Tuan Light, jadi mau tidak mau aku harus menurutinya. - Star merasa lelah saat ini.

"Aku akan memotong 50% dari gajimu, karena kamu yang membuat Chloe datang dan mengganggu pertemuanku dengan Mr. Lim."

"T-tapi Tuan, aku benar benar tidak ..."

"Berhentilah membela diri. Orang yang salah tetap salah, dan akan mendapatkan hukuman. Aku yang akan memastikan setiap orang yang berbuat kesalahan padaku dan keluargaku, mendapatkan hukumannya, tunggu saja."

Star sebenarnya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Light. Namun, anggap saja kali ini ia bersalah. Ia tak ingin memperpanjangnya yang akan menambah amarah atasannya itu.

"Terserah anda saja, Tuan."

"Memang terserah padaku! Keluar kamu!" Star menghela nafasnya pelan. Ia langsung keluar dari ruangan dan duduk di kursinya sendiri.

Apakah dunia kerja memang seperti ini? Aku tidak merasakan adanya ketenangan maupun kesenangan di dalamnya. Yang ada hanya tekanan dan hukuman. - batin Star yang sangat lelah, padahal ia baru bekerja selama 2 bulan di XL Corp.

*****

Star merasa saat ini ia tak sanggup untuk bangun dari tidurnya, padahal biasanya ia selalu bersemangat menyambut pagi. Apakah ia mendapatkan segala omelan setiap hari karena awalnya memang tak ada dukungan dari orang tuanya untuk pekerjaan ini, terutama Daddynya?

Apakak ia harus kembali ke Munich dan bekerja di sana? Tubuh Star benar benar malas untuk bangun, bahkan untuk sekedar membersihkan diri pun ia enggan.

Star memandang langit langit kamar di dalam apartemennya, ia menghela nafas pelan. Lalu ia bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama untuk melakukannya, ia pun segera siap untuk pergi ke kantor.

Di balik meja kerjanya, Star kembali memikirkan keputusannya. Mungkin jalan yang ia ambil adalah jalan yang tepat. Ia tak bisa terus menerus bekerja dalam tekanan yang berlebihan. Ia tak bisa mengembangkan kinerjanya, tapi malah semakin membuatnya merasa kecil, merasa tak bisa mengerjakan apa apa.

Ia mengetikkan sebuah surat di komputer yang terdapat di mejanya, surat pengunduran diri. Mungkin sekretaris sebelumnya juga tidak tahan dengan perlakuan buruk dari atasannya itu.

Setelah menandatanganinya, ia memasukkannya ke dalam amplop. Saat Tuan Light datang dan masuk ke dalam ruangannya, Star mengetuk pintu sebelum asisten Black keluar. Tidak masalah baginya jika Black tahu karena justru akan mempermudahnya, sehingga asisten Black bisa segera mencari pengganti dirinya.

"Masuk!" Light dan Black melihat ke arah pintu.

"Selamat pagi, Tuan. Saya ingin menyerahkan ini," Star meletakkan surat pengunduran dirinya di atas meja Light, membuat Light menautkan kedua alisnya.

"Apa ini?" tanya Light.

"Surat pengunduran diri."

🧡 🧡 🧡

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!