SEKRETARIS CEO

Berdiri di bandara Internasional Munich dan mengucapkan salam perpisahan dengan kedua orang tuanya, bukanlah hal yang mudah bagi Star. Sejak kecil, tak.pernah sekalipun ia berpisah dari mereka.

"Jaga dirimu baik baik, sayang," ucap Angel.

"Okay, Mom. I love you."

"Ingat, jangan keluar malam malam dan langsung hubungi aku jika ada apa apa. Aku akan langsung terbang ke sana untuk menemuimu," pesan Maverick.

Star memeluk saudara kembarnya dengan erat, "Aku tahu. Aku menyayangimu, Mave."

Saat ia menoleh ke arah Daddynya, ntah mengapa air mata yang ia tahan sejak tadi, dengan mudahnya lolos, hingga membasahi pipinya. David metentangkan kedua tangannya, mengharapkan sebuah pelukan dari putri kesayangannya.

"Dad."

"Ingat pesan Dad baik baik. Dad akan selalu menunggu kepulanganmu," rasanya Star tak ingin melepaskan pelukan Daddynya yang terasa begitu hangat dan nyaman. Namun, ia tak boleh bergantung terus dan membuatnya tak mandiri.

"Aku ingat semuanya, Dad. Tak akan ada satupun yang terlewatkan. Aku menyayangimu."

"Dad juga sangat menyayangimu," David mengusap rambut Star.

Suara panggilan untuk penumpang jurusan London, Inggris, telah terdengar. Sekali lagi mereka berpelukan, kemudian melambaikan tangannya.

*****

Star masuk ke dalam sebuah apartemen yang disiapkan oleh Maverick. Daddynya memerintahkan Mave untuk mencari sebuah apartemen yang lokasinya tak jauh dari XL Corp, jadi Star tidak perlu menempuh jarak yang jauh jika pulang pergi bekerja.

Apartemen yang disiapkan oleh Maverick tidak terlalu besar dan Star sangat menyukainya karena sesuai dengan permintaannya. Ia memang tidak menginginkan apartemen yang besar karena ia hanya tinggal seorang diri. Selain itu, ia akan kelelahan membersihkannya jika terlalu besar.

Star merapikan barang barang bawaannya ke dalam lemari, kemudian pergi ke luar untuk membeli makan malam. Malam itu ia ingin menikmati Kota London untuk pertama kalinya.

Keesokan harinya, Star sudah tiba di XL Corp. Ia menemui resepsionis dan menunjukkan email yang dikirimkan oleh bagian HRD perusahaan tersebut. Star langsung diarahkan menuju lantai 3, tempat divisi itu berada.

Star menggunakan kemeja lengan panjang dengan blazer, dan rok selutut. Ia berusaha berpenampilan serapi mungkin karena ia tahu bahwa XL Corp adalah perusahaan besar. Ia masuk ke dalam lift bersama dengan pegawai lain. Ia keluar di lantai 3 dan bertanya pada salah satu staf di sana.

"Silakan tunggu sebentar, saya akan memberitahukan pada Mam Sandra," Star duduk di salah satu sofa yang sepertinya memang diperuntukkan untuk tamu yang datang ke sana. Ia duduk menunggu tanpa membuka ponselnya, karena menurutnya itu tidak baik jika dilihat oleh atasannya nanti. Jadi sebisa mungkin ia meninggalkan kesan baik di pertemuan pertamanya.

"Nona Maystar, silakan masuk," Star menganggukkan sedikit kepalanya, kemudian masuk ke dalam ruangan yang ditunjukkan oleh salah satu staf tadi.

"Selamat pagi," sapa Star pada seorang wanita yang berusia sekitar awal 30-an.

"Silakan duduk, Nona Maystar."

"Panggil saya Star saja, Mam," ucap Star.

"Baik, Nona Star. Di sini terlihat bahwa anda ditempatkan di posisi sekretaris CEO."

"Sekretaris CEO? Bukankah saya ditempatkan di bagian keuangan?" tanya Star heran, karena surat terakhir yang ia dapatkan posisinya adalah staf di bagian keuangan.

"Sepertinya ada sedikit perubahan dikarenakan beberapa waktu terakhir ini banyak karyawan yang mengalami PHK karena melakukan kesalahan," jelas Mam Sandra.

"Maafkan saya sebelumnya, tapi saya tidak mengerti apapun tentang dunia sekretaris."

"Anda tenang saja. Job desk seorang sekretaris hanya mengatur jadwal kerja CEO. ia juga harus mengerti tentang administrasi, keuangan, dan semua yang ditangani oleh seorang CEO," Star menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan Manager HRD tersebut.

"Anda silakan menandatangani surat kontrak kerja ini sekarang," Sandra menunjukkan posisi Star haris membubuhkan tanda tangannya, "Kontrak kerja ini berlaku 1 tahun, setelahnya kita akan melihat apakah diperpanjang atau tidak, tergantung kinerja anda."

"Baik, Mam. Saya mengerti," Star membubuhkan tanda tangannya tanpa membaca lagi. Ia hanya memeriksa data diri yang tertera dalam kontrak kerja tersebut, karena ia pikir isinya akan sama dengan kontrak kerja yang ia terima via email.

"Kamu bisa mulai bekerja hari ini. Untuk gaji anda akan kami transfer ke tabungan ini," Sandra memberikan sebuah buku tabungan dan juga ATM pada Star, "Silakan naik ke lantai 5, tempat ruangan CEO berada."

Star pun keluar dari ruangan tersebut dan kembali masuk ke dalam lift untuk menuju ke lantai 5. Dalam hati, Star masih merasa gundah. Ia takut tidak dapat menjalankan tugasnya karena ini bukanlah bidangnya. Namun, ia juga tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya yang telah mengijinkannya bekerja di XL Corp.

Sampai di lantai 5, Star bisa melihat bahwa tidak banyak staf berlalu lalang. Ia melihat bahwa ruangan di lantai tersebut hanya berisi ruang meeting, ruang asisten CEO, dan juga ruang CEO. Di depan ruangan tersebut ia melihat sebuah meja yang ia yakini akan menjadi meja kerjanya.

Ia memberanikan diri mengetuk pintu ruang CEO. Bagaimanapun juga ia akan menjadi sekretaris CEO, maka ia harus mengenal terlebih dahulu siapa dan bagaimana CEO XL Corp.

Ceklekkk ...

Pintu terbuka dan nampak seorang pria dengan wajah tegas dan sedikit menyeramkan. Star langsung memundurkan tubuhnya karena memang ia kaget, sehingga membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Apakah anda Nona Maystar?"

"Ya, perkenalkan nama saya Maystar Asher," ucap Star dengan sedikit menunduk.

"Masuklah, Tuan sudah menunggu anda di dalam," dengan sedikit rasa takut dan gugup, Star memasuki ruangan yang didominasi oleh warna hitam dan abu abu. Ruangan tersebut sangat besar namun terkesan sangat gelap.

Star berjalan mendekat ke arah meja besar yang ada di sana dengan kursi yang masih membelakanginya.

"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Maystar, biasa dipanggil dengan Star. Saya akan mengisi posisi sebagai sekretaris anda, Tuan," ucap Maystar pelan.

Star melihat kursi itu berputar dan jantungnya kembali berdetak cepat ketika melihat seorang pria dengan wajah tampan, namun tegas, rambut sedikit panjang yang diikat, seperti mafia mafia yang biasa ia lihat di televisi. Tatapan matanya yang tajam seakan langsung menghunus jantung Star hingga mungkin bisa berhenti detik itu juga.

"Perkenalkan dirimu sekali lagi dengan suara yang keras! Aku tidak suka dengan suara pelanmu itu, membuatku terlihat seperti orang tuli!" ucap Light dengan ketus.

"Perkenalkan nama saya Maystar, biasa dipanggil dengan Star. Saya akan bekerja sebagai sekretaris anda, Tuan," Star sedikit meninggikan suaranya, meskipun tetap terdengar sangat lembut di telinga.

Gadis kecil, kehancuranmu akan segera dimulai. Aku akan membuat hidupmu bergantung padaku, dan saat itu tiba, aku akan menghancurkanmu hingga membuka mata pun kamu tak akan sanggup. - Light tersenyum smirk saar melihat Star yang berdiri gugup di hadapannya.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Bilal Muamar

Bilal Muamar

tunggu karmamu light...entar bakal bucin parah sama star setelah tahu kebenarannya.....😎

2023-01-12

5

Jabolak Kopi

Jabolak Kopi

Jangan jahat2 nanti cinta 😁

2022-12-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!