MENURUTI KEMAUAN

Maverick dan Maystar sudah siap dengan toga mereka masing masing. David dan Angel sangat bangga melihat keberhasilan keduanya.

"Dad, Mom, ayo kita berfoto," Maverick meminta tolong pada sahabatnya Drake untuk mengambilkan foto mereka berempat.

"Ayo tersenyum!" seru Drake sambil mengangkat sebelah tangannya. Keluarga Asher berfoto bersama sebagai kenang kenangan kelulusan kedua putra putrinya.

Drake tersenyum setelah melihat hasil fotonya. Ia pun memberikan kamera dan ponsel kepada Mave, "Thank you, Drake!"

"Ikutlah dengan kami untuk makan siang bersama," ajak David pada Drake.

"Maaf, Uncle. Aku akan makan siang bersama dengan keluargaku," Drake sebenarnya sangat senang jika bisa makan bersama dengan keluarga Asher. Apalagi ia bisa dekat dengan Star dan terus melihat wajahnya. Namun ia juga tak bisa mengesampingkan keluarganya.

"Baiklah, kalau begitu kami menunggumu besok di rumah untuk makan malam, bagaimana?" tanya Angel.

"Aku akan datang, Aunty!" jawab Drake dengan senyum di wajahnya.

"Sampai besok, bro!" pamit Mave meninggalkan Drake. Drake melihat kepergian keluarga Asher dengan seulas senyum.

Aku berharap bisa menjadi bagian dari keluargamu, Mave. Mungkinkah Star akan membuka hatinya untukku? - Drake sangat tahu bahwa Star sangat menutup dirinya dari pria manapun. Ia sudah cukup senang bisa berada di dekat Star dengan menjadi sahabat Mave. Ia sangat berharap suatu saat nanti Star bisa melihat ke arahnya.

*****

David memesan sebuah ruang VIP di sebuah restoran langganan mereka. Duduk dalam 1 meja bundar, saling berbicara dan bersenda gurau. David menerapkan ketegasan dan disiplin dalam keluarganya, tapi tetap mengedepankan kehangatan dalam keluarga.

Di tengah acara makan siang mereka, terdengar suara ponsel yang ternyata adalah milik Star. Ia melihat ke layar ponselnya dan tidak terlihat identitas peneleponnya. Nomor kode negaranya pun tidak sama dengan negaranya.

"Dad, Mom, aku angkat telepon dulu sebentar," Star keluar dari ruangan karena tak ingin mengganggu acara makan siang keluarganya. Ia mencari tempat yang agak sepi untuk menerima panggilan tersebut.

"Halo."

"Dengan Nona Maystar Asher?"

"Betul, saya sendiri."

"Kami dari XL Corp, kami secara khusus mengundang anda untuk bekerja di perusahaan kami yang berpusat di Kota London, Inggris."

Mendengarnya, Star tentu saja merasa senang. XL Corp adalah perusahaan besar dan sangat sulit untuk bisa bekerja di sana. Kesempatan tak akan datang dua kali. Ia tentu saja akan menerimanya.

"Aku akan datang ke sana. Bisakah anda kirimkan semua detailnya padaku?"

"Jika anda saat ini menerima penawaran kami, maka otomatis anda secara langsung diterima bekerja di perusahaan kami. Kami menunggu kedatangan anda segera. Kami akan mengirimkan surat kontrak kerja melalui email anda, dan kami meminta anda menandatanganinya dan memberikannya pada kami saat tiba di perusahaan kami nanti."

"Baiklah, aku menerimanya. Terima kasih."

Star menggenggam erat ponselnya. Ia tak menyangka akan secepat ini mendapatkan pekerjaan. Daddynya sudah memintanya untuk bekerja di perusahaan milik keluarganya, namun ia ingin mencari pengalaman di luar sana. Ia akan membiarkan Mave yang memegang kendali Asher Group.

Dengan wajah sumringah, Star kembali masuk ke dalam ruang VIP. Kedua orang tuanya dan juga Maverick pun ingin tahu, apa yang membuat Star terlihat sangat bahagia.

"Apakah Dad akan mendengarkan berita bagus?" tanya David.

"Dad, aku diterima bekerja," ucap Star dengan senang.

"Benarkah? di mana?"

"XL Corp, di London," jawab Star.

"London? Tidak! Dad tidak akan mengijinkanmu pergi sejauh itu. Dad mengijinkanmu untuk tidak bekerja di Asher Group, tapi bukan berarti kamu pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan lain," seketika suasana makan siang mereka menjadi berbeda. Berita yang dibawa oleh Star justru menghancurkan mood makan mereka.

Di dalam mobil, suasana begitu hening, tak ada perbincangan sama sekali. Hal ini membuat Star merasa bersalah. Ia akan bicara dengan Daddynya nanti dan meminta maaf. Ia hanya ingin mengembangkan kemampuannya, bukan untuk pergi.

*****

"Apa kamu sudah melakukannya, Black?" tanya Light.

"Sudah, dan ia sepertinya terlihat sangat bahagia menerima kabar itu."

Light tersenyum smirk, "Bagus! Pastikan ia bekerja di sini ... dan jangan sampai gagal."

"Siap!"

Light sudah menyiapkan rencana untuk membalaskan dendamnya pada Keluarga Asher, terutama Star. Ia mengetahui bahwa Star sudah menyelesaikan kuliahnya, karena itulah ia memerintahkan Black untuk merekrutnya. Tak akan ada yang menolak untuk bekerja di XL Corp, yakin Light.

Ia kembali berkutat dengan dokumen dokumen di hadapannya. XL Corp adalah singkatan dari Xavier Light dan juga singkatan dari nama aXeLle. Ia membangun perusahaan ini untuk Grandpanya. Banyak hal yang sudah ia pelajari saat Axelle masih hidup.

Light kembali memejamkan matanya jika ia teringat pada Axelle. Sakit hatinya sangat luar biasa, hingga tak hilang meski sudah belasan tahun berlalu. Mungkin dengan melakukan balas dendam, sakit hatinya akan hilang.

*****

Star berdiri di depan cermin, di dalam kamar mandinya. Ia baru saja selesai membersihkan diri. Setelah ini ia akan menemui Daddynya untuk berbicara mengenai pekerjaannya.

Ia memandang dirinya sendiri di cermin, kemudian menyampingkan rambut panjangnya. Ia kembali melihat bekas luka bakar yang memanjang di tubuhnya. Dadddynya sudah memberikan pengobatan dan perawatan di rumah sakit besar hingga ia bisa berjalan kembali, tapi luka bakarnya tetap masih terlihat meski dilakukan operasi plastik.

"Aku tahu Dad sangat menyayangiku dan ingin melindungiku, tapi aku juga ingin mandiri, agar tak selamanya menggantungkan hidupku padamu," gumam Star. Star sangat tahu bagaimana perasaan Dad dan Mom nya saat melihat dirinya tak bisa berjalan. Sejak kejadian kebakaran itu, ia harus menjalani terapi selama beberapa tahun agar bisa berjalan dengan normal seperti saat ini.

Star kembali menggunakan piyama tidurnya, kemudian berjalan keluar, mencari Daddynya di ruang kerja.

tokk ... tokk ... tokk ...

"Dad," panggil Star. Star bisa melihat Daddynya sedang terdiam sambil duduk di balik meja kerjanya.

"Apa Daddy marah padaku?" Star memeluk David dari samping, merasakan kehangatan Dad David.

"Apa kami datang ke sini hanya untuk merayu Daddy agar mengijinkanmu pergi?"

"Dad ..."

"Dad tetap tidak akan mengijinkanmu," ucap David.

"Dad, aku pergi bukan untuk melarikan diri ataupun menjauh darimu dan Mom. Aku ingin mencari pengalaman dan XL Corp adalah perusahaan yang besar. Aku sangat beruntung diterima bekerja secara langsung oleh mereka karena sangat sedikit yang mendapatkan kesempatan itu," jelas Star.

"Tapi Dad tidak bisa melepaskanmu. Tidak ada yang akan mengawasimu dan melindungimu."

"Dad, aku sudah dewasa. Aku bukan anak kecil lagi. Aku tahu dad mengkhawatirkanku karena Dad sangat menyayangiku. Tapi, aku juga melakukan semua ini karena aku menyayangi kalian. Aku ingin kalian melihatku menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dewasa, dan mandiri."

David memeluk Star dengan erat, "Dad menyayangimu, sayang. Bagaimana Dad bisa hidup tanpa melihatmu sehari saja."

"Aku akan menelepon Dad setiap malam, aku berjanji. Aku juga akan sering pulang untuk mengunjungimu, hmm ...," Star tersenyum dan mulai memperlihatkan puppy eyes nya.

"Dad sangat kesal, kenapa kamu selalu bisa membuat Dad menuruti kemauanmu," Star semakin mengeratkan pelukannya pada David. Ia lega karena kini Daddynya sudah mengijinkannya bekerja di London.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

cacat ditbuhmu itulah yg membuat light melek mata,nyesel keri ligth telah sakit in kamu star...

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!