LEMPARAN BUKU

"Bisakah kamu melepaskanku?" Light merasa jengah dengan Chloe yang terus menempel padanya. Chloe memang menyukai Light sejak kecil. Ia memendam perasaannya, tapi sejak Light menolak perjodohan mereka, ia justru semakin terobsesi untuk memiliki Light dan membuat pria itu mencintainya. Awalnya ia memang mundur dan menjauh, namun ia yakin bahwa Light akan mencintainya jika ia terus berusaha.

"Memangnya kamu mau pergi ke mana hingga aku harus melepaskanmu? Ingatlah kalau Aunty Amelie sudah memintamu untuk menjagaku sementara aku berada di sini."

Chloe sengaja datang ke London, hanya untuk menemui Light. Ia beralasan pada kedua orang tuanya bahwa ia mendapat tugas dari perusahaan tempatnya bekerja. Chloe memang tidak memimpin perusahaan milik keluarga Pranata, meskipun ia adalah cucu pertama dari keluarga Pranata.

Kalau ia berada di perusahaan Pranata, maka tak akan mudah baginya untuk beralasan keluar negeri. Senyum terukir di wajah Chloe ketika melihat pria di hadapannya sedang menyeruput kopi sambil memandang ke arah luar cafe yang terdapat di dalam bangunan Mall tersebut.

"Aku tidak bisa terus menemanimu. Bukankah kamu mendapat tugas dari perusahaanmu, sebaiknya kamu bekerja."

Chloe sedikit tertawa saat mendengar ucapan Light, "Jangan pura pura. Aku tahu kamu mengerti maksud kedatanganku ke London. Aku sudah pusing dengan banyaknya pekerjaan di Jakarta, sekarang aku ingin liburan ... dan itu bersamamu," Chloe mengusap punggung tangan Light yang berada di atas meja.

Dengan cepat Light menarik tangannya, "Jaga sikapmu Chloe Oliver! Aku tak akan segan segan memulangkanmu dan memberitahukan pada keluargamu mengenai semua kebohonganmu."

Chloe berdecak kesal. Ia tak ingin keluarganya mengetahui kebohongannya karena itu akan membuatnya ditarik ke perusahaan Pranata dan harus terkurung di sana, "kamu menyebalkan!"

"Kalau begitu pergilah!" ucap Light ketus.

"tapi aku suka," Chloe tersenyum ke arah Light dan mengedipkan matanya. Light langsung mengarahkan pandangannya ke arah lain. Ia ingin sekali segera keluar dari situasi ini.

*****

Keesokan harinya, Star sudah kembali siap di balik meja kerjanya. Ia tersenyum sambil mengelus perutnya yang sudah ia isi dengan banyak makanan pagi ini. Jadi kalau sampai banyak pekerjaan, ia sudah siap untuk tidak makan siang.

Setelah melihat Light kemarin sore di Mall, ia tahu bahwa hari ini ia akan mendapatkan banyak pekerjaan yang kadangkala tak masuk akal.

Seperti biasanya, Light akan tiba bersama dengan Black tepat pukul 9. Star sudah memperhatikan sejak ia bekerja di sana. Menulis semua kebiasaan atasannya itu dalam sebuah buku kecilnya. Kemudian ia akan menghubungi bagian pantry untuk segera menyiapkan secangkir kopi dan mengantarkannya.

Sampai menjelang jam makan siang, suasana begitu kondusif sehingga Star benar benar menikmati pekerjaannya. Tiba tiba datang seorang wanita cantik yang wajahnya persis sama dengan wanita yang Star lihat di parkiran Mall kemarin.

"Apakah Light ada?" tanya wanita itu dengan sopan.

"Ada Nona. Tapi sedang ada Tuan Black juga di dalam," ucap Star memberitahu. Keluarga David memang tak pernah berkumpul lagi dengan keluarga Leon maupun Alvin sejak kecelakaan belasan tahun yang lalu. Jika bertemu pun hanya saat mereka ada pekerjaan bersama. Oleh karena itulah putra putri mereka tak saling mengenal, kecuali keluarga di Jakarta.

David seperti benar benar mengasingkan keluarganya. Ia tak ingin kejadian tersebut terulang kembali dan menyakiti salah satu keluarga yang lain. Tidak masalah jika ia jarang bertemu, yang penting masing masing keluarga hidup dengan bahagia.

"Aku akan masuk, Light tidak akan marah dengan kedatanganku," senyum Chloe pada Star.

"T-tapi Nona," Star yang sudah berdiri, ingin menghalangi Chloe. Star sangat tahu bahwa Light tidak suka ada yang masuk ke ruangannya jika tidak diminta, apalagi masuk tanpa mengetuk pinti dan mengganggu pekerjaannya.

Ceklekkk ...

"Sayanggg!!!" teriak Chloe memanggil Light, membuat Light yang sedang fokus berbicara dengan Black langsung menatapnya dengan tajam. Ia juga mengarahkan tatapannya pada Star yang mengijinkan Chloe untuk masuk.

"M-maaf Tuan, saya sudah melarangnya," ucap Star sambil sedikit menunduk. Ia tahu arti dari tatapan Light.

Bughhh!!!

Sebuah buku terlempar dan mengenai tubuh Star, membuatnya mengaduh, "Apa kamu tidak bisa bekerja? menahan seseorang saja tidak bisa. Apa tidak lihat aku sedang sibuk?" ucap Light dengan kesal pada Star.

Chloe melihat ke arah Star. Ia tak ingin membela wanita itu karena Chloe tahu Light tidak suka dibantah. Ia hanya melihatnya sekilas dan kembali fokus pada Light yang terlihat sangat tampan dan gagah.

"Aku ingin mengajakmu makan siang," ucap Chloe.

"Aku sedang sibuk. Sebaiknya kamu keluar," perintah Light.

Star yang merasa keberadaannya tidak dibutuhkan pun langsung keluar sedari tadi. Buku yang dilempar oleh Light cukup tebal, membuat bagian tubuh yang terkena lemparan tersebut terasa sedikit sakit.

"Aku keluar, tapi aku menunggumu untuk makan siang. Jangan terlalu sibuk dengan pekerjaanmu. Bekerja juga perlu tenaga bukan?" Chloe akhirnya keluar dari ruangan Light. Ia langsung menghampiri Star.

"Maafkan aku ya. Gara gara aku, kamu jadi terkena omelan Light," Ucap Chloe dengan sedikit mengiba.

"Tidak apa, Nona. Aku sudah terbiasa bekerja dengan Tuan Light. Hal seperti ini tidak masalah bagiku," ucap Star.

"Aku tidak ingin ia memarahiku. Ia pasti akan mengusirku pulang ke Jakarta jika ia tahu bahwa aku yang menerobos masuk dan mengganggu pekerjaannya," Chloe duduk di samping Star.

"Nona dari Jakarta?" tanya Star.

"Ya. Oya kenalkan namaku Chloe, Chloe Oliver," Chloe mengulurkan tangannya ke arah Star.

"Namaku Star," Star meraih tangan Chloe dan membalas uluran tangan wanita cantik itu.

"Sepertinya kamu masih sangat muda, apa kamu baru bekerja di sini?" tanya Chloe.

"Aku baru saja lulus dan baru bekerja sekitar 2 bulan di sini," jawab Star.

"Ooo pantas saja aku merasa belum pernah melihatmu. Aku harap kita bisa berteman. Berikan nomor ponselmu padaku. Aku ingin kamu mengabari setiap aktivitas yang dilakukan oleh Light."

"T-tapi Nona," Star merasa hal tersebut di luar pekerjaannya dan pasti atasannya itu akan marah jika mengetahuinya.

"Ayo cepat berikan. Aku ini calon istri atasanmu, jangan khawatir. Aku hanya tidak ingin ia bermain main dengan wanita lain sementara aku tidak ada di sini," ungkap Chloe

Akhirnya Star memberikan nomor ponselnya meskipun dengan sedikit keraguan. Mendengar wanita ini dari Jakarta, mengingatkan Star pada musibah yang ia alami di kota itu. Meskipun saat itu ia masih kecil dan belum mengerti, tapi ia memiliki ingatan yang cukup tajam mengenai nama nama tempat yang ia kunjungi.

"Terima kasih. Mulai besok, aku akan mengirimimu pesan untuk memata matai tunanganku itu. Aku akan memberikan hadiah padamu nanti," Chloe menepuk bahu Star pelan, kemudian langsung berpindah ke sebuah ruang tunggu yang tak jauh dari sana.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Janis

Janis

crazy up doonggg!!🤤

2022-04-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!