...Jangan lupa setelah membaca kasihlah Age like, love, vote, gift 😊 Biar tambah semangat 💪💪...
...Saran dan komentarnya juga di tunggu yach, biar Age bisa lebih baik lagi dalam berkarya 🥰...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Elena dan Michele duduk bersebelahan, tidak perlu waktu lama untuk mereka menjadi dekat, mereka sedang menghadiri seminar mahasiswa baru. "Kudengar ada alumni yang akan mengisi motivasi," ucap Michele.
"Mungkin alumninya sudah sukses dan di minta jadi motivator," ujar Elena.
Tidak lama seorang wanita muda datang, memberikan sambutan dan juga motivasi kepada para mahasiswa baru.
"Cantik ya?" ucap Michele memandang wanita yang sedang memberi motivasi.
"Iya, cantik, muda dan sukses," ujar Elena.
Mereka menyimak setiap acara hingga seminar mahasiswa baru selesai. Para mahasiswa mulai keluar ruangan, karena terlalu banyak mahasiswa yang antri keluar ruangan, Elena dan Michele memilih keluar ruangan terakhir untuk menghindari kerumunan di pintu keluar.
Sebelum Elena keluar. Clara, alumni yang mengisi motivasi datang menghampiri Elena. "Bisa kita bicara sebentar?"
"Oh, iya Kak boleh," jawab Elena.
Clara melihat Michele masih berdiri di samping Elena. "Kita bicara berdua saja."
Michele sadar diri jika Clara ingin bicara empat mata dengan Elena. "Elena, aku ada keperluan. Aku duluan ya." Elena hanya memberi senyum pada Michele dan Michele meninggalkan tempat seminar.
Clara tidak sengaja melihat Merrik saat mengantar Elena, Merrik memarkirkan mobilnya di tempat yang sepi, awalnya dia tidak menyangka bahwa itu adalah Merrik karena mobil yang digunakan termasuk mobil sederhana. Saat itu, dia hanya tertarik untuk melihat dua insan yang sedang berciuman di dalam mobil, yang kebetulan kaca mobil tidak gelap sehingga yang diluar bisa melihat aktivitas orang di dalam mobil. Dia hanya mengejek di dalam hati tentang kelakuan mahasiswa baru yang berani berbuat mesum di tempat umum, ya walaupun dilakukan di dalam mobil. Tetapi ejekan tersebut menjadi keterkejutan saat dia melihat orang di dalamnya. Merrik, mantan pacarnya yang sedang mencium seorang gadis, Clara diam-diam mengingat wajah wanita yang menjadi lawan ciuman Merrik. Dia menghampiri Merrik saat Elena sudah pergi meninggalkan Merrik. Namun, sayang Merrik menolak bicara dengannya. Kebetulan sekali Clara bertemu Elena di aula yang menjadi tempatnya mengisi acara.
"Kakak mau bicara dimana?" tanya Elena.
"Kita pindah ke taman saja, tempat ini akan diisi oleh acara lain." Clara dan Elena keluar dan duduk di taman kampus.
"Tadi aku melihatmu datang diantar oleh Merrik," ucap Clara tanpa basa basi.
"Kakak kenal Kak Merrik?" ucap Elena membulatkan matanya.
"Iya, kami teman satu kampus."
"Oh."
"Apa hubunganmu dengannya?" tanya Clara.
Elena bingung mau menjawab apa, dia sudah janji pada Merrik untuk tidak mengatakan pada orang lain bahwa mereka sudah menikah. "Pacarku," jawab Elena. Pikir Elena itulah jawaban paling sesuai dengan hubungan mereka.
"Berapa lama kalian pacaran?"
"Hampir satu bulan." Cuaca cukup panas di siang hari, Elena mengambil ikat rambut dari dalam tasnya dan mengikat rambutnya. Clara tidak sengaja melihat ke bagian leher Elena. Tanda merah yang kontras dengan warna kulit putih Elena. Clara tidak menyangka Merrik akan berbuat jauh dengan gadis remaja, dengannya saja yang berpacaran beberapa tahun tidak pernah Merrik inisiatif menciumnya, selalu Clara yang memulai dan itu hanya ciuman singkat.
"Bisa kamu mempertemukan aku dengannya? Ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya, sayangnya aku kehilangan nomor telepon nya."
"Kakak mau nomor telepon Kak Merrik? Aku bisa memberikan nya."
"Tidak perlu, aku ingin bicara langsung dengannya." Sesungguhnya Clara masih menyimpan nomor Merrik namun Merrik tidak pernah mau menerima panggilan teleponnya.
"Oh, nanti Kak Merrik akan menjemputku. Kak Clara bisa bertemu dengannya."
"Baiklah, kapan kamu selesai kuliah? Apa ada jadwal kuliah setelah seminar?"
"Ada satu mata kuliah, setelah itu selesai. Mungkin jam tiga sore selesai," ujar Elena.
"Merrik bersedia menjemputmu jam segitu? Memangnya dia tidak bekerja?" tanya Clara, yang dia tau Merrik akan selalu memprioritaskan pekerjaannya.
"Kak Merrik bilang bos-nya baik, jadi bisa menjemputku."
"Bos?" tanya Clara heran. Bagaimana mungkin Merrik punya bos sedangkan dia pemiliknya.
"Iya, bosnya sangat baik. Saat kemarin aku sakit saja Kak Merrik diijinkan pulang."
"Oh, Kalian tinggal bersama?"
"Ha?" Elena panik, dia bingung menjawab apa. Clara dengan melihat ekspresinya saja sudah tau jawabannya tanpa harus menunggu jawaban yang keluar dari mulut Elena.
"Tidak usah di jawab! Aku sudah tau jawabannya."
"Kakak tau?" tanya Elena heran.
"Aku yakin kalian tinggal bersama, kalian juga sudah melakukan hubungan badan, bukan!" ucap Clara geram.
"Bagaimana Kakak bisa tau?" ucap Elena polos, dia menundukkan kepalanya karena malu.
"Kamu lugu sekali Elena," ucap Clara lalu menarik ikat rambut Elena. "Urai rambutmu, jika tidak ingin orang lain melihat tanda percintaan kalian di lehermu."
Elena langsung tersentak mendengar perkataan Clara, dia memegang lehernya dan hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu. Clara tidak menyangka mereka akan sejauh ini. Sepengetahuan Clara, Merrik sangat menjaga kehormatan perempuan. "Sudah jangan menunduk terus, aku tidak akan bilang pada siapapun, kalian sudah dewasa keputusan ada di tangan kalian. Aku yakin kamu tau akibat dari pergaulan bebas."
Elena menghembuskan nafasnya pelan. "Kak Clara sudah berapa lama kenal dengan Kak Merrik?" tanya Elena.
"Cukup lama. Aku boleh bertanya padamu?" tanya Clara.
"Boleh. Mau bertanya apa?"
"Apa kamu yang menggoda Merrik? Kamu hanya melakukan dengan Merrik saja 'kan?"
"Maksud Kakak? Tentu saja hanya dengan Kak Merrik."
"Kamu polos sekali." Clara bisa melihat bahwa Elena adalah gadis lugu dan jujur, tidak ada kebohongan di dirinya. Dia yakin Merrik yang memulai hubungan dengan Elena lebih dulu.
"Berapa usiamu?"
"Sebentar lagi delapan belas."
"Orang tuamu tidak keberatan kamu tinggal bersama orang lain?"
"Aku sebatang kara, Kak Merrik membawaku dari desa ke kota."
"Ja—di, Merrik yang membiayaimu semuanya?" ucap Clara terbata. Dia tau Merrik sangat membenci Ibu tirinya, dia membenci semua gadis miskin yang mengejar kekayaan. Tapi, apa ini? Dilihat dari apa yang Elena gunakan semua barang branded, bagaimana mungkin Merrik bisa berbuat seperti ini untuk Elena. Apakah dia benar-benar tulus pada Elena? Tidak! mengingat kebencian Merrik pada Ibu tirinya, itu sangat tidak mungkin. Bagaimana jika ini hanya permainan Merrik saja!
"Iya. Semua Kak Merrik yang siapkan."
Merrik memang mengganti semua isi lemari Elena dengan barang-barang branded, namun Elena tidak menyadarinya, yang dia tau barang-barangnya seharga saat dia dan Merrik berbelanja, yang hanya kisaran ratusan ribu. Elena tidak tau barang yang ia gunakan sekarang harganya jutaan bahkan puluhan juta.
"Kalau begitu aku pergi dulu, jam tiga kita ketemu di sini," ujar Clara.
"Baik!"
Clara meninggalkan Elena, dia sudah bertekad untuk menjelaskan semua pada Merrik, dia ingin mendapatkan maafnya, bagaimana pun dia bersalah karena berselingkuh. Sampai sekarang Merrik tidak ingin bertemu dengannya, mungkin jika ada Elena, Merrik akan memberikan kesempatan untuknya bicara.
Dia juga ingin memastikan bahwa Merrik tulus pada Elena, dia bisa melihat begitu polosnya Elena. Clara tidak ingin Elena hanya jadi bahan permainan Merrik.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Terimakasih telah membaca kisah Merrik dan Elena 🙏🙏🙏 Oh ya, disini Age kasih bocoran nih, tidak ada pelakor di novel Kamuflase Cinta Sang CEO, pelakor hanya ada di SAMUDRA NAYNA itupun dihempaskan oleh Nayna 😁 Bagi yang belum baca SAMUDRA NAYNA boleh lah mampir.. Ih Age promo mulu nih, Iya Age Promo Novel Age terus karena Age merasa novel pertama Age 'SAMUDRA NAYNA' Layak untuk di baca kisahnya, walaupun masih banyak kesalahan penulisan 😁 Ga papa kan baca selagi nunggu up kisah Merrik dan Elena.
Mohon maaf untuk kesalahan penulisan, mohon maaf juga belum bisa up lebih banyak tapi di usahakan kedepannya bisa up lebih banyak 🙏🙏🙏
Terimakasih, Salam Age Nairie 🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Lailatul Hawa
Sik bijim, aku tak tuntasin baca ini dulu baru melipir ke samudera Nayla. aku baca pelan pelan dan dihayati 😆😆😆
2022-12-22
1
SJ
next kilat doank 😁
2022-04-10
1
merry jen
clra itu mntny metrik ....moga clraa diam diam ngjriin Ela jdi pntr gk polo lugu dbdhin SM merik trs y
2022-04-10
2