20 . Dokter Ibra .

Setelah bapak memasuki ruangan operasi itu hati ku menjadi tak tenang. Kata kata bapak memasuki relung hatiku , aku tak tau harus bagaimana sekarang . Kenyataan nya aku bukan anak nya hal itu yang membuat aku syok dan sedih . Namun meskipun begitu aku tak akan pernah meninggalkan nya untuk mencari orang tua kandung ku , aku akan selalu bersama nya . Selama ini ia memberikan kasih sayang yang tulus untuk ku jadi mungkin inilah saat yang tepat untuk aku membalas nya .

Aku juga sudah tak ingin lagi mencari orang tua kandung ku , karena mereka lah yang meninggalkan aku jadi untuk apa aku mencari nya . Mengingat aku di tinggalkan seorang diri membuat aku tak habis pikir bagaimana ada orang tua Setega itu dengan anak nya . Dan kenapa mereka tak mencari ku kembali , apa mereka sudah tak menginginkan aku lagi .

" Siska kamu kenapa sedari tadi diam di situ ?" tanya Rangga mas Rangga yang masih belum pergi meninggalkan ku , lelaki itu berjalan mendekati ku dan dengan perlahan tangan nya mengusap rambut ku pelan .

" Tak apa mas , aku hanya takut jika Operasi nya gagal . " ucap ku bohong karena aku tak ingin bercerita pada nya tentang masa lalu ku karena aku hanya rekan nya di atas ranjang . Tak lebih dari itu .

" Yakin lah , kenapa kamu pesimis seperti itu Siska. Aku yakin oprasi nya akan berjalan lancar dan bapak mu pasti akan segera sembuh . " ucap nya tersenyum pada ku , senyum itu membuat aku tenang. Aku seakan tersihir oleh senyuman yang dia berikan , aku tau ini perasaan yang salah mengingat ia sudah memiliki keluarga namun hati ku juga tak bisa di bohongi . Sekalipun aku bersembunyi di tempat terjauh pun aku tetap menyukai dan entah sejak kapan mencintai lelaki di hadapan ku ini .

" Sadarlah Siska kamu hanya teman tidur nya saja tak lebih dari itu ." ucap ku dalam hati . Lama sekali kami berpandangan setelah itu aku memalingkan muka ku . Aku sungguh tak ingin perasaan ku semakin dalam padanya .

" Mas tak pulang ?" tanya ku yang sebenarnya sudah tak ingin ia berada di rumah sakit ini menemani ku , bukan karena aku tak menyukai nya namun karena aku ingin sendiri saja . Semua kenyataan datang pada ku dengan tiba tiba dan itu yang membuat ku ingin sendiri untuk saat ini .

" Kamu mengusir ku ?" tanya nya menatap mata ku tajam .

" Bukan seperti itu mas.Aku hanya merasa lelah dan ingin sendiri untuk saat ini , jadi apa kah bisa mas pergi dan memberikan aku waktu sejenak . Aku janji akan kembali ke apartemen setelah bapak selesai oprasi dan kembali sadar . " ucap ku berusaha membujuk dia untuk pergi meninggalkan aku sendiri, tak lama terdengar ia menghela nafas nya perlahan kemudian ia genggam tangan ku dengan erat dan mengusap nya perlahan .

" Mas sebenarnya tak ingin kamu sendiri an , lagi pula kemana ibu mu itu kenapa dia tak datang saat suaminya sedang Operasi . " ucap nya padaku . Aku terdiam sejenak aku Sendiri pun tak tau kemana ibu ku itu , ia sungguh telah berubah . Sudah tak perduli lagi pada diri ku dan bapak .

" Mas pergi lah , aku tak apa disini sendiri an . " ucap ku tersenyum padanya dan di balas dengan senyum yang sama pula .

" Ya sudah aku pergi ya ...Kalau ada apa apa kabari aku , aku akan langsung datang kesini jika kamu membutuhkan ku . Dan apa pun hasil operasi nya nanti Mas harap kamu dapat menerima nya dengan tenang oke ..." ucapan nya sungguh membuat aku semakin kagum dan menyukai nya . Ia begitu perhatian padaku , bahkan aku merasa dia juga memiliki perasaan yang sama seperti ku .

Namun kata katanya di kantor tadi pagi terus terngiang , mengingat hal itu aku jadi ragu jika ia memiliki perasaan yang sama .

" Pergi lah mas ... " ucap ku tersenyum , kemudian ia melepaskan genggaman tangan nya . Setelah itu ia kecup kening ku pelan setelah di rasa cukup ia baru pergi meninggalkan aku sendiri an .

Ku tatap punggung nya yang semakin menjauh dari pandangan ku , aku sungguh ingin bersama nya . Namun keadaan memaksa untuk aku menjauh dari segala kehidupan nya.

Menangis dan terus menangis hanya itu yang bisa aku lakukan , tak lama ada seseorang yang duduk di bangku sebelah ku . Ku buka mata ku yang terpejam dan ku lirik orang itu .

Orang itu nampak lesu , wajah nya pucat dan sesekali ia melihat kedua tangan nya seakan akan meneliti tangan tersebut . Aku mengusap air mata ku kasar kemudian aku menatap nya .

" Dokter sedang apa di sini ?" tanya ku padanya , ia melirik ku sekilas kemudian ia kembali memperhatikan ke dua tangan nya .

" Kamu sendiri sedang apa di sini ?" tanya nya tanpa menatap ku .

" Aku hanya sedang menunggu bapak ku yang saat ini sedang di operasi . " ucap ku pada nya . Ia tersenyum , senyum yang sungguh manis .

" Kamu tau , aku juga habis melakukan operasi untuk seseorang yang sangat aku cintai . " Ucap nya tanpa sadar. Aku yang sejak tadi bosan dan sedih pun jadi ingin mendengar kan cerita Dokter di samping ku ini .

" Awalnya aku begitu yakin bahwa ia akan selamat namun tak ku sangka , dia justru meninggal saat aku mengoperasinya . " ucap nya dengan pandangan kosong , aku rasa dokter itu sedang bersedih namun ia tak bisa menangis atau menahan kesedihannya hanya karena saat ini ia berada di rumah sakit . Ia harus bersikap selayaknya dokter pada umumnya .

" Aku merasa percuma aku menjadi dokter jika menyelamatkan orang yang aku sayang saja aku tak bisa . " ucap nya tersenyum getir . seakan akan menertawakan dirinya sendiri .

" Itu bukan salah dokter , itu takdir yang tak bisa di rubah . " ucap ku membuat ia menatap ku sejenak kemudian ia tersenyum .

" Iya aku tau itu bukan salah ku , Tapi tetap saja aku merasa gagal , Tangan ku ini serasa mati rasa karena telah membunuh orang ya meskipun itu bukan salah ku sepenuh nya . Sebenarnya dia tak mau melakukan operasi ini tapi aku memaksa nya itu yang membuat aku sedih . Andai saja ia tak melakukan operasi itu mungkin ia masih ada di sisi ku sedikit lebih lama . Namun kini ... ia telah tiada dan itu semua karena ku . " ucap nya menundukkan kepalanya perlahan .

" Kalau boleh saya tau ... Apa orang yang dokter maksud itu istri anda ?" tanya ku pada nya . Ia menganggukkan kepalanya perlahan . Aku merasa iba melihat nya , aku dapat merasakan ia sangat sedih dan ingin menangis namun ia tak bisa .

" Itu pasti sangat sakit .Kita berduka tapi pekerjaan membuat kita untuk tetap terlihat tegar dan kuat . " ucap ku padanya .

" Ya kamu benar memang sangat sakit , mungkin setelah aku keluar dari rumah sakit ini aku akan menangis dengan keras . " ucap nya mengusap air matanya yang hendak jatuh .

" Lalu kenapa dokter tak segera keluar dan menangis saja dan kenapa dokter malah duduk di sini mengobrol dengan saya ?" tanya ku penasaran .

" Aku sedang menunggu izin dari atasan ku , aku juga sedang menunggu jenazah istri ku . Aku duduk disini karena ini satu satunya tempat yang paling sepi dari semua tempat di rumah sakit . Maaf jika kamu terganggu dengan kedatangan ku . " ucap nya hendak berdiri .

" Tak apa saya merasa senang bisa mendengar cerita dokter , setidaknya saya tau bahwa di dunia ini masih ada orang yang lebih sedih dari pada saya . " ucap ku sedikit kagum pada dokter di hadapan ku itu .

" Kamu benar sekali , kalau boleh tau siapa nama mu ?" tanya nya pada ku .

" Nama ku siska " ucap ku tersenyum padanya , ia pun membalas senyum ku .

" Siska ...nama yang bagus , semoga oprasi bapak mu berjalan lancar dan beliau segera sembuh . Ya sudah saya pergi dulu ya " ucap nya mengambil jas dokter nya yang saat ini ia sampirkan di kursi .

" Silakan dokter ...em ...Siapa nama dokter . " tanya ku bingung karena saat ini ia tak memakai tanda pengenal di baju nya .

" Nama ku Ibra ... panggil saja dokter iba ... Ya sudah Siska saya pergi dulu ya . Sampai bertemu lain waktu ." ucap nya berlalu pergi meninggalkan ku , aku Hanya memandang ia dari kejauhan dengan padangan Iba .

..

..

.

Nanti lanjut lagi ya ... author kesiangan hehehe..

Tetap setia dengan cerita ini jangan lupa like komen vaf dan hadiah ya .

Dukungan kalian sangat berarti untuk kami para author.

Terpopuler

Comments

Mitra Zuharmi

Mitra Zuharmi

57

2022-05-05

1

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

sabar ya Siska semoga bapak mu lekas sembuh dan sehat kembali 🤗

2022-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 01 Awal pertemuan kami .
2 02 Pernikahan Rangga .
3 03. Bertemu ibu .
4 04 .Mencari pekerjaan
5 05 . pertemuan ke 2 .
6 06 .Terpaksa .
7 07 .Masuk dalam dunia malam .
8 08 .Ku jual mahkota
9 09 . Menjadi milik nya .
10 10 .Apartemen Rangga .
11 11 .Bertemu teman lama.
12 12. menjenguk bapak
13 13.pelampiasan Rosa .
14 14 .Makan malam bersama
15 15 . Anak mu juga butuh kasih sayang .
16 16 .Berangkat bersama .
17 17. Pernyataan Rangga.
18 18 . Hati yang terluka .
19 19 . Bukan anak nya .
20 20 . Dokter Ibra .
21 21. Oprasi berhasil .
22 22 . Pengkhianatan Rosa .
23 23. Rosa berbohong .
24 24 . 4 Bulan berlalu .
25 25 .Aku hanya istri dalam surat nikah mu .
26 26 . Aku hanya boneka penghasil uang baginya.
27 27 .Kepedihan Siska .
28 28 . Kamu hanya tempat pelarian bagiku..
29 29 . Pemakaman bapak
30 30 . pertengkaran Rosa dan Rangga
31 31 . Semuanya berakhir .
32 32 . Siska pergi .
33 33. Brandon mulai beraksi .
34 34 . Adu domba.
35 35 . Kembali ke jalan nya.
36 36 . Kebersamaan keluarga .
37 37 . Aku menemukan mu .
38 38 . Apa salah ku .
39 39 .Luka ,duka dan cinta .
40 40 . lukisan tubuh .
41 41 . Bayi yang menangis .
42 42 .jangan sentuh anak ku .
43 43 . Kamu juga bersalah bukan cuma aku
44 44 .Lebam di pipi Siska .
45 45 . Mungkin kah .
46 46 . Hamil...
47 47 . Alergi .
48 48 . insiden
49 49 . Keguguran .
50 50 . Dendam mu menghancurkan hidup ku .
51 51 . Jika mencintai ku maka lepaskanlah aku.
52 52 . Memulai hidup baru .
53 53 . Masuk kuliah .
54 54 . Teman baru .
55 55 . Buka usaha bersama .
56 56 . Bertemu Brandon .
57 57 . 3 bulan berlalu .
58 58 . Haruskah kita menikah .
59 59 . Menjadi istri nya .
60 59 . makan siang bersama .
61 60 . hanya mau istri sah bukan siri .
62 61. memberitahu mama papa .
63 62. Hanya ingin mengucap ijab sekali .
64 63 . Jadi malu .
65 64. lamaran.
66 65. ku serahkan adik ku padamu .
67 66 . Was was .
68 67 . Hukuman .
69 68 . Irma curiga .
70 69 . Buat satu yang lucu .
71 70 . Makan malam bersama .
72 71 .Tak bisa tidur .
73 72 . Siska cemburu .
74 73 . Terpesona .
75 74 . Hari pernikahan.
76 75 . akad .
77 76 . Pengakuan Siska .
78 77 . malam yang gagal .
79 78 .kesiangan .
80 79. Ketahuan .
81 80 . Wulan tahu
82 81 disuapi suami.
83 82 . kesedihan Irma .
84 83 . Nasehat Ibra .
85 84 . Cintia yang licik .
86 85 . Terbongkar .
87 86 . Ibu ...
88 87 . Menggoda .
89 88 . salah sasaran .
90 89 . Demam ..
91 90 . Salah sangka .
92 91 . was was .
93 92 . Ibra pengganggu .
94 93 . Akhirnya .
95 94 . Dosen baru .
96 95 . Cemburu .
97 96 . Aku marah mas ..
98 97 . Masa lalu wiliam dan Amaya
99 98 . Main di balkon.
100 99 . Irma bertengkar .
101 100. jadian .
102 101 . Hukuman irma .
103 102 .. ngidam .
104 103 .Serba salah .
105 104 . Suami pengertian.
106 105 . Minta peluk .
107 106 . fitnah iren .
108 107 . Dia istriku .
109 108 .. apapun masalah nya kita hadapi bersama .
110 109 . mengundurkan diri .
111 Promo cerita baru .
112 110 .Yang panjang tapi bukan pedang .
113 111. Telur spesial .
114 112 .kemesraan ibra dan irma .
115 113 . Masa lalu yang kembali .
116 114 .Murka .
117 115 . Marah .
118 116 . Tak bisa tidur tanpa mu .
119 117 . Calon mertua ...
120 118 . Calon mertua 2
121 119 . Lamaran .
122 120 . di terima .
123 121 .2 bulan berlalu .
124 122 . Kita batalin saja .
125 Beneran mau batal ??.
126 123 . Aku kamu dan akad .
127 124 . Tidak sabaran .
128 125 . Tinggalkan istrimu .
129 126 . Ketuban pecah .
130 127 Bahagia .
131 128 . END .
Episodes

Updated 131 Episodes

1
01 Awal pertemuan kami .
2
02 Pernikahan Rangga .
3
03. Bertemu ibu .
4
04 .Mencari pekerjaan
5
05 . pertemuan ke 2 .
6
06 .Terpaksa .
7
07 .Masuk dalam dunia malam .
8
08 .Ku jual mahkota
9
09 . Menjadi milik nya .
10
10 .Apartemen Rangga .
11
11 .Bertemu teman lama.
12
12. menjenguk bapak
13
13.pelampiasan Rosa .
14
14 .Makan malam bersama
15
15 . Anak mu juga butuh kasih sayang .
16
16 .Berangkat bersama .
17
17. Pernyataan Rangga.
18
18 . Hati yang terluka .
19
19 . Bukan anak nya .
20
20 . Dokter Ibra .
21
21. Oprasi berhasil .
22
22 . Pengkhianatan Rosa .
23
23. Rosa berbohong .
24
24 . 4 Bulan berlalu .
25
25 .Aku hanya istri dalam surat nikah mu .
26
26 . Aku hanya boneka penghasil uang baginya.
27
27 .Kepedihan Siska .
28
28 . Kamu hanya tempat pelarian bagiku..
29
29 . Pemakaman bapak
30
30 . pertengkaran Rosa dan Rangga
31
31 . Semuanya berakhir .
32
32 . Siska pergi .
33
33. Brandon mulai beraksi .
34
34 . Adu domba.
35
35 . Kembali ke jalan nya.
36
36 . Kebersamaan keluarga .
37
37 . Aku menemukan mu .
38
38 . Apa salah ku .
39
39 .Luka ,duka dan cinta .
40
40 . lukisan tubuh .
41
41 . Bayi yang menangis .
42
42 .jangan sentuh anak ku .
43
43 . Kamu juga bersalah bukan cuma aku
44
44 .Lebam di pipi Siska .
45
45 . Mungkin kah .
46
46 . Hamil...
47
47 . Alergi .
48
48 . insiden
49
49 . Keguguran .
50
50 . Dendam mu menghancurkan hidup ku .
51
51 . Jika mencintai ku maka lepaskanlah aku.
52
52 . Memulai hidup baru .
53
53 . Masuk kuliah .
54
54 . Teman baru .
55
55 . Buka usaha bersama .
56
56 . Bertemu Brandon .
57
57 . 3 bulan berlalu .
58
58 . Haruskah kita menikah .
59
59 . Menjadi istri nya .
60
59 . makan siang bersama .
61
60 . hanya mau istri sah bukan siri .
62
61. memberitahu mama papa .
63
62. Hanya ingin mengucap ijab sekali .
64
63 . Jadi malu .
65
64. lamaran.
66
65. ku serahkan adik ku padamu .
67
66 . Was was .
68
67 . Hukuman .
69
68 . Irma curiga .
70
69 . Buat satu yang lucu .
71
70 . Makan malam bersama .
72
71 .Tak bisa tidur .
73
72 . Siska cemburu .
74
73 . Terpesona .
75
74 . Hari pernikahan.
76
75 . akad .
77
76 . Pengakuan Siska .
78
77 . malam yang gagal .
79
78 .kesiangan .
80
79. Ketahuan .
81
80 . Wulan tahu
82
81 disuapi suami.
83
82 . kesedihan Irma .
84
83 . Nasehat Ibra .
85
84 . Cintia yang licik .
86
85 . Terbongkar .
87
86 . Ibu ...
88
87 . Menggoda .
89
88 . salah sasaran .
90
89 . Demam ..
91
90 . Salah sangka .
92
91 . was was .
93
92 . Ibra pengganggu .
94
93 . Akhirnya .
95
94 . Dosen baru .
96
95 . Cemburu .
97
96 . Aku marah mas ..
98
97 . Masa lalu wiliam dan Amaya
99
98 . Main di balkon.
100
99 . Irma bertengkar .
101
100. jadian .
102
101 . Hukuman irma .
103
102 .. ngidam .
104
103 .Serba salah .
105
104 . Suami pengertian.
106
105 . Minta peluk .
107
106 . fitnah iren .
108
107 . Dia istriku .
109
108 .. apapun masalah nya kita hadapi bersama .
110
109 . mengundurkan diri .
111
Promo cerita baru .
112
110 .Yang panjang tapi bukan pedang .
113
111. Telur spesial .
114
112 .kemesraan ibra dan irma .
115
113 . Masa lalu yang kembali .
116
114 .Murka .
117
115 . Marah .
118
116 . Tak bisa tidur tanpa mu .
119
117 . Calon mertua ...
120
118 . Calon mertua 2
121
119 . Lamaran .
122
120 . di terima .
123
121 .2 bulan berlalu .
124
122 . Kita batalin saja .
125
Beneran mau batal ??.
126
123 . Aku kamu dan akad .
127
124 . Tidak sabaran .
128
125 . Tinggalkan istrimu .
129
126 . Ketuban pecah .
130
127 Bahagia .
131
128 . END .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!