Siska POV.
Sulit bagiku untuk mengerti perasaan ini , setiap kali mas Rangga memberikan perhatian nya selalu saja membuat diriku terlena dengan perhatian itu . Seperti saat ini , lelaki itu tengah menatap ku dan menggenggam tangan ku erat . Seakan akan menenangkan diri ku yang akan menemui bapak , ia begitu mengerti kegelisahan ku hal itu yang membuat aku memiliki perasaan padanya yang tak seharusnya aku miliki .
" Masuk lah Siska kamu punya waktu 15 menit sebelum bapak mu di operasi . " ucap nya padaku yang membuat aku terdiam sejenak menatap pintu kamar di mana bapak ku di rawat .
Sejenak aku ragu , aku tak ingin membuat bapak khawatir dengan apa yang akan aku katakan , namun aku merasa harus mengatakan nya secara langsung mumpung masih ada waktu .
Bukan aku pesimis ataupun Mendokan bapak ku tiada , Aku hanya takut tak bisa mengatakan nya lagi karena dokter bilang operasi itu mempunyai harapan yang kecil .
" Masuk lah tunggu apa lagi !" Suruh mas Rangga yang semakin mendorong niat ku untuk menemui bapak . Dengan menghela nafas perlahan aku pun mulai melangkah kan kaki menuju tempat di mana bapak ku di rawat .
Kubuka pintu kamar rawat itu perlahan dan pandangan yang aku lihat sungguh membuat hati ku teriris . Bapak ku memandang ku dengan senyum yang lebar , senyum yang selalu beliau suguhkan untuk ku .
Dengan langkah perlahan aku mendekati dirinya , rasa bersalah akan hal yang telah aku lakukan memasuki relung hati ku . Anggap aku cengeng atau sebagainya aku tak perduli . yang penting bagi ku sekarang adalah meminta maaf padanya selagi sempat .
Setelah cukup dekat dengan beliau aku langsung memeluk tubuh nya erat dan menangis sejadi jadinya. Bapak yang mendapatkan respon seperti itu dari ku pun merasa heran dan khawatir namun ia tak berkata sama sekali . Ia hanya mengusap rambut panjang ku seperti dulu waktu aku kecil .
" Maafkan Siska pak ... Maaf Siska menambah dosa untuk bapak , maafkan Siska yang tak bisa menjadi anak Solehah seperti kemauan bapak dan maafkan Siska untuk semua kesalahan Siska . Siska menyesal pak , maaf . " ucap ku menangis sejadi jadinya .
Relung hati ku sakit bagaikan tertusuk pisau tajam , Aku merasa bersalah berdosa pada lelaki yang telah merawat ku dengan kasih sayang itu . Selama ini Lelaki itu tak pernah memukul ku jika aku salah jangan Kan memukul membentak diri ku saja tidak pernah.
Ia selalu menasehati ku dengan cara yang lembut tak pernah sekalipun menggunakan tangan nya untuk menghukum ku . Aku sangat menyayangi nya bahkan rasa sayang ku melebihi rasa sayang pada diri sendiri .
" Siska ... Kamu anak yang baik , berbakti sama bapak . Bapak tau ada hal yang kamu sembunyikan dari bapak nak .Bapak mengetahui itu sejak kamu melepaskan hijab mu nak, namun bapak tak perduli akan hal itu . Bapak tau kamu tak akan melepaskan jilbab itu tanpa alasan . Mungkin kamu tak mau memberitahu tentang hal itu pada bapak , takut jika bapak sedih dan kambuh . Jika Allah melimpahkan dosa mu pada bapak , bapak pun rela nak . Sungguh rela , bapak sama sekali tak menyalahkan dirimu Siska . Bapak tau keputusan yang kamu ambil pun berat dan kamu menderita akan hal itu sayang . Jadi kamu tak perlu minta maaf . Seharusnya bapak lah yang meminta maaf padamu Siska , karena selama ini bapak Selalu merepotkan dirimu . Sebenarnya Ada hal yang bapak tutupi dari mu sayang . " ucapan bapak terhenti , lelaki yang bisanya selalu tersenyum padaku itu menangis .
Aku yang melihat itu tentu saja tak tega , ku usap matanya yang nampak basah oleh air mata yang keluar dari kelopak mata tua nya itu.
" Bapak jangan menangis , Siska gak papa kok pak . " ucap ku yang ikut merasakan sakit saat melihat air mata itu keluar dari matanya .
" Sebenarnya bapak tak siap mengatakan ini Siska , bapak takut kamu marah dan membenci bapak yang telah menutupi ini dari mu sejak kamu kecil. " ucap nya membuat aku bingung dan penasaran akan Sesuatu yang akan bapak katakan kepada ku .
" Apa itu pak katakan lah . Siska janji Siska tak akan marah . " ucap ku berusaha meyakinkan dirinya untuk tak ragu mengatakan apa yang ingin ia katakan.
" Sebenarnya kamu bukan anak bapak dan ibu Siska . " lirih nya yang membuat aku terdiam berusaha mencerna kata katanya yang seakan akan menyayat hati ku .
" Apa maksud bapak?" tanya ku berusaha mengontrol emosi yang mulai keluar dalam diriku .
" Kamu bukan anak ku , Aku menemukan mu sedang kebingungan di vila dekat kampung kita nak . Saat itu kamu masih kecil bahkan kamu belum bisa berbicara , yang kamu bisa hanya menangis dan terus menangis . Bapak berusaha menenangkan mu namun bapak tak bisa lalu datang lah ibu kamu yang tengah mencari bapak , saat melihat istri bapak kamu berhenti menangis . Saat itu ibumu masih baik dan penuh perhatian , ia menggendong mu dan berusaha menenangkan dirimu . Lalu setelah kamu tenang bapak memutuskan untuk membawa mu pulang karena orang tua mu tak kunjung datang mencari mu .Ibu mu sangat senang karena kami tak bisa memiliki anak Kami pun memutuskan untuk mengangkat mu sebagai anak Siska . " ucap Ayah ku membuat mata ku berkaca kaca . Aku tak menyangka orang tua yang selama ini membesarkan aku bukan orang tua kandung ku . Namun aku sangat bersyukur dan berterima kasih pada mereka karena setidaknya dengan begitu aku bisa hidup hingga saat ini berkat bantuan mereka yang mau memungut aku dan memberikan ku pakai an yang layak .
Rasa penasaran masuk kedalam relung hati ku , aku ingin mengetahui di mana orang tua kandung ku , kenapa mereka meninggalkan aku di vila sendiri an . Apa salah ku dan bagaimana tanggapan mereka saat bertemu aku kembali . pikiran pikiran itu dengan begitu tiba tiba .
" Siska bapak tau apa yang kamu pikirkan nak , ini ..." ucap lelaki di hadapan ku itu menyerahkan sebuah syal berwarna pink kepada
" Ini apa pak ?" tanya ku tak mengerti .
" Cari lah orang tua kandung mu Siska dengan membawakan syal ini . Ini adalah syal yang terakhir kali kamu gunakan sebelum berpisah dengan mereka . Di syal itu juga tertulis nama aslimu sebenarnya . " ucap bapak membuat aku memandang syal di tangan ku Itu dengan nanar .
" Diandra Safaluna " ucap ku membaca nama itu , Air mata ku lolos begitu saja menerima kenyataan yang begitu pahit bagi ku .
" Permisi ... Maaf mbak sebentar lagi operasi nya akan di mulai jadi kami akan membawa pak Tarno ke ruang operasi sekarang . " ucap Perawat yang baru saja datang memasuki kamar rawat bapak ku , sejenak aku menatap bapak ku dengan nanar . kupeluk ia sekali lagi .
" Siska tak perduli , Siska ini anak siapa toh nyatanya Siska akan selalu dan senantiasa menjadi anak bapak . Siska sangat mencintai bapak , terimakasih sudah menjadi orang tua yang baik dan menyayangi Siska . Sebelum bapak masuk ke ruang operasi , Siska ingin bapak berjanji pada Siska . " ucap ku menatap bapak dengan sungguh-sungguh .
" Janji apa nak bapak akan berusaha turuti jika bapak mampu . " ucap nya dengan suara parau . Aku tersenyum dan mengusap tangan bapak ku perlahan berusaha memberikan kekuatan untuk dirinya .
" Siska mohon bapak semangat ya , dan segera lah sembuh agar bapak bisa menemani Siska lagi . Siska tak mau sendiri lagi pak , jadi Siska mohon berjanji lah pada Siska . " ucap ku mengutarakan isi hatiku . karena jujur aku rasanya tak siap jika harus kehilangan orang tua ku itu .
"Akan bapak usahakan Siska ... " ucap nya membuat hati ku sedikit lega . Lalu aku mudur beberapa langkah menjauhi dirinya , tak lama para perawat itu mulai membawa ia pergi dari kamar itu .
....
...
...
Sekian dulu ya besok lanjut lagi anak author lagi rewel banget lagi manja sama ibunya .
Jangan lupa berikan like komen vaf dan hadiah ya biar aku semakin semangat up nya ..
DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI UNTUK KAMI PARA AUTHOR.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
diksiblowing
kan... tambah nyesek dengan yg terjadi dengan siska
2022-04-30
1
NandhiniAnak Babeh
nama yg bagus.. dibandingkan nama Siska aku lebih suka nama kecil nya itu Thor..🤗🤗🤗
2022-04-04
1