Setelah bertemu dengan Bram Siska di bawa ibunya masuk kedalam sebuah ruangan yang cukup besar . Wanita itu mulai memfoto foto beberapa bagian Tu buh anak nya itu , sementara Siska hanya pasrah saja ia sudah tak kuasa menolak permintaan ibunya yang berujung berakibat fatal .
Ia masih menginginkan bapak nya untuk hidup meskipun ia harus menjual satu satunya mahkota paling berharga milik nya .
" Duduk di sini dan jangan coba coba untuk kabur , kalau kamu berani kabur lihat saja apa yang akan aku lakukan pada bapak mu itu . "Ancam ayu sekali lagi yang membuat Siska menangis tanpa bersuara .
Setelah mengatakan itu , Ayu pun pergi meninggalkan Siska sendiri ia ingin mencari pelanggan yang mau membeli mahkota berharga milik anak nya itu.
Sementara itu di lain sisi Rangga dan Jordan baru saja sampai di sebuah tempat yang menurut Jordan asik untuk di kunjungi di saat sedang banyak pikiran .
" Jadi tempat ini yang loe maksud ?" Tanya Rangga pada sahabatnya itu .
" Iya ...kenapa . " Ucap Jordan menatap sahabatnya itu dengan mata berkedip, tanpa aba aba Rangga langsung memukul kepala sahabatnya itu perlahan .
" Kenapa gue di pukul .?" Tanya jorda menatap Rangga tajam .
" Karena di otak loe itu isinya cuma hal hal begituan saja. " Ucap Rangga tak suka karena Jordan mengajak nya ke tempat yang tak seharusnya ia kunjungi .
" Ayolah nga ... Gue tau loe lagi setres dan obat stres paling manjur adalah alkohol dan wanita. " Ucap Jordan pada sahabatnya itu .
" Ck ... Itu kalau loe yang setres Jordan bukan gue . " Ucap Rangga memijit kepalanya perlahan .
Ting ..
Sebuah pesan masuk kedalam handphone Jordan itu adalah pesan dari manager diskotik di mana ia akan kunjungi .
" Loe yakin gak mau masuk ada barang baru loe nga ... Dan loe tau gak barang baru nya siapa ?" Tanya Jordan pada sahabatnya itu .
" Mana gue tau kan yang dapat inbok elo bukan gue . " Kesal Rangga pada sahabatnya itu .
" Dia itu gadis yang pernah kita temui di desa 4 bulan lalu . " Ucap Jordan membuat mata Rangga melotot ia langsung meraih hendphone milik sahabatnya itu , dan Betapa terkejutnya dia saat melihat foto Siska terpampang jelas di layar handphone tersebut . Ia sedikit tak percaya tapi foto itu begitu nyata dan mirip dengan gadis yang telah menggetarkan hatinya .
" Gue mau boking dia . " Ucap rangga membuat Jordan menatap sahabatnya itu tak percaya .
" Yang bener loe , dia masih segelan loh dan dan loe tau gak harga nya mahal . " Ucap Jordan pada sahabatnya itu .
" Gue gak perduli ... Uang bukan masalah , cepat loe hubungi manager diskotik ini setelah itu kirim dia ke hotel x x x . " Ucap Rangga memerintahkan sahabatnya itu dan keluar dari mobil Jordan dengan kemarahan nya , ia tak menyangka gadis yang ia sukai akan tega menjual tu buh nya sendiri .
" Astaga seperti nya dia tergila gila dengan gadis di dalam foto ini. " Ucap Jordan menggelengkan kepalanya perlahan . Tak ingin membuat sahabatnya itu semakin marah akhirnya Jordan pun menuruti perintah Rangga .
..
...
..
Siska berjalan menuju sebuah lorong hotel temlpat di mana ia akan bersama laki laki yang bersedia membayar ia 150 juta . Gadis itu hanya bisa pasrah saat ibunya menarik pergelangan tangan nya dan memasukan nya ke dalam sebuah kamar . Kamar itu cukup besar , lebih besar dari pad kamar tidur nya .
Wanita itu berjalan dan mendudukkan pantat nya di atas kasur , wajah nya lesu dan tak bersemangat , sementara itu Rangga yang baru keluar dari dalam kamar mandi pun langsung terkejut saat melihat Siska telah duduk di kasur itu dengan wajah menunduk .
" Ternyata benar kamu orang nya , aku kira itu hanya seseorang yang mirip dengan mu . Aku tak menyangka kamu sama seperti gadis yang lain yang rela menyerahkan tu buh nya hanya karena uang . " Ucap Rangga mencengkram rahang Siska karena ia begitu marah dan kesal pada gadis di hadapannya itu , Siska Hanya diam tak menjawab omongan Rangga sama sekali , jujur hatinya sakit saat mendengar penilaian Rangga terhadap nya namun ia juga tak bisa berbuat apa apa karena yang Rangga omongkan benar adanya .
" Kenapa diam ...kamu tak bisa mengelak kan , Dasar gadis murahan Aku salah telah menaruh hati untuk mu .aku salah telah mengangumi mu selama ini . " Ucap rangga membuat Siska memejamkan matanya , gadis itu tak kuasa menahan tangis nya , ia menangis tanpa bersuara .
" Cuih ...tak usah berpura pura menangis toh kamu sendiri yang datang kemari jadi Nik mati saja . " Ucap Rangga mulai me nin dih tubuh Siska di bawah nya .
Ia menatap wajah Siska yang sangat ia rindukan . Di usap nya pipi gadis itu perlahan , dan dengan lembut Rangga mulai me lu mat bi bir sek si yang sedari tadi terus menggoda dirinya .
Di lum at nya bibir itu perlahan .
Siska hanya pasrah ia tak melawan sama sekali baginya hidup nya sudah mati , ia bukan Siska yang dulu lagi , tu buh nya telah kotor semenjak Rangga menyentuh nya . Karena tak menpatkan perlawanan dari Siska Rangga pun melepaskan Ciu man itu .
" Ternyata kamu memang secara suka rela memberikan tu buh mu tanpa perlawanan sama sekali . " Ucap Rangga menatap gadis di hadapannya itu dengan pandangan kecewa .
Siska memalingkan wajahnya ia tak mau menatap Rangga yang saat ini tengah menatap nya dengan penuh kekecewaan .
" Jangan palingkan wajah mu Siska ... Tatap aku katakan kenapa kamu rela melakukan semua ini . " Bentak Rangga pada gadis di hadapannya itu , Siska sama sekali tak merespon ia bahkan masih memalingkan wajahnya .
" Baiklah jika kamu tak mau menjawab nya ... Maka aku tak akan bertanya lagi . " Ucap rangga yang kini sudah men ciu mi le her Siska , membuat gadis itu mendongakkan kepalanya ia tak ingin mengeluarkan suaranya namun entah kenapa ia tak bisa mu lut nya mengkhianati dirinya .
" Ah ...em ..." Suara tertahan itu membuat Rangga bersemangat .
Tangan lelaki itu kini mulai menurunkan gaun sek si Siska . Seketika mata Rangga menatap nanar pada 2 buah bulat tan kenyal di hadapannya itu , ia tak menyangka Siska memiliki buah sebesar itu . Dengan gemas lelaki itu mulai me re mas si buah itu seraya sesekali me mi lin ujung nya membuat Siska tak bisa menahan Suaranya lagi .
" Ah ... " Ucap Siska membuat Rangga semakin berani men ja mah teu buh wanita di ba wah nya itu .
" Panggil nama ku ... Siska . " Ucap Rangga berbisik di telinga wanita yang saat ini berada di Kungkungan nya .
" Em ... " Hanya itu suara Siska , ia sama sekali tak mau mengeluarkan suara lebih apalagi memanggil nama Rangga sungguh ia hanya bisa pasrah saja sekarang .
Rangga tak perduli lagi ia kembali men ciu mi *** jenjang mi lik gadis yang selama ini menggetarkan hatinya . Semakin lama ciu man itu semakin panas .
Kini Rangga sudah beralih men ciu mi 2 bulatan kenyal mi lik Siska , me re mas dan me lu mat buah itu bergantian air mata Siska memang keluar dari kelopak matanya karena gadis cantik itu sama sekali tak menginginkan hal itu namun mu lut sialan nya terus saya mengeluarkan suara Yang membuat ia jijik sendiri .
Ia benci pada tu buh nya yang sama sekali tak menolak apa yang di lakukan oleh Rangga , Karena sudah tak Ta han lagi Rangga pun langsung melepaskan semua benang benang yang menghalangi nya melihat pemandangan indah yang sesungguhnya .
Setelah itu ia juga me le pas kan benang benang yang melekat di ba dan lelaki itu . Kemudian ia kembali me ni dih Siska men ciu m kembali bi bir manis mi Lik wanita itu .
Semakin lama Ciu man itu semakin pa nas membuat darah Rangga berdesir , nafas nya pun mulai tak teratur karena sudah di ujung naf su akhirnya Rangga pun dengan perlahan me masukan peliharaan nya ke dalam sangkar yang belum pernah ia rasa kan sebelum nya .
" Akh ... Sakit . " Teriak Siska tanpa sadar mencengkram tangan Rangga dengan kuat .
Mendengar teriakan itu Rangga langsung me lu mat bi bir Siska berusaha meredakan rasa sakit di ba wah sana dengan ciu man yang ia berikan untuk gadis di bawah nya itu .
" Awalnya memang sakit tapi nanti kalau kamu sudah terbiasa kamu tak akan merasakan sakit lagi . " Ucap Rangga mengusap Air mata Siska di pipinya , kemudian ia memulai permainan pa nas nya dengan tempo perlahan . .
Siska hanya berusaha menahan rasa sakit di bawah sana yang membuat ia memejamkan matanya erat lama kelamaan ia mulai tak merasakan sakit lagi yang ada hanyalah rasa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya . Ia bagaikan tebang melayang saat Rangga mulai mempercepat tempo permainan itu , ba dan nya memang dan membusung saat ia merasa ada sesuatu yang akan keluar dari dalam dirinya yang tak mampu ia tahan lagi .
" Akh ... " Teriak Rangga dan Siska bersamaan saat mereka telah mencapai puncak surgawi yang belum pernah Siska rasakan sebelumnya nya .
Setelah menumpahkan lahar panas nya ke dalam rahim Siska , Rangga pun menjatuhkan ba dan nya ke sambung tu buah Siska.
Sementara Siska , gadis itu langsung memunggungi Rangga , Entak kenapa ia merasa sedih mungkin karena ia merasa dirinya tak suci lagi , ia telah ternoda dan berdosa karena tak menolak sama sekali dan bahkan rela menjual mahkota nya hanya demi uang .
.
..
...
Siska ...oh Siska ...
Jangan lupa like komen vaf dan hadiah ya ... author gak tau ini bakal langsung lolos apa enggak jadi maaf kalu up nya lama ya .
tetap like komen vaf dan hadiah jangan lupa .
Dukungan kalian sangat berarti untuk kami para author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Immha Afrhaassyfha
kecewa jg sma si Rangga,, klo emg mengagumi dan mencintai Siska. knp hrus menodai,, harusx taxkan baik??
2022-05-04
2
diksiblowing
kalau Rangga memang mengagumi knp harus merenggut Siska. bullshit dah si rangga
2022-04-21
2
Follow IG @ma2.zan
wahhhh 😍😍
2022-04-04
1