Mereka kini sudah sampai di pantai. Tawa riang dari Asiah dan Zulaikha langsung terdengar begitu turun dari mobil.
"Mama Zulaikha, ayo kita berenang!" ajak Asiah dan berlari menuju pantai.
"Tunggu, kita ganti baju dulu!" Zulaikha menahan Asiah.
Yusuf menurunkan barang dari mobil dan menghamparkan tikar dan menyewa payung pantai, dibantu oleh Bilqis. Gerombolan si Kembar datang dengan membawa perlengkapan berenang.
"Ternyata kalian sudah sampai," kata Yusuf saat melihat Ghazali dan si Kembar dalam keadaan sudah basah.
"Kita tiba sekitar setengah jam lalu. Tuh si Kembar tidak sabar ingin segera berenang," balas Ghazali.
"Om Ghaza sudah sampai ternyata!" tiba-tiba Zulaikha dan Asiah datang dengan memakai baju renang.
Yusuf membelalakkan matanya saat Zulaikha baru membuka kimononya. Dengan gerakan cepat Yusuf menutup kembali baju Zulaikha untuk menutupi tubuh mulusnya.
"Apa yang kamu lakukan Zulaikha?" bisik Yusuf sambil mengikatkan kembali tali kimono itu.
"Ya, mau renang dong, Om!" jawab Zulaikha dengan melirikan matanya.
"Ganti pakai baju!" titah Yusuf.
"Om, kalau berenang itu, ya pakai baju renang ... bikini kayak begini," tolak Zulaikha.
"Yang kamu pakai ini tidak bedanya dengan pakaian dalam. Apa kamu tidak malu, tubuh kamu di lihat oleh banyak orang terutama laki-laki?" Yusuf mulai tersulut emosinya.
"Lihat ...! Mereka juga memakai baju renang. Bahkan baju renangnya lebih minim dari punya aku," sela Zulaikha.
"Ganti atau aku masukan kamu ke dalam mobil dan menguncinya dari luar!" ancam Yusuf dan membuat Zulaikha cemberut dengan bibir manyun.
"Zul?" terdengar suara menyapa Zulaikha.
"Bintang!" Zulaikha langsung tersenyum dan melupakan kekesalannya pada Yusuf.
"Aaaaakh! Apa kabar?" Kedua gadis itu berteriak senang.
Zulaikha dan Bintang berpelukan. Zulaika melihat Bintang memakai baju renang untuk menyelam yang menutupi semua bagian tubuhnya. Maka, Zulaikha pun menuruti kata Yusuf dan menyewa baju selam.
***
Zulaikha dan Bintang melakuakan diving bersama. Sementara Yusuf mengajari Asiah berenang. Ghazali bagian menjaga si Kembar Rayyan dan Raihan. Bilqis sendiri tidak berenang, dia lebih memilih menjadi juru foto untuk mengabadikan keseruan mereka.
Tidak lama datang Sarah dan keponakannya. Mereka sudah siap untuk berenang. Perlengkapannya juga sudah dipakai. Hal yang membuat Zulaikha kesal adalah Sarah memakai baju renang yang menampilkan lekuk tubuhnya yang indah.
"Si Tante satu ini pasti mau menggoda si Om," gerutu Zulaikha dan terdengar oleh Bintang.
"Wah ... wah ... ternyata bukan aku saja yang terpesona dengan laki-laki yang lebih tua. Ternyata kamu juga sama. Kamu seperti menjilat ludah sendiri. Dulu mengatai aku ...." Bintang tertawa terkekeh karena dulu Zulaikha menertawakan dirinya saat bilang kalau sudah besar mau menikah dengan Arya yang usianya terpaut 12 tahun.
"Pesona laki-laki dewasa itu lebih kuat godaannya," balas Zulaikha sambil terkikik.
Sarah yang berpakaian renang bikini, membuat Yusuf memalingkan wajahnya dari dia. Padahal kemarin dia sudah mengingatkan untuk tidak pakai baju renang seperti itu. Meski di sana banyak wanita memakai bikini. Yusuf berusaha mengingatkan wanita-wanita yang dia kenal jangan berenang memakai baju yang kayak daleman.
"Hai, Yusuf!" sapa Sarah sambil tersenyum.
"Hai Raya ... Ian! Kalian ikut berenang juga?" tanya keponakan Sarah.
"Hai, Baim!" balas Rayyan dan Raihan bersamaan.
"Iya, lah. Kita di sini sedang berenang. Masa manjat gunung," jawab Raihan.
"Kamu itu bertanya sesuatu yang tidak perlu kamu tanyakan lagi karena sudah tahu jawabannya," lanjut Rayyan.
Ibrahim mendengus mendengar perkataan si Kembar. Mereka kurang akur karena keponakan Sarah selalu membuat keributan di mana pun dia berada. Baik saat di acara perkumpulan orang tua meraka, yang merupakan para pengusaha muda atau di taman bermain.
"Kalian itu tidak tahu yang mananya basa-basi," ujar Ibrahim.
"Kalian berteman 'kan? Tidak boleh saling musuhan!" kata Asiah yang sejak tadi diam mendengarkan perbincangan tiga anak laki-laki itu.
"Kita tidak berteman!" jawab ketiganya.
Mendengar itu Asiah langsung terdiam. Dia langsung memasang wajah cemberut.
"Hai, cantik! Siapa nama kamu?" tanya Ibrahim.
"Jangan tebar pesona kamu. Dia teman kami!" Kata Rayyan sambil menarik Asiah ke belakang tubuhnya.
"Aku cuma mau kenalan. Masa tidak boleh." Ibrahim bertolak pinggang.
"Hai, Baim. Kenalkan nama aku Asiah," kata Asiah dibalik punggung si Kembar.
"Kami mau nggak menjadi teman aku?" tanya Ibrahim sambil mengedipkan mata.
"Jangan mau, Asiah!" Rayyan memberi peringatan.
"Kita tidak boleh seperti itu, Raya. Baik Baim kita berteman sekarang," jawab Asiah.
"Terserah kamu. Aku nggak mau berteman dengan dia. Dia lebih nakal dari Adam," ujar Rayyan dan dibenarkan oleh Raihan.
Orang dewasa hanya menonton saja. Membiarkan keempat bocah itu berdebat khas anak-anak. Selama hal itu tidak membahayakan mereka.
Keempat anak itu kembali berenang bersama dan di dampingi oleh orang dewasa. Asiah dengan Zulaikha, Rayyan dengan Ghazali, Raihan dengan Bintang, Baim dengan Sarah. Yusuf? Dia duduk di tepi pantai bersama Bilqis, sambil mengambil gambar keseruan anak-anak berenang.
"Kamu tidak ingin berenang seperti mereka?" tanya Yusuf.
"Saya tidak bisa berenang, Pak," jawab Bilqis.
"Mau belajar?" Yusuf dan Bilqis saling menatap.
Bilqis menganggukkan kepalanya dengan senyum tersipu malu. Kemudian dia menyewa pakaian selam seperti Bintang dan Zulaikha.
Yusuf memberikan rompi pelampung kepada Bilqis. Mereka mulai belajar berenang di sisi pantai yang tidak terlalu banyak orang yang berenang.
Zulaikha dan Asiah juga berada di sana. Rasa cemburu Zulaikha bangkit kembali dan levelnya lebih tinggi dibanding saat pagi hari tadi. Dengan sengaja dia berenang mendekat ke arah Yusuf dan menabraknya atau cipratan air karena kerajaan kaki yang digerakkan secara kasar mengenai muka Yusuf dan itu sukses membuatnya kesal dan itu terus terjadi berulang kali.
Dia tarik kaki milik Zulaikha dan itu membuat si gadis nakal kehilangan keseimbangan tubuhnya.
"Apa yang Om lakukan!" Zulaikha marah dan menciptakan air ke muka Yusuf.
"Justru kamu, apa mau kamu? Kenapa terus mengganggu aku?" Tanpa sadar Yusuf sudah berteriak kepada Zulaikha.
"Apa Om merasa terganggu dengan kehadiran aku di sini?" tanya Zulaikha dengan nada mencemooh.
"Ya. Kamu terus-terusan mengganggu aku dari tadi dan aku tidak suka itu. Tidak bisakah kamu berenang di sebelah sana! Aku sedang mengajari Bilqis berenang dan kamu malah mengganggunya," ucap Yusuf dengan penuh emosi.
Tanpa berkata apa-apa lagi Zulaikha pergi dengan membawa Asiah yang berenang dengan ban pelampung bebek kuning miliknya.
***
Zulaikha dan Asiah berenang agak jauh dari tempat Yusuf. Sesaat setelah dia berenang tanpa sengaja dia beradu pandang dengan seseorang laki-laki berkulit sawo matang. Wajah yang tidak asing bagi Zulaikha. Seseorang dari masa lalunya.
Wajah Zulaikha mendadak pucat dan tubuhnya melemah. Sehingga dia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan terseret ombak ke tengah lautan.
"Mama ... Mama Zulaikha!" panggil Asiah dengan berteriak saat melihat tubuh Zulaikha tenggelam dalam ombak dan tidak muncul lagi.
Teriakan Asiah memancing Yusuf. Dia berlari ke arah anaknya yang sedang memanggil nama Zulaikha sambil menangis.
"Sayang, ada apa?" tanya Yusuf panik.
"Mama Zulaikha, Yah. Dia tenggelam!" Asiah menunjuk ke arah laut.
***
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Tunggu kelanjutannya ya! Jangan lupa untuk selalu klik like, favorit, komentar, hadiah dan Vote-nya juga. Dukung aku terus. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 338 Episodes
Comments
Ita rahmawati
dasar yusuf klo suka bilqis ya jgn terlalu baik sm dia,,jg jarak biar gk baper anak orang 🤦♀️
2025-03-20
0
🌹🪴eiv🪴🌹
lah pak Yusuf ternyata lenjeh 😜😜🤣🤣🤣🤣🤣
2023-08-11
2
Lina Maulina Bintang Libra
CK jeles si rayyan
2022-12-07
1