Aku Bukan Jodohnya

"Sssttt, jangan diliatin terus. Kalau mau nih gue suapin." Bisikan di dekat telinganya itu berhasil membuat jantungnya berdegup kencang. Dia kini menoleh dan sudah ada Aksara di dekatnya sambil membawa sepiring spaghetti bolognese kesukaannya. Dia menatap Aksara yang terlihat segar setelah mandi dan sudah memakai kemeja putih. Tampan, itulah kesan pertamanya.

"Aksa ngagetin aja sih!"

Aksara meletakkan piring itu di depan Nada, "Dimakan, spesial gue yang buat." bisik Aksara yang sebenarnya hanyalah gurauan.

Nada hanya mencibir. "Gak mungkin!"

"Emang nggak!" Aksara tertawa kecil. "Makan dulu, nanti lo gak akan nafsu makan lagi setelah melihat Pak Reno tunangan."

Nada kini menatap tajam Aksara yang sedang tersenyum lebar. Sesuka itu Aksara menggoda Nada.

"Aksa, jangan digodain terus. Biarkan Nada makan dulu."

"Aksa, aku mau pulang dulu antar istri aku. Nanti aku balik lagi. Aku serahkan acara sama kamu dan Adit ya."

"Iya, bos."

"Nada, aku duluan ya."

"Iya, Kak."

Setelah sepasang suami istri itu pergi, Aksara kini kembali menatap Nada. Tentu saja ingin menggodanya lagi. "Dimakan dong. Beneran mau disuapi nih?" Aksara mengambil sendok lalu bersiap untuk menyuapi Nada.

"Aksa, gak usah gue bisa sendiri." Nada mengambil alih sendok yang dipegang Aksara. Lalu mulai memakannya.

"Aksa, jangan pacaran aja lo. Ini kerjaan masih banyak." teriak salah satu teman Aksara.

"Eh, bagian dapur itu tugas lo. Gue udah rapi dan siap tampil. Enak aja lo."

Nada kini menoleh menatap Aksara. "Hmm, lo nanti bawain lagu?"

"Ya jelas dong."

"Gue boleh gak main satu lagu?"

Aksara terdiam. Dia sudah curiga, pasti Nada akan memainkan lagu galaunya.

"Aduh, gimana ya?"

"Boleh gak boleh pokoknya tetap main."

"Kok maksa? Jangan sampai ngerusak acara, nanti rating cafe ini bisa turun."

"Lo tenang aja. Kan permainan piano gue bagus."

"Sombongnya kambuh," cibir Aksara. Dia masih setia menemani Nada makan dan terus melihat setiap gerakan yang Nada lakukan.

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu. Belum muhrim tahu."

Aksara tersenyum lalu dia menyandarkan dirinya. "Coba aja gue kaya, udah gue halalin sekarang juga lo."

Seketika Nada menolehnya. Entahlah, kalimat Aksara itu serius atau tidak yang jelas bagi Nada, Aksara masih tetap seorang buaya. "Emang mau menikah tanpa cinta." kata Nada sambil menghabiskan spaghetti yang tinggal satu sendok itu.

Aksara hanya tersenyum manis. Cinta? Entahlah, sebenarnya dia sudah jatuh cinta pada gadis di sampingnya ini atau belum.

Mereka masih melanjutkan obrolan yang sebenarnya cukup unfaedah itu hingga satu jam kemudian para tamu undangan mulai datang, termasuk keluarga Reno dan keluarga Mira.

"Na, mereka udah datang. Yuk!"

Nada berdiri tapi langkahnya ragu. Akhirnya sebuah genggaman hangat dari Aksara meyakinkan langkahnya.

Mereka berjalan menuju taman. Pandangan mata Nada kini berhenti pada Reno yang memakai jas putih dan sedang berdiri berjajar dengan keluarganya.

Tiba-tiba saja Nada mengeratkan genggaman tangan Aksara dan mengajaknya berjalan ke arah Reno. Nada menghentikan langkahnya di depan mereka.

"Kak Reno selamat ya atas pertunangannya," ucap Nada sambil tersenyum meski tanpa berjabat tangan.

"Terima kasih Nada sudah datang."

"Ini Nada? Nada apa kabar sayang?" tanya Bu Ratna sambil mencium kedua pipi Nada.

"Baik, tante."

"Lama ya gak bertemu. Maaf ya, kita bertemu justru di acara pertunangannya Reno."

"Iya, tidak apa-apa tante. Saya juga sudah punya calon suami." tiba-tiba saja Nada menggamit lengan Aksara dengan mesra.

Aksara yang sedari tadi hanya terdiam di sebelah Nada sangat terkejut dengan perkataan Nada. Calon suami? Yang benar saja? Tapi suka.

"Wah, serasi ya kalian. Yang satu cantik, yang satu ganteng. Semoga cepat disegerakan."

"Amin.." ucap Aksara dengan cukup keras.

Nada hanya tertawa sumbang. "Ya sudah, saya ke sana ya Tante, Om, Kak Reno."

Nada mengajak Aksara menjauh dari mereka.

"Aksa, kok lo aminnya keras banget?"

"Ya biar diijabahi, Na."

"Kan cuma pura-pura."

"Tapi kan do'anya gak pura-pura. Nih, buktinya tangan lo masih nyaman berada di lengan gue."

Seketika Nada melepas tangannya. Dia kini duduk di musik corner yang sudah cantik dengan dekor bunga-bunga di sekitarnya.

"Kalau lo serius sama gue gak papa." kata Aksara sambil duduk di sebelah Nada. "Tapi tunggu gue sukses baru gue akan melamar lo."

Nada mengalihkan pandangannya. Benar-benar pintar acting si buaya di sampingnya ini.

Aksara tersenyum tipis melihat pipi Nada yang merona. Entahlah, dia sendiri juga tidak tahu omongannya pada Nada itu serius atau tidak.

Beberapa saat kemudian acara pertunangan Reno dimulai. Nada hanya terdiam, menatap mereka yang sedang berbahagia. Hatinya kini telah lapang menerima kenyataan hingga air mata itu sudah tidak berani menetes lagi.

Acara demi acara selesai. Kini saatnya ramah tamah, ditambah sebuah hiburan yang akan dimainkan, oleh Aksara seharusnya. Tapi Nada justru mengambil alih. Aksara sudah ketar ketir, lagu apa yang akan dinyanyikan Nada.

Ini salahku

Terlalu memikirkan egoku

Tak mampu buatmu bersanding nyaman denganku

Hingga kau pergi tinggalkan aku

Aksara membulatkan matanya. Pasti, Nada akan mengungkapkan semua yang dirasakannya lewat lagu galau. Bagaimana cara Aksara mengambil alih permainan Nada? Sedangkan beberapa tamu kini sudah mulai menikmati suara merdu dan permainan indah Nada.

Terlambat sudah

Kini kau t'lah menemukan dia

Seseorang yang mampu membuatmu bahagia

Ku ikhlas kau bersanding dengannya

Aku titipkan dia

Lanjutkan perjuanganku 'tuknya

Bahagiakan dia, kau sayangi dia

Seperti ku menyayanginya

'Kan kuikhlaskan dia

Tak pantas ku bersanding dengannya

'Kan kuterima dengan lapang dada

Aku bukan jodohnya

(Tri Suaka - Aku Bukan Jodohnya)

Kini hampir seluruh tamu undangan menatap ke arah Nada, termasuk Reno. Di hari yang berbahagia harusnya lagu-lagu romantis yang dinyanyikan bukan lagu patah hati apalagi aku bukan jodohnya.

Aksara kini semakin mendekati Nada. Tangan kanannya melingkar dipinggangnya hingga bisa meraih sebelah tangan Nada. Dia letakkan kedua tangannya di atas tangan Nada yang membuat Nada seketika berhenti memainkan piano.

Nada kini menatap Aksara yang berada di dekatnya. Hangat tubuh Aksara sangat terasa. Bahkan aroma maskulin Aksara sudah berhasil masuk ke dalam hidung Nada yang dihantarkan ke otak untuk merusak sistem kerja otak yang harusnya menolak perlakuan Aksara ini.

Aksara menuntun tangan Nada untuk memainkan piano dengan lagu yang seharusnya dinyanyikan di acara itu.

Entahlah, mengapa tiba-tiba dada Nada berdebar hebat. Dia merasakan hangatnya tangan Aksara mengendalikan tangannya. Apalagi saat menatap netra Aksara, Nada sungguh telah terbuai dan terlena.

Mereka masih saling menatap, sampai Aksara menyanyikan sebuah lagu yang seolah lagu itu memang untuk Nada...

Terpopuler

Comments

ohana

ohana

dijodohin udh g jman nada

2022-08-03

1

Fa Rel

Fa Rel

bkin reno nyesel thor biar kapok

2022-06-23

1

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

nada mulai ada rasa sa aksara😘😘

2022-04-15

2

lihat semua
Episodes
1 Kembalinya Nada
2 Hari Pertama di Kampus
3 Pasangan Duet
4 Aksara
5 Siapa Gadis Itu?
6 Terhempas
7 Harus Bagaimana?
8 Pe-We
9 Romansa di Cafe
10 Romansa di Cafe 2
11 Romansa di Cafe 3
12 Ingin Mengungkap Masa Lalu
13 Pesan Untuk Aksara
14 Mengembalikan Ciuman
15 Secuil Kisah Masa Lalu
16 Aksara dan Nada
17 Sebuah Rasa
18 Aku Bukan Jodohnya
19 Lagu Cinta
20 Diantar Aksara
21 Semangat!
22 Di Rumah Aksara
23 Akhir Sebuah Kebohongan
24 Butuh Ketenangan
25 Masa Lalu
26 Masa Lalu 2
27 Nada Azalea
28 Ilmu Sesat
29 Aksi = Reaksi
30 Perubahan Nada
31 Kebusukan Seorang Sahabat
32 Kencan
33 Ingat Dosa
34 Masalah 1
35 Masalah 2
36 Keputusan Aksa
37 Terungkapnya Masalah
38 See You On Top
39 Ketulusan Cinta
40 Menembus Batas Ruang dan Waktu
41 Tanpa Batas Waktu
42 When You Tell Me That You Love Me
43 Menuju Acara
44 Lamaran
45 Deal
46 Obrolan Di Rumah Bos
47 Pesona Pak Aksa
48 Rumah Kita
49 Akad Nikah
50 Setelah Resepsi
51 Pagi Denganmu
52 Luka Masa Lalu
53 Hal yang Dinanti
54 Hal yang Dinanti 2
55 Hal yang Dinanti 3
56 Drama Pagi Hari
57 Mengobati
58 Kecilin Dikit
59 Rumah Baru
60 Next Bucin
61 Cemburu Ala Aksa
62 Hukuman Ala Aksa
63 Pangerannya Nada
64 Aksa Sakit?
65 Aksa Sakit 2
66 Beruntung Memilikimu
67 Ada yang Berbeda
68 Hasilnya adalah...
69 Demi Istri
70 Kabar Bahagia
71 Selamanya...
72 Marahan
73 Menyesal
74 Kejutan untuk Nada
75 Ngidam?
76 Menua Bersama
77 Karena Obrolan Ibu-Ibu
78 Mulai Terasa
79 Tetap Tenang
80 Kabahagiaan
81 Anniversary 1
82 Di Akhir Harapan
83 Karya Baru (Godaan Sang Mantan)
84 Misi Cinta Sri
85 Karya Baru
86 Rumus Cinta Pak Guru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Kembalinya Nada
2
Hari Pertama di Kampus
3
Pasangan Duet
4
Aksara
5
Siapa Gadis Itu?
6
Terhempas
7
Harus Bagaimana?
8
Pe-We
9
Romansa di Cafe
10
Romansa di Cafe 2
11
Romansa di Cafe 3
12
Ingin Mengungkap Masa Lalu
13
Pesan Untuk Aksara
14
Mengembalikan Ciuman
15
Secuil Kisah Masa Lalu
16
Aksara dan Nada
17
Sebuah Rasa
18
Aku Bukan Jodohnya
19
Lagu Cinta
20
Diantar Aksara
21
Semangat!
22
Di Rumah Aksara
23
Akhir Sebuah Kebohongan
24
Butuh Ketenangan
25
Masa Lalu
26
Masa Lalu 2
27
Nada Azalea
28
Ilmu Sesat
29
Aksi = Reaksi
30
Perubahan Nada
31
Kebusukan Seorang Sahabat
32
Kencan
33
Ingat Dosa
34
Masalah 1
35
Masalah 2
36
Keputusan Aksa
37
Terungkapnya Masalah
38
See You On Top
39
Ketulusan Cinta
40
Menembus Batas Ruang dan Waktu
41
Tanpa Batas Waktu
42
When You Tell Me That You Love Me
43
Menuju Acara
44
Lamaran
45
Deal
46
Obrolan Di Rumah Bos
47
Pesona Pak Aksa
48
Rumah Kita
49
Akad Nikah
50
Setelah Resepsi
51
Pagi Denganmu
52
Luka Masa Lalu
53
Hal yang Dinanti
54
Hal yang Dinanti 2
55
Hal yang Dinanti 3
56
Drama Pagi Hari
57
Mengobati
58
Kecilin Dikit
59
Rumah Baru
60
Next Bucin
61
Cemburu Ala Aksa
62
Hukuman Ala Aksa
63
Pangerannya Nada
64
Aksa Sakit?
65
Aksa Sakit 2
66
Beruntung Memilikimu
67
Ada yang Berbeda
68
Hasilnya adalah...
69
Demi Istri
70
Kabar Bahagia
71
Selamanya...
72
Marahan
73
Menyesal
74
Kejutan untuk Nada
75
Ngidam?
76
Menua Bersama
77
Karena Obrolan Ibu-Ibu
78
Mulai Terasa
79
Tetap Tenang
80
Kabahagiaan
81
Anniversary 1
82
Di Akhir Harapan
83
Karya Baru (Godaan Sang Mantan)
84
Misi Cinta Sri
85
Karya Baru
86
Rumus Cinta Pak Guru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!