Siapa Gadis Itu?

"Siapa gadis yang bersama Pak Reno?"

Aksara tertawa. Tapi tentu saja dia pintar mengambil untung dalam situasi ini. "Kasih tahu gak ya? Hem, kalau gue kasih tahu, lo mau kasih gue apa?"

"Oke, lo mau berapa?" Nada membuka tasnya dan akan mengambil dompetnya.

"No, money."

"Terus lo mau apa?"

"Yang lebih nikmat daripada uang."

"Gila!!!" Nada membalikkan badannya. Dia lebih memilih pergi ketimbang berhadapan dengan Aksara yang bisa saja membuatnya benar-benar gila.

Aksara menahan tangan Nada lalu menariknya cukup kuat hingga membuat Nada kini berhadapan secara paksa dengan Aksara. Pandangan mereka bertaut beberapa saat.

"Mau apa lagi sih lo!! Gue gak jadi tanya sama lo!"

Aksara tersenyum kecil menggoda Nada. "Baru kali ini gue ketemu cewek yang judes dan kasar kayak lo."

Nada menginjak kaki Aksara dengan keras agar dia melepaskan tangannya yang kini justru semakin naik ke lengan Nada. "Gue gak sudi lo sentuh dengan tangan lo yang kotor itu."

Setelah terlepas, Nada melangkahkan kakinya jenjang keluar dari cafe. Untunglah pengunjung cafe saat itu sudah sepi jadi tidak ada yang melihat drama antara Aksara dan Nada.

Aksara masih meringis sesaat merasakan kakinya yang sakit karena injakan yang disengaja Nada. "Tuh cewek benar-benar kasar banget!!" Gerutu Aksara lalu dia kembali berjalan menuju kantor cafe menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Gimana? Pak Reno udah deal?" tanya Alvin, pemilik cafe itu yang usianya hanya terpaut 5 tahun lebih tua dari Aksara.

"Sudah bos, fix 10 hari lagi."

"Ya sudah, karena ini bukan acara besar kamu saja yang menangani ya. Tidak usah ke EO. Nanti aku kasih bonus buat kamu."

"Wah, terima kasih bos."

Alvin akan keluar dari kantor tapi langkahnya terhenti, sepertinya dia teringat sesuatu. Dia kembali mendekati Aksara. "Aksa."

"Iya bos."

"Besok tolong kamu siapkan lagu spesial ya sama kosongkan meja-meja yang ada di taman. Kamu kasih bunga-bunga buat candle light dinner. Nanti biar dibantu sama Adit."

"Wah, bos mau kasih kejutan sama istri?"

"Bukan. Itu bang Rasya mau melamar."

"Loh, jadi sama sekretaris atau bendaharanya itu bos?"

"Ya jelas sama sekretarisnya. Kalau bendahara itu gebetannya Adit." satu tepukan mendarat di pundak Aksara sebelum Alvin meninggalkan ruang kantornya. "Aku balik dulu ya. Kalau kamu mau pulang tidak apa-apa nanti biar dibereskan sama Adit."

"Iya bos." Aksara melanjutkan gerak tangannya untuk mengemasi kertas-kertas yang berserak di atas meja kantor.

Sudah dua tahun dia bekerja part time di cafe itu, sejak menjelang kelulusan SMA. Awalnya dia hanya mengisi music corner saja, tapi semakin ke sini dia melakukan apa saja sesuai perintah bosnya. Banyak pengalaman yang sudah dia dapat.

Setelah selesai berkemas, dia menatap sesaat sebuah bingkai foto yang ada di atas meja bosnya. "Dasar, bos bucin." Aksara tersenyum kecil. Dia memang tahu betul drama kisah cinta bosnya sebelum menikah.

"Kalau gue sih, cewek yang harus bertekuk lutut sama gue."

Benarkah itu Aksa?

Tunggu saja waktunya tiba. Kadar bucin itu akan mengalir dengan sendirinya.

...***...

Nada berjalan menyusuri lorong kampus. Sebenarnya dia mencari sosok gadis yang bersama Reno waktu itu. Tapi tanpa clue yang tepat dia hanyalah seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

Tapi dari penampilannya kayaknya dia bukan mahasiswa. Apa dia juga dosen di sini?

Nada bergegas menuju ruang dosen. Dia ingin mengintip untuk melihat beberapa dosen yang sedang duduk di dalam. Dari celah pintu yang sedang terbuka, dia amati wajah yang berada dalam ruangan itu.

Sebelum akhirnya sebuah tepukan keras di punggungnya membuatnya hampir berteriak tertahan.

"Gak nyangka, selain judes lo juga suka ngintip. Awas tuh mata belek an."

Nada kini menatap kesal seseorang yang berhasil membalikkan dirinya. Lagi-lagi dia bertemu dengan Aksara di saat yang tidak tepat sama sekali.

"Minggir, gue mau lewat."

Nada menggeser dirinya. Lalu Aksara masuk ke dalam ruang dosen. Tak berapa lama kemudian Aksara keluar dan melihat Nada yang masih berdiri di sisi pintu.

"Lo masih di sini aja. Nungguin gue?"

"Ge-Er banget!" Nada kini melangkahkan kakinya pergi tapi Aksara justru mengimbangi langkah kakinya.

"Masih penasaran sama gadis yang bersama Pak Reno?"

Seketika Nada menghentikan langkahnya. "Siapa?"

Aksara tersenyum miring. "Emang penting info itu buat lo? Lo itu sebenarnya naksir sama Pak Reno ya? Wah, bisa jadi berita hits nih. Seorang mahasiswi terjerat cinta dosen."

Emosi Nada kian terpancing. Dia ingin mencabik-cabik mulut Aksara sekarang juga. Sabar Nada. Sabar...

Nada kembali melangkahkan kakinya tapi Aksara masih tetap mengikutinya.

"Kalau lo tahu sih, lo bakal insecure sendiri. Secara lo itu gak selevel sama dia."

"Gue gak tanya!! Lo pergi menjauh dari gue, atau gue lempar lo pakai sepatu!!"

"Oke, gue kasih clue. Clue nya adalah Ibu Dosen dari fakultas sastra." Setelah itu Aksara menjauhkan langkahnya dari Nada.

Nada jelas semakin penasaran. Dia kini mengejar langkah Aksara. Pasti Aksara tahu banyak informasi tentang Reno. "Aksa tunggu!!" Nada berhasil menarik tas Aksara hingga membuat cowok yang tinggi dan berdada bidang itu menghentikan langkahnya.

"Ada apa?"

"Ayo dong kasih tahu gue, dia siapa? Dan ada hubungan apa?"

Aksara hanya terdiam dan justru melipat tangannya sambil tersenyum miring. "Info yang gue kasih itu gak gratis!"

"Oke, lo mau apa?"

Aksara hanya menyunggingkan lagi senyum miringnya. "Sorry, tapi gue gak tertarik sama lo."

Nada semakin gregetan dengan Aksara. Dia kini mencekik leher Aksara walau tanpa tenaga. "Rasanya gue bener-bener ingin bunuh lo!!"

"Eh, lepasin, lepasin. Nyeremin juga lo. Iya, iya gue kasih tahu."

Nada melepaskan tangannya dari leher Aksara. "Dia itu Bu Mira. Dosen di fakultas sastra. Calon tunangannya Pak Reno."

Mendengar hal itu, seketika satu signal sakit hati terkirim menuju otaknya. "Lo bercanda kan, Aksa. Lo pasti cuma bohongin gue, biar gue sakit hati." Nada justru menarik-narik lengan Aksara. "Lo bohong kan?"

"Lo tadi kan mau tahu, ini udah gue kasih tahu tapi malah gak percaya. Terserah lo lah. Lepasin tangan lo?!!"

"Aksa, lo jahat banget sih."

"Loh, kok jadi gue yang jahat. Gue itu cuma ngasih tahu apa yang lo tanyain. Makanya, jangan terlalu tinggi kalau ngarepin seseorang."

"Aksa!!!" Nada kini berulang kali memukul lengan Aksara.

Meski hanya pukulan kecil tapi lama-lama terasa sakit juga.

"Lo bisa diam gak sih?"

Nada tak juga menghentikan pukulannya. "Nada, lo pikir lengan gue gak sakit." Aksara kini menahan tangan Nada lalu dengan gerak cepat dia menarik Nada dalam pelukannya.

"Ngapain lo peluk gue?"

"Mungkin lo butuh pelukan."

"Gak butuh!! Lepasin!!"

Aksara melepaskan pelukannya lalu membiarkan Nada berlalu.

"Aksara! Ngapain lo peluk dia!"

"Hah? Ngapain ya??"

💞💞💞

.

.

.

Seketika Aksara amnesia.. 😅😅

.

Ternyata Aksara kerja di cafe nya Alvin ya... 🤭 Cafe and Resto RIA . . 🤣

Terpopuler

Comments

Khasanah Mar Atun

Khasanah Mar Atun

waduh blm baca,jd penasaran sm pak alvin

2023-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kembalinya Nada
2 Hari Pertama di Kampus
3 Pasangan Duet
4 Aksara
5 Siapa Gadis Itu?
6 Terhempas
7 Harus Bagaimana?
8 Pe-We
9 Romansa di Cafe
10 Romansa di Cafe 2
11 Romansa di Cafe 3
12 Ingin Mengungkap Masa Lalu
13 Pesan Untuk Aksara
14 Mengembalikan Ciuman
15 Secuil Kisah Masa Lalu
16 Aksara dan Nada
17 Sebuah Rasa
18 Aku Bukan Jodohnya
19 Lagu Cinta
20 Diantar Aksara
21 Semangat!
22 Di Rumah Aksara
23 Akhir Sebuah Kebohongan
24 Butuh Ketenangan
25 Masa Lalu
26 Masa Lalu 2
27 Nada Azalea
28 Ilmu Sesat
29 Aksi = Reaksi
30 Perubahan Nada
31 Kebusukan Seorang Sahabat
32 Kencan
33 Ingat Dosa
34 Masalah 1
35 Masalah 2
36 Keputusan Aksa
37 Terungkapnya Masalah
38 See You On Top
39 Ketulusan Cinta
40 Menembus Batas Ruang dan Waktu
41 Tanpa Batas Waktu
42 When You Tell Me That You Love Me
43 Menuju Acara
44 Lamaran
45 Deal
46 Obrolan Di Rumah Bos
47 Pesona Pak Aksa
48 Rumah Kita
49 Akad Nikah
50 Setelah Resepsi
51 Pagi Denganmu
52 Luka Masa Lalu
53 Hal yang Dinanti
54 Hal yang Dinanti 2
55 Hal yang Dinanti 3
56 Drama Pagi Hari
57 Mengobati
58 Kecilin Dikit
59 Rumah Baru
60 Next Bucin
61 Cemburu Ala Aksa
62 Hukuman Ala Aksa
63 Pangerannya Nada
64 Aksa Sakit?
65 Aksa Sakit 2
66 Beruntung Memilikimu
67 Ada yang Berbeda
68 Hasilnya adalah...
69 Demi Istri
70 Kabar Bahagia
71 Selamanya...
72 Marahan
73 Menyesal
74 Kejutan untuk Nada
75 Ngidam?
76 Menua Bersama
77 Karena Obrolan Ibu-Ibu
78 Mulai Terasa
79 Tetap Tenang
80 Kabahagiaan
81 Anniversary 1
82 Di Akhir Harapan
83 Karya Baru (Godaan Sang Mantan)
84 Misi Cinta Sri
85 Karya Baru
86 Rumus Cinta Pak Guru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Kembalinya Nada
2
Hari Pertama di Kampus
3
Pasangan Duet
4
Aksara
5
Siapa Gadis Itu?
6
Terhempas
7
Harus Bagaimana?
8
Pe-We
9
Romansa di Cafe
10
Romansa di Cafe 2
11
Romansa di Cafe 3
12
Ingin Mengungkap Masa Lalu
13
Pesan Untuk Aksara
14
Mengembalikan Ciuman
15
Secuil Kisah Masa Lalu
16
Aksara dan Nada
17
Sebuah Rasa
18
Aku Bukan Jodohnya
19
Lagu Cinta
20
Diantar Aksara
21
Semangat!
22
Di Rumah Aksara
23
Akhir Sebuah Kebohongan
24
Butuh Ketenangan
25
Masa Lalu
26
Masa Lalu 2
27
Nada Azalea
28
Ilmu Sesat
29
Aksi = Reaksi
30
Perubahan Nada
31
Kebusukan Seorang Sahabat
32
Kencan
33
Ingat Dosa
34
Masalah 1
35
Masalah 2
36
Keputusan Aksa
37
Terungkapnya Masalah
38
See You On Top
39
Ketulusan Cinta
40
Menembus Batas Ruang dan Waktu
41
Tanpa Batas Waktu
42
When You Tell Me That You Love Me
43
Menuju Acara
44
Lamaran
45
Deal
46
Obrolan Di Rumah Bos
47
Pesona Pak Aksa
48
Rumah Kita
49
Akad Nikah
50
Setelah Resepsi
51
Pagi Denganmu
52
Luka Masa Lalu
53
Hal yang Dinanti
54
Hal yang Dinanti 2
55
Hal yang Dinanti 3
56
Drama Pagi Hari
57
Mengobati
58
Kecilin Dikit
59
Rumah Baru
60
Next Bucin
61
Cemburu Ala Aksa
62
Hukuman Ala Aksa
63
Pangerannya Nada
64
Aksa Sakit?
65
Aksa Sakit 2
66
Beruntung Memilikimu
67
Ada yang Berbeda
68
Hasilnya adalah...
69
Demi Istri
70
Kabar Bahagia
71
Selamanya...
72
Marahan
73
Menyesal
74
Kejutan untuk Nada
75
Ngidam?
76
Menua Bersama
77
Karena Obrolan Ibu-Ibu
78
Mulai Terasa
79
Tetap Tenang
80
Kabahagiaan
81
Anniversary 1
82
Di Akhir Harapan
83
Karya Baru (Godaan Sang Mantan)
84
Misi Cinta Sri
85
Karya Baru
86
Rumus Cinta Pak Guru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!