NO ONE BUT YOU Kata - kata itu sering kita dengar di saat ada sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara namun bila kalimat itu di ucapkan dari sebuah hati yang tulus untuk sang pencipta bagaimana orang lain menilai orang yang mengatakan hal tersebut apakah akan menganggap orang itu agamis, baik, benar atau kah malah menilai orang yang mengatakan hal tersebut munafik.
Lalu siapakah yang mengatakan hal tersebut dan ada kejadian apa hingga dia mengatakan hal tersebut apakah mengenai masalah percintaan kah atau masalah sesuatu yang mengenai sebuah kepercayaan antara atasan dan bawahan mari kita kupas bersama apa yang sebenar nya terjadi kepada team ujung tombak, Robert, Robin, Elisa dan Ine apakah terjadi sesuatu di antara mereka.
Sore ini sampai lah Robert dan Ine di pusat kota kemudian Robert pun mengantar Ine ke apartemen di mana Ine tinggal selama di pusat kota saat itu Robert berfikir mengenai Robin sebab Robert saat pergi ke kota diri nya lupa tidak mengatakan kepada Samuel sebagai orang kepercayaan Robert bahwa siapa Robin sebenar nya dan pasti nya Robert sangat mengkhawatirkan keselamatan Robin bila berurusan dengan team ujung tombak yang sudah terkenal ketegasan nya.
" Sayang singgah lah dahulu untuk melepas lelah mu sekedar minum teh mungkin?"
Tawaran Ine kepada Robert saat membuka pintu apartemen.
" Mungkin lain kali sebab ada pekerjaan yang sudah. menunggu ku."
Jawab Robert dengan mencoba tersenyum.
" Baik lah bila begitu dan jangan lupa setiba nya kamu di rumah hubungi aku ok."
Ucap Ine sambil mencium pipi kanan Robert.
" Ok kalau begitu aku pulang sekarang ya sayang."
Ucap Robert sambil sesekali melihat jam di lengan nya.
Kemudian Robert pun berlalu dari hadapan Ine setelah Ine mengangguk tanda setuju di saat Robert sedang menunggu pintu lift terbuka saat itu pandangan Robert tertuju ke sebuah lorong yang terdengar suara yang tidak asing di telinga nya bukan lain suara Komandan Williams dengan beberapa orang sedang berjalan menuju lift.
" Seperti nya Mayor Hendrik sudah mulai menabuh genderang perang dengan ku."
Ucap Komandan Williams dengan nada gusar.
" Maaf Ndan apakah anda akan di mutasi oleh Mayor Hendrik?"
Tanya salah satu dari mereka yang berjalan bersama Komandan Williams.
" Ini bukan masalah kantor tapi ini masalah harga diri memang nya siapa dia berani mengancam aku ok selama di kantor kedudukan dia di atas ku tapi saat di luar kantor dia hanya lah seekor keledai bodoh!"
Ucap Komandan Williams yang semakin emosi.
" Ndan menurut saya bagaimana bila kita beri pelajaran saja dia agar jera dan tidak berani mengancam Komandan lagi?"
Tanya lelaki yang berbadan tegap dengan senyum licik.
" Apakah kamu punya ide untuk memberi pelajaran kepada nya?"
Jawab Komandan Williams sambil melangkahkan kaki memasuki lift yang telah terbuka.
Kemudian rombongan Komandan Williams pun masuk kedalam lift dan tertutup lah pintu nya di saat mereka sedang membahas akan memberi pelajaran kepada Mayor Hendrik saat itu Robert hanya mampu bersembunyi di balik dinding sambil mendengarkan percakapan mereka.
Ada apa sebenar nya mengapa Komandan Williams di apartemen ini juga dan mereka sedang membahas masalah Mayor Hendrik dan juga Komandan Williams mengatakan masalah harga diri ada hubungan apa mereka berdua di luar hubungan kantor aku harus segera mencari tau kebenaran nya.
Bergumam lah dalam hati Robert sambil melangkah kan kaki nya memasuki pintu lift yang baru terbuka selama di dalam lift Robert berfikir keras dengan segala prediksi yang akan terjadi dan saat pintu lift terbuka setelah tiba di loby apartemen Robert sudah di suguhkan dengan pemandangan yang lumayan mengejutkan sebab terjadi perampokan di sebuah mesin ATM dan menjadi sandra nya seorang Ibu muda berserta bayi yang sedang di gendong.
" TURUTI PERINTAH KU SIAP KAN MOBIL SECEPAT NYA BILA TIDAK PEREMPUAN DAN BAYI NYA AKAN KU BUAT LUBANG DI KEPALA NYA!"
Teriak seorang perampok sambil mendekap sandra nya dari belakang.
" LEPAS KAN WANITA ITU DAN MENYERAH LAH POSISI MU SUDAH TER KEPUNG!"
Teriakan dari pihak kepolisian.
Wah seperti nya perampok ini perlu disentil telinga nya agar mendengarkan apa yang di katakan oleh pihak kepolisian tapi pakai apa ya buat menyentil itu perampok dan tidak membahayakan sandra?
Bergumam lah dalam hati Robert dengan sesekali melihat ke sekitar dan sangat kebetulan pintu lift terbuka lagi dan keluar lah seorang cleaning servis apartemen dengan membawa karet pembersih kaca beserta kanebo kemudian segera lah Robert mengambil ke dua benda tersebut dan melemparkan gagang karet pembersih kaca tepat mengenai kepala nya dan saat perampok itu menoleh ke arah belakang dengan sigap Robert memukul wajah perampok dengan kanebo dan merampas senjata sang perampok sekitar 20 menit kemudian perampok yang membuat perlawanan mampu di bekuk dan di serahkan kepada pihak kepolisian oleh Robert.
Sedang kan di wilayah utara komplotan gang rubah merah mulai membuat ulah dengan mengacak - acak pusat pembelanjaan dengan tujuan memancing Robert keluar dan menolong para pedagang yang merasa tertindas sayang nya mereka tidak mengetahui bahwa saat ini Robert tidak sedang di wilayah utara dan saat itu Elisa mendapat kan kabar dari Ayah nya untuk pulang secepat nya sebab ada sebuah acara.
Seperti nya tidak salah bila aku menikah kan Elisa dan Robert pasti nya Elisa akan hidup bahagia dan Robert bisa menjaga Elisa sebab untuk saat ini aku hanya percaya kepada Robert meski sikap nya sedikit aneh dalam memandang wanita tapi Robert lah yang pantas menjadi pendamping putri ku.
Bergumam lah dalam hati Mayor Hendrik setelah menghubungi Elisa dan meminta nya segera pulang sebab Mayor Hendrik hendak membuat acara pertunangan antara Elisa dan Robert saat itu Elisa hanya mampu terdiam setelah menerima telepon dari Ayah nya sebab Elisa tidak tau siapa Robert itu sedang kan selama ini Robin hanya memberi kan foto Robert tanpa memberi tau siapa nama orang yang berada dalam foto tersebut.
Sungguh menyebalkan Ya Tuhan mengapa aku harus memiliki Ayah yang diktator seperti itu memang nya di anggap aku ini pasukan militer apa yang hanya berhak menjawab SIAP PAK tanpa memikirkan perasaan ku sebenar nya Ayah anggap aku itu anak nya apa anggota perang lalu bagaimana aku mengatakan kepada Robin sedang kan dalam hati ku hanya mencintai Robin sedang kan Ayah akan menjodohkan aku dengan lelaki yang tidak aku kenal yang bernama Robert atau aku yang salah saat berdoa hingga datang nya yang lain jodoh ku.
Bergumam lah Elisa sambil mengemasi baju nya kedalam tas sebab diri nya harus segera pulang ke pusat kota atas perintah Ayah nya meski pun Elisa anak yang manja namun diri nya tidak berani melawan apa yang di katakan oleh Ayah nya meski hal tersebut berlawanan dengan hati nurani nya.
Saat itu tibalah Robert di kantor nya dan segeralah Robert menemui Mayor Hendrik di ruang kerja nya untuk menyerahkan laporan mengenai kondisi di wilayah utara secara detail dan pasti nya hal itu sangat lah berguna bagi Mayor Hendrik dan pasti nya Mayor Hendrik berfikir bahwa Robert sedang berdiri di pihak nya dan mendukung nya.
" Selamat sore Mayor."
Ucap Robert dengan memberi hormat.
" Sore juga Robert mari silahkan duduk kebetulan sekali kamu sudah ada di sini sekarang awal nya aku akan menghubungi mu."
Jawab Mayor Hendrik dengan senyum ramah.
" Apakah ada hal penting sehingga anda akan menghubungi saya Mayor?"
Ucap Robert dengan tatapan penuh tanya.
" Benar sekali Robert hal ini menyangkut masa depan dan karir mu kedepan nya dan pasti nya kamu tidak ingin kan terus hanya menjadi bawahan?"
Tanya Mayor Hendrik sambil bersandar di kursi.
" Hal apa itu Mayor?"
Jawab Robert yang kembali bertanya.
" Datang lah besok malam tepat jam 19.00 ke rumah ku dan aku akan memberikan sebuah hadiah kepada mu atas jasa - jasa mu dalam bertugas."
Ucap Mayor Hendrik dengan senyum menghiasi wajah nya.
" Tapi Mayor ...."
Ucap Robert yang belum selai berkata - kata sudah di potong oleh Mayor Hendrik.
" Turuti saja perintah ku tidak perlu kamu berfikir panjang sebab semua demi kebaikan mu dan sekarang kembali lah pulang untuk beristirahat."
Ucap Mayor Hendrik sambil membuka map yang di berikan Robert.
" Siap laksanakan Mayor."
Ucap Robert sambil bangkit dari duduk nya dan melangkah pergi dari hadapan Mayor Hendrik.
Malam pun semakin gelap dan Robert memutuskan untuk mendatangi apartemen Ine yang letak nya tidak begitu jauh dari kantor tempat nya bertugas dengan langkah lesu Robert menuju unit di mana Ine tinggal dan mengetuk pintu unit tersebut sedangkan saat itu Ine sedang memasak untuk makan malam menu favorit Robert bukan lain bestek dan susu segar.
" Tunggu sebentar ... siapa yang datang apakah dia sudah kembali?"
Ucap Ine sambil meletakkan kain di atas meja dan berjalan menuju pintu.
" Aku pulang."
Ucap Robert dengan nada lesu dan berjalan masuk kedalam unit.
" Mengapa wajah mu seperti itu sayang apakah ada masalah di pekerjaan mu atau kah kamu di pecat oleh atasan mu?"
Tanya Ine sambil menutup pintu dan mengikuti Robert dari arah belakang.
" Bukan itu hanya aku lelah dan merasa penat saja sayang apakah sudah siap makan malam nya?"
Jawab Robert sambil menuangkan air ke gelas.
" Sudah sebentar lagi oh iya sayang besok malam apakah kamu ada acara sebab besok malam aku di undang teman ku saat kuliah dulu ke acara pertunangan nya."
Ucap Ine sambil membuka pintu oven.
" Di mana acara nya dan jam berapa sebab aku juga ada undangan ke rumah bos ku."
Ucap Robert sambil mengambil piring dan meletakkan di atas meja makan.
" Wah bisa bersamaan seperti itu ya atau jangan - jangan bos mu itu Ayah dari kawan ku bisa jadi kan lalu kenapa kita tidak datang bersama saja bila memang tujuan kita sama sayang."
Ucap Ine sambil berjalan menuju meja makan meletakkan iga bakar di atas meja.
" Ok lah kita lihat saja besok bagaimana sebab kita tidak tau apa yang akan terjadi esok hari."
Ucap Robert sambil senyum dan mencium bibir Ine.
" I love you sayang emuach."
Balas Ine dengan penuh kasih sayang.
Kemudian mereka berdua pun melakukan dinner dengan penuh kehangatan canda tawa dan sesekali mereka berandai - andai bila mereka menikah nanti bagaimana keinginan masing - masing dan setelah dinner Ine dan Robert menikmati wien di sofa ruang tamu.
" Sayang semoga kita bisa terus bersama meski begitu banyak yang mencoba mendekat namun hati ini hanya untuk mu."
Ucap Ine sambil mengelus kepala Robert yang berada di pangkuan nya.
" Terimakasih sayang kamu sudah mau menerima ku dengan segala kekurangan ku."
Ucap Robert dengan senyum menghiasi wajah nya.
" Sayang bekas luka apa ini di kening mu hingga seperti ini apakah kamu kecelakaan saat bekerja?"
Tanya Ine sambil mendekatkan wajah nya.
Aduh dia melihat bekas luka yang saat itu di pukul dengan botol kepala ku dengan Elisa hanya saja saat itu aku berwujud srigala bahkan dia juga yang mengobati ku saat itu aduh bagaimana aku menjelaskan sedangkan dia tidak tau siapa aku sebenar nya.
Bergumam lah Robert dalam hati dengan pura - pura memejamkan mata agar Ine menganggap diri nya tertidur saat itu dan saat itu Ine masih sibuk mengamati bekas luka di kening Robert dan seperti nya Ine mengingat sesuatu namun tidak berani mengatakan nya kepada Robert demi menjaga perasaan Robert.
Seperti nya suasana semakin meruncing bagaimana kah bila Ine mengetahui bahwa Robert lah yang bertunangan dengan Elisa teman kuliah nya dahulu dan karena orang tua Ine mengalami kebangkrutan maka Ine pun tidak melanjutkan kuliah nya dan apakah Robert menerima pertunangan itu dan apa sikap yang akan di ambil oleh Robert di kondisi seperti itu?
Untuk mengetahui sikap apa yang akan di ambil oleh Robert dan apakah respon Ine saat itu maka ikuti terus kisah nya hanya di IM WOLF MAN dan jangan pernah bosan selalu dukung author agar rajin update nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞 ZY ᵇᵃˢᵉR⃟✇⃟ᴮᴿ⸙ᵍᵏ
waduh...beban lagi aja buat robert harus mengambil keputusan nya nantiii..antara menolak atau menerima tunangan tersebut
2022-04-20
4
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
aq do'akan y,, pertunangannya Gatot alias gagal total..g rela aq klo Robert sm Elisa
2022-04-14
4
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
puasa puasa🤭🤭🙈🙈
2022-04-14
2