Segala hal pasti ada sebuah perkembangan dan perubahan begitu juga dengan ke sembilan manusia srigala yang saat ini tinggal di kota dan mengenyam pendidikan militer dan pasti nya proses yang di lalui tidak lah semudah yang kita bayangkan namun semua proses yang menarik mereka ke batas maksimal sebagai manusia mampu merubah mereka menjadi jiwa yang berkualitas.
Dengan berjalan nya waktu tanpa terasa sudah empat tahun mereka mengenyam pendidikan militer dan kini mereka sudah lulus dari pendidikan militer dan kini ke sembilan manusia srigala di ambil oleh kantor pusat menjadi team ujung tombak dalam mengatasi permasalahan negara yang lumayan rumit dan di butuh kan kecerdasan dan kejelian dalam menangani nya.
Saat itu mereka di fasilitasi oleh negara sebuah tempat tinggal, kendaraan dan gaji yang lumayan besar dengan konsekuensi resiko yang besar juga pasti nya sebab mereka setiap detik nya harus bertarung dengan maut jadi pantas saja menerima imbalan yang begitu besar beda dengan team yang lain.
" Akhir nya usai juga masa pendidikan kita dan pasti nya besok adalah hari pertama kita mengemban tugas."
Ucap Samuel sambil memeluk tas ransel nya.
" Benar sebenar nya aku ingin pulang memberi kabar kepada keluarga ku tapi seperti nya tidak mungkin."
Ucap David dengan pandangan sedih menatap sisi jalan.
" Sudah lah nanti pasti ada saat nya kita bisa pulang menemui keluarga kita jadi jangan sedih begitu dan saat ini kami lah keluarga mu."
Ucap Bobbi sambil merangkul David yang terlihat sedih.
Beda hal nya dengan Robert saat itu hanya diam mematung sejak naik dan duduk di dalam bus diri nya hanya memainkan kalung yang menggantung di leher nya dengan pandangan kosong menerawang jauh ke langit yang cerah tanpa awan seolah diri nya bersyukur atas kelulusan nya dan terpilih menjadi team ujung tombak di kantor pusat pengendali keamanan seluruh negara.
Terimakasih Tuhan atas penyertaan mu salam ini dan saat ini aku dan kawan - kawan ku akan di kirim ke pusat dan aku yakin di sana adalah tempat yang tepat dan tempat yang tepat bukan lah tempat yang nyaman maka izin kan lah aku menjadi terang dan bermanfaat untuk negara ini Tuhan tanpa penyertaan Mu maka tidak lah mampu aku melalui nya.
Bergumam lah dalam hati Robert sambil sesekali memandang ke arah langit yang luas seakan tanpa batas dan saat itu kawan - kawan nya ada yang bernyanyi dan bercanda untuk mengusir kejenuhan sepanjang perjalanan dan tiba - tiba duduk lah Simon di samping Robert yang berniat menggoda nya.
" Robert kamu sedang memikirkan Ripka ya?"
Tanya Simon sambil menepuk paha Robert.
" Tidak memang nya ada hubungan apa aku dengan Ripka selama ini kita hanya berteman tidak lebih."
Jawab Robert sambil senyum ke arah Simon.
" Lebih dari kawan juga tidak apa - apa kan kalian berasal dari desa yang sama."
Ucap Simon sambil tersenyum.
" Ngigo kamu ya atau jangan - jangan kamu yang memiliki rasa pada nya?"
Tanya Robert dengan nada penasaran.
" Tidak juga aku hanya sekedar kagum kepada nya seorang gadis yang hebat bisa terpilih menjadi perawat tangkas di tahun ajaran ini."
Jawab Simon sambil senyum - senyum mengarah kan pandangan nya ke depan.
" Kembangkan rasa itu hingga membuahkan hasil keinginan mu kejar terus jangan beri kesempatan yang lain aku mendukung mu Simon."
Ucap Robert dengan diiringi gelak tawa mereka berdua.
Tanpa terasa perjalanan pun hampir tiba di pusat kota dan mereka pun memeriksa barang bawaan mereka jangan sampai ada yang tertinggal sebab semua barang bawaan mereka adalah hal yang pasti nya di butuhkan sesampai nya di kantor pusat dan sekitar 30 menit kemudian sampailah mereka di komplek sesuai alamat yang tertera.
" Hay kalian tinggal di komplek ini juga rupa nya ya?"
Sapa Ripka dengan senyum khas yang menghiasi wajah nya.
" Hay juga Ripka ternyata kita sekarang menjadi tetangga ya?"
Balas Simon yang seperti nya menaruh rasa kepada Ripka.
" Benar satu blok ke depan itu semua dari dinas kesehatan semoga kita bisa bekerja sama ya."
Ucap Ripka dengan pandangan nya sesekali melihat ke arah Robert yang membelakangi nya.
" Pasti lah kalau hal itu."
Jawab Simon yang sibuk menggeledah tas nya.
" Mana kunci nya kenapa lama sekali kamu mengambil nya Simon?"
Bergumam lah Samuel dengan nada lirih di samping Simon.
" Sabar ini juga sedang aku ambil."
Ucap Simon yang masih sibuk mencari kunci di dalam tas nya.
" Kalau begitu aku masuk dulu ya kalau kalian butuh bantuan datang saja."
Ucap Ripka sambil senyum dan membalik kan badan nya berjalan menuju kediaman nya.
" Mari masuk mencari apa kalian di luar?"
Ucap Robert sambil membuka pintu rumah baru nya.
Bagaimana cara nya dia membuka pintu sedangkan kunci nya kan aku yang memegang nya apakah dia membawa kunci duplikat rumah itu jadi dengan mudah membuka nya atau dia memiliki ilmu baru tapi tidak memberi tau kepada ku ah sudah lah apa pun yang terjadi yang penting bisa segera merebahkan tubuh di kasur.
Bergumam lah dalam hati Simon sambil memegang kunci rumah yang baru saja di temukan di tas nya saat pintu rumah sudah di buka oleh Robert kemudian mereka semua masuk ke dalam rumah dan menuju kamar masing - masing dan segera menjatuhkan tubuh nya di atas ranjang yang lumayan empuk berbeda dengan bad yang di sediakan di camp semasa pendidikan.
Sesaat kemudian mereka mulai tertidur tidak dengan Robert yang sulit memejamkan bola mata nya sebab perut nya merasa lapar kemudian diri nya memutuskan ke dapur siapa tau di dalam kulkas ada makanan yang bisa di olah untuk di makan namun naas nya saat kulkas di buka hanya ada air mineral yang tersaji kemudian Robert kembali ke kamar nya untuk mengambil jaket dan berjalan keluar untuk membeli sesuatu yang bisa untuk mengganjal perut nya.
Langkah kaki Robert tertuju pada kedai di ujung komplek yang menyajikan soft drink dan wafel pikir Robert lumayan lah untuk mengganjal perut nya saat ini yang semakin melilit karena lapar dan sesampai nya Robert di kedai tersebut tiba - tiba terjadi perampokan di sebuah bank di mana letak bank itu berdampingan dengan kedai tersebut dan pemilik kedai itu menjadi sandra perampok tersebut dengan sigap Robert merubah wujud nya.
Dengan waktu yang sangat singkat perampok yang sedang memegang seorang gadis pemilik kedai itu mampu di lumpuh kan oleh Robert dengan wujud srigala dan gadis itu pun terlepas dengan selamat setelah perampok di bekuk oleh pihak kepolisian setempat lalu Robert yang berwujud srigala berlari menuju belakang kedai dan muncul kembali sudah berwujud manusia yang berpura - pura tidak mengetahui apa yang terjadi.
" Ada apa di depan itu Nona mengapa banyak polisi?"
Tanya Robert sambil duduk di sebuah bangku.
" Tadi ada perampok dan saya di jadi kan sandra mereka agar polisi tidak menangkap nya untung saja ada anjing eh srigala itu tadi yang datang menyelamatkan saya."
Jawab gadis itu penuh antusias menceritakan hal yang baru saja di alami.
" Oh begitu untung Nona baik - baik saja tidak sampai di gigit hewan yang menyelamatkan anda."
Ucap Robert sambil melihat menu di sebuah kertas.
" Kalau sampai hewan itu tadi menggigit ku maka aku pun akan mengejar nya dan menggigit nya kembali bila dia menggigit ku satu kali maka aku akan mengigit nya dua kali bagaimana bagus kan?"
Tanya gadis itu sambil tersenyum ceria.
" Tidak buruk hanya tidak perlu juga kalian saling gigit yang ada polisi nya sibuk dengan kalian berdua dan rampok nya kabur deh ... wafel dengan toping daging asap dan milk original hangat."
Ucap Robert sambil senyum dan memesan makanan di kedai itu.
" Benar juga ya kata anda untuk apa aku menggigit hewan itu lagi ok lah saya buat kan pesanan anda."
Ucap gadis itu sambil diam sejenak lalu mulai lah mengolah bahan di hadapan nya.
Saat itu pandangan Robert tidak mampu berpaling dari wajah manis gadis di hadapan nya yang begitu lucu dan lugu namun seperti nya gadis itu adalah pekerja keras dan usia mereka tidak terpaut jauh saat itu seperti nya rasa penasaran dalam hati Robert begitu kuat untuk mengetahui nama gadis itu dengan memberanikan diri Robert menanyakan sesuatu kepada gadis itu.
" Apakah nama kedai ini adalah nama mu Nona?"
Tanya Robert sambil berpura - pura melihat banner yang terpajang di sisi kedai.
" Tepat sekali bagaimana anda dengan mudah mengetahui itu nama saya?"
Jawab gadis itu sambil menyajikan pesanan Robert.
" Kan anda sendiri yang mengatakan bahwa itu nama anda Nona."
Ucap Robert sambil senyum melihat ekspresi gadis itu.
" Kapan saya menyebut kan nama saya perasaan anda tidak menanyakan siapa nama saya tapi anda bertanya tentang nama kedai ini?"
Ucap gadis itu dengan nada bingung.
" Lalu anda menjawab apa Nona?"
Tanya Robert sambil menahan tawa.
" Iya itu nama ku kedai INE BARAQ ... hemmm seperti nya anda telah menjebak saya dengan pertanyaan."
Jawab Ine sambil melipat tangan nya dengan pandangan kesal kepada Robert.
" Senang bisa berkenalan dengan anda Nona Ine semoga kita bisa menjadi patner."
Ucap Robert sambil tersenyum ramah.
" Anda curang saya tidak mau menjabat tangan anda."
Ucap Ine dengan raut wajah yang muram.
" Opsss maaf perkenalkan saya Robert Sean penghuni baru di komplek ini."
Ucap Robert dengan tawa yang sudah tidak mampu tertahan.
Sejak saat itu mereka berdua menjadi akrab dan Robert merasa senang sebab di tempat baru itu sudah mendapat kan seorang kawan baru dan pasti nya Robert harus mengenal dan mengetahui lebih banyak lagi tentang pusat kota di sisi lain ada Komandan Williams yang seperti nya masih menaruh dendam kepada Robert dan kawan - kawan nya yang telah menertawakan diri nya saat itu.
Dan kini bagi Komandan Williams waktu yang tepat untuk membalasnya dengan menggunakan kekuasaan pimpinan kantor pusat lalu apakah Robert dan kawan - kawan nya mampu menjalan kan tugas yang di emban nya sedangkan sebenar nya tugas itu adalah cara balas dendam Komandan Williams kepada mereka.
Ikuti terus kisah mereka hanya di IM WOLF MAN dan jangan pernah lupa untuk selalu dukung author agar rajin update nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Mochamadribut
lanjutkan ⚡🔨
2022-05-01
2
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞 ZY ᵇᵃˢᵉR⃟✇⃟ᴮᴿ⸙ᵍᵏ
mampir lagi bang sekian purnama habis semedi...wah jad ini pertemuan pertama dengan ine
2022-04-18
5
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
Weh si komandan minta dicabik-cabik deh kyaknya..
2022-04-09
6