BAB 10 . TAAT BUTUH KORBAN

Taat adalah kata lain dari setia dan kata setia berkaitan dengan kata komitmen bila sudah menyangkut kata berkomitmen di situ pasti ada yang di korban kan dalam bentuk apa pun bisa berbentuk waktu, pikiran, tenaga dan bahkan sebuah hubungan.

Saat juga yang di alami dengan Robert dan ke delapan kawan nya yang taat kepada sebuah peraturan demi membela negara nya agar tidak di hancurkan oleh para pendatang ilegal yang berbisnis kotor di wilayah yang di jaga nya mereka mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran nya itulah wujud komitmen yang mereka ambil saat ini.

Lalu saat ini siapa yang akan menjadi korban dari ke brutal an gang rubah merah setelah seluruh keluarga Ine di musnah kan mereka apakah mereka akan segera berhadapan dengan team ujung tombak yang di pimpin oleh Robert dan fakta nya mereka adalah manusia srigala yang sudah terkenal ke buasan mereka.

Malam ini Robert merasa sangat susah untuk memejamkan kan mata nya dan diri nya memutus kan untuk berkeliling di wilayah utara sambil melihat bagaimana kondisi malam hari di wilayah utara apakah benar begitu banyak pelanggaran atau kah hanya sebuah isu belaka.

Malam ini lumayan dingin apakah karena baru saja turun hujan jadi terasa menusuk hingga ke tulang rasa dingin nya dan ternyata ramai juga wilayah utara ini saat malam dan sangat tidak tertata para pedang nya pantas saja banyak terjadi pungutan liar disini, oh seperti nya ada yang baru saja meninggal itu masih terpasang bendera putih tapi seperti nya aku mendengar suara Ine atau hanya aku terlalu merindu kan nya saja hingga terngiang suara nya?

Bergumam lah dalam hati Robert sambil menghentikan langkah nya di depan sebuah rumah yang terlihat masih ramai banyak tamu seperti nya setelah pemakaman dan rasa penasaran Robert semakin besar dan saat langkah kaki nya akan mendekati rumah tersebut tiba - tiba terdengar suara letupan yang sangat keras hingga mengejutkan diri nya dan ternyata suara botol minuman keras yang sengaja di lempar kan ke arah rumah di hadapan nya.

Seketika rumah itu pagar nya terbakar sebab botol bekas minuman tersebut berisi bensin yang di beri sumbu yang sudah ada nyala api dengan sigap Robert menekan tombol tanda darurat yang terletak di sisi jalan saat seperti itu pasti Robert dengan reflek berubah wujud menjadi seekor srigala.

" Siapa yang melakukan hal ini di rumah ku!"

Teriak Ine dengan nada emosi.

" Ine tenang kan hati mu itu team pemadam sudah datang besok biar Paman yang membetulkan pagar mu ya sudah - sudah tenang lah."

Ucap Paman Albert tetangga Ine yang sudah di anggap saudara oleh keluarga Ine.

" Tidak bisa seperti itu Paman sudah cukup sabar aku selama ini menghadapi para berandal itu keluar lah jangan sembunyi hadapi aku!"

Ucap Ine sambil membawa pemukul bisbol.

" Nona tenang lah serah kan kepada hukum jangan main hukum sendiri."

Ucap salah satu polisi yang mencoba menenangkan Ine.

" Duka seperti apa lagi yang harus aku hadapi Paman baru saja kedua orang tua ku, Kakak dan kedua Adik ku meninggal bahkan resto milik orang tua ku pun sudah rata dengan tanah sebab mereka bakar sekarang rumah ku pun akan mereka bakar Paman."

Ucap Ine sambil menangis duduk bersimpuh di tana menyaksikan rumah nya hampir saja habis di lahap oleh api.

" Sabar lah Ine kita cari pelaku nya pelan - pelan dan sementara ini tinggal lah bersama kami Paman dan Bibi mu."

Ucap Paman Albert sambil mengelus punggung Ine.

Saat itu Robert hanya mampu menyaksikan kejadian itu dari balik semak - semak dengan perasaan yang sedih bercampur amarah yang memuncak sebab tidak terima keluarga orang yang di sayangi nya di perlakukan seperti itu timbul lah amarah Robert dan jiwa pemburu ulung seekor srigala pun muncul dan detik itu juga Robert mengejar sang pelaku.

Dan sungguh di luar dugaan golongan berandal yang telah membuat Ine bersedih ternyata ada Elisa wanita yang baru siang tadi di tolong oleh Robert namun karena Robert sudah terbawa emosi maka kawanan berandal itu pun mendapat serangan dari Robert.

" Sudah gila seperti nya binatang ini lekas bantu aku!"

Teriak salah satu dari mereka yang sedang di serang oleh Robert yang berwujud srigala.

" Pergi lah kau hewan sialan ke alam mu!"

Ucap Elisa sambil memukul kan botol minuman ke kepala srigala yang menyerang kawan nya.

Saat itu mengucur lah darah segar dari kepala Robert yang berwujud srigala dan segera pergi lah Robert sebab pikir nya tidak mungkin menghadapi mereka sendiri dengan wujud srigala dan saat itu Elisa memandang mata Robert yang berwujud srigala sambil dalam hati nya bertanya - tanya benarkah itu tadi seekor srigala.

Hewan itu tadi apakah benar srigala sedang kan di daerah sini tidak ada hutan yang ada gurun lalu dari mana asal nya dan lagi seperti nya aku pernah melihat sorot mata itu tapi apa dan di mana ya ... sial ini pasti aku sudah mulai mabok jadi pandangan mata ku mulai kacau.

Bergumam lah dalam hati Elisa sambil sesekali menepuk kepala sambil berjalan sempoyongan menuju mobil nya di sisi lain Robert berjalan melaui belakang rumah Paman Albert yang kebetulan ada Ine yang sedang duduk di sebuah bangku di teras belakang rumah sambil memandang langit.

Tuhan mengapa nasib ku seperti ini apa yang harus aku perbuat untuk membalas kan dendam kedua orang tua ku dan saudara ku andaikan saja saat ini aku sudah menikah dengan Robert mungkin aku bisa meminjam pundak nya untuk ku bersandar melepas sesak nya di dada ku ... suara apa itu?

Bergumam lah dalam hati Ine sambil membuka mata nya lebar - lebar melihat ke sebuah semak - semak di samping nya dan segeralah Ine meraih sebuah tongkat besi untuk membakar daging lalu mencoba mendekati asal suara tersebut dan saat Ine melihat seekor srigala yang terluka di bagian kepala nya timbul lah rasa iba dalam hati nya.

" Hai kamu terluka apakah ada kendaraan yang menabrak mu hingga luka mu begitu parah?"

Tanya Ine sambil jongkok di hadapan srigala yang terluka.

Kemudian Ine pun tersenyum kepada srigala tersebut lalu mengelus wajah srigala itu dengan tangan nya yang lembut seraya hati nya Ine berkata meminta sang srigala tidak pergi sebab akan di ambilkan obat untuk luka di kepala nya dan benar saja tidak begitu lama Ine pun telah kembali dengan membawa kotak P3K di tangan nya.

Segera lah Ine membersihkan luka di kepala Robert yang berwujud srigala itu dengan penuh hati - hati dan setelah selesai Ine memberikan obat Ine pun mencoba berbicara dengan srigala itu dengan menatap mata srigala itu dalam - dalam dan tiba - tiba dalam benak Ine teringat oleh senyum dan tawa Robert saat bersama nya.

Wah seperti nya aku terlalu merindukan nya sampai - sampai ini di hadapan ku seekor srigala yang terluka mengapa di mata ku menjadi wajah nya Robert sudah lah lebih baik aku beristirahat saja.

Bergumam lah dalam hati Ine sambil mencoba bangkit berdiri dari hadapan Robert yang berwujud srigala namun tiba - tiba kaki srigala itu menyentuh lengan Ine dan tatapan mata nya seakan tidak ingin Ine pergi dari hadapan nya dan seperti nya hal itu pun yang di rasakan oleh Ine dalam hati nya.

" Apakah kamu tidak mau ku tinggal pergi sahabat baru ku tetapi ini sudah larut malam bagaimana kalau besok kamu kemari lagi aku berjanji akan memberi mu potongan daging iga."

Ucap Ine sambil mengelus leher srigala itu penuh kasih sayang.

" Ine sedang apa kamu di situ ayo lekas masuk di sini masih banyak hewan liar."

Ucap Bibi di depan pintu dapur.

" Baik Bibi aku hanya melihat bulan purnama saja kok ... bay sampai besok kawan baru ku emuach."

Ucap Ine sambil senyum dan mencium kening srigala itu lalu melangkah meninggal kan nya.

Saat itu serasa hilang lah rasa sakit di kepala nya dan kerinduan nya kepada Ine pun sudah terbayar kan meski dengan wujud srigala bagi nya tidak masalah selama hal itu mampu untuk melindungi nya dari pada Ine melihat wujud Robert yang manusia namun nyawa nya Ine yang jadi taruhan lebih baik diri nya yang berkorban demi keselamatan orang yang di sayangi nya.

Bagaimana dengan Robin apakah dia akan tetap ke rencana awal untuk mencari Robert ke pusat kota sesuai kata - kata yang di ucap kan kepada kedua orang tua nya atau kah Robin lebih menikmati kenikmatan dunia yang di suguhkan dan apakah antara Robert dan Elisa segera mengetahui siapa diantara mereka berdua sesungguhnya dan apakah Ine mengerti siapakah sesungguhnya srigala yang sudah di obati nya?

Ikuti terus kisah mereka hanya di IM WOLF MAN dan selalu dukung author agar lebih rajin update nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***