Akhir nya sampai juga Robert dan Ripka di kota dan bus pun berhenti tepat di gedung militer yang lumayan megah saat itu sudah berkumpul begitu banyak calon siswa militer yang berkumpul di depan pagar dan pasti nya di jaga dengan ketat oleh beberapa pasukan militer lengkap dengan membawa laras panjang dan hal itu menjadi suatu hal baru bagi Robert dan Ripka.
Saat itu segeralah mereka berdua menuju tempat pendaftaran yang terletak tidak begitu jauh dari kerumunan itu dan mereka harus melewati kerumunan yang berjumlah ribuan manusia yang pasti nya berasal dari berbagai penjuru kota dan saat itu Robert di sapa oleh seorang lelaki muda.
" Hay kawan apakah kamu bersama Adik mu?"
Sapa lelaki itu dengan ramah kepada Robert.
" Dia bukan Adik ku kita hanya kebetulan berasal dari satu daerah saja kawan."
Jawab Robert sambil membalas senyuman lelaki itu.
" Oh begitu perkenalkan nama ku Samuel Devos siapa nama kalian?"
Ucap lelaki itu sambil menyodorkan tangan nya ke hadapan Robert.
" Aku Robert Sean dan ini kawan ku Ripka Rojas senang berkenalan dengan mu Samuel."
Jawab Robert sambil menjabat tangan dan senyum menghiasi wajah nya.
" Semoga kita satu camp ya Robert ... oh iya segera kamu membeli formulir sebelum kehabisan."
Ucap Samuel sambil menunjuk ke arah tempat penjualan formulir.
" Benar yang di kata kan Samuel ... Robert bisa kan bantu aku belikan formulir nya sebab itu laki - laki semua dan aku merasa risih."
Ucap Ripka yang sibuk membuka tas nya.
" Nona apakah anda akan menjadi militer juga?"
Tanya Samuel dengan tatapan bingung.
" Tidak aku akan mengikuti tes ke perawatan militer apakah beda tempat nya?"
Jawab Ripka yang berbalik bertanya.
" Kalau untuk keperawatan tempat penjualan formulir nya ada di seberang sana bukan di situ."
Ucap Samuel sambil menunjuk ke arah penjualan formulir.
" Upsss ... maaf saya tidak tau terimakasih info nya sampai jumpa Robert dan Samuel."
Ucap Ripka sambil berjalan menuju seberang jalan dengan penuh semangat.
Kemudian Robert pun membeli formulir dan mengisi nya kemudian di serahkan kembali kepada petugas yang sedang berjaga di situ dan saat itu Robert sudah mendapat kan kawan baru bernama Samuel, Bobbi dan David yang pasti nya mereka berasal dari kota yang berbeda dan memiliki karakter yang berbeda juga.
" Robert semoga saja kita berempat satu camp dan satu team juga sebab aku lihat yang lain wajah nya seram - seram."
Ucap Bobbi sambil sesekali melihat sekitar nya.
" Wah seperti nya Bobbi anak terakhir dan tidak terbiasa bertemu dengan banyak orang."
Ucap David sambil menepuk pundak Bobbi.
" Hal seperti itu biasa bagi ku saat kita baru masuk dalam lingkup baru pasti ada rasa canggung dan tidak nyaman dengan berjalan nya waktu pasti akan terbiasa."
Ucap Samuel sambil tersenyum merangkul Bobbi.
" Benar yang di kata kan Samuel aku pun tadi juga merasakan hal seperti itu dan hanya di butuhkan adaptasi saja jadi rileks lah Bob."
Ucap Robert sambil senyum menepuk bahu Bobbi.
Sekitar satu jam mereka berbincang lalu terdengar informasi agar mereka memasuki ruangan seperti aula yang cukup besar untuk mengikuti tes tertulis dan bila lulus tes tulis maka akan di lanjut kan beberapa tes lagi dan hasil dari serangkaian tes tersebut akan di umum kan keesokan hari nya sambil menunggu hasil tes mereka di persilakan beristirahat di beberapa tenda yang sudah di sediakan oleh pihak militer.
Dan kebetulan sekali mereka berempat mendapat kan satu camp yang sama namun mereka berempat belum merasa tenang sebab belum mendapat kan hasil akhir atau keputusan apakah mereka di terima di akademi militer atau kah harus kembali dengan tangan kosong sebab gagal dalam tes ke militer an hari itu.
Malam itu di dalam kantor ada Komandan Williams dan ajudan nya Komandan Ricard yang terkenal killer di kesatuan tersebut sedang membahas siapa saja yang lolos dalam tes dan akan di bagi dalam dua team dengan fungsi yang berbeda pasti nya sesuai dengan kemampuan masing - masing.
" Komandan Ricard bagaimana hasil tes tulis dan tes fisik anak baru apakah sudah bisa di tentukan?"
Tanya Komandan Williams dengan nada tegas.
" Siap Ndan dari 2500 peserta yang lolos hanya 300 peserta dan 250 masuk ke team 2 sedang kan yang 50 masuk ke team 1 sesuai hasil tes."
Jawab ajudan Komandan Ricard sambil menyerahkan setumpuk berkas kepada Komandan Williams.
" Baik bila begitu besok setelah di umum kan bagi mereka yang lolos ke ruangan yang sudah di sediakan setelah sarapan pagi kumpul kan mereka di aula untuk di potong rambut nya sesuai aturan militer."
Ucap Komandan Williams sambil meletakkan setumpuk berkas di meja.
" Siap laksanakan Ndan."
Ujar Komandan Ricard kemudian meninggal kan ruangan.
Di sisi lain ada Robert, David, Samuel dan Bobbi yang berharap - harap cemas tentang hasil yang akan di terima besok pagi dan saat itu mereka berbincang tentang masa depan yang memiliki impian masing - masing namun Robert masih saja terngingang dengan mimpi nya saat berada di atas bus dan seperti nya saat ini Robert mendapat penjelasan dari kawan baru nya yang ternyata menggunakan kalung yang sama dengan nya.
" Robert kalung mu mengapa bisa sama dengan kami?"
Tanya David sambil memegang kalung nya.
" Iya benar kita berempat menggunakan kalung yang sama dan aku baru menyadari."
Ucap Bobbi sambil memperlihatkan kalung nya.
" Benar juga kalian dapat dari mana kalung itu?"
Tanya Samuel sambil bergantian memandang ke arah David, Bobbi dan Robert.
" Dari Ayah ku."
Dengan kompak mereka bertiga menjawab.
" Wah bisa kompak begitu jawaban kalian bertiga?"
Tanya Samuel sambil tersenyum.
" Ok sekarang bisa kalian ceritakan bagaimana cerita nya kalian bisa mendapat kan kalung itu apakah sama seperti ku?"
Jawab Robert sambil menikmati spaghetti di tangan nya.
Kemudian mereka bertiga mulai menceritakan bergantian bagaimana bisa mendapat kan kalung tersebut yang bentuk nya bisa sama semua dan saat mereka bercerita di situ Robert menyaring semua kisah mereka dan mengambil sebuah kesimpulan bahwa orang tua mereka semua adalah memiliki ilmu srigala yang di waris kan turun temurun seperti diri nya.
Tanpa terasa malam semakin larut dan mereka pun tertidur dengan lelap di tenda yang sudah di sediakan dan saat pagi tiba bahkan matahari pun belum tersenyum menyapa seisi bumi namun sirine sudah berteriak membuat mereka semua terkejut dan terbangun dan ada informasi dari pengeras suara memberi perintah agar mereka semua berkumpul semua di lapangan untuk menerima hasil tes yang akan di bagi kan.
" Baru saja tertidur bahkan nyawa ku belum keluar sudah di suruh bangun."
Ucap Samuel sambil mengenakan kaos nya.
" Benar bahkan aku saja belum sempat bermimpi sudah di kejut kan sirine yang berteriak."
Ucap Bobbi sambil mengenakan kaos kaki nya.
" Ini lah militer memang nya kalian pikir sedang tidur di rumah apa?"
Tanya David sambil senyum memandang ke arah mereka berdua.
" Sudah ayo lekas kita menuju lapangan agar segera mendapat kan hasil tes."
Ucap Robert sambil bangkit dari bad nya.
Kemudian mereka semua berjalan menuju lapangan yang sudah berkumpul beberapa peserta dengan wajah tegang untuk menerima hasil tes dan saat sudah berkumpul semua dan berbaris dengan rapi berdiri lah Komandan Williams di depan podium serta beberapa anggota di belakang nya memegang setumpuk amplop yang akan di bagikan kepada peserta.
Tanpa membuang waktu lagi para anggota Komandan Williams membagikan amplop berwarna putih yang berisi hasil tes dan mereka pun membuka amplop tersebut dengan raut wajah yang penuh penasaran dan setelah di baca ada yang tersenyum bahagia dan ada pula yang sedih menangis karena gagal.
" BAGI YANG TELAH LULUS DARI UJIAN TOLONG MEMISAHKAN DIRI KELUAR DARI BARISAN DAN BERBARIS MASUK KEDALAM AULA."
Perintah dari Komandan Williams dengan tegas.
Kemudian mereka pun memisahkan diri dari barisan dan masuk ke dalam aula yang lumayan megah dengan membawa tas masing - masing dan ternyata mereka berempat lulus tes semua hingga mereka tersenyum bahagia sebab dari mereka berempat masih bisa bersama melalui pendidikan militer selanjutnya.
" Sukur lah kita berempat lulus tes jadi bisa membawa nama baik daerah kita masing - masing."
Ucap Robert dengan senyum bangga.
" Benar dan semoga persahabatan kita ini tidak terpisah kan kecuali maut yang memisahkan kita."
Ucap David dengan senyum memandang ke arah Robert.
" Memang nya kamu pikir kita sedang berikrar pernikahan apa?"
Tanya Bobbi dengan langkah gontai memasuki aula.
" Wah seperti nya sedang mengigau dia."
Jawab Samuel disertai gelak tawa.
" JAGA SIKAP KALIAN INI BUKAN TEMPAT HIBURAN!"
Teriakan dari Komandan Ricard kepada mereka.
Kemudian segeralah mereka membuat barisan dengan rapi dan di perintahkan untuk duduk di sebuah bangku kayu bulat yang sudah di sediakan lalu di perintahkan membuka baju semua kemudian datang lah anggota militer dengan membawa alat pemotong rambut dan saat itu pandangan Robert melihat ada beberapa orang yang memiliki tanda yang sama di lengan kiri nya berupa huruf SR dan diri nya tidak mengetahui apa maksud dari tanda tersebut sebenar nya.
Yang di ketahui Robert hanyalah ketiga kawan nya saja yang berasal dari keturunan yang memiliki ilmu srigala dan ternyata masih ada beberapa puluh orang lagi yang memiliki tanda dan kalung yang sama dengan mereka lalu bagaimana kah nasib mereka selanjutnya.
Pasti nya mereka akan di bagi menjadi 2 team lagi dan apakah dalam 1 team mereka yang memiliki tanda yang sama dan apakah akan terjadi pertentangan di antara mereka yang sama - sama mewarisi ilmu srigala dan akan kah mereka akan bisa menjalani sebagai anggota militer dengan sikap bawaan yang memiliki ilmu srigala?
Untuk mengetahui jawaban nya ikuti terus kisah mereka hanya di IM WOLF MAN dan jangan pernah bosan untuk selalu dukung author agar rajin update nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
mas kus
ternyata banyak juga yg punya ilmu seigala seperti Robert. itu baru di Akademi Militer seangkatan dgn Robert., diluaran sana pasti lbh banyak lagi. eropa dan Amerika penuh dgn monster ternyata ya...
2022-10-11
1
Mochamadribut
teruskan ⚡🔨
2022-04-30
1
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
itu sekolah militer khusus y om,kenpa hampir semua memiliki tanda SR dan kalung yg sama.
2022-04-08
5