Bukan suatu yang aneh bila kita melihat saling sikut, saling suap, saling fitnah hanya demi sebuah kedudukan yang di ingin kan semua hal kotor di lakukan bukan lain demi mendapat kan berkat dari Tuhan namun sudah tertulis bahwa siapa yang cinta akan duniawi maka akan jauh dari Tuhan meski tidak munafik kita masih hidup di dunia namun setidak nya kita lebih mencintai pencipta dunia ini.
Begitu juga dalam kehidupan nyata yang di alami oleh Robert, Robi, Komandan Williams juga Mayor Hendrik semua yang mereka lakukan demi mendapat kan berkat dari Tuhan namun dengan cara apa mereka mendapat kan nya dan untuk apa berkat itu setelah di dapat hal itu yang akan kita kupas bersama sebab sejati nya tidak ada yang nama nya uang haram tapi yang haram adalah cara mendapatkan nya.
Matahari pun telah tersenyum menyapa bumi dan sisa embun masih meninggalkan jejak nya di dedaunan dan rumput yang terhampar di depan rumah Paman Albert dan pasti nya hari ini Paman Albert dan istri nya akan merasa kesepian lagi sebab Ine akan pergi ke pusat kota tanpa tau kapan akan kembali ke wilayah utara sedangkan di tempat lain ada Robert dan team ujung tombak telah memutuskan bahwa Robert lah yang lebih mudah untuk mengetahui ada hubungan apa antara Mayor Hendrik dan Komandan Williams.
" Ine kami pasti merindukan mu maka lekas lah kembali ya Nak."
Ucap Istri Paman Albert dengan senyuman yang menghiasi wajah nya yang mulai keriput.
" Benar kata Bibi mu kami akan merasa sangat kesepian nanti bila kamu pergi dan tidak kembali lagi."
Timpal Paman Albert dengan senyum ramah.
" Paman dan Bibi aku pasti kembali sebab bagaimana pun juga di sinilah tanah kelahiran ku."
Jawab Ine mencoba menenangkan mereka.
Kemudian Ine pun berpamitan kepada istri Paman Albert dan kemudian berjalan menuju halte bus yang letak nya lumayan jauh dari mereka dengan hati sedih Paman Albert mengantarkan Ine menuju halte bus di sisi lain di halte bus sudah ada Robert yang mengenakan kaos berwarna putih dan celana jeans berwarna hitam dan jaket hitam sebagai ciri khas diri nya yang mudah di kenali oleh Ine pasti nya.
Sambil berdiri menunggu bus tiba Robert menyandarkan tubuh nya di tiang halte sambil sesekali pandangan nya tertuju kepada jalan raya di hadapan nya yang masih lengan dengan perasaan dan pikiran yang bercampur dan saling bertanya namun Robert tetap bersikap tenang dan saat itu Ine melihat nya antara percaya dan tidak saat Ine melihat seorang lelaki pujaan hati nya berada di hadapan nya dan pasti nya penuh pertanyaan dalam hati Ine.
Ya Tuhan benarkah itu Robert lalu akan kemana kah dia oh Tuhan aku lupa kan waktu itu dia berkata menerima pekerjaan di wilayah utara tapi mengapa selama ini aku tidak pernah melihat nya dan baru saat ini aku melihat nya bukan kah wilayah utara ini tidak selebar pusat kota tapi mengapa aku tidak pernah melihat nya seperti nya aku harus memastikan benar tidak nya itu Robert.
Bergumam lah dalam hati Ine sambil melangkah pasti mendekati Robert kekasih hati nya yang saat itu tidak memperhatikan kehadiran Ine di samping nya sebab pikiran Robert terfokus kepada masalah yang sedang di tangani nya saat ini.
" Hai tampan akan pergi kemanakah diri mu pagi ini?"
Tanya Ine sambil tersenyum berdiri di sisi Robert.
" Hai seperti nya diri mu juga berada di sini ... aku di perintahkan bos ku ke pusat kota untuk sebuah urusan kalau kamu akan kah pergi ke pusat kota juga?"
Jawab Robert yang sedikit terkejut dengan kehadiran Ine saat itu.
" Iya aku akan pergi ke kota untuk menjual kedai kecil ku dan segera kembali kemari untuk membuka usaha baru."
Ucap Ine dengan senyum bahagia.
" Mengapa kedai mu harus di jual dan mengapa kamu memilih membuka usaha baru disini bukan kah lebih ramai di pusat kota di banding wilayah utara ini?"
Tanya Robert yang berpura - pura tidak mengetahui hal yang terjadi dengan keluarga Ine.
" Panjang cerita nya nanti saja aku ceritakan pada mu setelah kita sampai di pusat kota."
Jawab Ine yang dengan cepat raut wajah nya berubah.
Tidak lama kemudian sampailah bus yang mereka nantikan dan naik lah beberapa penumpang dengan tujuan yang sama Robert dan Ine mengambil dua bangku yang kosong di dekat pintu belakang bus dan mereka pun saling bercerita tentang hal yang di alami selama mereka berada berjauhan dan saat itu Robert lumayan banyak mendapat informasi mengenai gang rubah merah dari Ine sebab sesungguhnya pendiri gang rubah merah itu adalah Ayah nya Ine dan di jalan kan oleh Abang dan kedua adik nya Ine.
Namun karena bisnis gang rubah merah semakin pesat maka di ajak lah bekerjasama dengan Paman Felix kakak dari Ayah nya Ine namun ternyata saat itu Paman Felix berbuat licik maka akhir nya Ayah nya Ine kalah dalam sebuah tender dan jatuh miskin sejak saat itu gang rubah merah di bubarkan namun ternyata di belakang Ayah nya Ine diam - diam Paman Felix merekrut banyak berandal dan di bentuk lah lagi gang rubah merah dengan cara yang menentang pemerintahan serta banyak melakukan bisnis kotor.
Di sisi lain ada Komandan Williams yang sedang berada di kantor pusat kota dan sedang berbincang dengan Mayor Hendrik di ruangan nya dan seperti nya mereka berdua sedang membahas hal yang bukan menyangkut tentang keamanan negara melainkan sedang membahas tentang keamanan bisnis mereka masing - masing.
" Selamat pagi Mayor Hendrik maaf saya baru bisa menghadiri undangan anda saat ini."
Ucap Komandan Williams sambil tersenyum dan menjabat tangan Mayor Hendrik.
" Pagi juga Komandan Williams tidak masalah bagi saya bila anda terlambat sebab sedari dulu anda suka terlambat."
Jawab Mayor Hendrik dengan senyum sinis.
Kemudian mereka berdua duduk di sebuah sofa yang tersedia di ruang kerja Mayor Hendrik saat itu perundingan mereka pun di mulai dan pasti nya perundingan mereka demi menghasilkan uang dari bisnis yang sudah mereka sponsor selama ini.
" Komandan Williams anda tau kan bahwa wilayah utara itu sepertiga nya wilayah saya atau mungkin anda lupa hal tersebut?"
Tanya Mayor Hendrik sambil menyerahkan gelas yang berisi wien.
" Oh tenang saja Tuan saya masih mengingat nya dan semua orang saya sudah mengetahui batas wilayah kita masing - masing."
Jawab Komandan Williams dengan senyum sinis.
" Apakah anda yakin dengan perkataan anda Komandan Williams lalu bagaimana dengan kerusuhan yang di buat oleh anak buah anda di desa sisi pusat pembelanjaan?"
Tanya Mayor Hendrik sambil menyodorkan map yang berisi tentang kekejaman dan bisnis ilegal yang di lakukan gang rubah merah.
" Ini tidak benar Tuan pasti ini ulah dari gang gagak hitam yang ingin memperluas wilayah bisnis nya!"
Jawab Komandan Williams dengan nada sedikit tinggi.
" Jaga sikap anda Komandan Williams bila anda ingin mengadakan persaingan mari tapi lakukan dengan sportif jangan menikam dari belakang!"
Ancam Mayor Hendrik kepada Komandan Williams.
" Baik saya terima tantangan anda Tuan dan kita lihat siapa yang akan jadi pemenang nya ... selamat pagi Tuan!"
Ucap Komandan Williams sambil bangkit dari duduk nya dan berlalu pergi dari hadapan Mayor Hendrik dengan berwajah geram.
Saat itu Komandan Hendrik sangat emosi melihat prilaku Komandan Williams yang semakin lama semakin menjadi dan semakin banyak hal yang melanggar peraturan negara yang di lakukan Komandan Williams dalam berbisnis sedangkan Mayor Hendrik selama ini bekerja sama dengan beberapa peternak di wilayah utara untuk membeli bulu domba dari para peternak lalu di salurkan kepada perusahaan pengolahan bulu domba di pusat kota dan hal itu pun dengan kesepakatan yang berlaku.
" Sayang apakah kamu akan lama di pusat kota nanti?"
Tanya Ine sambil menyandarkan kepala nya di bahu Robert.
" Tidak tau memang ada apa?"
Jawab Robert sambil menggegam telapak tangan Ine.
" Aku tidak bisa meninggal kan Paman dan Bibi terlalu lama kasian mereka berdua sudah tua."
Ucap Ine dengan pandangan sedih.
" Berdoa saja agar semua berjalan lancar dan aku bisa menemani mu kembali ke wilayah utara."
Ucap Robert sambil sesekali senyum melirik ke arah Ine.
Saat itu sebuah momen yang paling indah bagi mereka berdua dengan perbedaan sifat yang sangat mencolok namun perbedaan itulah yang membuat mereka saling merindukan satu dengan yang lain nya bagaimana tidak Ine adalah seorang gadis manis yang lugu, perhatian dan penyayang sedangkan Robert seorang lelaki yang pendiam, tegas dan jarang bisa di ajak berkompromi dalam segala hal jadi mereka berdua saling mengisi.
Di tempat lain tepat nya di rumah Robin sedang marah besar kepada Elisa yang hari ini telah gagal mendekati Robert dan Robin tidak mau tau bagaimana cara Elisa menaklukkan Robert yang utama bagi Robin harus dengan cepat menghabisi Robert sebelum semua nya terlambat bagi Robin hanya ada dua pilihan diri nya yang akan mati di tangan Robert ataukah Robert yang harus mati di tangan nya sebelum Robert menghancurkan semua impian Robin menjadi orang kaya, terkenal, disegani banyak orang dan memiliki kedudukan.
Lalu apakah yang akan dilakukan oleh pasukan team ujung tombak selama di tinggal kan Robert ke pusat kota apakah mereka semua mampu menahan emosi nya saat harus menghadapi gang rubah merah dan gang gagak hitam dan bagaimana tindakan yang diambil oleh Mayor Hendrik atas sikap Komandan Williams yang semakin lepas kontrol serta mampukah Robert mengungkap bisnis mereka berdua selama diri nya di pusat kota?
Untuk mengetahui kisah selanjutnya ikuti terus kisah nya hanya di IM WOLF MAN dan jangan bosan selalu dukung author agar rajin update nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
ternyata mayor Hendrik juga ada bisnis diwilayah Utara..tp mgkin dia masih dijalur yg benar,tp komandan William menghalalkan segala cara asalkn tujuannya tercapai,salah satunya dengan mengadu domba kn Robert dan Robin..
2022-04-13
5
🌺bey_bara💐🕋
hmmmm, perbadaan!!
ok lanjut yank😊
2022-04-11
2
®@+N@ M@√£@N@ ♡♡♡
bener jangan nyolong
2022-04-09
4