Masa lalu Dave! (2)

POV: Dave

Tahun ini umurku sudah 12 tahun, dan saat ini merupakan tahun terakhirku di sekolah dasar.

"Dave! Bisa tolong bantu ibu untuk mengangkat pot di sana?" perintah ibuku sambil melihat pot besar di ujung ruangan. Ibuku masih memindahkan pot lainnya.

"Iya Bu," jawabku lalu mulai mengangkat pot bunganya.

Sudah 6 tahun berlalu semenjak saat itu. Ibuku sudah berhenti bekerja di dunia malam, dan aku mulai bersekolah. Ibuku membuka sebuah toko bunga seusai kami pindah ke rumah yang lebih layak.

"Dave, apa kau sudah mengerjakan prmu?" tanya ibuku sambil merapikan bunga mawar yang ditata di dekat jendela.

"Sudah dong, aku 'kan anak yang rajin!" jawabku sambil mengelap pot yang masih kosong, agar masih tetap bersih. Setelah itu kami berdua fokus pada apa yang kami kerjakan. Karena toko bunga ini adalah sumber penghasilan satu-satunya bagi keluarga kami, jadi aku harus ikut serta untuk menjaga toko bunga ini.

Klinting!

"Ah! Selamat datang! Apa ada yang bisa kamu bantu?" sahutku saat mendengar pintu bel yang berdenting. Kami memang sengaja menaruh bel di pintu yang akan berbunyi tiap pintu terbuka.

Aku menatap ke arah seorang pria dengan jas yang menatapku dengan tatapan yang mengintimidasi. Sorot matanya yang tajam dan dingin, seolah merendahkan tempat ini. "Dave, kemarilah." Suara ibuku menyadarkanku. Aku segera berlari ke arah ibuku dan bersembunyi di belakangnya.

"Ada apa? Kenapa kau kemari?" tanya ibuku dengan ekspresi datarnya. Pria itu mengeluarkan seputung rokok yang masih utuh dari kantungnya serta pemantik api. Dia kemudian hendak menyalakan rokoknya itu.

"Permisi pak, tolong jangan merokok di dalam toko. Itu akan mempengaruhi kualitas bunganya," ucapku mengingatkan pria tadi. Dia berhenti sambil menatapku, lalu tersenyum. Setelah itu dia kembali memasukkan rokoknya.

"Memangnya ada yang salah? Aku hanya ingin datang ke sini. Apa itu saja tidak boleh?" tanya pria itu sambil menatap ibuku. Senyum pria itu aneh, mengerikan, dan itu membuatku tidak nyaman. Aku merasa tidak enak berada dekat dengan pria itu.

"Tidak usah mengelak. Kau bahkan tidak pernah mengunjungi kami sekalipun selama ini," ucap ibuku lagi sambil menyentuh pundakku dengan tangan kirinya.

"Kau benar. Karena hari ini aku menginginkan sesuatu," ucapnya sambil menatapku. Ibuku semakin mengeratkan pegangannya di pundakku.

"Apa yang kau inginkan?".

"Aku ingin Dave."

Aku terdiam. Aku melirik ke arah ibuku, ekspresinya sudah sangat marah dan aku bisa melihatnya menggertakkan gigi.

"Tidak boleh! Aku tidak akan mengizinkannya!" Ibuku berteriak pada pria itu. Tapi pria itu segera mengeluarkan uang ... uang yang sangat banyak. Dia melemparkan uang itu di depan wajah kami.

"Jangan khawatir, aku akan membiayai hidupmu dan Dave. Tapi Dave akan ikut denganku, bukan denganmu," ucapnya lagi. Aku semakin erat memeluk ibuku. Aku tidak paham apa yang terjadi! Siapa pria itu dan kenapa dia menginginkanku, kenapa ibuku sampai semarah ini dan apa yang terjadi diantara mereka.

"Ibu ... dia siapa?" tanyaku sambil menarik pelan baju ibu. Dia kemudian menatapku dengan tatapan sedih, yang membuatku semakin bingung.

"Dave, apa kau punya ponsel?" tanya pria itu tiba-tiba. Aku menoleh ke arahnya pelan, ragu-ragu untuk menjawab pertanyaannya.

"Tidak," jawabku segera.

"Apa kau tidak ingin punya ponsel?" tanya pria itu lagi. Bohong jika aku bilang aku tidak ingin, karena semua temanku kebanyakan sudah banyak yang punya ponsel.

Tapi aku juga sadar bahwa keadaan keluargaku tidak menyanggupi keserakahanku.

"... Aku tidak mau," jawabku dengan agak ragu. Pria itu tersenyum miring, matanya seperti melihat suatu santapan.

"Apa kau yakin? Kalau kau bilang mau, maka aku akan membelikannya untukmu," ucapnya sambil berjongkok, dan menatapku.

"Dave! Kalau kau mau ponsel! Ibu yang akan belikan!" ucap ibuku sambil menyentuh pipiku.

"Aku bisa belikan yang lebih baik," ucap pria itu dengan senyuman.

"Ibu bisa membuatkanmu masakan kesukaanmu setiap hari!" ucap ibuku lagi, kini dia berjongkok dan terus memegang kedua pipiku.

"Aku bisa membuatmu merasakan makanan enak dari seluruh dunia," ucap pria itu terus.

"Ibu ... Ibu bisa memelukmu setiap malam agar kau mimpi indah," ucap ibuku dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Aku bisa membawamu ke rumah yang mirip seperti istana, tempat tidurmu akan sangat nyaman hingga kau lupa apa itu mimpi buruk," ucap pria itu lagi.

"Ibu ... Ibu bisa ... bermain bersamamu agar kau bahagia," ucap ibuku bersamaan dengan air matanya yang menetes.

"Aku bisa membelikanmu seluruh mainan yang kau mau, dan aku jamin kau tidak akan kesepian," ucap pria itu dengan senyuman percaya dirinya.

Aku bingung.

Kenapa ini? Kenapa begini? Ada apa? Kenapa pria itu membuat ibuku sampai menangis begini?

"Ibu ... memangnya siapa dia? Kenapa dia mau membawaku?" tanyaku pada ibu, sambil mengusap air matanya yang mengalir di pipi.

"Aku adalah ayahmu," ucapnya dengan senyuman penuh rasa bangga. Detik itu aku mulai merasakan sesuatu yang sudah lama tidak aku rasakan lagi.

Perasaan muak dan marah.

Aku melepaskan pelukan ibuku dan berjalan ke arah pria itu.

"DAVE! KUMOHON KEMBALI-"

PLAK!

Aku menampar pipi orang yang mengakui sebagai ayahku itu. Ibuku yang tadi berteriak langsung terdiam, senyuman pria ini juga sudah hilang. "Kenapa ... kau baru datang sekarang? Saat semuanya sudah berjalan baik-baik saja, kenapa kau baru datang sekarang?" tanyaku padanya.

"AKU! AKU TIDAK AKAN PERNAH IKUT DENGANMU! AKU TIDAK AKAN LUPA SEMUA YANG KUALAMI SAAT AKU KECIL!

AKU TIDAK AKAN LUPA DARIMANA ASAL SEMUA HINAAN YANG DULU AKU TELAN!

AKU TIDAK AKAN LUPA BETAPA JIJIK TATAPAN MEREKA SEOLAH MELIHAT KOTORAN DI LANTAI!

AKU TIDAK AKAN! SEKALIPUN! IKUT DENGANMU!" teriakku tepat di depan wajah pria itu. Aku tidak peduli dia sakit hati atau tidak. Aku tidak peduli dengan tujuan apa dia ke sini.

Aku tidak akan pernah ikut dengannya, aku sudah bahagia dengan ibuku walau hidupku sederhana.

Aku mengatur nafasku hingga dadaku naik dan turun. Kaki dan tanganku gemetar setelah mengeluarkan semua amarah dalam diriku. Aku menatap mata pria itu yang menatapku serius.

Hingga sudut bibir pria itu terangkat.

"Baiklah, jika itu keputusanmu. Jangan menyesalinya," ucapnya lalu berdiri, dan berbalik. Dia meninggalkan toko bunga ini, menyisakan hawa panas dan bau parfum yang menyengat.

Ibuku datang dan memelukku dari belakang. "Dave ... Dave ... Anakku ... maafkan Ibu," ucapnya sambil meneteskan air mata di bahuku yang kecil. Aku menyentuh tangannya yang memeluk leherku.

"Tidak apa-apa Bu, aku tidak akan meninggalkan Ibu. Dan yang lainnya bukan salah Ibu," ucapku padanya.

Setelah itu beberapa hari berjalan normal. Pria yang mengaku sebagai ayahku itu tidak pernah datang lagi. Hingga berbulan-bulan. Toko bunga milik Ibu juga sudah menjadi toko yang lumayan besar. Ada lebih banyak pengunjung yang ke sini setelah ada selebriti yang datang membeli bunga di toko kami.

Berkat itu, aku bisa melanjutkan pendidikanku hingga jenjang sekolah menengah pertama. Tapi ...

Pria itu muncul lagi.

Saat aku sudah kelas 2 sekolah menengah pertama. Dia datang.

Dan menghancurkan semuanya. Aku dan ibu hanya bisa diam saat dia menyebarkan fitnah buruk di media sosial, hingga kami dikucilkan oleh seluruh masyarakat. Toko Ibu yang baru mulai laris langsung bangkrut. Aku juga dikeluarkan dari sekolah.

Tidak ada yang percaya pada kami, mereka lebih percaya dari berita walikota yang merupakan ayahku yang seorang bajing*n.

"Maaf ... maaf ... Dave," ucap Ibuku berkali-kali dalam tidurnya. Aku sendiri juga bingung, apa yang harus aku lakukan untuk mengatasi situasi ini. Saat aku mencoba mencari pekerjaan, tidak ada yang mau menerima anak putus sekolah sepertiku.

Dan puncak dari semua keputusasaanku, adalah saat ibuku jatuh sakit.

TBC.

Terpopuler

Comments

Brooww_Nisss

Brooww_Nisss

sumpahhhh kasihan banget baca masa lalu Dave😭😭😭

2023-01-14

1

Brooww_Nisss

Brooww_Nisss

tatanan kalimatnya salah gk sih bro?
harusnya "bohong jika aku bilang aku tidak menginginkannya"?

2023-01-14

2

mas kus

mas kus

lanjutkan....

2022-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 Awal!
3 Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4 Rumah di bawah pohon
5 Dunia yang baru
6 Kekuatan Merlida
7 Penyerbuan!
8 Kemunculan infik!
9 Pulang ...
10 Berangkat!!!
11 Di Distrik 67!
12 Dave
13 Masa lalu Dave! (1)
14 Masa lalu Dave! (2)
15 Masa lalu Dave! (3)
16 Masa lalu Dave! (4)
17 Masa lalu Dave! (End)
18 Selamat tinggal, Dave!
19 Warga terakhir.
20 Kepingan Riot.
21 Kepingan Riot. (2)
22 Kepingan Riot. (3)
23 Hari yang damai.
24 Pelaksanaan Rencana!
25 30 menit penentuan!
26 Janji?
27 3 Days After.
28 Apa-apaan lendir itu?!
29 Lendir tanpa kelemahan?!
30 Bagaimana cara untuk menang?
31 Upaya pemberantasan lendir!
32 Upaya terakhir.
33 Kemenangan yang hampa.
34 Siapa gadis itu?
35 Draw dan Hunt!
36 Hunt dan City
37 Kalah?
38 Bangkit kembali!
39 Munculnya Ron!
40 Serang Ron!
41 Kalahnya Ron?
42 Siapa sebenarnya Ron?
43 Masa Lalu Ron! (1)
44 Masa Lalu Ron! (2)
45 Masa Lalu Ron! (3)
46 Masa Lalu Ron! (4)
47 Masa Lalu Ron! (End)
48 Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49 Berangkat ke Kota Ansorteri!
50 Menginap?
51 Trauma.
52 Menyetir mobil?
53 Gerombolan anjing!
54 Penguasa Kota Ansorteri!
55 Kediaman Boni!
56 Apa itu tittle?
57 Rumah sakit.
58 Toko bunga.
59 Civilian dan Ken!
60 Hilangnya Ken dan Riot!
61 Sebuah cerita!
62 Siapa yang benar?
63 Keanehan.
64 Hilangnya Vani!
65 Sebuah misteri!
66 Di Rumah Elly.
67 Mencari Vani!
68 Pertemuan dengan Safa!
69 10 Hari lagi.
70 Ken ... ?
71 Pertengkaran?
72 Di pantai!
73 Meminta bantuan? Elvon?
74 Ada apa ini?!
75 War?
76 Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77 Terperangkap!
78 Awal Rencana Ares!
79 Awal Rencana Ares! (2)
80 Awal Rencana Ares! (3)
81 Awal Rencana Ares! (4)
82 Kematian Elvon.
83 Perkembangan?
84 Kekuatan Thea!
85 Chaos.
86 Bangkitnya Ken!
87 Pertolongan Safa!
88 Perkembangan Vani!
89 Berkumpul kembali!
90 Gudang senjata!
91 Sebuah penemuan!
92 Serangan balik!
93 Ini belum berakhir!
94 Perpisahan?
95 Kematian?
96 Kemenangan...?
97 Boni's memories (1)
98 Boni's memories (2)
99 Boni's memories (3)
100 Safa's memories (4)
101 Safa's memories (5)
102 End of Boni's and Safa's memories.
103 Menawarkan diri?!
104 Dua hari terakhir!
105 Akhir
106 S2-Mutasi!
107 S2-Kota Tabu!
108 S2-Perkembangan!
109 S2-Siapa itu Rafleo?
110 S2 - Ikut campur atau tidak?
111 S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112 S2 - Keputusan Ares!
113 S2 - Awal serangan!
114 PENGUMUMAN!
115 S2 - R VS R!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
PROLOGUE
2
Awal!
3
Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4
Rumah di bawah pohon
5
Dunia yang baru
6
Kekuatan Merlida
7
Penyerbuan!
8
Kemunculan infik!
9
Pulang ...
10
Berangkat!!!
11
Di Distrik 67!
12
Dave
13
Masa lalu Dave! (1)
14
Masa lalu Dave! (2)
15
Masa lalu Dave! (3)
16
Masa lalu Dave! (4)
17
Masa lalu Dave! (End)
18
Selamat tinggal, Dave!
19
Warga terakhir.
20
Kepingan Riot.
21
Kepingan Riot. (2)
22
Kepingan Riot. (3)
23
Hari yang damai.
24
Pelaksanaan Rencana!
25
30 menit penentuan!
26
Janji?
27
3 Days After.
28
Apa-apaan lendir itu?!
29
Lendir tanpa kelemahan?!
30
Bagaimana cara untuk menang?
31
Upaya pemberantasan lendir!
32
Upaya terakhir.
33
Kemenangan yang hampa.
34
Siapa gadis itu?
35
Draw dan Hunt!
36
Hunt dan City
37
Kalah?
38
Bangkit kembali!
39
Munculnya Ron!
40
Serang Ron!
41
Kalahnya Ron?
42
Siapa sebenarnya Ron?
43
Masa Lalu Ron! (1)
44
Masa Lalu Ron! (2)
45
Masa Lalu Ron! (3)
46
Masa Lalu Ron! (4)
47
Masa Lalu Ron! (End)
48
Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49
Berangkat ke Kota Ansorteri!
50
Menginap?
51
Trauma.
52
Menyetir mobil?
53
Gerombolan anjing!
54
Penguasa Kota Ansorteri!
55
Kediaman Boni!
56
Apa itu tittle?
57
Rumah sakit.
58
Toko bunga.
59
Civilian dan Ken!
60
Hilangnya Ken dan Riot!
61
Sebuah cerita!
62
Siapa yang benar?
63
Keanehan.
64
Hilangnya Vani!
65
Sebuah misteri!
66
Di Rumah Elly.
67
Mencari Vani!
68
Pertemuan dengan Safa!
69
10 Hari lagi.
70
Ken ... ?
71
Pertengkaran?
72
Di pantai!
73
Meminta bantuan? Elvon?
74
Ada apa ini?!
75
War?
76
Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77
Terperangkap!
78
Awal Rencana Ares!
79
Awal Rencana Ares! (2)
80
Awal Rencana Ares! (3)
81
Awal Rencana Ares! (4)
82
Kematian Elvon.
83
Perkembangan?
84
Kekuatan Thea!
85
Chaos.
86
Bangkitnya Ken!
87
Pertolongan Safa!
88
Perkembangan Vani!
89
Berkumpul kembali!
90
Gudang senjata!
91
Sebuah penemuan!
92
Serangan balik!
93
Ini belum berakhir!
94
Perpisahan?
95
Kematian?
96
Kemenangan...?
97
Boni's memories (1)
98
Boni's memories (2)
99
Boni's memories (3)
100
Safa's memories (4)
101
Safa's memories (5)
102
End of Boni's and Safa's memories.
103
Menawarkan diri?!
104
Dua hari terakhir!
105
Akhir
106
S2-Mutasi!
107
S2-Kota Tabu!
108
S2-Perkembangan!
109
S2-Siapa itu Rafleo?
110
S2 - Ikut campur atau tidak?
111
S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112
S2 - Keputusan Ares!
113
S2 - Awal serangan!
114
PENGUMUMAN!
115
S2 - R VS R!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!