Dave

"KALIAN SEKOMPLOTAN DENGANNYA?!"

POV: Ares

DRRRKKK!

Anak laki-laki itu mengangkat pecahan aspal yang besar dan menggunakannya sebagai kipas. Bom asap yang kubuat tadi kini sudah tidak berguna. Aku terdiam mematung sambil menggendong anak laki-laki yang terluka di tangan kiriku.

"Ares! Cepat kabur!" Suara Merlida menyadarkanku, aku dengan cepat langsung terbang lagi dengan sudah payah karena membawa beban tambahan. Aku melirik ke arah anak yang membawa aspal, dia memutarkan tubuh beberapa kali seperti kipas.

Gawat ... jangan bilang dia akan melempar aspal itu?!

Dan dugaanku benar.

WHUNG!

Lempengan aspal raksasa itu terlempar seperti baling-baling yang berputar dengan sangat cepat. Aku sadar meskipun aku berusaha sekuat tenaga untuk terbang cepat, pada akhirnya aku akan kena karena aspal ini cukup besar.

Kalau begitu! Bagaimana jika benda besar dihadapkan dengan benda besar?!

Sebuah pedang raksasa. Harusnya ini cukup untuk menghentikannya!

"HAAAA!"

CRIIINGG!

Sebuah pedang ukuran super besar terbentang di atasku. Aku langsung menggerakkan tangan kananku seolah melempar pedang itu.

WHUS!

Pedang itu langsung melaju cepat ke arah aspal yang dilempar.

DUAGHHHKK! PRAK PRAK!

Bagus! Sesuai perkiraan! Aspalnya hancur dan pedangnya bisa menahan aspal tadi!

Aspal dan pedang yang berbenturan di udara itu langsung jatuh ke daratan. Aku menghembuskan nafas lega lalu balik menatap ke arah anak tadi.

WHUNGG!

"HAH?!" Aku terpekik kaget karena melihat sebatang tiang listrik terbang cepat ke arahku. Aku segera terbang lebih tinggi untuk menghindari tiang itu.

"Hah! Hampir saja!" ucapku sambil menatap tiang listrik yang kini terbang jauh melewatiku. Aku segera terbang lagi untuk bersembunyi, namun saat aku menoleh ke arah anak laki-laki itu, dia sedang berjongkok sambil menatapku.

Tunggu ... jangan bilang ... dia mau lompat?!

DUAR!

Anak itu langsung melesat terbang ke atas, bahkan aspal tempatnya berpijak kini muncul retakan yang berbentuk lingkaran besar. Dalam sekejap anak itu akhirnya mencapai ketinggian 30 meter dari atas tanah. Sedangkan aku ada di ketinggian 45 meter.

"Hei hei hei! Apa dia masih akan terus naik?!" Aku sedikit panik saat anak itu masih belum berhenti naik.

Sebenarnya seberapa besar energi di kakinya untuk melompat?!

Gawat! Tidak bisa begini! Aku harus membuat sesuatu untukmu mencegahnya!

Oh! Iya! Buat itu saja!

CRIING!

WHUSH!

Anak itu sudah ada di depan wajahku saat aku baru saja membuat sesuatu. Matanya melotot penuh amarah dan kepalan tangannya terlihat begitu kuat. Aku segera mengambil barang yang baru saja kubuat dan kuhadapkan ke arah matanya.

"Tunggu ... darimana kau-"

PSSSHHH!

Aku agak kaget karena anak yang daritadi marah-marah ini tiba-tiba bengong di depanku, jadi aku langsung menggunakan barang yang kubuat.

Semprotan cabai.

...

Ya aku tau ini adalah barang sederhana, tapi dengan begini akan mengulur waktu bukan?

"ARGHHH! SIALAN! MATAKU PANAS!" Anak itu langsung berteriak kesakitan. Karena anak itu tidak punya kemampuan terbang, jadi dia langsung jatuh lagi ke bawah.

...

Jika aku membiarkannya jatuh begini, bukankah artinya dia akan mati nanti?

Aku langsung menjatuhkan juga anak yang sedang kugendong dari tadi. Setelah itu aku ikut meluncur ke bawah.

Ayo buat bantal lagi.

CRIIIINGG!

BLUK!

Sebuah bantal raksasa muncul tepat waktu sebelum anak tadi jatuh ke aspal. Aku segera mendarat dengan pelan.

BLUK!

Anak yang pingsan tadi juga sudah mendarat dengan aman di atas bantal. Aku segera memanjat naik ke atas bantal yang tebal ini, dan mengintip dari sisi bantal.

"ARGHHH! PERIHH! SIAALL!" Aku menatap anak tadi yang masih histeris kesakitan. Aku diam sejenak dan berpikir.

Jika aku menghilangkan semprotan cabai ini, apakah semprotan yang masuk ke matanya juga ikut hilang?

Aku menggenggam erat semprotan itu dan fokus.

Whuss.

Semprotan itu hilang menjadi asap biru yang indah. Bersamaan dengan itu, histeris kesakitan juga sudah berhenti. Anak tadi langsung duduk di atas bantal dan menatapku heran.

"Kau ... sebenarnya apa tujuanmu kemari?" tanyanya. Aku juga ikut naik ke atas bantal lalu duduk agak jauh darinya.

"Baru sekarang kau bertanya, tadi saja kau langsung melempariku batang pohon!" ucapku kesal lalu menghela nafas.

"Tck aku tidak peduli, darimana kau dapat boneka beruang itu?" Anak itu menatap intens ke arah boneka beruang yang mencuat dari saku celanaku. Aku bahkan baru sadar kalau boneka ini hampir jatuh.

Tunggu ... dia tau boneka ini?

"Kau tau ini?" tanyaku sambil mengeluarkan boneka beruang usang milik Alan.

"Tentu saja aku tahu, aku yang-"

SRAAAAKKK!

Aku sangat kaget karena tiba-tiba muncul banyak sulur berduri di sekitar kami, padahal aku sedang fokus mendengarkan anak ini berbicara.

"Merlida?" gumamku sambil mencari keberadaannya.

"Ares! Cepat mundur!" ucapnya dari kejauhan. Sulur-sulur berduri yang berbunga indah ini terlihat siap untuk menusuk siapapun. Aku segera berdiri dan melambaikan kedua tanganku ke arahnya.

"Hentikan! Hentikan!" teriakku sambil melambaikan tangan. Merlida terlihat sedikit bingung, namun dia segera menurunkan seluruh sulurnya. Setelah itu dia berjalan ke arahku.

***

"Jadi? ... KAU ITU DAVE?!" Aku setengah berteriak setelah mendengar cerita dari Dave.

"Benar, boneka itu adalah pemberianku untuk Alan. Karena itu aku cukup kaget saat bonekanya ada padamu," ucap Dave sambil menghela nafas sedih.

"Begitu ... jadi hari itu ... sebenarnya Alan pergi ke tengah kota untuk mencari pekerjaan?" tanya Merlida yang dibalas dengan anggukan kepala Dave.

"Aku dan Alan menjalankan sebuah panti asuhan, namun biaya yang kami miliki dan yang kami terima semakin sedikit, sedangkan jumlah anak di sana semakin bertambah.

Jadi Alan pergi ke sana untuk mencari pekerjaan dan menambah pemasukan," ucap Dave dengan ekspresi agak sedih. Aku dan Merlida hanya terdiam sambil merenung.

Tangan kiriku diam-diam menyentuh siku Merlida. "Berikan itu padanya," bisikku pada Merlida. Dia kemudian segera mengeluarkan baju terakhir yang Alan pakai dan diserahkan pada Dave.

"Apa ini?" tanya Dave bingung.

"Baju terakhir yang Alan pakai," ucapku sambil menatap lurus matanya. Dave melihatku dengan tatapan yang agak terkejut, perlahan dia mulai menerima baju itu dengan tangan yang agak gemetaran.

"Apakah ... ini sesuai dengan yang kupikirkan?" tanya Dave dengan suara yang bergetar.

"Iya," ucapku dan Merlida bersamaan. Aku juga kemudian menaruh boneka beruang itu di depan Dave.

"Maafkan kami. Dia tidak sempat kami selamatkan," ucapku dengan pandangan yang tertunduk. Aku tidak berani melihat ke arah Dave sekarang.

"Tidak apa-apa ... sebelumnya aku malah mengira dia sudah mati semenjak hari dimana roket itu jatuh," ucapnya dengan suara yang mulai terdengar pilu. Terkadang aku juga mendengar dia menangis sesenggukan di depanku.

"Tapi melihat pakaian terakhirnya adalah anak kecil, berarti dia bertahan hidup saat roket itu jatuh, dan baru tiada setelah beberapa hari," ucap Dave lagi.

"Aku tau ... harusnya aku melarangnya pergi ke sana ... harusnya aku lebih mencegahnya waktu itu," ucapnya lagi dengan suara yang semakin pelan. Aku kemudian mulai memberanikan diri untuk mengangkat kepalaku.

Di depanku, dia bersimpuh. Kedua lengannya memeluk erat baju dan boneka Alan. Dia menggigit bibirnya hingga mengeluarkan darah dan matanya terus meneteskan air mata.

Meskipun begitu.

Tangisannya tanpa suara.

Dia memeluk seluruh kenangan yang Alan tinggalkan, dan dia basahi dengan air matanya. Aku dan Merlida hanya bisa diam dan menutup mata. Di atas bantal raksasa ini, kami bertiga hanya diam dan saling merenung.

Namun aku yakin, diantara kami semua ... renungan yang paling tulus adalah renungan Dave. Karena hanya dialah yang meneteskan darah dan air mata di saat yang bersamaan.

TBC.

Terpopuler

Comments

Brooww_Nisss

Brooww_Nisss

huhuuu kasiannn

2023-01-04

1

mas kus

mas kus

oh iya kekuatan vani ap@ ya...

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 Awal!
3 Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4 Rumah di bawah pohon
5 Dunia yang baru
6 Kekuatan Merlida
7 Penyerbuan!
8 Kemunculan infik!
9 Pulang ...
10 Berangkat!!!
11 Di Distrik 67!
12 Dave
13 Masa lalu Dave! (1)
14 Masa lalu Dave! (2)
15 Masa lalu Dave! (3)
16 Masa lalu Dave! (4)
17 Masa lalu Dave! (End)
18 Selamat tinggal, Dave!
19 Warga terakhir.
20 Kepingan Riot.
21 Kepingan Riot. (2)
22 Kepingan Riot. (3)
23 Hari yang damai.
24 Pelaksanaan Rencana!
25 30 menit penentuan!
26 Janji?
27 3 Days After.
28 Apa-apaan lendir itu?!
29 Lendir tanpa kelemahan?!
30 Bagaimana cara untuk menang?
31 Upaya pemberantasan lendir!
32 Upaya terakhir.
33 Kemenangan yang hampa.
34 Siapa gadis itu?
35 Draw dan Hunt!
36 Hunt dan City
37 Kalah?
38 Bangkit kembali!
39 Munculnya Ron!
40 Serang Ron!
41 Kalahnya Ron?
42 Siapa sebenarnya Ron?
43 Masa Lalu Ron! (1)
44 Masa Lalu Ron! (2)
45 Masa Lalu Ron! (3)
46 Masa Lalu Ron! (4)
47 Masa Lalu Ron! (End)
48 Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49 Berangkat ke Kota Ansorteri!
50 Menginap?
51 Trauma.
52 Menyetir mobil?
53 Gerombolan anjing!
54 Penguasa Kota Ansorteri!
55 Kediaman Boni!
56 Apa itu tittle?
57 Rumah sakit.
58 Toko bunga.
59 Civilian dan Ken!
60 Hilangnya Ken dan Riot!
61 Sebuah cerita!
62 Siapa yang benar?
63 Keanehan.
64 Hilangnya Vani!
65 Sebuah misteri!
66 Di Rumah Elly.
67 Mencari Vani!
68 Pertemuan dengan Safa!
69 10 Hari lagi.
70 Ken ... ?
71 Pertengkaran?
72 Di pantai!
73 Meminta bantuan? Elvon?
74 Ada apa ini?!
75 War?
76 Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77 Terperangkap!
78 Awal Rencana Ares!
79 Awal Rencana Ares! (2)
80 Awal Rencana Ares! (3)
81 Awal Rencana Ares! (4)
82 Kematian Elvon.
83 Perkembangan?
84 Kekuatan Thea!
85 Chaos.
86 Bangkitnya Ken!
87 Pertolongan Safa!
88 Perkembangan Vani!
89 Berkumpul kembali!
90 Gudang senjata!
91 Sebuah penemuan!
92 Serangan balik!
93 Ini belum berakhir!
94 Perpisahan?
95 Kematian?
96 Kemenangan...?
97 Boni's memories (1)
98 Boni's memories (2)
99 Boni's memories (3)
100 Safa's memories (4)
101 Safa's memories (5)
102 End of Boni's and Safa's memories.
103 Menawarkan diri?!
104 Dua hari terakhir!
105 Akhir
106 S2-Mutasi!
107 S2-Kota Tabu!
108 S2-Perkembangan!
109 S2-Siapa itu Rafleo?
110 S2 - Ikut campur atau tidak?
111 S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112 S2 - Keputusan Ares!
113 S2 - Awal serangan!
114 PENGUMUMAN!
115 S2 - R VS R!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
PROLOGUE
2
Awal!
3
Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4
Rumah di bawah pohon
5
Dunia yang baru
6
Kekuatan Merlida
7
Penyerbuan!
8
Kemunculan infik!
9
Pulang ...
10
Berangkat!!!
11
Di Distrik 67!
12
Dave
13
Masa lalu Dave! (1)
14
Masa lalu Dave! (2)
15
Masa lalu Dave! (3)
16
Masa lalu Dave! (4)
17
Masa lalu Dave! (End)
18
Selamat tinggal, Dave!
19
Warga terakhir.
20
Kepingan Riot.
21
Kepingan Riot. (2)
22
Kepingan Riot. (3)
23
Hari yang damai.
24
Pelaksanaan Rencana!
25
30 menit penentuan!
26
Janji?
27
3 Days After.
28
Apa-apaan lendir itu?!
29
Lendir tanpa kelemahan?!
30
Bagaimana cara untuk menang?
31
Upaya pemberantasan lendir!
32
Upaya terakhir.
33
Kemenangan yang hampa.
34
Siapa gadis itu?
35
Draw dan Hunt!
36
Hunt dan City
37
Kalah?
38
Bangkit kembali!
39
Munculnya Ron!
40
Serang Ron!
41
Kalahnya Ron?
42
Siapa sebenarnya Ron?
43
Masa Lalu Ron! (1)
44
Masa Lalu Ron! (2)
45
Masa Lalu Ron! (3)
46
Masa Lalu Ron! (4)
47
Masa Lalu Ron! (End)
48
Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49
Berangkat ke Kota Ansorteri!
50
Menginap?
51
Trauma.
52
Menyetir mobil?
53
Gerombolan anjing!
54
Penguasa Kota Ansorteri!
55
Kediaman Boni!
56
Apa itu tittle?
57
Rumah sakit.
58
Toko bunga.
59
Civilian dan Ken!
60
Hilangnya Ken dan Riot!
61
Sebuah cerita!
62
Siapa yang benar?
63
Keanehan.
64
Hilangnya Vani!
65
Sebuah misteri!
66
Di Rumah Elly.
67
Mencari Vani!
68
Pertemuan dengan Safa!
69
10 Hari lagi.
70
Ken ... ?
71
Pertengkaran?
72
Di pantai!
73
Meminta bantuan? Elvon?
74
Ada apa ini?!
75
War?
76
Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77
Terperangkap!
78
Awal Rencana Ares!
79
Awal Rencana Ares! (2)
80
Awal Rencana Ares! (3)
81
Awal Rencana Ares! (4)
82
Kematian Elvon.
83
Perkembangan?
84
Kekuatan Thea!
85
Chaos.
86
Bangkitnya Ken!
87
Pertolongan Safa!
88
Perkembangan Vani!
89
Berkumpul kembali!
90
Gudang senjata!
91
Sebuah penemuan!
92
Serangan balik!
93
Ini belum berakhir!
94
Perpisahan?
95
Kematian?
96
Kemenangan...?
97
Boni's memories (1)
98
Boni's memories (2)
99
Boni's memories (3)
100
Safa's memories (4)
101
Safa's memories (5)
102
End of Boni's and Safa's memories.
103
Menawarkan diri?!
104
Dua hari terakhir!
105
Akhir
106
S2-Mutasi!
107
S2-Kota Tabu!
108
S2-Perkembangan!
109
S2-Siapa itu Rafleo?
110
S2 - Ikut campur atau tidak?
111
S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112
S2 - Keputusan Ares!
113
S2 - Awal serangan!
114
PENGUMUMAN!
115
S2 - R VS R!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!