Berangkat!!!

POV: Ares

"Ken! Ares! Apakah barang-barangnya sudah semua?!" Aku mendengar teriakan Vani dari atas.

"Iya! Sekarang kami sedang berusaha menaikkannya!" balasku padanya.

"Tunggu saja! Merlida akan menariknya dengan sulurnya!" ucapnya lagi. Tak lama kemudian, muncul beberapa sulur mawar dan tercium bau harum. Sulur-sulur itu mengikat tas yang baru saja Ken dan aku taruh di bawah bawah lubang. Sulur itu kemudian menarik semua barangnya ke atas.

"Nah! Sekarang ayo kita naik!" Ken segera merangkak naik, sedangkan aku masih ada di rumah bawah pohon ini. Aku memandang seisi ruangan di sini dengan teliti, sambil membayangkan beberapa hari yang kami lalui.

Yah, walaupun aku hanya di sini untuk 3 hari, tapi ternyata aku sudah punya cukup banyak kenangan ya? Sekarang sudah waktunya kami pergi dari kota ini dan mencari petunjuk.

"Ares! Ayo cepat!" Suara Ken terdengar keras dari atas.

Aku menoleh ke asal suara. "Iya! Aku segera naik!" Setelah itu aku mulai ikut memanjat naik.

"Hupp!" Aku perlu cukup banyak tenaga untuk keluar dari lubang ini, aku bahkan awalnya heran kenapa Vani dan Ken tidak menaruh tangga saja di sini? Rasanya jadi sangat melelahkan karena memanjat dengan tangan kosong dan tanah yang licin.

"Cepat minggir, Ares."

Gruuukk!

Aku melotot saat melihat sebongkah batu besar ada di atas kepalaku. Dengan tergesa-gesa aku langsung berguling ke kanan tanpa memikirkan bajuku akan kotor atau tidak.

Bruk!

"Nah! Dengan begini rumah kita tidak akan dimasuki oleh siapapun!" ucap Vani dan Merlida bangga setelah memindahkan batu sebesar itu. Setelah berguling aku kemudian duduk bersila, sambil mengamati sulur mawar Merlida yang ternyata mampu mengangkat batu.

Iya juga sih, dia bahkan mampu membelah tanah dan mengangkat aspal. Batu besar pasti lebih mudah baginya.

"Nah Ares! Siapkan kendaraannya!" Vani menatapku sambil tersenyum lebar, sedangkan aku masih diam membeku.

"Kendaraan?" tanyaku memastikan.

"Iya."

"Kendaraan apa?"

"Bagaimana kalau mobil?"

"Memang kau bisa menyetir?"

"Tidak ..."

Aku dan Vani lalu diam dan saling bertatapan. Kami berdua lalu menatap ke arah Ken dan Merlida. "Apa ada diantara kalian berdua yang bisa menyetir mobil?!" tanyaku dan Vani bersamaan pada mereka berdua.

Merlida menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa."

"Aku bisa," ucap Ken dengan ekspresi bingung.

"Tuh Ken bisa!" Vani menatapku sambil menunjuk muka Ken.

"Tapi sekarang, kan ... tubuh kita mengecil ... aku bahkan tidak yakin bisa menginjak pedal gasnya," ucap Ken lagi yang membuat Vani berlutut lemas.

"Masa kita harus jalan kaki?!" ucap Vani yang masih berlutut sambil menundukkan kepalanya. Aku diam sambil menatap langit pagi. Sepertinya ada sesuatu yang bisa aku lakukan.

Mobil tidak harus punya ukuran yang besar bukan? Barang-barang kami juga tidak banyak, sepertinya akan lebih baik jika aku membuat mobil kecil. Bisa tidak ya?

Aku coba saja deh.

CRIING!

"Hah? Kau membuat apa?" tanya Vani saat melihat cahaya yang cukup menyilaukan dari sampingnya.

"Mobil ... mini?" ucapku sambil menunjukkan mobil kecil warna hitam di sebelahku. Merlida, Vani dan Ken langsung melongo dan menatapku tidak percaya.

"Ini ... sungguhan? Aku baru tau ada mobil ukuran segini???" tanya Ken lagi sambil berlari kecil ke arah mobil. Ken langsung membuka pintu dan duduk di kursi kemudi.

"WAH BAHKAN KAKI DAN TANGANKU RASANYA PAS DI SINI!" teriaknya senang dari dalam mobil. Aku menghembuskan nafas lega sambil mengelus dada.

Untung saja berhasil.

"Woah ... KITA TIDAK JADI JALAN KAKI YEY!" Vani dengan senangnya langsung berdiri lalu menuju ke arah bagasi mobil. Dia dengan cepat membuka bagasi itu lalu memasukkan 2 koper yang berisi pakaian kita berempat.

"... Kekuatanmu sangat serba guna ... kalau begini jadinya kita tidak harus berjalan sampai lelah!" ucap Merlida sambil tersenyum lebar. Dia kemudian berjalan ke arah mobil dan membuka pintu penumpang.

"Serba guna, ya? Benar juga hahaha!" Aku berbicara sendiri sambil memikirkan perkataan Merlida. Setelah itu aku berjalan ke arah bagasi mobil untuk memastikan apakah Vani sudah selesai apa belum.

"Sudah Van?" tanyaku seraya mengintip dari samping mobil.

BRAK!

"Sudah!" ucap Vani sambil menyeka keringat di dahinya.

"Oh iya! Kau duduk depan saja dengan Ken, aku akan duduk di belakang bersama Merlida," ucap Vani yang kubalas dengan anggukan kepala. Setelah itu kami berdua menuju ke tempat duduk kami masing-masing.

Cklik!

BRAK!

Aku duduk di bangku depan, tepat di samping kursi kemudi di sebelah Ken. "Apakah yang lain sudah siap?" tanya Ken sambil melihat ke belakang dari spion tengah.

"Yaaa!" ucap kami bertiga serempak.

Klik.

BRRRRMMM!

Ken mulai menyalakan mobilnya dan menginjak pedal gas.

CKIT!

"Tunggu ... memangnya tujuan kita ke mana?" Mobilnya baru berjalan 2 meter dan Ken langsung menginjak rem. Aku dan Merlida terdiam.

"..."

MAMPUS! ALAN TIDAK MEMBERITAHU PINGGIR KOTA ITU PINGGIR KOTA YANG SEBELAH MANA!

"Ke ... pinggir kota?" jawabku bingung. Ken lalu mematikan mobilnya dulu dan menatapku intens.

"Kau ... tidak diberitahu pinggir kota sebelah mananya?"

"..."

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Ken dan hanya bisa terdiam. Ken menghela nafasnya sedangkan Vani mulai memajukan kepalanya ke bangku depan.

"Hei hei, apakah kalian tau nama orang yang kalian tuju?" tanya Vani di tengah-tengah aku dan Ken.

Aku langsung teringat nama Dave. "Oh ada! Alan bilang namanya itu Dave!" ucapku sambil menepuk kedua tanganku dan Merlida menganggukkan kepalanya.

"Hanya itu saja?" tanya Ken memastikan.

"Iya ...," ucapku dan Merlida bersamaan.

"... Apa kalian pikir masuk akal untuk mencari orang di seluruh kota hanya dengan satu kata nama?!" Ken geram padaku dan langsung mencubit kedua pipiku dengan kencang.

"AW AW AW AKWU JWUGWA WINGWUNG!"

Terjemahan: Aku juga bingung.

Ken terus mencubit kedua pipiku hingga rasanya panas dan sedikit perih. Dia baru melepaskannya setelah 2 menit mencubit tanpa henti.

"Kok marah?!" geramku sambil mengusap pipiku yang kelihatannya merah.

"Ya salah sendiri tolol," balas Ken dengan wajah juteknya.

"Hmmm ... sepertinya aku tau sesuatu," ucap Merlida sambil menundukkan kepalanya dan berpikir keras.

"Apa itu?" tanya Ken dan Vani bersamaan. Merlida segera mengangkat kepalanya dan menatap Ken tegas.

"Apa kalian pernah dengar rumor anak haram dari walikota daerah ini?" ucap Merlida sambil bergantian menatap kami.

"Ah, sepertinya aku pernah mendengar rumor itu. Memangnya kenapa?" tanya Vani lagi.

"Aku yakin dulu temanku pernah bergosip dan katanya nama anak itu adalah Dave, meskipun aku tidak tau apakah Dave yang dimaksud di sini benar dia atau bukan," ucap Merlida sambil mengendikkan bahunya dan menggelengkan kepala. Ken menatap Merlida sejenak lalu kembali hadap ke depan.

"Memangnya dimana lokasinya?" tanya Ken.

"Daerah terbuang kota ini. Distrik 67, yang dekat dengan kompleks kumuh. Katanya dia mengurus sesuatu di sana," ucap Merlida lagi. Ken mengangguk paham dan langsung menyalakan mobil.

BRRRM!

"KITA BERANGKAT!"

WHUSS!

Aku membuka jendela di sampingku lalu menatap kota ini dalam diam.

Aku sudah hidup cukup lama di sini, dan memang itu membuatku nyaman. Aku tidak tau apakah aku bisa kembali lagi ke sini atau tidak, tapi aku tidak ingin menyesali keputusanku saat ini.

Di pagi dengan langit yang masih berwarna biru tua, serta bintang dan bulan yang masih terlihat. Aku dan teman baruku menembus angin dingin dan jalanan sepi ini.

Baiklah! Sekarang aku sudah tidak bisa berubah pikiran!

Ayo kita ke tujuan yang selanjutnya! Distrik 67!

TBC.

Terpopuler

Comments

Brooww_Nisss

Brooww_Nisss

waduh bengkak kaga tuh nantinya

2023-01-02

1

Brooww_Nisss

Brooww_Nisss

WINGWUNG AHAHAHA YA ALLAH NGAKAK

2023-01-02

1

mas kus

mas kus

semangat Thor, walaupun masih sedikit yg baca yg penting tetap berkarya... semangat sehat selalu...

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 Awal!
3 Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4 Rumah di bawah pohon
5 Dunia yang baru
6 Kekuatan Merlida
7 Penyerbuan!
8 Kemunculan infik!
9 Pulang ...
10 Berangkat!!!
11 Di Distrik 67!
12 Dave
13 Masa lalu Dave! (1)
14 Masa lalu Dave! (2)
15 Masa lalu Dave! (3)
16 Masa lalu Dave! (4)
17 Masa lalu Dave! (End)
18 Selamat tinggal, Dave!
19 Warga terakhir.
20 Kepingan Riot.
21 Kepingan Riot. (2)
22 Kepingan Riot. (3)
23 Hari yang damai.
24 Pelaksanaan Rencana!
25 30 menit penentuan!
26 Janji?
27 3 Days After.
28 Apa-apaan lendir itu?!
29 Lendir tanpa kelemahan?!
30 Bagaimana cara untuk menang?
31 Upaya pemberantasan lendir!
32 Upaya terakhir.
33 Kemenangan yang hampa.
34 Siapa gadis itu?
35 Draw dan Hunt!
36 Hunt dan City
37 Kalah?
38 Bangkit kembali!
39 Munculnya Ron!
40 Serang Ron!
41 Kalahnya Ron?
42 Siapa sebenarnya Ron?
43 Masa Lalu Ron! (1)
44 Masa Lalu Ron! (2)
45 Masa Lalu Ron! (3)
46 Masa Lalu Ron! (4)
47 Masa Lalu Ron! (End)
48 Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49 Berangkat ke Kota Ansorteri!
50 Menginap?
51 Trauma.
52 Menyetir mobil?
53 Gerombolan anjing!
54 Penguasa Kota Ansorteri!
55 Kediaman Boni!
56 Apa itu tittle?
57 Rumah sakit.
58 Toko bunga.
59 Civilian dan Ken!
60 Hilangnya Ken dan Riot!
61 Sebuah cerita!
62 Siapa yang benar?
63 Keanehan.
64 Hilangnya Vani!
65 Sebuah misteri!
66 Di Rumah Elly.
67 Mencari Vani!
68 Pertemuan dengan Safa!
69 10 Hari lagi.
70 Ken ... ?
71 Pertengkaran?
72 Di pantai!
73 Meminta bantuan? Elvon?
74 Ada apa ini?!
75 War?
76 Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77 Terperangkap!
78 Awal Rencana Ares!
79 Awal Rencana Ares! (2)
80 Awal Rencana Ares! (3)
81 Awal Rencana Ares! (4)
82 Kematian Elvon.
83 Perkembangan?
84 Kekuatan Thea!
85 Chaos.
86 Bangkitnya Ken!
87 Pertolongan Safa!
88 Perkembangan Vani!
89 Berkumpul kembali!
90 Gudang senjata!
91 Sebuah penemuan!
92 Serangan balik!
93 Ini belum berakhir!
94 Perpisahan?
95 Kematian?
96 Kemenangan...?
97 Boni's memories (1)
98 Boni's memories (2)
99 Boni's memories (3)
100 Safa's memories (4)
101 Safa's memories (5)
102 End of Boni's and Safa's memories.
103 Menawarkan diri?!
104 Dua hari terakhir!
105 Akhir
106 S2-Mutasi!
107 S2-Kota Tabu!
108 S2-Perkembangan!
109 S2-Siapa itu Rafleo?
110 S2 - Ikut campur atau tidak?
111 S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112 S2 - Keputusan Ares!
113 S2 - Awal serangan!
114 PENGUMUMAN!
115 S2 - R VS R!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
PROLOGUE
2
Awal!
3
Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4
Rumah di bawah pohon
5
Dunia yang baru
6
Kekuatan Merlida
7
Penyerbuan!
8
Kemunculan infik!
9
Pulang ...
10
Berangkat!!!
11
Di Distrik 67!
12
Dave
13
Masa lalu Dave! (1)
14
Masa lalu Dave! (2)
15
Masa lalu Dave! (3)
16
Masa lalu Dave! (4)
17
Masa lalu Dave! (End)
18
Selamat tinggal, Dave!
19
Warga terakhir.
20
Kepingan Riot.
21
Kepingan Riot. (2)
22
Kepingan Riot. (3)
23
Hari yang damai.
24
Pelaksanaan Rencana!
25
30 menit penentuan!
26
Janji?
27
3 Days After.
28
Apa-apaan lendir itu?!
29
Lendir tanpa kelemahan?!
30
Bagaimana cara untuk menang?
31
Upaya pemberantasan lendir!
32
Upaya terakhir.
33
Kemenangan yang hampa.
34
Siapa gadis itu?
35
Draw dan Hunt!
36
Hunt dan City
37
Kalah?
38
Bangkit kembali!
39
Munculnya Ron!
40
Serang Ron!
41
Kalahnya Ron?
42
Siapa sebenarnya Ron?
43
Masa Lalu Ron! (1)
44
Masa Lalu Ron! (2)
45
Masa Lalu Ron! (3)
46
Masa Lalu Ron! (4)
47
Masa Lalu Ron! (End)
48
Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49
Berangkat ke Kota Ansorteri!
50
Menginap?
51
Trauma.
52
Menyetir mobil?
53
Gerombolan anjing!
54
Penguasa Kota Ansorteri!
55
Kediaman Boni!
56
Apa itu tittle?
57
Rumah sakit.
58
Toko bunga.
59
Civilian dan Ken!
60
Hilangnya Ken dan Riot!
61
Sebuah cerita!
62
Siapa yang benar?
63
Keanehan.
64
Hilangnya Vani!
65
Sebuah misteri!
66
Di Rumah Elly.
67
Mencari Vani!
68
Pertemuan dengan Safa!
69
10 Hari lagi.
70
Ken ... ?
71
Pertengkaran?
72
Di pantai!
73
Meminta bantuan? Elvon?
74
Ada apa ini?!
75
War?
76
Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77
Terperangkap!
78
Awal Rencana Ares!
79
Awal Rencana Ares! (2)
80
Awal Rencana Ares! (3)
81
Awal Rencana Ares! (4)
82
Kematian Elvon.
83
Perkembangan?
84
Kekuatan Thea!
85
Chaos.
86
Bangkitnya Ken!
87
Pertolongan Safa!
88
Perkembangan Vani!
89
Berkumpul kembali!
90
Gudang senjata!
91
Sebuah penemuan!
92
Serangan balik!
93
Ini belum berakhir!
94
Perpisahan?
95
Kematian?
96
Kemenangan...?
97
Boni's memories (1)
98
Boni's memories (2)
99
Boni's memories (3)
100
Safa's memories (4)
101
Safa's memories (5)
102
End of Boni's and Safa's memories.
103
Menawarkan diri?!
104
Dua hari terakhir!
105
Akhir
106
S2-Mutasi!
107
S2-Kota Tabu!
108
S2-Perkembangan!
109
S2-Siapa itu Rafleo?
110
S2 - Ikut campur atau tidak?
111
S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112
S2 - Keputusan Ares!
113
S2 - Awal serangan!
114
PENGUMUMAN!
115
S2 - R VS R!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!