Kekuatan Merlida

"Bantulah kami untuk mengembalikan dunia ini!"

POV: Ares

"..."

"..."

Aku dan Merlida hanya terdiam saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut Vani. Untuk memastikan kebenaran, aku melirik ke arah Ken yang tatapannya sama seriusnya dengan Vani. Sejenak aku berpikir, apa yang aku alami hari ini terasa seperti tidak nyata, rasanya masih sama seperti mimpi bagiku. Tubuhku yang mengecil, kekuatan yang dibagikan serta aturannya, dan omong kosong tentang menyelamatkan dunia ini padahal tidak tau caranya.

"Maaf ... Vani ... aku ... butuh waktu untuk berpikir," ucapku sangat pelan. Tapi melihat Vani dan Ken yang menganggukkan kepala, sepertinya mereka masih bisa mendengar perkataanku. Setelah mengatakan itu, aku berdiri dan berjalan ke arah lubang untuk masuk tadi.

"Kau mau ke mana?" tanya Vani dengan ekspresi yang khawatir.

Aku menoleh padanya sambil tersenyum kaku, mataku menghindari tatapannya. "Aku ingin mencari udara segar, dan melihat keadaan. Mungkin itu bisa membantuku berpikir lebih jernih," ucapku yang setengahnya bohong. Sebenarnya aku tidak nyaman ada di sini setelah menunda jawaban untuk pertanyaan mereka.

"A-AKU! AKU JUGA MAU IKUT!" Suara lantang Merlida mengejutkan kami semua. Aku masih terbelalak kaget sambil menatap Merlida yang kini berdiri dan berjalan ke arahku.

"Hah? Merlida? Kupikir kau setuju karena diam saja??" Ken bertanya-tanya dengan ekspresi bingungnya yang lucu.

"Aku juga ... butuh waktu untuk berpikir, jadi kukira sepertinya akan lebih baik jika aku ikut dengan Ares," ucap Merlida sambil memainkan jari-jemarinya di depan tubuhnya.

Aku sudah mengamati Merlida sejak tadi, sepertinya ... anak ini dulunya introvert?! Atau dia memang pemalu ya? Cara bicara dan cara interaksinya terkesan seperti orang yang gugup, yah tapi setidaknya dia tidak sepenakut itu.

"... Baiklah, beri kami jawaban secepatnya? Kami akan segera meninggalkan kota ini dalam 3 hari, kami tidak bisa berlama-lama di sini," ucap Ken lagi dengan wajah murungnya. Aku dan Merlida sepertinya merasakan hal yang sama.

BAGAIMANA KAMI BISA BERADAPTASI DENGAN TUBUH INI JIKA SEMUA YANG KULIHAT JADI IMUT?!

Aku bisa melihat Merlida yang seperti tidak tega melihat Ken murung. Kecuali Vani yang sudah cukup lama dengan Ken, jadi sihir imut Ken tidak berpengaruh padanya?? Mungkin.

"Baiklah, kami akan mengusahakan hal itu, dahh sampai jumpa lagi." Aku segera memanjat naik ke atas, diikuti dengan Merlida di bawahku.

"Hupp! Aduh!" Begitu tanganku menyentuh tanah, aku sebisa mungkin mengangkat tubuhku ke atas dan membantu Merlida untuk naik. Aku mengulurkan tanganku ke dalam lubang dan setelah Merlida menerima uluran tanganku, aku menariknya baik ke atas.

"Terimakasih," ucapnya sambil membersihkan bajunya yang sedikit kotor. Aku juga menggosokkan kedua tanganku untuk membersihkan tanah serta debu di tanganku.

"Ya ya, kalau begitu ... sekarang kita enaknya kemana?" Aku bertanya pada Merlida tanpa menoleh ke arahnya, mataku melihat langit sore yang mulai menghitam. Hujan deras sudah reda beberapa jam lalu. Mayat manusia yang berserakan layaknya kotoran juga sudah menghilang entah kemana.

"Bagaimana kalau ke minimarket terdekat? Karena sudah tidak ada yang menjaga, bukankah kita bisa mengambil barang-barangnya sebelum kadaluarsa?" Merlida memberikan usulan padaku sambil menatap jalan raya di sebelah kanan. Setelah kuingat-ingat, memang di sana ada minimarket yang kecil, namun barang di sana juga cukup lengkap.

"Ide bagus, ayo kita jalan kaki ke sana," ucapku setuju dengan usulan Merlida. Kami berdua tersenyum lalu segera berjalan beriringan ke sana. Langkah kaki kami terasa sunyi, tidak ada satupun dari kami yang mulai berbicara lebih dulu.

"Ah, aku belum melihat tingkat kecocokanku yang ditunjukkan oleh Ken tadi," gumamku sambil melihat ke punggung tangan kiriku.

Apakah aku hanya harus berkonsentrasi? Baiklah, coba saja.

Srett.

Perlahan-lahan tulisan itu muncul.

65%.

Wah? Ini bahkan lebih tinggi dari punya Ken. Apakah artinya ini bagus? Pantas saja, padahal aku sudah membuat cukup banyak benda, tapi chast yang terisi baru sedikit, bahkan tidak sampai setengah.

"Wah? 65%? Lebih tinggi dari punyaku! Aku hanya 59%!" ucap Merlida sambil mengintip ke arah tanganku. Dengan cepat aku segera menyembunyikan tanganku dan menatapnya kaget.

"Hei ... haahhh, aku benar-benar terkejut!" Aku menghela nafas sambil mengusap dadaku pelan. Merlida yang melihatku malah hanya tertawa kecil lalu kembali menatap ke depan.

"Ngomong-ngomong, apa kau penduduk asli kota ini? Ares?" tanya Merlida sambil memperhatikan bunga di pinggir jalan yang baru mekar.

Aku ikut menatap ke arah yang dia lihat lalu berkata, "Iya, aku asli dari sini. Ah, tapi tempat kelahiranku tidak di sini, bagaimana denganmu?" Aku bertanya balik padanya.

"Aku lahir dan besar di sini. Kalau dilihat sekarang, sulit dipercaya bahwa hanya sedikit manusia yang bertahan hidup sekarang, padahal kondisi kota ini tidak jauh berubah kecuali beberapa tempat yang rusak karena roket dan pertarungan," ucap Merlida dengan tatapan mata yang sendu namun mulutnya tersenyum.

"Hoo, jadi begitu ... yah yang kau ucapkan benar. Tempat ini tidak banyak berubah, rasanya jadi sulit untuk percaya bahwa dunia ini sudah mengalami bencana yang besar," tambahku lagi. Setelah itu kami kembali berjalan dalam keheningan, mata kami masih sibuk melihat ke kiri dan kanan, menikmati angin sore yang sejuk dan sunyi di kota ini.

Kendaraan yang sudah tidak beroperasi membuat udara yang kami hirup rasanya lebih sejuk, serta mungkin karena jatuhnya roket, sistem pembangkit listrik telah mati di kota ini. Satu-satunya penerangan di malam hari hanyalah cahaya bulan saja nanti.

"TOLONGG!"

Deg.

Aku dan Merlida langsung terdiam saat mendengar suara anak meminta pertolongan. Untuk sesaat aku dan Merlida bertatapan. "Ke arah sana?" tanyaku pada Merlida, yang dibalas dengan anggukan kepala.

"Ayo!" Aku dan Merlida berlari ke asal suara itu, walaupun arah yang kami tuju jadi berbeda, tapi kami tidak bisa menghiraukan suara yang meminta pertolongan.

Semakin dekat kami ke sini, suara tangis anak itu jadi semakin jelas. Bahkan ada suara-suara lain.

Seperti suara pukulan dan juga bau hangus.

"Hahaha! Kau mau minta tolong pada siapa?! Memangnya ada yang akan datang ke sini?!"

Aku dan Merlida akhirnya melihat tempat kejadian itu. Segerombol anak kecil menyerang satu anak kecil lainnya yang tampak lemah. Mereka memukul bahkan menggunakan kekuatan mereka untuk membuat luka di tubuh anak kecil yang terduduk di aspal.

"Hei kali-" ucapanku terhenti saat Merlida menutup mulutku. Dia menggelengkan kepalanya sambil menatapku serius. "Jangan berisik, serahkan saja padaku," ucapnya.

Setelah itu dia menjauhkan tangannya dari mulutku. Dia lalu berdiri di balik sebuah bangunan, seperti bersembunyi. Tapi dia menutup matanya.

Memangnya apa yang dia lakukan??

Aku masih mengamati Merlida. Hingga tiba-tiba semerbak bau harum menyeruak masuk ke dalam hidungku. Wangi mawar yang sangat harum, hingga menimbulkan kesan yang mematikan.

"Bau harum mawar?" Saat aku menatap Merlida lagi, dari bawah kakinya tumbuh tangkai berduri dengan bunga mawar yang menghiasi tangkai itu. Aura berwarna merah muda yang menguar menghiasi tubuhnya dengan indah.

Ini ... kekuatan Merlida?

Merlida membuka kelopak matanya, menunjukkan bola mata hitamnya yang berubah menjadi warna merah muda. Merlida kemudian menatapku lalu balik melirik ke arah gerombolan anak yang menyerang anak lain tadi.

"Hah? Bau apa ini? Wangi sekali." Anak-anak di sana langsung berhenti menyerang karena fokus mereka tertuju pada bau harum yang dihasilkan oleh Merlida. Saat aku terlalu fokus pada anak-anak itu, aku bahkan tidak sadar bahwa sulur berduri Merlida telah sampai ke sekitar kaki mereka.

"Jerat."

SRASHHH!

CRASSS!

"ARGHHHHHH!"

"AAAAAA!"

Sulur berduri milik Merlida itu mengikat kaki anak-anak tadi dan mengangkat mereka ke udara. Duri-duri tajam di sulur itu menggores kulit tipis mereka seperti kertas hingga bisa kulihat darah mereka mengalir ke bawah melalui sulur Merlida.

"Merlida ..." Aku menatap ke arahnya dengan tatapan yang takut serta kagum.

Keindahan yang berbahaya.

"Julukanku adalah ...

Queen Of Rose."

TBC ...

Terpopuler

Comments

Brooww_Nisss

Brooww_Nisss

gilakkkk keren bangettt
kesannya feminim tapi kuatt
i like this
nih tokoh baru emang keren bangettt cuyy

2022-12-18

1

mas kus

mas kus

eh.. kok merampok.

2022-10-05

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Aku juga... Kakak...🤗

2022-04-24

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 Awal!
3 Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4 Rumah di bawah pohon
5 Dunia yang baru
6 Kekuatan Merlida
7 Penyerbuan!
8 Kemunculan infik!
9 Pulang ...
10 Berangkat!!!
11 Di Distrik 67!
12 Dave
13 Masa lalu Dave! (1)
14 Masa lalu Dave! (2)
15 Masa lalu Dave! (3)
16 Masa lalu Dave! (4)
17 Masa lalu Dave! (End)
18 Selamat tinggal, Dave!
19 Warga terakhir.
20 Kepingan Riot.
21 Kepingan Riot. (2)
22 Kepingan Riot. (3)
23 Hari yang damai.
24 Pelaksanaan Rencana!
25 30 menit penentuan!
26 Janji?
27 3 Days After.
28 Apa-apaan lendir itu?!
29 Lendir tanpa kelemahan?!
30 Bagaimana cara untuk menang?
31 Upaya pemberantasan lendir!
32 Upaya terakhir.
33 Kemenangan yang hampa.
34 Siapa gadis itu?
35 Draw dan Hunt!
36 Hunt dan City
37 Kalah?
38 Bangkit kembali!
39 Munculnya Ron!
40 Serang Ron!
41 Kalahnya Ron?
42 Siapa sebenarnya Ron?
43 Masa Lalu Ron! (1)
44 Masa Lalu Ron! (2)
45 Masa Lalu Ron! (3)
46 Masa Lalu Ron! (4)
47 Masa Lalu Ron! (End)
48 Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49 Berangkat ke Kota Ansorteri!
50 Menginap?
51 Trauma.
52 Menyetir mobil?
53 Gerombolan anjing!
54 Penguasa Kota Ansorteri!
55 Kediaman Boni!
56 Apa itu tittle?
57 Rumah sakit.
58 Toko bunga.
59 Civilian dan Ken!
60 Hilangnya Ken dan Riot!
61 Sebuah cerita!
62 Siapa yang benar?
63 Keanehan.
64 Hilangnya Vani!
65 Sebuah misteri!
66 Di Rumah Elly.
67 Mencari Vani!
68 Pertemuan dengan Safa!
69 10 Hari lagi.
70 Ken ... ?
71 Pertengkaran?
72 Di pantai!
73 Meminta bantuan? Elvon?
74 Ada apa ini?!
75 War?
76 Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77 Terperangkap!
78 Awal Rencana Ares!
79 Awal Rencana Ares! (2)
80 Awal Rencana Ares! (3)
81 Awal Rencana Ares! (4)
82 Kematian Elvon.
83 Perkembangan?
84 Kekuatan Thea!
85 Chaos.
86 Bangkitnya Ken!
87 Pertolongan Safa!
88 Perkembangan Vani!
89 Berkumpul kembali!
90 Gudang senjata!
91 Sebuah penemuan!
92 Serangan balik!
93 Ini belum berakhir!
94 Perpisahan?
95 Kematian?
96 Kemenangan...?
97 Boni's memories (1)
98 Boni's memories (2)
99 Boni's memories (3)
100 Safa's memories (4)
101 Safa's memories (5)
102 End of Boni's and Safa's memories.
103 Menawarkan diri?!
104 Dua hari terakhir!
105 Akhir
106 S2-Mutasi!
107 S2-Kota Tabu!
108 S2-Perkembangan!
109 S2-Siapa itu Rafleo?
110 S2 - Ikut campur atau tidak?
111 S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112 S2 - Keputusan Ares!
113 S2 - Awal serangan!
114 PENGUMUMAN!
115 S2 - R VS R!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
PROLOGUE
2
Awal!
3
Kemunculan Vani! Sky Goddes!
4
Rumah di bawah pohon
5
Dunia yang baru
6
Kekuatan Merlida
7
Penyerbuan!
8
Kemunculan infik!
9
Pulang ...
10
Berangkat!!!
11
Di Distrik 67!
12
Dave
13
Masa lalu Dave! (1)
14
Masa lalu Dave! (2)
15
Masa lalu Dave! (3)
16
Masa lalu Dave! (4)
17
Masa lalu Dave! (End)
18
Selamat tinggal, Dave!
19
Warga terakhir.
20
Kepingan Riot.
21
Kepingan Riot. (2)
22
Kepingan Riot. (3)
23
Hari yang damai.
24
Pelaksanaan Rencana!
25
30 menit penentuan!
26
Janji?
27
3 Days After.
28
Apa-apaan lendir itu?!
29
Lendir tanpa kelemahan?!
30
Bagaimana cara untuk menang?
31
Upaya pemberantasan lendir!
32
Upaya terakhir.
33
Kemenangan yang hampa.
34
Siapa gadis itu?
35
Draw dan Hunt!
36
Hunt dan City
37
Kalah?
38
Bangkit kembali!
39
Munculnya Ron!
40
Serang Ron!
41
Kalahnya Ron?
42
Siapa sebenarnya Ron?
43
Masa Lalu Ron! (1)
44
Masa Lalu Ron! (2)
45
Masa Lalu Ron! (3)
46
Masa Lalu Ron! (4)
47
Masa Lalu Ron! (End)
48
Riot Valvera, Mau Ikut Kami?
49
Berangkat ke Kota Ansorteri!
50
Menginap?
51
Trauma.
52
Menyetir mobil?
53
Gerombolan anjing!
54
Penguasa Kota Ansorteri!
55
Kediaman Boni!
56
Apa itu tittle?
57
Rumah sakit.
58
Toko bunga.
59
Civilian dan Ken!
60
Hilangnya Ken dan Riot!
61
Sebuah cerita!
62
Siapa yang benar?
63
Keanehan.
64
Hilangnya Vani!
65
Sebuah misteri!
66
Di Rumah Elly.
67
Mencari Vani!
68
Pertemuan dengan Safa!
69
10 Hari lagi.
70
Ken ... ?
71
Pertengkaran?
72
Di pantai!
73
Meminta bantuan? Elvon?
74
Ada apa ini?!
75
War?
76
Sebenarnya, apa rencana Ares?!
77
Terperangkap!
78
Awal Rencana Ares!
79
Awal Rencana Ares! (2)
80
Awal Rencana Ares! (3)
81
Awal Rencana Ares! (4)
82
Kematian Elvon.
83
Perkembangan?
84
Kekuatan Thea!
85
Chaos.
86
Bangkitnya Ken!
87
Pertolongan Safa!
88
Perkembangan Vani!
89
Berkumpul kembali!
90
Gudang senjata!
91
Sebuah penemuan!
92
Serangan balik!
93
Ini belum berakhir!
94
Perpisahan?
95
Kematian?
96
Kemenangan...?
97
Boni's memories (1)
98
Boni's memories (2)
99
Boni's memories (3)
100
Safa's memories (4)
101
Safa's memories (5)
102
End of Boni's and Safa's memories.
103
Menawarkan diri?!
104
Dua hari terakhir!
105
Akhir
106
S2-Mutasi!
107
S2-Kota Tabu!
108
S2-Perkembangan!
109
S2-Siapa itu Rafleo?
110
S2 - Ikut campur atau tidak?
111
S2 - Masa lalu Kota Tabu!
112
S2 - Keputusan Ares!
113
S2 - Awal serangan!
114
PENGUMUMAN!
115
S2 - R VS R!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!