Takdir Cinta Terindah

Takdir Cinta Terindah

Pertemuan pertama

"Hai....,tunggu aku dulu ," panggil seorang gadis yang bernama Sifa pada temanya yang bernama Karin.

"Kamu tuh kenapa coba ninggalin aku tadi?"

"Aku kan jadi bulan bulanan si Udin ," ucap Sifa tak lupa bibirnya di manyun nin dikit tanda dia lagi protes.

Karin hanya tersenyum mendengar celotehan temanya...

"Sudahlah Udin mah suka begitu ko ntar juga dia mah waras lagi kalau udah d sogok sama bubur ayam haha....!"

Karin mengedipkan matanya pada Sifa sebagai rayuan maut pada sahabat terbaik nya.

"Ya bagaimana tidak jadi bulan - bulanan Udin ?"

"Tadi tuh kamu yang janji sama dia mau ngerjain tugas bareng sama kita , mana semua peralatan buat tugas kelompok udah dia siapin lagi ."

" Sekarang kamu malah pergi begitu aja."

"Ya nanti aku tebus deh salah aku ."

"Tapi sekarang Adit sudah nelepon aku lagi nih."

"Dia sudah nunggu diparkirkan ."Karin melihatkan notifikasi dari Adit pada Sifa.

Sifa hanya mengerling memalingkan muka ke sembarang arah.

Dia tahu sahabatnya itu kalau udah menyangkut soal Adit pasti udah tidak bisa di bawa kompromi lagi.

"Kamu tuh Rin kapan sih berubahnya?"Sifa yang agak ga suka kalau sahabatnya mempunyai hubungan dengan Adit agak kecewa.

"Sayangku, sahabatku yang paling cantik maaf yah ."

"Aku itu bukan berubah tapi kamu nya yang terlalu posesif sama aku."

"Coba deh kamu jangan negatif ting ting sama Adit dia tuh cowok yang baik tau."

Karin mengedipkan matanya pada Sifa, hanya untuk menggoda temanya itu yang lagi cemberut.

Sifa hanya tersenyum kecil .

Entahlah mengapa semenjak temanya mempunyai hubungan dengan Adit dia merasa tak suka.

Rasanya ada sesuatu pada Adit yang akan membawa perubahan pada temanya itu.

"Ya semoga aja yang aku pikirkan tentang hubungan temannya dengan Adit tidak jadi kenyataan ,"Sifa berdoa dalam hatinya.

Saat mereka sedang berjalan di lorong kelas tanpa sengaja Karin menyenggol tangan seseorang sampai - sampai botol mineral yang lagi dipegang orang itu jatuh.

"Maaf- maaf yah aku tidak sengaja , "kata Karin sambil mengambil air mineral yang jatuh.

Lalu dia memberikannya pada orang itu .Saat Karin menatap orang itu .

"Deg..deg ." Hatinya Karin bagai tersetrum listrik.

Orang yang ia senggol mempunyai rupa yang menawan tubuh yang gagah, senyuman yang manis dan tatapan mata yang teduh.

Entah berapa lama netra keduanya saling bertatapan sampai Sifa mengagetkan mereka.

"Ehmmmm..." kata Sifa .

Sehingga netra mereka terputus.....

"Maaf yach tadi aku tidak sengaja aku lagi terburu buru ," ulang Karin pada pria itu.

Pria itu tersenyum sambil tangan ya terulur pada air mineral yang di sodorkan Karin.

Kemudian dia berkata dengan senyuman manis d bibir munggilnya.

"Tak apa ,tapi nanti lain kali hati - hati yach ,salah salah kamu nanti nabrak tembok ."

Sambil berlalu pria itu pergi meninggalkan Karin yang bengong sendiri, entah mengapa dia merasakan sengatan listrik di hatinya.

Rasa yang sulit di artikan masih di rasakan Karin.

Sambil menatap kepergian pria yang ia tabrak tadi.

Karin meraba dadanya sendiri.

Lamunan Karin terputus ketika Sifa mengagetkan Karin.

"Are you oke ?"Sifa bertanya pada Karin.

"Ehmmm..ia ...ia aku g apa apa kok." Karin menjawab Sifa .

Dia menyembunyikan ke galauan nya.

"Sifa aku rasa baru liat dia dech ," kata Karin pada Sifa.

"Ya ia lah kamu baru lihat dia soalnya d mata kamu itu yang terlihat cuma Adit dan Adit ...."Sifa menggoda Karin.

"Ah kamu sampai segitu nya. "Karin mencubit kecil pinggang sahabatnya itu sambil tersenyum.

"Yach bagaimana ya Sifa ,,,,Adit itu cinta pertama aku ."

"Lelaki paling setia dalam hidupku, paling baik ,dia 'tuh yang paling mengerti aku ."

"Dia 'tuh selalu ada saat aku susah ,saat aku senang dia tuh__"

"Stop...!" tiba tiba Sifa menjeda ucapan sahabatnya itu.

"Kenapa?" tanya Karin pada Sifa.

"Ya aku tuh capek tahu dengerin kamu ngomong itu aja dari dulu."

Karin tersenyum.

"Ya sudah kalau kamu capek, kenapa ayo kamu masih ngikutin aku terus ?"

"Aku kan mau bertemu dengan doi....nanti kamu d kambing congein deh sama aku ."

"Ups...keceplosan deh ," Karin menutup mulutnya sendiri.

Karin tahu kalau Sifa ga akan tersinggung denger ucapannya .

Soalnya itu hanya bumbu candaan , sedikit mewarnai persahabatan mereka.

Sifa hanya acuh denger perkataan sahabatnya itu dia hanya mau mengantar sahabatnya itu sampai bertemu Adit.

Memastikan bestie nya itu pergi dengan aman.

Karena buat Sifa Karin bukan hanya sahabatnya bahkan lebih dari sahabat sudah seperti saudara.

Mereka sejak kecil selalu bersama.

Ketika mereka sedih senang mereka selalu bersama.

"Hai..."kata Adit sampai melambaikan tangannya ketika melihat Karin dan Sifa sampai keparkiran.

"Aku nungguin lama lo Rin ," kata Adit pada Karin.

Dia agak merajuk menandakan bentuk protesnya pada Karin.

"Hehe ...maaf yah tadi aku mau kerja kelompok dulu, tapi kamu nelepon aku, jadi agak ribet yah ninggalin temen temen kelompok aku tadi ."

Karin melirik Sifa yang acuh.

"Maaf yah Dit !"ulang Karin sambil mengedipkan mata tanda merayu kekasihnya itu agar tidak merajuk lagi.

"Ok deh buat kesayangan aku nunggu dari ini pun aku rela ,"rayu balik Adit pada Karin.

Oeek...oeek "Sifa yang mendengar gombalan Adit pada sahabatnya itu muntah udara.

"Kamu kenapa? "tanya Adit pada Sifa.

"Jangan jangan kamu masuk angin?"

Dengan tatapan pura pura khawatir, Adit menggoda Sifa.

"Ah Adit, sudah dong jangan godain temen aku terus!" kata Karin pada Adit.

Adit menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Terkadang dia suka geli melihat persahabatan kekasihnya itu.

Sahabat yang selalu menjaga dan memastikan satu sama lain agar tetap aman.

"Ia...dech sayangku demi kamu aku g akan perhatiin temen kamu lagi ."

"Tadinya aku cuma khawatir aja takur bestie mu itu kenapa napa ."Adit makin menggoda Sifa.

"Ah kamu aku cemburu nih !" Karin mengeluarkan renggekan manja nya pada Adit sambil memanyunkan bibirnya.

Mendengar Karin menggoda, Adit mengeluarkan rayuan maut nya lagi.

"Cintaku hanya untukmu Karin, ga ada yg lain lagi."Sifa yang mendengar itu makin memuntahkan udara .

"Kenapa yah aku berasa berada d planet lain sekarang ?"ucap Sifa pada sahabatnya Karin dan Adit.

Karin yang mendengar Sifa berkata seperti itu hanya tersenyum.

Lalu Karin memeluk Sifa .

"Maaf ya karena sekarang kamu berada d planet nya Karin dan Adit bestie ku ."

"Ya sudahlah , daripada aku dikacangin terus aku pergi aja dulu ."

"Kamu hati hati ya bawa bestie aku ,jangan sampai lecet atau kurang apapun ," pesan Sifa pada Adit sebelum dia berlalu pergi dan melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.

Setelah Sifa berlalu tinggal Adit dan Karin yang berada diparkiran.

"Dit kamu mau ngajak aku pergi kemana ? mendadak begini , "kata Karin pada Adit .

"Itu Rin, di rumah aku ada acara arisan keluarga."

" Aku ingin ngajak kamu ketemu keluarga aku."

"Mumpung kakak aku baru pulang dari luar kota jadi aku ingin ngenalin kamu sama dia ,"kata Adit pada Karin.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

mantap thor

2022-10-14

0

@Kristin

@Kristin

mampir Thor 🖐️

2022-07-30

0

Imarin

Imarin

kak aku udah ikutin. ikutin balik ya biar bisa sharing

2022-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Bertemu bunda dan ka Al
3 Kesepakatan
4 Berkenalan
5 Penghianatan
6 Sifat asli Adit
7 cinta bukan fantasi
8 pesan ibu
9 Netra sendu
10 Perasaan Gani
11 Solat berjamaah
12 Pendekatan
13 Emosi Neta
14 Pulang bareng
15 Terjebak hujan
16 Karin nembak Rafa
17 Sweeet...!
18 Pingsannya Gani
19 Pajak jadian
20 Sisi lain Neta
21 Menjenguk nenek
22 Cemburunya Rafa
23 Memberi penjelasan
24 Bunda Adit
25 Janjian sama bunda Adit
26 Booster pagi
27 Grup belajar
28 Keresahan Bunda Adit
29 Kegalauan Karin
30 Lagi lagi Rafa
31 Sama sama belajar
32 Keputusan Karin
33 Kesalahan semalam.
34 Momen indah di sekolah
35 Ketakutan Rafa
36 Konsultasi pertama Adit
37 Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38 Kesalahan pahaman.
39 Rafa masuk rumah sakit .
40 Perubahan Rafa
41 Surat dari Rafa.
42 Berusaha untuk melupakan.
43 Menahan cemburu.
44 Keputusan besar Karin.
45 Konsul kedua Adit
46 Luapan emosi Karin.
47 "Nikahi Dini !"
48 Hari Ujian Sekolah
49 Kelulusan
50 Kesuksesan Karin.
51 Bertemu kembali.
52 Galau kembali
53 Berusaha menjelaskan
54 Memberi penjelsan
55 Salah Paham
56 Gagal bikin cemburu.
57 Kangen
58 Mau Menikah
59 Persiapan
60 Mengkhitbah
61 Rencana pernikahan.
62 Ijab Kobul
63 Hadiah pernikahan.
64 Ciuman pertama
65 Makan malam
66 Makan malam romantis
67 Penyerangan
68 Solat bersama.
69 Harus kerja.
70 Pasien Rafa.
71 Dalang penyerangan.
72 Makan Siang
73 Membuat Karin cemburu.
74 Aku dan Kamu adalah Kita.
75 Saling berbagi.
76 Masih saling berbagi
77 Naik Kuda
78 Balapan kuda
79 Cemburu 1
80 Merayu
81 Raina
82 Cemburunya Karin
83 Jaga jarak.
84 Galau Raina
85 Kesederhanaan Karin
86 Jati diri Raina
87 Keputusan Raina.
88 Menemui Tuan Atmaja.
89 Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90 Ketiduran
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Eposide 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Eposide 97
98 Episode 98
99 Eposide 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Eposede 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Bertemu bunda dan ka Al
3
Kesepakatan
4
Berkenalan
5
Penghianatan
6
Sifat asli Adit
7
cinta bukan fantasi
8
pesan ibu
9
Netra sendu
10
Perasaan Gani
11
Solat berjamaah
12
Pendekatan
13
Emosi Neta
14
Pulang bareng
15
Terjebak hujan
16
Karin nembak Rafa
17
Sweeet...!
18
Pingsannya Gani
19
Pajak jadian
20
Sisi lain Neta
21
Menjenguk nenek
22
Cemburunya Rafa
23
Memberi penjelasan
24
Bunda Adit
25
Janjian sama bunda Adit
26
Booster pagi
27
Grup belajar
28
Keresahan Bunda Adit
29
Kegalauan Karin
30
Lagi lagi Rafa
31
Sama sama belajar
32
Keputusan Karin
33
Kesalahan semalam.
34
Momen indah di sekolah
35
Ketakutan Rafa
36
Konsultasi pertama Adit
37
Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38
Kesalahan pahaman.
39
Rafa masuk rumah sakit .
40
Perubahan Rafa
41
Surat dari Rafa.
42
Berusaha untuk melupakan.
43
Menahan cemburu.
44
Keputusan besar Karin.
45
Konsul kedua Adit
46
Luapan emosi Karin.
47
"Nikahi Dini !"
48
Hari Ujian Sekolah
49
Kelulusan
50
Kesuksesan Karin.
51
Bertemu kembali.
52
Galau kembali
53
Berusaha menjelaskan
54
Memberi penjelsan
55
Salah Paham
56
Gagal bikin cemburu.
57
Kangen
58
Mau Menikah
59
Persiapan
60
Mengkhitbah
61
Rencana pernikahan.
62
Ijab Kobul
63
Hadiah pernikahan.
64
Ciuman pertama
65
Makan malam
66
Makan malam romantis
67
Penyerangan
68
Solat bersama.
69
Harus kerja.
70
Pasien Rafa.
71
Dalang penyerangan.
72
Makan Siang
73
Membuat Karin cemburu.
74
Aku dan Kamu adalah Kita.
75
Saling berbagi.
76
Masih saling berbagi
77
Naik Kuda
78
Balapan kuda
79
Cemburu 1
80
Merayu
81
Raina
82
Cemburunya Karin
83
Jaga jarak.
84
Galau Raina
85
Kesederhanaan Karin
86
Jati diri Raina
87
Keputusan Raina.
88
Menemui Tuan Atmaja.
89
Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90
Ketiduran
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Eposide 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Eposide 97
98
Episode 98
99
Eposide 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Eposede 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!