Rafa menjalankan motornya dengan kecepatan agak tinggi , dia khawatir dengan adiknya yang di rumah. Tanpa dia sadari ternyata ada orang yang membuntutinya dari belakang.
Orang itu adalah Adit, Ya Adit yang merasa kesal karena melihat Karin dan Rafa berada di kedai bakso tadi siang tidak sepenuhnya pergi dari situ.
flashback
Adit memarkirkan motornya disebuah toko makanan yang tak jauh dari kedai bakso itu.
Saat melihat Rafa dan Karin keluar dari kedai itu, Adit mengikutinya sampai rumah Karin.
Adit tidak perduli saat hujan itu datang , dia tetap betah dengan niatnya.
Bajunya yang basah ga Adit perdulikan.
Adit terus mengawasi tingkah laku Rafa dan Karin.
Setelah menunggu lama netra Adit menajam melihat kedua insan itu keluar dari rumah.
Api cemburunya semakin tersulut tak kala melihat Rafa tadi berada di teras rumah Karin.
"Sial...!" ucapnya yang menyorot kedua insan yang saling bercanda ketika Rafa hendak pergi pulang.
Netra nya semakin menajam ketika tangan Rafa terulur untuk Karin cium saat berpamitan tadi.
"Ternyata kamu telah menemukan pengganti aku Karin !" ucap Adit dengan tangan yang terkepal.
Rasa untuk Karin itu masih Adit rasakan , dia ga pernah rela hubungannya dengan Karin harus berakhir.
"Kamu liat Rin...ga akan aku biarkan kamu bahagia dengan siapapun. !"
Ucapan itu lolos dari mulut Adit yang sedang terbakar api cemburu.
flashback selesai.
Rafa terus saja menjalankan motornya hingga dia sampai ke halaman rumahnya , lalu segera memarkirkan motornya.
"Alhamdulillah...." ucap Rafa karena sudah sampai dengan selamat, setelah mengucapkan salam ,Rafa segera masuk ke dalam rumah mencari keberadaan adik kesayangannya.
"Hai...adik kaka ,lagi ngapain ?" Rafa menghampiri adiknya yang lagi asyik dengan mainan Lego nya.
"Ih...kakak ko lama banget" protes mulut mungil itu.
"aku sendiri kakak ,dari tadi "
Rafa menyatukan kedua tangannya...
"maaf...ya ! tadi kakak kejebak hujan sayang " jelas Rafa agar adiknya tidak merajuk terus.
"Hey...adik kakak kan jagoan dan pemberani !" puji Rafa..sontak adiknya menepuk dadanya sendiri...
"Ia dong kak..."
Diluar sana Adit agak lama memperhatikan keadaan rumah Rafa, setelah itu dia berlalu dari tempat itu.
Rafa yang merasa awas ada suara motor dari depan rumahnya melangkah ke arah gordeng, mengintip sedikit tapi tidak menemukan siapa pun.
"Kak...aku haus " keluh adik, sambil mengusap ngusap tenggorokan nya.
Rafa mencari beranjak dari tempat duduk nya dan mengambilkan Adit minum.
Tiba tiba ponselnya berdering , saat melihat layar ponselnya Rafa tersenyum melihat nama Karin calling...
"Assalamualaikum...?"suara Karin di sebrang sana.
"Wa'alaikumsalam..."
"Udah nyampe...?"
"Alhamdulillah...sudah Rin, ada apa nelepon? kangen yah ?"
" Kangen ! ih pede amat !"
"Ia dong pede, orang baru jadian , aku juga udah kangen " ucap Rafa jujur.
Perkataan Rafa membuat Karin tersenyum di sebrang sana.
"Ya...udah kalau udah nyampai rumah mah , aku tenang"
"Karin khawatir ...?"
"Pake nanya lagi. !"
" Makasih ya...!"
"Untuk ...?"
"Perhatian nya..."
"Ish...kamu..."di sebrang sana Karin makin merasa malu.
"Ya udah tutup dulu ya"Karin mau menutup telepon nya.
"Ih...ko udah sih..!"
"Udah lah kan mau nanya kamu sudah nyampai atau belum aja"
" Yakin mau nanya itu aja, ga mau nanya yang lain..?"Rafa makin ngencar menggoda Karin.
"Ih..kamu ...udah ah...Assalamualaikum..!"
"Wa'alaikumsalam.."
Rafa tersenyum simpul melihat panggilan yang sudah berakhir.
"Karin...kamu bikin gemes aja..."
"Kak..!"
Suara adik memanggil mengagetkan Rafa, dia baru sadar kalau adiknya sedang menunggu dibawain minum.
"Ih...kenapa lama?protes adik.
"Ini ...adikku.." Rafa memberikan segelas susu untuk adiknya.
"Kakak ko senyum senyum sendiri sih ? "adik memperhatikan mimik muka Rafa yang terlihat bahagia.
Setelah meminum susu adik mengucek ngucek matanya , menandakan kalau dia sudah mengantuk.
Rafa memapah adiknya menuju kamar mandi untuk bersih bersih, lalu menuju tempat tidur.
Setelah membaca doa tidur, adik terlelap.
Rafa beranjak dari tempat tidur adik ,menuju ke kamarnya.
Merebah kan tubuhnya di kasur , matanya terpejam pikirannya melayang akan kejadian tadi siang, garis bibirnya terangkat, "Karin..!" gumannya .
Sama halnya dengan Rafa , Karin pun di dalam kamar tersenyum senyum sendiri, angannya memikirkan Rafa, kemudian Karin melihat ke arah buku diary nya, dia menggapai buku itu dan menulis isi hatinya di sana.
"Dear diary..."
"Hari ini 12 April , aku memberanikan diriku untuk mengatakan aku cinta padanya, aku bahagia ternyata cintaku tak bertepuk sebelah tangan, cintaku kini terbalaskan...
Damai...indah, hanya kata itu yang kini ku rasakan.
Caraku mencintainya, dan caranya mencintaiku adalah hal yang bersejarah untuk hidupku.
Diary...aku harap cinta ini akan selalu membawa aku untuk terus mengenal nya untuk terus bersamanya.
Jaga dia untuku Tuhan...
Setelah menulis di diary nya, Karin membaringkan tubuhnya di kasur dan sesaat dengkuran halus terdengar , menandakan dia sudah masuk ke alam Mimpinya
"Kring...kring ...." suara telepon berbunyi.
Gadis yang semalam tertidur nyenyak itu kini menggeliat, karena suara telepon menariknya dari alam mimpi.
Sambil mata terpejam Karin meraba raba ponselnya yang ada di meja pinggir kasur , setelah mendapatkan ponselnya dia mengangkat panggilan telepon itu tanpa melihat siapa orang yang memanggilnya.
Karin berpikir pasti itu Sifa.
"Hai..Sif...apa ganggu orang tidur saja ?" ucap Karin matanya masih asyik terpejam.
Rafa dari sebrang sana tersenyum,
"Assalamualaikum..." suara Rafa dari sebrang sana benar benar menarik Karin dari alam mimpinya.
Spontan Karin duduk dia menatap layar ponselnya dan di sana tertera nama Rafa.
"Hai...maaf ya aku udah ngerusuh pagi pagi gini?"
"Ehmmm...Wa'alaikumsalam..."Karin menetralkan rasa kaget nya.
"Maaf aku kira tadi Sifa, ada apa Raf ?"
"Ga ada apa apa sih...hanya ingin menyapa pemilik hati" ucapannya mampu membuat Karin tersipu malu.
"Udah solat subuh belum...?"ucap Rafa di seberang sana.
Karin melirik ke arah jam yang menunjukan jam 05.00 pagi.
"Hehe...belum...baru bangun" jawab Karin jujur.
"Ya udah solat dulu , nanti kesiangan "
"Ia..Raf..."
"Aku tutup telepon ya yah ..Assalamualaikum..."
"Wa'alaikumsalam.."
Setelah panggilan berakhir ,Karin menatap layar ponselnya "Ih...sweet...banget..jadi emes deh...!"
Karin turun dari tempat tidur dan membersihkan diri setelah itu menunaikan solat subuh, lalu bersiap untuk pergi sekolah.
Dimeja makan sekarang Karin berada , Ibu terlihat sedang mempersiapkan sarapan buat Karin.Sudah jadi kebiasaan Karin sebelum pergi ke sekolah selalu sarapan terlebih dahulu.
"Bu...nanti Karin abis pulang sekolah boleh yah...jenguk neneknya Rafa kemarin masuk rumah sakit ?"ijin Karin kepada Ibu.
Ibu menajamkan matanya.
"Nenek..Rafa..? Rafa yang waktu itu nganterin kamu Rin..?ibu bertanya balik...
"Ia...bu...nanti berangkat sama pulangnya dianterin juga sama Rafa ".
"Ada...apa kamu sama Rafa ko...ibu lihat perhatian banget ?" Ibu menggoda Karin.
"Ih...ibu malah ledekin Karin sih !"
"Boleh ga bu..?"
Ibu tersenyum," boleh tapi ibu minta no teleponnya Rafa ya...takut kamu nanti susah dihubungi"
Karin memberikan nomor telepon Rafa kemudian mencium pipi Ibu.
"Makasih Ibu.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments