Penghianatan

Minggu berganti dengan bulan sudah dua bulan lamanya Karin mencoba bertahan dengan kefosesipan Adit.

Sampai hari itu tiba Karin tanpa sengaja melihat Adit sedang makan berdua di sebuah kedai bakso.

Lama Karin memperhatikan keduanya ...mereka terlihat akrab sekali bahkan duduk dua orang itu sangat berdekatan.

Timbul niat di hati untuk mendekatinya tapi netra Karin mendadak awas .

"Bukanya itu adik kelas aku?"Karin monolog sendiri.

Hati Karin mulai resah , langkahnya terhenti . "Hati jangan berpikiran buruk!"

Karin mengurungkan niat untuk menemui mereka , dia pergi ke toko di sebrang supaya ga keliatan sama dua insan itu.

Tak lama Adit dan temen ceweknya keluar. Terlihat sangat dekat sekali di netra Karin.

Terlihat cewek itu mengeratkan pelukannya ke pinggang Adit sebelum motor itu melaju.

Inisiatif Karin panggil ojeg ngikutin mereka pergi.

Sekitar sepuluh Menit motor Adit berhenti.

Mereka sampai ke sebuah rumah.

Mereka masuk ke rumah itu.Terlihat sepi sekali keadaan sekitar.

"Pak tungguin bentar ya !"ucap Karin ke ojeg yang dia tumpangi.

Karin hendak melihat apa yang mereka lakukan di rumah itu.

Tapi baru juga Karin membalikkan badan orang yang mau Karin lihat sudah keluar.

Mata Karin tak berkedip melihat pemandangan langka itu...jelas sekali Adit mencium bibir cewek itu sebelum Adit berpamitan pergi.

"Astagfirullah..."Karin menutup mulutnya sendiri.

Ingin sekali Karin menampar kekasihnya itu.

Tapi urung dilakukan . Karin berlalu pergi bersama ojeg yang tadi menunggu.

Sampai di depan rumah Karin berlari dengan mata yang berkaca kaca, hati nya sangat geram sekali ,tempat tidur jadi saksi Karin meluapkan rasa.

"Tutt...Tutt.."suara ponsel Karin berbunyi, ternyata panggilan dari Adit.

Karin mengangkat telepon itu.

"Hallo... Rin kamu dimana?"Suara Adit di sebrang telepon sana.

"Ia Dit...ada apa?"Karin pura pura tenang.

"Rin...aku kangen." Karin tersenyum kecut dibalik telepon, rasanya receh banget kata kata itu.

"Emmm...kita ketemu yu !"

"Oke ."

Adit menjemput Karin ke rumah nya , tapi yang di jemput belum siap siap, Karin sebenarnya hanya ingin memanggil Adit untuk bertemu dia ingin bertanya tentang apa yang dia lihat tadi.

"Rin...kamu belum siap?" Adit meneliti.

"Emmm...aku mendadak ada tugas jaga rumah dari ibu." Karin mencari alasan.

"Kamu ga suruh aku masuk Rin..?"

"Maaf Dit...ga ada siapa siapa di dalam, di luar aja ya."

"Ia...deh." Muka Adit rada di tekuk.

"Dit ...sebenernya aku liat kamu sama Dini tadi di kedai bakso ."

Belum juga Karin tuntas bicara Adit mendadak batuk batuk rada tersedak seperti orang yang kaget sekali.

"Kenapa kamu Dit?"Karin mendelik jengah dalam hati Karin monolog sendiri,

" shock ya kamu aku baru ngomong segitu juga."

"Ehmm...ehmmm itu tadi ...kami saudaraan Rin ,aku lupa ngasih tau." Dengan suara gemetar Adit menjelaskan.

"Oh..."

"Ia Rin kamu percaya 'kan?"

Karin hanya tersenyum.

"Dit...maaf ya aku mau ngerjain tugas dulu !"

"Kamu marah Rin...?"

"Ga 'lah Dit ...buat apa aku marah ,kan itu saudara kamu."

Adit bernapas lega kemudian pamit pulang niatnya untuk berlama lama urung karena takut Karin nanya yang macem macem.

Setelah kepulangan Adit ...Karin tersenyum kecut .

"Apa aku sebodoh itu Adit, percaya ucapan mu."

Besoknya di sekolah Karin cerita sama Sifa.

Sifa yang mendengarnya mendadak gemas sendiri.

"Ih sumpah pingin aku cakar cakar muka nya Adit ,kalau aku jadi kamu udah habis tuh."Sifa kesal sendiri.

Karin hanya tersenyum.

Detik berikutnya Sifa menarik tangan Karin.

"Mau kemana sih...?"

"Ayo ikut aja...!"

Ternyata Sifa mengajak Karin ke kelas nya Dini.

"Mau apa sih kita kesini?"

"Mau intograsi ____"Muka Sifa dibuat segalak mungkin.

Yang dicari Sifa ternyata Dini .

Sifa menghampiri Dini .Tapi yang di sorot malah seolah menantang.

"Mau apa kamu...?" Dini bertanya kaya pereman yang nantang.Sontak Sifa makin kesal.

"Apa hubungan kamu dengan Adit?"

"Aku pacarnya!" Dini terlihat percaya diri sekali .

Netra Dini menyorot Karin yang berdiri acuh.

Sifa makin kesal, "Kamu tahu ga kalau Adit pacarnya Karin?"

"Tau 'lah seorang pacar yang ga bisa bikin pacarnya seneng."Dini mencibirkan bibirnya pada Karin.

Sifa makin merah mukanya , dia mau jambak kerudung Dini tapi terhenti karena Karin melarangnya.

Karin mendekati Dini dia mengerti dengan ucapan Dini barusan.

"Udah berapa lama kamu dengan Adit ,Din?"lembut sekali Karin bertanya.

"Aku udah lima bulan sama dia."

Jawaban dari Dini cukup membuat Karin shock.

"Berarti cuma beda satu bulan."

"Berarti selama ini Adit udah hianatin aku."

"Kenapa Karin ! kamu mau apa sekarang?"pertanyaan Dini seolah menantang Karin.

Dini kelihatan puas melihat Karin yang shock.

Sifa merasa kasihan sama sahabatnya itu.

"Rin...Rin kamu oke...!"

Karin mendekati Dini ,mendadak Dini pasang badan mungkin Karin akan melakukan sesuatu padanya tapi ternyata di luar perkiraan Dini .

Karin menatap lekat wajah Dini, di benak Karin perasaan kesal terhadap Dini berubah jadi rasa iba.

"Kamu hebat Din..."ucap Karin.

Dini tidak mengerti dengan ucapan Karin.

"Maksud kamu apa...?"Dini penasaran.

"Ya...kamu hebat , bisa bertahan dengan Adit sementara kamu tahu dia lagi punya hubungan dengan aku."

"Apa kamu begitu mencintainya Din? kalau begitu ambil dia untukmu...ku pasti 'kan Adit ga akan ada hubungan lagi denganku."

Kata itu membuat shock balik Dini,hatinya bertanya kenapa semudah ini menghancurkan Karin.

Di tatap lekat netra Karin oleh Dini tapi terlihat tak ada keraguan di sana.

"Sifa , ayo!" Karin menarik tangan Sifa .

Sifa pun mendadak awas kenapa bisa sahabatnya setenang itu.

Mereka meninggalkan kelas Dini, meninggalkan Dini yang bengong.

Dia tidak menyangka dengan sikap Karin.

Dini pikir akan ada aksi jambak jambakan diantara mereka,karena sesungguhnya hal itu yang di inginkan Dini.

Mungkin dengan bisa menjambak Karin kekesalannya terhadap Karin akan berkurang.

Ya Dini selalu kesal dengan Karin ,karena dia selalu di prioritaskan oleh Adit.

"Din,kamu sadar ga yang telah kamu katakan pada Karin tadi?"

Temen Dini dari belakang mendekat.

Dia tahu betul tentang kisah sahabatnya.

"Ya aku sadarlah...aku udah ga kuat ."

Dini menormalkan emosinya yang tadi udah di ubun-ubun .

***

flashback lima bulan yang lalu.

Terlihat sepasang insan itu sedang berada di sebuah cafe...tangan perempuan itu menggenggam tangan si cowok.Matanya sangat berbinar melihat si cowok.Dua insan itu adalah Dini dan Adit.

"Makasih Adit untuk hari ini,kamu sudah menjadikan aku kekasihmu."

Adit tersenyum, "tapi kamu harus ingat aku tak ingin Karin tahu soal ini,dia terlalu sulit aku jangkau dan aku ga mau kehilangan dia."

Dini menggangukan kepala nya pasrah.Buat Dini bisa menyandang sebagai status pacar Adit udah senang.

Hari hari berlalu , Dini bersama Adit menjalani hubungan nya secara diam diam.

Lama lama Dini resah juga dengan kondisi seperti ini , sampai pada suatu hari ketika dia pulang dari kedai bakso bersama Adit dia menyadari kalau mereka di ikuti Karin.Sampai Adit mencium bibir Dini waktu itu ,Dini menyadarinya . Secercah harapan muncul bisa memiliki Adit secara utuh.

flashback berakhir.

Sifa memperhatikan ke adaan sahabatnya itu.

"Kenapa?"Karin mendelik ke Sifa.

Sifa penasaran dengan Karin , kenapa bisa sahabatnya tidak ngamuk ngamuk tidak seperti ekspresi yang tadinya Sifa sangka.

"Kenapa, kamu setenang itu Rin? aku pikir___"Sifa menjeda ucapnya, melihat Karin yang menyorot dirinya.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

pria yang bertanggung jawab, nggak akan nuntut yang macam 2

2022-10-15

0

Adiba Syakila

Adiba Syakila

laki2 yg baik tidak akn melakukan hal2 yg melmpaui btas..sblum tu halal untuk d sntuh...👍👍❤️❤️

2022-06-25

0

pat_pat

pat_pat

semangat

2022-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Bertemu bunda dan ka Al
3 Kesepakatan
4 Berkenalan
5 Penghianatan
6 Sifat asli Adit
7 cinta bukan fantasi
8 pesan ibu
9 Netra sendu
10 Perasaan Gani
11 Solat berjamaah
12 Pendekatan
13 Emosi Neta
14 Pulang bareng
15 Terjebak hujan
16 Karin nembak Rafa
17 Sweeet...!
18 Pingsannya Gani
19 Pajak jadian
20 Sisi lain Neta
21 Menjenguk nenek
22 Cemburunya Rafa
23 Memberi penjelasan
24 Bunda Adit
25 Janjian sama bunda Adit
26 Booster pagi
27 Grup belajar
28 Keresahan Bunda Adit
29 Kegalauan Karin
30 Lagi lagi Rafa
31 Sama sama belajar
32 Keputusan Karin
33 Kesalahan semalam.
34 Momen indah di sekolah
35 Ketakutan Rafa
36 Konsultasi pertama Adit
37 Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38 Kesalahan pahaman.
39 Rafa masuk rumah sakit .
40 Perubahan Rafa
41 Surat dari Rafa.
42 Berusaha untuk melupakan.
43 Menahan cemburu.
44 Keputusan besar Karin.
45 Konsul kedua Adit
46 Luapan emosi Karin.
47 "Nikahi Dini !"
48 Hari Ujian Sekolah
49 Kelulusan
50 Kesuksesan Karin.
51 Bertemu kembali.
52 Galau kembali
53 Berusaha menjelaskan
54 Memberi penjelsan
55 Salah Paham
56 Gagal bikin cemburu.
57 Kangen
58 Mau Menikah
59 Persiapan
60 Mengkhitbah
61 Rencana pernikahan.
62 Ijab Kobul
63 Hadiah pernikahan.
64 Ciuman pertama
65 Makan malam
66 Makan malam romantis
67 Penyerangan
68 Solat bersama.
69 Harus kerja.
70 Pasien Rafa.
71 Dalang penyerangan.
72 Makan Siang
73 Membuat Karin cemburu.
74 Aku dan Kamu adalah Kita.
75 Saling berbagi.
76 Masih saling berbagi
77 Naik Kuda
78 Balapan kuda
79 Cemburu 1
80 Merayu
81 Raina
82 Cemburunya Karin
83 Jaga jarak.
84 Galau Raina
85 Kesederhanaan Karin
86 Jati diri Raina
87 Keputusan Raina.
88 Menemui Tuan Atmaja.
89 Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90 Ketiduran
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Eposide 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Eposide 97
98 Episode 98
99 Eposide 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Eposede 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Bertemu bunda dan ka Al
3
Kesepakatan
4
Berkenalan
5
Penghianatan
6
Sifat asli Adit
7
cinta bukan fantasi
8
pesan ibu
9
Netra sendu
10
Perasaan Gani
11
Solat berjamaah
12
Pendekatan
13
Emosi Neta
14
Pulang bareng
15
Terjebak hujan
16
Karin nembak Rafa
17
Sweeet...!
18
Pingsannya Gani
19
Pajak jadian
20
Sisi lain Neta
21
Menjenguk nenek
22
Cemburunya Rafa
23
Memberi penjelasan
24
Bunda Adit
25
Janjian sama bunda Adit
26
Booster pagi
27
Grup belajar
28
Keresahan Bunda Adit
29
Kegalauan Karin
30
Lagi lagi Rafa
31
Sama sama belajar
32
Keputusan Karin
33
Kesalahan semalam.
34
Momen indah di sekolah
35
Ketakutan Rafa
36
Konsultasi pertama Adit
37
Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38
Kesalahan pahaman.
39
Rafa masuk rumah sakit .
40
Perubahan Rafa
41
Surat dari Rafa.
42
Berusaha untuk melupakan.
43
Menahan cemburu.
44
Keputusan besar Karin.
45
Konsul kedua Adit
46
Luapan emosi Karin.
47
"Nikahi Dini !"
48
Hari Ujian Sekolah
49
Kelulusan
50
Kesuksesan Karin.
51
Bertemu kembali.
52
Galau kembali
53
Berusaha menjelaskan
54
Memberi penjelsan
55
Salah Paham
56
Gagal bikin cemburu.
57
Kangen
58
Mau Menikah
59
Persiapan
60
Mengkhitbah
61
Rencana pernikahan.
62
Ijab Kobul
63
Hadiah pernikahan.
64
Ciuman pertama
65
Makan malam
66
Makan malam romantis
67
Penyerangan
68
Solat bersama.
69
Harus kerja.
70
Pasien Rafa.
71
Dalang penyerangan.
72
Makan Siang
73
Membuat Karin cemburu.
74
Aku dan Kamu adalah Kita.
75
Saling berbagi.
76
Masih saling berbagi
77
Naik Kuda
78
Balapan kuda
79
Cemburu 1
80
Merayu
81
Raina
82
Cemburunya Karin
83
Jaga jarak.
84
Galau Raina
85
Kesederhanaan Karin
86
Jati diri Raina
87
Keputusan Raina.
88
Menemui Tuan Atmaja.
89
Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90
Ketiduran
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Eposide 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Eposide 97
98
Episode 98
99
Eposide 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Eposede 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!