Sifat asli Adit

"Kenapa,kamu setenang itu Rin? aku pikir kamu___" Sifa menjeda ucapan ya melihat Karin yang menyorot dirinya.

"Kamu pikir aku apa ? "

"Ngamuk ngamuk, jambak jambak anak orang !"

" Ga aku banget Sifa !"

"Malu tau "

"Apa kata dunia seorang Karin memperebutkan cowok sampai jambak jambakan , bahkan cowok itu tidak pantas untuk diperebutkan."

Karin mengekspresikan dirinya sendiri .

"Alhamdulillah..."Sifa mengangkat tangannya.

"Maksud kamu apa ? Alhamdulillah untuk apa? kamu senang temennya di selingkuhin?" Karin memanyunkan bibirnya.

"Ih..bukan begitu , aku mengucapkan syukur karena sahabatku ini sudah tidak bucin lagi ."

Sifa menjelaskan pada Karin sambil mengelus ngelus pundak sahabatnya itu.

"Boleh tahu ga ? kenapa kamu bisa setenang ini, beda dari yang aku banyangkan, aku pikir kamu akan nangis nangis tapi nyatanya tidak kamu malah oke oke aja"Sifa penasaran dengan sahabatnya itu.

Karin terdiam ,dia sendiri mendalami hatinya sendiri .

Sakit itu selalu ada , mungkin karena dia udah melihat langsung bagaimana Adit memperlakukan Dini kemarin.

Ketika dirinya berusaha minta penjelasan ke Adit berharap waktu itu Adit bisa jujur , tapi nyatanya kebohongan lagi yang Karin dapatkan.

Hal itu membuat Karin mempersiapkan diri untuk kejadian ini.

Siapa yang harus disalahkan atas hal ini ? rasanya tak adil harus menyalahkan perempuan lain yang mungkin dia juga korban dari gombalan Adit.

Hanya Adit yang haus bertanggung jawab atas hal ini bukan Dini, itu yang membuat Karin bisa menguasai emosinya .

Saat melihat Dini bukan rasa kesal yang Karin rasakan tapi lebih dari rasa kasihan...

Karin hanya tersenyum .

"Kantin yu !"Karin menarik tangan Sifa.

Dua sahabat itu bersenda gurau di kantin sambil makan mie ayam , menu yang terkenal enak di kantin sekolah.

"Mempunyai sahabat sepertimu aku sangat bersyukur " ucap Karin dalam hati.

Netra itu memperhatikan dua sahabat yang sedang bersenda gurau.

Dia tersenyum sendiri melihat Karin dan Sifa yang sedang bercanda dan mengekspresikan candaan mereka.

"Sangat mengemaskan," kata itu keluar dari bibir munggilnya .

Lain hal nya dengan Dini setelah kejadian tadi , dia sangat gelisah .

Dia bingung sendiri , penjelasan apa yang akan Dini berikan pada Adit Karana sebelumnya mereka sudah sepakat untuk merahasiakan ini dari Karin.

Bel sekolah berbunyi, menandakan jam pulang sekolah telah tiba.

Notifikasi hp Karin bergetar ternyata Adit yang memanggil, Karin tidak mengindahkan nya.

Di sebrang sana Adit geram panggilannya tidak ditanggapi.

Hampir semua siswa siswi udah pulang tapi Karin masih diam bersembunyi, berharap Adit bisa pergi dari tempat itu.

Sifat posesif Adit keluar , dia menanyakan ke satu persatu siswa yg lewat tentang Karin.

Netra Karin yang awas melihat ketidak nyamanan dari teman temanya.

Sontak Karin mengalah ingin menghampiri tapi langkahnya terhenti karena melihat Dini berlari menghampiri Adit.

"Alhamdulilla, "' guman Karin dalam hati.

Sebenarnya bukan niat Karin untuk menghindar tapi dia tidak ingin menjelaskan apapun sebelum Dini menjelaskan ya pada Adit.

Dia ingin Dini bisa mengeluarkan isi hatinya terlebih dulu pada Adit.

Akhirnya kedua insan itu pergi, Karin bernapas lega.

Disebuah taman kedua orang itu berada sekarang. Dini berusaha menjelaskan pada Adit kejadian disekolah tadi .

Netra Adit tajam menyorot Dini...terjadilah perdebatan antara mereka.

"Kamu bener bener ga mengerti aku, Din" Adit terus menyudutkan Dini.

"Apa yang harus aku mengerti dari kamu ,Adit?"

"Dari awal aku minta merahasiakan hubungan kita dari Karin, aku mencintai Karin,Din!"

Kata itu lagi yang selalu keluar dari mulut Adit membuat Dini terisak sendu.

"Sekarang kamu mau apa ? Karin sudah mengetahuinya semuanya, dan satu hal setelah semua yang aku korbankan untuk kamu

aku ga mau putus dengan mu" Dini menunggu keputusan Adit.

Lama Adit terdiam

"Kita pura pura putus, kalau kamu ga mau ikut kata aku kita putus beneran."

Dini tersenyum kecut hatinya berkata , "selama ini aku dianggap apa sama kamu Adit, mudah banget kamu berkata putus ke aku ,,sementara aku selalu ada buat kamu ."

"Hai...gimana ?"Adit menyadarkan lamunan Dini.

"eeeemmm....ia Adit terserah kamu aja !" mata Dini berkaca kaca mengatakan yah.

Tapi Adit tidak memperdulikan nya.

Karin sedang beristirahat siang dirumahnya. Sebuah notifikasi atas nama Adit memanggilnya .

Karena ga diangkat akhirnya pesan singkat yg Karin dapat.

"Rin,aku ke rumahmu sekarang!"

Tak butuh waktu lama buat Adit untuk datang ke rumah Karin.

Dia datang dalam posisi mabok parah.

"Karin ...Karin" Adit memanggil Karin . Adit tidak seperti biasanya mengucapkan salam dia malah berteriak teriak.

Didalam rumah Karin tertegun , sekarang Karin menemukan sosok lain dari Adit.

"Ya...Allah Alhamdulillah atas terbukanya tabir ini ,ternyata inilah sosok orang yang ku anggap baik selama ini," Karin bergumam dalam hatinya.

Diluar rumah Adit terus memanggil manggil Karin, tetapi Karin tetap diam di dalam rumah.

Karin berpikir ga ada gunanya dia menemui Adit sekarang.

Posisi Adit yang mabuk parah tidak memungkinkan untuk mereka bicara.

"Tok tok .."Adit terus mengetuk pintu tetapi masih tidak ada jawaban.

Akhirnya karena sang tuan rumah tidak kunjung membukakan pintu Adit memutuskan untuk pergi.

Setelah kepergian Adit ,Karin bernapas lega. "Akhirnya dia pergi juga."

Karin berpikir apa yang harus diperbuatnya sekarang ?meneruskan hubungan ini sudah pasti tidak mungkin tapi kalau dia harus pergi begitu saja tanpa kejelasan pastinya Adit tidak akan terima.

Seminggu berlalu Karin udah siap untuk menemui Adit tapi sayangnya setiap kali Karin ingin menemui Adit kondisi Adit yang gak bisa diajak ngobrol baik baik .

Ya sekarang Karin sering melihat Adit mabuk mabuk kan.

Akhirnya Karin memutuskan untuk menghindar sampai Adit dalam ke adaan normal.

Hari ini langit sangat cerah, Karin duduk di sebuah taman sebuah surat sudah Karin genggam.

"Sekarang saat nya ,"guman Karin dalam hatinya.

Karin membuka tasnya mengambil ponsel yang ada didalamnya.

Karin menyalakan ponselnya mencari nama Adit di sana.

Tak selang beberapa lama Karin mengirim pesan ke Adit.

"Adit aku tunggu kamu di taman!"

Tak selang beberapa saat Karin mendapat balasan dari Adit.

"Aku ke sana sekarang."

Karin memejamkan matanya, berusaha untuk kuat menyelesaikan masalah ini.

Tak kurang dari sepuluh menit Adit sudah datang ke taman.

Dia menghampiri Karin yang sedang duduk di kursi taman.

Adit duduk di samping Karin,, ditatapnya wajah Karin sejenak.

"Aku minta maaf" ucap Adit secara tiba tiba, dan langsung mendapat tatapan tajam dari Karin.

"Minta maaf untuk...?"Karin memancing Adit untuk mengungkap semuanya.

Adit menarik napas sangat panjang.

"Rin...bukan niat aku melukaimu dan bukan niat aku menghianati kamu tapi semua terjadi karena kamu kurang memberi aku perhatian."

"Aku tidak pernah mencintai Dini, aku hanya bermain main kecil saja."

Mendengar pengakuan Adit, Karin makin merasa ilfeel sama Adit.

" Kurang perhatian, hanya bermain main kecil !"

"Kamu sadar kamu bohongi aku dari awal ,Adit ! "

"Hubungan kamu sama Dini cuma beda satu bulan dari kita jadian, lalu itu bisa di sebut bermain main kecil?" Karin menahan emosinya.

Adit menggenggam tangan Karin "terus sekarang gimana? aku udah putusin Dini, aku sangat sayang kamu,Rin ."

Karin melepaskan tangannya dari genggaman tangan Adit.

"Apa, kamu bilang sudah putusin Dini, kalau boleh tahu kapan kamu putusin dia?"

Karin merasa penasaran apalagi pembelaan yang akan Adit katakan.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

dasar pria hidung belang Adit mah

2022-10-15

0

pat_pat

pat_pat

semangat terus 🔥

2022-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Bertemu bunda dan ka Al
3 Kesepakatan
4 Berkenalan
5 Penghianatan
6 Sifat asli Adit
7 cinta bukan fantasi
8 pesan ibu
9 Netra sendu
10 Perasaan Gani
11 Solat berjamaah
12 Pendekatan
13 Emosi Neta
14 Pulang bareng
15 Terjebak hujan
16 Karin nembak Rafa
17 Sweeet...!
18 Pingsannya Gani
19 Pajak jadian
20 Sisi lain Neta
21 Menjenguk nenek
22 Cemburunya Rafa
23 Memberi penjelasan
24 Bunda Adit
25 Janjian sama bunda Adit
26 Booster pagi
27 Grup belajar
28 Keresahan Bunda Adit
29 Kegalauan Karin
30 Lagi lagi Rafa
31 Sama sama belajar
32 Keputusan Karin
33 Kesalahan semalam.
34 Momen indah di sekolah
35 Ketakutan Rafa
36 Konsultasi pertama Adit
37 Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38 Kesalahan pahaman.
39 Rafa masuk rumah sakit .
40 Perubahan Rafa
41 Surat dari Rafa.
42 Berusaha untuk melupakan.
43 Menahan cemburu.
44 Keputusan besar Karin.
45 Konsul kedua Adit
46 Luapan emosi Karin.
47 "Nikahi Dini !"
48 Hari Ujian Sekolah
49 Kelulusan
50 Kesuksesan Karin.
51 Bertemu kembali.
52 Galau kembali
53 Berusaha menjelaskan
54 Memberi penjelsan
55 Salah Paham
56 Gagal bikin cemburu.
57 Kangen
58 Mau Menikah
59 Persiapan
60 Mengkhitbah
61 Rencana pernikahan.
62 Ijab Kobul
63 Hadiah pernikahan.
64 Ciuman pertama
65 Makan malam
66 Makan malam romantis
67 Penyerangan
68 Solat bersama.
69 Harus kerja.
70 Pasien Rafa.
71 Dalang penyerangan.
72 Makan Siang
73 Membuat Karin cemburu.
74 Aku dan Kamu adalah Kita.
75 Saling berbagi.
76 Masih saling berbagi
77 Naik Kuda
78 Balapan kuda
79 Cemburu 1
80 Merayu
81 Raina
82 Cemburunya Karin
83 Jaga jarak.
84 Galau Raina
85 Kesederhanaan Karin
86 Jati diri Raina
87 Keputusan Raina.
88 Menemui Tuan Atmaja.
89 Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90 Ketiduran
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Eposide 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Eposide 97
98 Episode 98
99 Eposide 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Eposede 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Bertemu bunda dan ka Al
3
Kesepakatan
4
Berkenalan
5
Penghianatan
6
Sifat asli Adit
7
cinta bukan fantasi
8
pesan ibu
9
Netra sendu
10
Perasaan Gani
11
Solat berjamaah
12
Pendekatan
13
Emosi Neta
14
Pulang bareng
15
Terjebak hujan
16
Karin nembak Rafa
17
Sweeet...!
18
Pingsannya Gani
19
Pajak jadian
20
Sisi lain Neta
21
Menjenguk nenek
22
Cemburunya Rafa
23
Memberi penjelasan
24
Bunda Adit
25
Janjian sama bunda Adit
26
Booster pagi
27
Grup belajar
28
Keresahan Bunda Adit
29
Kegalauan Karin
30
Lagi lagi Rafa
31
Sama sama belajar
32
Keputusan Karin
33
Kesalahan semalam.
34
Momen indah di sekolah
35
Ketakutan Rafa
36
Konsultasi pertama Adit
37
Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38
Kesalahan pahaman.
39
Rafa masuk rumah sakit .
40
Perubahan Rafa
41
Surat dari Rafa.
42
Berusaha untuk melupakan.
43
Menahan cemburu.
44
Keputusan besar Karin.
45
Konsul kedua Adit
46
Luapan emosi Karin.
47
"Nikahi Dini !"
48
Hari Ujian Sekolah
49
Kelulusan
50
Kesuksesan Karin.
51
Bertemu kembali.
52
Galau kembali
53
Berusaha menjelaskan
54
Memberi penjelsan
55
Salah Paham
56
Gagal bikin cemburu.
57
Kangen
58
Mau Menikah
59
Persiapan
60
Mengkhitbah
61
Rencana pernikahan.
62
Ijab Kobul
63
Hadiah pernikahan.
64
Ciuman pertama
65
Makan malam
66
Makan malam romantis
67
Penyerangan
68
Solat bersama.
69
Harus kerja.
70
Pasien Rafa.
71
Dalang penyerangan.
72
Makan Siang
73
Membuat Karin cemburu.
74
Aku dan Kamu adalah Kita.
75
Saling berbagi.
76
Masih saling berbagi
77
Naik Kuda
78
Balapan kuda
79
Cemburu 1
80
Merayu
81
Raina
82
Cemburunya Karin
83
Jaga jarak.
84
Galau Raina
85
Kesederhanaan Karin
86
Jati diri Raina
87
Keputusan Raina.
88
Menemui Tuan Atmaja.
89
Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90
Ketiduran
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Eposide 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Eposide 97
98
Episode 98
99
Eposide 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Eposede 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!