Netra sendu

"Hey...kamu tadi mau ngomong apa ?" ucap Karin pada Gani , dia penasaran karena Gani ga jadi bicara.

"Ga...jadi..Rin....jaringan nya udah di rusak sama jin yang baru datang ."

Dengan mode merenggut Gani menjawab Karin .

"Apa tadi kamu bilang ? aku jin , aku rasa kamu harus kenalan dulu deh sama aku !"Sifa ga kalah sangar nya dari Gani.

"Lalu apa namanya kalau tiba tiba datang tapi ga ketahuan dari mana datangnya, tahu tahu udah nonghol aja ,"Gani membela diri.

"Mana mau tahu datangnya kapan ,kamu nya lagi asyik merayu sahabat aku, " jawab Sifa ga mau kalah.

"Ih...kalian kenapa jadi berantem sih ...ga lucu tahu !" Karin menengahi.

"Nih gara gara nya !" kompak Gani dan Sifa.

"Ih sweet banget sih...cocok ini mah !" Karin menggoda Gani dan Sifa.

"Ih ga banget " Keduanya sama sama kompak menjawab .

Karin melihat kelakuan dua orang itu malah tertawa.

Gani dan Sifa membuang muka masing masing.

" Sif, udah solat dzuhur belum?" Karin bertanya pada Sifa mengalihkan pembicaraan.

"Belum sih...kamu mau solat sekarang ?" Sifa nanya balik ke Karin.

"Ia ..yu bareng..! " ajak Karin.

" Udah beres emang tugasnya?"

"Belum sih, tapi nanti di lanjutin lagi aja ," jawab Karin.

"Kamu mau ikut ga Gan ?"

Gani malah mendelik jengah ," sok aja kalian duluan."

Setelah Karin menyimpan buku buku kedalam tasnya kedua sahabat itu pergi ke mushola sekolah.

Karena Karin mengerjakan tugas dulu dan Sifa ke kantin dulu jadinya mereka ketinggalan solat berjamaah .

Sampai di mushola yang lain udah pada bubar.

"Ya...kita ketinggalan berjamaah bareng Sif ," keluh Karin pada Sifa.

"Biarkan aja Rin kita berjamaah nya berdua aja ," ajak Sifa pada Karin .

Akhirnya mereka berjamaah berdua saja.

Tanpa mereka tahu ada seorang yang memperhatikan dua sahabat itu dari luar.

"Daaar..."

"Hayo lagi liatin siapa?" tanya Udin pada Rafa.

Ternyata yang memperhatikan Karin dan Sifa adalah Rafa.

"Astagfirullah...Din, kamu mah ngagetin aja ," ucap Rafa.

Udin malah tersenyum.

"Kalau suka mending ungkapin jangan di tahan'"goda Udin pada Rafa.

Mendengar godaan temennya itu Rafa malah tersenyum balik.

Setelah selesai solat Karin dan Sifa keluar dari mushola, tapi netra kedua sahabat itu mendadak fokus sama dua orang pria yang tadi saling goda.

Rafa dan Udin ternyata masih ada di depan mushola , mereka tidak menyadari kalau Karin dan Sifa sudah selesai solat, mereka masih saja saling goda.

"Hey ..kalian sedang apa?" Sifa menegur Rafa dan Udin.

Sontak saja kedua nya kaget terutama Rafa.

"Jangan jangan mereka tadi dengar apa yang aku sama Udin bercandaan, " pikir Rafa .

"Eh ...kalian udah beres solat nya?" Udin malah nanya balik.

"Ia... udah dong, makanya aku ma Karin ada di depan muka mu" Sifa menjawab ketus.

" Kalian lagi apa sih, tadi aku dengar kalian nyebut nama kami, " tanya Sifa .

Udin menggaruk kepalanya

" Itu tadi Rafa lagi__"belum juga Udin selesai ngomong Rafa udah menutup mulut Udin.

"Apa sih kalian.. ga jelas ," tegur Sifa.

"Ayo ...Rin kita ke kelas ga jelas ngobrol sama Udin mah !" ajak Sifa pada Karin.

"Ayo..! jawab Karin.

Karin melihat ke arah Udin dan Rafa , tiba tiba netra Rafa dan Karin bertemu.

"Deg-deg...perasaan ini lagi, " ucap Karin dalam hatinya.

Sementara hal yang sama juga di rasakan Rafa ketika melihat Karin.

"Ayo ...dong Rin !" tegur Sifa , sontak Karin menundukkan kepalanya.

"Ia ...ayo !" ucap Karin pelan nyaris tak terdengar.

Tiba tiba saat sampai di koridor sekolah Karin berhenti, dia menetralkan hatinya yang dag dig dug, sementara Sifa terus saja berjalan, dia tidak menyadari kalau Karin tidak bersamanya.

Sifa terus saja bicara pada Karin, tiba tiba Gani datang.

"Hey...ternyata selain suka kepo ,kamu juga rada rada ya ...!"

Ucapan Gani membuat Sifa agak kesal.

"Maksud kamu apa ? perasaan cari terus masalah sama aku!"

Sifa bermuka jutek pada Gani.

Gani malah tertawa.

"Haha...kamu ga nyadar ya Sif, dari tadi kamu ngomong sendiri.."

Sifa melirik kesamping, dan benar saja Karin ga ada di sampingnya. Sontak saja Sifa berteriak

"Kaaaaa___Riiiinn__!"kesel Sifa.

Karin yang terdiam merasa terkejut dengan teriakan sahabat nya itu, lalu Karin berlari menghampiri Sifa.

"Sifa...kamu kenapa?" tanya Karin pada Sifa dengan wajah tanpa dosa.

Sifa jadi merenggut dia berlalu dari hadapan Karin.

Karin mengejar Sifa yang lagi mode ngambek .Karin terus merayu temannya itu.

"Hey...udah dong ngambek nya, aku minta maaf, "kata Karin.

Sifa tak melirik sedikitpun bibirnya tetap manyun.

"Nanti aku traktir bakso deh.." ucap Karin lagi.

Mendengar kata traktir Sifa mendadak awas, dia melirik ke arah Karin.

Sifa mendadak nyengir kuda.

"Beneran nih di traktir...?"

Karin yang baru sadar sudah di jaili sama sahabatnya mendadak merenggut.

"Ah...kamu kalau udah denger makanan aja langsung senyum, tadi kemana ?" Sambil mencubit pipi sahabatnya.

"Hehe...abisnya aku kesel sama kamu, berhenti ga bilang bilang jadi aku ngobrol sendiri!" protes Sifa pada Karin.

Karin tertawa...

"Lagian kamu kenapa sih ?mendadak melamun, mikirin Rafa ya...?"Jiwa kepo Sifa keluar.

Karin memalingkan mukanya.

"Sok tahu kamu...!"

"Ya...tahu lah aku mah awas kali kalau liat reaksi kamu sama Rafa kalau bertemu, kaya ada sesuatu gitu.." goda Sifa pada sahabatnya.

Karin jadi bersemu merah.

Hatinya ga bisa bohong, netra sendu itu selalu bisa membuat Karin merasakan debaran kuat dihatinya terlebih kalau Karin mengingat saat mereka dulu solat bareng di rumah Sifa waktu abis mengerjakan tugas sekolah.

Saat itu Rafa yang menjadi imam nya, di setiap lantunan bacaan solat yang keluar dari mulut Rafa selalu mengiang-giang di telinga dan pikiran Karin.

Ada semacam keteduhan di hati Karin kalau mendengar suara Rafa apalagi kalau melihat netra tajam itu membuat hati Karin dag dig dug terus.

"Ah...kamu jangan so tahu." Karin mengalihkan pikirannya pada Sifa.

Sifa yang awas akan perubahan reaksi dari sahabatnya itu hanya bisa tersenyum.

"Kamu ga akan bisa bohong Rin, dari pandangan kamu ke Rafa saja aku sudah tahu kalau kamu suka sama Rafa " monolog Sifa dalam hatinya.

"Ting..ting..ting..." suara bel berbunyi, menandakan jam istirahat sudah selesai.

Karin dan Sifa segera masuk ke kelasnya tak lama temen temen kelas mereka juga mulai masuk.

Keriuhan terjadi di kelas pasalnya guru mata pelajaran belum juga datang.

Karin teringat sama tugasnya yang tadi di tinggalkan nya.

Lalu dia membukanya dan melanjutkan tugasnya sambil menunggu guru mata pelajaran datang.

Tiba tiba Gani duduk di samping Karin..

Terpopuler

Comments

Mentari.f.v

Mentari.f.v

mampir thor, salam 3 serangkai

2022-11-19

0

Mentari.f.v

Mentari.f.v

ada benih-benih cinta nih 😁

2022-11-19

0

Mentari.f.v

Mentari.f.v

biasa benci dan cinta itu beda-beda tipis

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Bertemu bunda dan ka Al
3 Kesepakatan
4 Berkenalan
5 Penghianatan
6 Sifat asli Adit
7 cinta bukan fantasi
8 pesan ibu
9 Netra sendu
10 Perasaan Gani
11 Solat berjamaah
12 Pendekatan
13 Emosi Neta
14 Pulang bareng
15 Terjebak hujan
16 Karin nembak Rafa
17 Sweeet...!
18 Pingsannya Gani
19 Pajak jadian
20 Sisi lain Neta
21 Menjenguk nenek
22 Cemburunya Rafa
23 Memberi penjelasan
24 Bunda Adit
25 Janjian sama bunda Adit
26 Booster pagi
27 Grup belajar
28 Keresahan Bunda Adit
29 Kegalauan Karin
30 Lagi lagi Rafa
31 Sama sama belajar
32 Keputusan Karin
33 Kesalahan semalam.
34 Momen indah di sekolah
35 Ketakutan Rafa
36 Konsultasi pertama Adit
37 Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38 Kesalahan pahaman.
39 Rafa masuk rumah sakit .
40 Perubahan Rafa
41 Surat dari Rafa.
42 Berusaha untuk melupakan.
43 Menahan cemburu.
44 Keputusan besar Karin.
45 Konsul kedua Adit
46 Luapan emosi Karin.
47 "Nikahi Dini !"
48 Hari Ujian Sekolah
49 Kelulusan
50 Kesuksesan Karin.
51 Bertemu kembali.
52 Galau kembali
53 Berusaha menjelaskan
54 Memberi penjelsan
55 Salah Paham
56 Gagal bikin cemburu.
57 Kangen
58 Mau Menikah
59 Persiapan
60 Mengkhitbah
61 Rencana pernikahan.
62 Ijab Kobul
63 Hadiah pernikahan.
64 Ciuman pertama
65 Makan malam
66 Makan malam romantis
67 Penyerangan
68 Solat bersama.
69 Harus kerja.
70 Pasien Rafa.
71 Dalang penyerangan.
72 Makan Siang
73 Membuat Karin cemburu.
74 Aku dan Kamu adalah Kita.
75 Saling berbagi.
76 Masih saling berbagi
77 Naik Kuda
78 Balapan kuda
79 Cemburu 1
80 Merayu
81 Raina
82 Cemburunya Karin
83 Jaga jarak.
84 Galau Raina
85 Kesederhanaan Karin
86 Jati diri Raina
87 Keputusan Raina.
88 Menemui Tuan Atmaja.
89 Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90 Ketiduran
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Eposide 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Eposide 97
98 Episode 98
99 Eposide 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Eposede 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Bertemu bunda dan ka Al
3
Kesepakatan
4
Berkenalan
5
Penghianatan
6
Sifat asli Adit
7
cinta bukan fantasi
8
pesan ibu
9
Netra sendu
10
Perasaan Gani
11
Solat berjamaah
12
Pendekatan
13
Emosi Neta
14
Pulang bareng
15
Terjebak hujan
16
Karin nembak Rafa
17
Sweeet...!
18
Pingsannya Gani
19
Pajak jadian
20
Sisi lain Neta
21
Menjenguk nenek
22
Cemburunya Rafa
23
Memberi penjelasan
24
Bunda Adit
25
Janjian sama bunda Adit
26
Booster pagi
27
Grup belajar
28
Keresahan Bunda Adit
29
Kegalauan Karin
30
Lagi lagi Rafa
31
Sama sama belajar
32
Keputusan Karin
33
Kesalahan semalam.
34
Momen indah di sekolah
35
Ketakutan Rafa
36
Konsultasi pertama Adit
37
Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38
Kesalahan pahaman.
39
Rafa masuk rumah sakit .
40
Perubahan Rafa
41
Surat dari Rafa.
42
Berusaha untuk melupakan.
43
Menahan cemburu.
44
Keputusan besar Karin.
45
Konsul kedua Adit
46
Luapan emosi Karin.
47
"Nikahi Dini !"
48
Hari Ujian Sekolah
49
Kelulusan
50
Kesuksesan Karin.
51
Bertemu kembali.
52
Galau kembali
53
Berusaha menjelaskan
54
Memberi penjelsan
55
Salah Paham
56
Gagal bikin cemburu.
57
Kangen
58
Mau Menikah
59
Persiapan
60
Mengkhitbah
61
Rencana pernikahan.
62
Ijab Kobul
63
Hadiah pernikahan.
64
Ciuman pertama
65
Makan malam
66
Makan malam romantis
67
Penyerangan
68
Solat bersama.
69
Harus kerja.
70
Pasien Rafa.
71
Dalang penyerangan.
72
Makan Siang
73
Membuat Karin cemburu.
74
Aku dan Kamu adalah Kita.
75
Saling berbagi.
76
Masih saling berbagi
77
Naik Kuda
78
Balapan kuda
79
Cemburu 1
80
Merayu
81
Raina
82
Cemburunya Karin
83
Jaga jarak.
84
Galau Raina
85
Kesederhanaan Karin
86
Jati diri Raina
87
Keputusan Raina.
88
Menemui Tuan Atmaja.
89
Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90
Ketiduran
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Eposide 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Eposide 97
98
Episode 98
99
Eposide 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Eposede 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!