Solat berjamaah

"Net..Net..." temen Neta berteriak teriak panggil Neta.

Neta yang lagi berjalan berhenti dan menengok ,"ada apa sih..teriak teriak segala."

"Itu Net...Gani !"

"Gani memang nya kenapa ?"

"Itu tadi aku liat Gani lagi sama Karin berduaan di kelas, lalu aku kepo , aku nguping pembicaraan mereka, kamu tahu ga apa yang mereka katakan?" ucap temen Neta.

"Apa...?"Neta penasaran.

"Gani nembak Karin.."

"Apaaaaa....?"Neta mendadak emosi, pantesan aja akhir akhir ini dia berubah ,monolog Neta dalam hatinya.

"Mereka masih di kelas lo...Net! " temen Neta manas manasin.

"Nanti aja lah aku urus ga mungkin juga sekarang aku udah di jemput, " jawab Neta ,tapi tangannya sudah terkepal menahan kesal.

Di dalam kelas masih ada Karin dan Gani.

Setelah penolakan yang Karin utarakan mereka berdua sama sama terdiam.

Karin merasa bingung harus berbuat apa sekarang , pergi begitu saja juga ga mungkin.

Tiba tiba temen ekstrakulikuler Karin datang ke kelas, memanggil Karin karena ekstrakulikuler nya akan di mulai, Karin merasa mendapatkan angin segar setelah kedatangan temennya itu. Dia jadi punya alasan untuk pergi dari Gani.

"Gan...ga apa apa yah..aku tinggalin dulu ?

soalnya ekstrakulikuler nya udah mau di mulai."

Gani melihat Karin ,hatinya ga rela Karin pergi, tapi dia juga ga bisa menahan Karin terus.

"Ia Rin...ga apa apa, " ucap Gani.

Sebelum pergi Karin menatap Gani, ada rasa ga tega melihat wajah Gani yang murung, tapi dia juga ga bisa memberikan harapan palsu pada Gani.

Setelah Karin tidak kelihatan lagi, Gani pun pergi .

Ekstrakulikuler udah di mulai, anak anak yang ikutan ekstrakulikuler sudah berada di lapangan, seperti hal nya Karin juga berada di sana.

Sebelum ke inti mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu.

"Deg...'"tanpa sengaja netra Karin melihat Rafa yang ada di pinggir lapangan.

Rafa pun melihat lekat Karin , netra mereka pun saling bertemu.

"Ya Allah...debaran ini lagi..." Karin memegang dada nya yang berdebar ga karuan.

Hati Karin tambah berdebar-debar saat Rafa malah memberikan senyuman manisnya.

Ujung ujungnya membuat Karin menjadi salah tingkah.

Ekstrakulikuler masih berjalan tapi Rafa masih ada di sana , terlihat dia sekarang sendirian menjadi penonton memperhatikan jalanya ekstrakulikuler.

Otomatis Karin yang menyadari kalau Rafa masih setia menonton menjadi cari cari perhatian.

Karin seolah olah ingin mengambil semua perhatian yah Rafa hanya kepada dirinya.

Waktu menunjukan pukul empat sore, acara ekstrakulikuler sudah selesai, semua siswa yang mengikuti ekstrakulikuler satu persatu mulai pada pulang.

Tidak terkecuali Karin, ya sekarang Karin sedang berdiri di gerbang sekolah berharap ada tukang ojek lewat.

Tiba Tiba Karin di kaget kan dengan suara orang memanggil dirinya. Suara itu rasanya sudah tak asing lagi di telinga Karin.

"Rin.....kamu mau pulang?" Karin menengok ke sumber suara dan terlihat Rafa berdiri di sana.

Karin menjadi gugup, " Karin...Karin ....segitu saja kamu sudah gugup, tenang Karin tenang...!"kata Karin dalam hatinya.

"Eh...Rafa, ia nih Raf aku lagi nunggu ojeg ," jawab Karin berusaha bersikap biasa.

"Mau ...aku anterin ga?" tawar Rafa

Karin menjadi tambah salah tingkah.

"Emmmm...ga usah Raf nanti ngerepotin lagi."

Karin berpura pura , padahal tuh kalau ada orang yang bisa lihat isi hati , hati Karin sekarang ini lagi loncat loncat karena ke senengan.

"Oh...takut ada yang marah ya Rin...?" ucap balik Rafa.

" Ih...bukan gitu aku kan bilang takut ngerepotin." Karin membela diri ,terlebih dia ga mau Rafa nanti salah paham.

"Ya...aku ngajakin pergi bareng artinya aku ga repot dan ga merasa di repotin, Karin!"

Karin tambah salah tingkah.

"Ya ..udah kalau ga mau diantar pulang ,aku tungguin sampai dapat ojeg ! soalnya udah sore juga."

Rafa mendadak memberikan perhatian.

Rafa memarkirkan motornya , dan turun menghampiri Karin. .

Kini mereka berdua berdiri di gerbang sekolah.

"Kenapa kamu belum pulang ,Raf ?"tanya Karin.

"Aku kan abis liatin ekstrakulikuler ,Rin ! "

"kenap cuma diliatin aja ,kenapa ga ikut gabung kalau suka sama ekstrakulikuler nya?"tanya Karin.

"Ish..bukan suka sama ekstrakulikuler nya tapi lebih tepat nya suka sama orang yang ekstra nya hehe..."

Karin memalingkan mukanya ,

"oh ..ada yang di liatin..."ucap Karin sambil wajah agak merenggut.

Rafa tersenyum.....

Waktu telah berjalan sekarang jam menunjukan pukul setengah enam sore.

"Rin..udah sore,ga ada ojeg juga, pulang bareng aku aja yu...!"

Karin melirik ,masih agak kesal dengan ucapan Rafa tadi,tapi apa hak dia harus merasa kesal sama Rafa toh mereka tak ada hubungan apa apa.

"Ih...ayo...malah melamun" Rafa mengusap wajah Karin.

Karin tersadar dari lamunannya .

"Ga...apa apa, ga akan ada yang marah?" Karin malah bertanya balik ke Rafa.

Rafa tidak menjawab Karin dia malah menarik tangan Karin mendekati motornya ,dan Rafa menyalakan motornya .

"Ayo...Rin naik..!" perintah Rafa pada Karin.

Akhirnya Karin nurut, dia naik ke motor Rafa tanpa basa basi.

Rafa menjalankan motornya, angin sore sepay- sepoy menerpa kedua insan itu, ada rasa bahagia di hati bisa sedekat ini .

Tiba di rumah Karin jam enam sore....Karin turun dari motor Rafa.

"Makasih ya ..Raf," ucap Karin dengan muka sangat berseri seri.

"Ia...sama sama, "balas Rafa.

"Ga ...mampir dulu?"

"Ga deh kapan kapan aja yah, takut ke buru adzan, "jawab Rafa.

"Ya...udah hati hati ya...bye ."Karin melambaikan tangannya.

Rafa membelokan motornya , tapi belum juga menstater motor , adzan udah dulu berkumandang.Gerak Rafa terhenti.

Karin yang cepat tanggap langsung menghampiri Rafa.

"Raf...solat dulu aja yu di rumah aku! dipaksakan pergi juga kayanya tanggung ,nanti sampai rumah kamu abis lagi waktu magrib nya," ajak Karin.

Rafa menganggukkan kepala tanda setuju.

"Assalamualaikum..." ucap kedua insan itu.

"Wa'alaikumsalam.." jawab ibu dari dalam.

"Eh ...Karin , kenapa baru pulang nak?" tanya ibu.

"Ia, ibu tadi nunggu ojeg tapi ga ada, untung ada Rafa yang mau nganterin bu. "

Ibu melihat ke arah Rafa, sontak Rafa mendekati ibu ,dia mengulurkan tangannya salam pada ibu.

Ibu tersenyum pada Rafa , "makasih ya nak udah dianterin anak ibu."

"Sama sama bu, tapi maaf Rafa bertamu udah malam gini ,kalau boleh Rafa mau numpang solat dulu ,bu?"

"Boleh 'nak Rafa"

"Rin...sekalian sama kamu solat ya, "perintah ibu.

Setelah mengambil wudhu Karin dan Rafa solat berjamaah.

Seperti waktu waktu dulu kini Rafa yang menjadi imam . Melantunkan ayat ayat Al Quran dengan suara yang sangat merdu , membuat Karin yang jadi makmum merasakan khusus dalam sholatnya.

Rasa tenang setiap mendengar lantunan ayat ayat suci yang keluar dari mulut Rafa seolah bagai magnet buat Karin, Karin dibuat makin kagum pada sosok Rafa.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

yang rajin ibadah ya say

2022-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Bertemu bunda dan ka Al
3 Kesepakatan
4 Berkenalan
5 Penghianatan
6 Sifat asli Adit
7 cinta bukan fantasi
8 pesan ibu
9 Netra sendu
10 Perasaan Gani
11 Solat berjamaah
12 Pendekatan
13 Emosi Neta
14 Pulang bareng
15 Terjebak hujan
16 Karin nembak Rafa
17 Sweeet...!
18 Pingsannya Gani
19 Pajak jadian
20 Sisi lain Neta
21 Menjenguk nenek
22 Cemburunya Rafa
23 Memberi penjelasan
24 Bunda Adit
25 Janjian sama bunda Adit
26 Booster pagi
27 Grup belajar
28 Keresahan Bunda Adit
29 Kegalauan Karin
30 Lagi lagi Rafa
31 Sama sama belajar
32 Keputusan Karin
33 Kesalahan semalam.
34 Momen indah di sekolah
35 Ketakutan Rafa
36 Konsultasi pertama Adit
37 Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38 Kesalahan pahaman.
39 Rafa masuk rumah sakit .
40 Perubahan Rafa
41 Surat dari Rafa.
42 Berusaha untuk melupakan.
43 Menahan cemburu.
44 Keputusan besar Karin.
45 Konsul kedua Adit
46 Luapan emosi Karin.
47 "Nikahi Dini !"
48 Hari Ujian Sekolah
49 Kelulusan
50 Kesuksesan Karin.
51 Bertemu kembali.
52 Galau kembali
53 Berusaha menjelaskan
54 Memberi penjelsan
55 Salah Paham
56 Gagal bikin cemburu.
57 Kangen
58 Mau Menikah
59 Persiapan
60 Mengkhitbah
61 Rencana pernikahan.
62 Ijab Kobul
63 Hadiah pernikahan.
64 Ciuman pertama
65 Makan malam
66 Makan malam romantis
67 Penyerangan
68 Solat bersama.
69 Harus kerja.
70 Pasien Rafa.
71 Dalang penyerangan.
72 Makan Siang
73 Membuat Karin cemburu.
74 Aku dan Kamu adalah Kita.
75 Saling berbagi.
76 Masih saling berbagi
77 Naik Kuda
78 Balapan kuda
79 Cemburu 1
80 Merayu
81 Raina
82 Cemburunya Karin
83 Jaga jarak.
84 Galau Raina
85 Kesederhanaan Karin
86 Jati diri Raina
87 Keputusan Raina.
88 Menemui Tuan Atmaja.
89 Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90 Ketiduran
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Eposide 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Eposide 97
98 Episode 98
99 Eposide 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Eposede 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Bertemu bunda dan ka Al
3
Kesepakatan
4
Berkenalan
5
Penghianatan
6
Sifat asli Adit
7
cinta bukan fantasi
8
pesan ibu
9
Netra sendu
10
Perasaan Gani
11
Solat berjamaah
12
Pendekatan
13
Emosi Neta
14
Pulang bareng
15
Terjebak hujan
16
Karin nembak Rafa
17
Sweeet...!
18
Pingsannya Gani
19
Pajak jadian
20
Sisi lain Neta
21
Menjenguk nenek
22
Cemburunya Rafa
23
Memberi penjelasan
24
Bunda Adit
25
Janjian sama bunda Adit
26
Booster pagi
27
Grup belajar
28
Keresahan Bunda Adit
29
Kegalauan Karin
30
Lagi lagi Rafa
31
Sama sama belajar
32
Keputusan Karin
33
Kesalahan semalam.
34
Momen indah di sekolah
35
Ketakutan Rafa
36
Konsultasi pertama Adit
37
Penjelasan dari Psikiater'nya Adit
38
Kesalahan pahaman.
39
Rafa masuk rumah sakit .
40
Perubahan Rafa
41
Surat dari Rafa.
42
Berusaha untuk melupakan.
43
Menahan cemburu.
44
Keputusan besar Karin.
45
Konsul kedua Adit
46
Luapan emosi Karin.
47
"Nikahi Dini !"
48
Hari Ujian Sekolah
49
Kelulusan
50
Kesuksesan Karin.
51
Bertemu kembali.
52
Galau kembali
53
Berusaha menjelaskan
54
Memberi penjelsan
55
Salah Paham
56
Gagal bikin cemburu.
57
Kangen
58
Mau Menikah
59
Persiapan
60
Mengkhitbah
61
Rencana pernikahan.
62
Ijab Kobul
63
Hadiah pernikahan.
64
Ciuman pertama
65
Makan malam
66
Makan malam romantis
67
Penyerangan
68
Solat bersama.
69
Harus kerja.
70
Pasien Rafa.
71
Dalang penyerangan.
72
Makan Siang
73
Membuat Karin cemburu.
74
Aku dan Kamu adalah Kita.
75
Saling berbagi.
76
Masih saling berbagi
77
Naik Kuda
78
Balapan kuda
79
Cemburu 1
80
Merayu
81
Raina
82
Cemburunya Karin
83
Jaga jarak.
84
Galau Raina
85
Kesederhanaan Karin
86
Jati diri Raina
87
Keputusan Raina.
88
Menemui Tuan Atmaja.
89
Pertemuan Raina dan Tuan Atmaja.
90
Ketiduran
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Eposide 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Eposide 97
98
Episode 98
99
Eposide 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Eposede 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!