Hal itu membuat Felly linglung, bingung harus memasuki kamar yang mana untuk mengganti pakaiannya. Karena tidak mungkin dia pulang dengan gaun pengantin itu.
" Kenapa aku tidak bertanya tadi, sekarang jadi kesulitan sendiri," batin Felly yang merasa bodoh dengan kelakuannya dengan menggaruk-garuk kepalanya dengan jarinya.
" Ini mungkin kamarnya," ucapnya meyakini bahwa kamar itu mungkin kosong.
Felly memegang kenopi pintu tersebut dan mengetuk pintu itu memastikan ada orang atau tidak.
" Permisi! apa ada orang?" tanya Felly menempelkan telinganya di pintu kamar itu mendengarkan gerak-gerik orang apakah ada atau tidak di dalam kamar itu.
" Kayaknya ini memang kosong," ucapnya meyakini dan membuka perlahan pintu itu.
Ceklek
Saat pintu terbuka. Kepala Felly masuk terlebih dahulu melihat isi kamar itu benar-benar kosong atau tidak.
Felly melihat kamar itu sangat luas dengan ornamen-ornamen yang dia tau pasti dari desainer terkenal. Kamar itu juga terlihat sangat rapi dan bersih.
" Tidak ada orang kan?" tanya Felly memastikan sekali lagi. Seakan mendapat jawaban memang tidak ada orang. Felly pun memasuki kamar tersebut dengan langkahnya yang pelan.
" Hahhhhh," Felly membuang napasnya perlahan. " iya ini memang kosong. Tetapi ini sepertinya bukan kamar tamu. Kamarnya sangat luas dan bersih. Apa ini kamar Damar," Felly menebak-nebaknya dengan kepalanya berkeliling seperti mengabsen apa-apa aja yang ada di kamar itu.
" Ahhhh, sudahlah aku ganti baju saja, kasian mas Damar yang pasti sudah menungguku dia juga harus menemui tamu-tamunya, aku memang selalu merepotkan," ucapnya yang tidak mau berlama-lama mengagumi kamar itu.
Felly mulai mencoba membuka gaun pengantinnya. Tanpa mengingat untuk menutup pintu dengan rapat.
Felly sangat kesulitan menurunkan resleting dress nya. Tetapi setelah berusaha akhirnya dress itu pun lepas dari tubuhnya dan jatuh kelantai.
*********
Aditiya menaiki anak tangga dengan kepalanya yang pusing karena tadi minum terlalu banyak.
Di tambah lagi dengan tamu yang di temuinya yang menyamakan dengan papanya yang membuatnya sangat marah.
Tetapi dia tidak mungkin meluapkan kemarahannya di depan tamu yang bisa menambah pundi-pundi kekayaannya.
Apa lagi tamu-tamu itu sudah ingin mengatur kerja sama dengannya itu sama saja Aditya membuang kesempatan emas.
Tetapi tetap saja apa yang di dapatkannya tidak sebanding dengan kekesalannya. Apalagi lagi kekesalannya bertambah ketika kakeknya datang yang sepertinya sangat bahagia ketika akan menikahkan cucunya.
Kakeknya juga terlihat mengejeknya yang belum menikah. Dan terus menyinggungnya.
Hal itu membuat tingkat emosi Aditiya naik tingkat tinggi.
Di tambah kakeknya yang sangat membanggakan wanita yang akan menjadi menantu di rumah itu yang Kevin tau wanita itu tidak ada bedanya dengan beberapa pelacur yang pernah di tidurinya.
" Apa mereka pikir perusaahan itu sangat penting untukku," desis Aditya memijat kepalanya.
" Kalian semua orang-orang munafik. Orang-orang munafik tidak akan lama bertahan," gerutunya lagi yang sudah tiba di depan kamarnya.
Langkah Aditya berhenti ketika melihat pintu kamar terbuka sedikit. Seperti ada yang membukanya.
" Siapa yang berani masuk," batinya melangkah pelan mendekati kamarnya. Aditya sudah berdiri di depan kamar itu.
Dengan pelan Aditya memegang kenopi pintu dan mendorong pintu pelan.
Betapa terkejutnya Aditya saat melihat pemandangan di depannya. Walau dalam pengaruh alkohol. Pandangan Aditya masih normal.
Terlihat seorang wanita yang berdiri di pinggir ranjangnya membelakangi dirinya. Wanita itu sedang berganti pakaian. Yang pasti wanita yang di kenal Aditya. Tidak dikenal tetapi dia tau siapa wanita itu.
Felly, ternyata memasuki kamar Aditya. Dan sekarang Aditya menonton Felly memakai pakaian dan sekarang kesulitan menarik resleting dressnya karena tangannya yang tidak sampai.
Rambut Felly yang di ikat asal. Membuat punggung wanita itu terexpos. Punggung yang putih mulus yang membuat Aditya kesulitan menelan salavinanya.
Sorot mata Aditya hanya melihat lekukan tubuh Felly yang harus di akuinya sangat indah.
" Dia sampai memasuki kamar ku. Apa yang di lakukannya. Dia ingin menggodaku. Aku sudah menebak jika dia memang sangat penasaran denganku dan ingin menggodaku. Tidak ibu mertua dan tidak calon menantunya sama saja. Mengandalkan tubuh untuk kekayaan," desis Aditya melihat Felly dengan sinis.
" Baiklah, jika itu yang kau inginkan. Aku ingin tau, seperti apa tubuhmu, sampai-sampai Pria itu tahan berlama-lama di dalam kamar bersamamu. Apa kau seorang pelacur frofesional," ucap Aditya yang terus menerus mencap Felly jelek.
" Kita lihat setelah ini apa kakek akan tersenyum lagi. Aku ingin melihat bagaimana reaksi wanita serakah itu saat putranya akan benar-benar hancur di tanganku," batin Aditya dengan banyak rencana.
" Semuanya akan di mulai dari mu," Aditya melangkah masuk kekamarnya dengan perlahan.
" Kenapa sulit sekali," keluh Felly yang terus berusaha manarik Dressnya.
Saat menarik res Dress tersebut sebuah tangan kekar berada di pundak Felly membuat Felly tersentak kaget.
" Mas, Damar, sebentar lagi aku akan selesai," ucap Felly yang merasa jika tangan itu adalah tangan calon suaminya.
Aditya mengusap pundak itu dan dengan kurang ajar mengusap-usap wajahnya di punggung Felly yang sangat polos. Bahkan sudah mulai mencium lembut.
" Ada apa dengan mas Damar," batin Felly merasa aneh dengan apa yang di lakukan calon suaminya tidak biasanya Damar yang di kenalnya melakukan perbuatan seperti itu. Damar sangat menghargainya sebagai wanita.
" Mas sebentar lagi," ucap Felly berusaha menghindar dan saat membalikkan tubuhnya betapa terkejutnya Felly saat melihat Pria yang berbeda.
Reflek Felly langsung mendorong dada kekar Aditya sehingga Aditya mundur 1 langkah.
" Kamu. Apa yang kamu lakukan?" tanya Felly shock dan mundur selangkah dari Aditya yang melihatnya dengan seriangan nakal di wajahnya. Dia sungguh tidak percaya jika Pria yang di pikirnya Damar adalah orang yang di katakan Damar kakak tirinya.
" Lumayan," desis Adititya tersenyum miring.
" Apa yang di katakannya, bukannya dia adalah kakaknya mas Damar," batin Felly dengan rasa cemas.
Felly sangat gugup berada didalam kamar itu. Belum lagi tadi Aditya bersikaf kurang ajar kepadanya. Wajah felly bahkan sudah terlihat panik.
" Tolong keluar sebentar! sebentar lagi aku akan selesai," ucap Felly dengan gugup memegang Dressnya agar tidak melorot. Karena belum di res.
" Kau mengusirku dari kamarku sendiri," ucap Aditiya menyunggingkan senyumnya dengan terus memandangi wajah Felly yang seakan ingin menerkamnya.
" Kamar, jadi ini kamarnya, astaga kenapa aku ceroboh sekali dan dia pasti marah karena aku masuk sembarangan, bagaimana ini," gerunya di dalam hatinya.
" Aku minta maaf, aku tidak tau, kalau ini kamarmu, aku hanya mengganti pakaianku saja, tapi sebentar lagi akan selesai. Jadi tunggulah di luar," ucap Felly mencoba menjelaskan. Mendengarnya Aditya menyunggingkan senyumnya.
Bersambung....
Hay para readers di tunggu komen, like, Vote yang banyak dan jangan lupa follow aku ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Desti Asmara
saliva min bkn salavina...
2022-10-05
2
Sonia pramita
🤫🤫🤫🤫🤫
2022-06-06
0