Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam

Sampai di Bali, Dimas mencari hotel berbintang untuk acara liburannya dengan sang istri. Dia memilih hotel yang letaknya dekat dengan laut, dimana dia bisa melihat pemandangan laut lepas bersama sang istri. Dimas memilih Sheraton Bali Kuta resort, tempat yang pas untuk memadukan kasih sayang. Mereka berjalan beriringan memasuki pintu masuk hotel, dan memesan satu kamar VIP untuk satu Minggu ke depan. Mereka berjalan ke kamar VIP, di antar oleh petugas hotel.

Sampai di kamar, Anita merebahkan tubuhnya di kasur hotel yang sangat empuk. Sedangkan suaminya, langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Beberapa jam menempuh jarak yang lumayan jauh, akhirnya dia bisa merilekskan tubuhnya di bathtub hotel yang cukup luas.

Sembari menunggu suaminya mandi, Anita menelfon seseorang. Dia nampak berbicara serius dengan orang tersebut. Ada rasa kekhawatiran dan kecemasan. Namun sebisa mungkin dia berusaha untuk menyembunyikan perasaan itu.

Dimas baru saja keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Dia melihat, istrinya nampak pucat.

"Ada apa, Sayang?" tanya Dimas kepada Anita.

"Ah, tidak apa-apa, Apakah kamu sudah mandi?" tanya Anita seraya mendekat ke arah suaminya. Anita mencoba untuk menggoda suaminya, dengan meraba dada bidang suaminya.

"Mandilah dulu!" perintahnya. "Jangan menggodaku, nanti si Joni terbangun," ucap Dimas.

"Baiklah, aku akan mandi, Tunggu aku!" godanya lagi, sambil mencium bibir suaminya.

Dalam waktu satu jam, Anita sudah keluar dari kamar mandi. Kali ini dia memakai pakaian yang sangat seksi untuk menggoda suaminya. Dimana seluruh lekukan tubuh Anita, nampak terlihat dengan jelas dan sangat menggoda iman. Dia berlenggak lenggok di depan sang suami. Dimas yang melihat pemandangan penggugah birahinya, dia langsung menerkam mangsa yang menggeliat geliat seperti cacing kepanasan. Dia mencium seluruh tubuh Anita dan membuat tanda kemerahan di daerah-daerah sensitif Anita. Membuat Anita berteriak menikmati sentuhan-sentuhan Dimas. Dengan sekali tarik, seluruh pakaian yang dikenakan Anita terlepas. Tidak menunggu lama lagi, Dimas pun menuntun si Joni untuk masuk ke rumahnya yang nyaman dan sangat wangi. Dengan beberapa kali hentakan, keluarlah larva panas memenuhi rongga itu. Mereka pun terkulai lemas tidak berdaya.

Pukul sembilan pagi

Dret .... Dret .... Dret

Ponsel Halwa bergetar, dia melihat ponselnya. Ternyata nama Asisten Adam yang tertera di kontak ponselnya.

"Hallo," sapa Halwa.

"Selamat pagi, Nona! Saya ingin mengabarkan bahwa Nona Salwa sudah siuman," jelas Adam.

"Apa?" tanya Halwa, sangat terkejut. "Benarkah? Anda tidak bercanda kan asisten?"

"Benar, Nona! Cepatlah kemari!" kata Asisten Adam.

"Baiklah, Aku akan ke sana secepatnya," jawab Halwa.

Tut .... Tut ..... Tut

Halwa akan pergi ke Rumah Sakit, tapi tidak mungkin dia membawa Noah bersamanya. Dia pun meminta Mimin untuk menjaga Noah di rumah.

"Sayang, Mama ada urusan sebentar! Kamu sama Bi Mimin di rumah ya?" tanya Halwa.

"Mama mau kemana?" tanya Halwa.

"Mama harus bertemu dengan saudara Mama," jawabnya.

"Noah ikut, Ma!" pinta Noah. Sepertinya Noah sedang ingin bermanja-manja ria.

"Tapi, Sayang! Kamu pasti akan bosan, karena saudara jauh Mama adalah orang yang tua dan cerewet," ujarnya.

"Tapi, Noah mau ikut," rengeknya. Seketika Halwa teringat dengan Rayhan. Noah dan Reyhan sudah cukup dekat. Dia juga ingat bahwa di kontak ponsel Salwa, tersimpan nomor Reyhan. Dia pun mendial nomor Reyhan, mengajaknya bertemu. Reyhan yang kebetulan baru selesai meeting, mendapat pesan dari Salwa langsung membalas pesannya. Mereka pun ada janji ketemu di cafe Gemini.

Halwa mengganti bajunya, dengan baju panjang dan celana panjang. Dia juga mengganti baju Noah dengan baju yang bagus. Dengan taksi Halwa dan Noah pergi ke cafe Gemini. Sampai di sana, ternyata Reyhan sudah sampai duluan. Halwa melambaikan tangan kepada Reyhan.

"Selamat pagi menjelang sore, Tuan Reyhan," sapa Halwa sangat ramah. Reyhan mengernyitkan alisnya. Dia merasa sangat aneh, karena hari ini Salwa bersikap sangat manis.

"Selamat siang, Ada apa kamu menyuruhku datang ke sini?" tanya Reyhan.

"Sebenarnya saya ingin meminta tolong," ucapnya.

"Minta tolong?" Reyhan nampak berfikir. "Minta tolong apa?" tanya Reyhan.

"Saya ada keperluan mendesak, tapi, saya tidak bisa membawa Noah bersama saya! Bisakah Tuan Reyhan yang tampan menjaga putra saya," ucapnya sangat manis.

"Aaaaapa Kau bilang tadi?" tanyanya. Baru pertama kali, Salwa mengatakan kalau dirinya itu tampan.

"Saya mau meminta tolong untuk menjaga Noah," ucapnya.

"Bukan, bukan yang itu!" sergahnya.

"Lalu yang mana?" tanya Halwa bingung.

"Tuan Reyhan yang apa?" kesal Reyhan.

"Yang Tampan," ujar Salwa. Seketika Reyhan tersenyum lebar. "Kenapa tidak dijawab? Malah senyum-senyum sendiri," cebik Salwa.

"Baiklah, aku akan menjaga Noah," ujarnya. "Tapi, Apa imbalannya buatku?" tanya Reyhan.

"Ck, kau perhitungan sekali," desisnya. "Apapun yang kamu minta akan aku kabulkan," jawab Halwa sekenanya. Seketika Reyhan tersenyum nakal.

"Baik, Aku setuju," mereka berjabat tangan.

"Noah, kamu sama Om Reyhan! Mama cuma pergi sebentar, jadi, Noah jangan nakal dan jangan bandel," tutur Halwa.

"Baik, Ma! Tapi, Mama jangan lama-lama!" pesan Noah.

"Okey, Sayang!"

"Muuuuuuuuaaaaaaaccccchhhhhh!" Halwa mencium kening Noah, kemudian berpamitan kepada Reyhan.

"Bye, Sayang."

Halwa buru-buru keluar dari Cafe menuju Rumah Sakit. Dia begitu senang setelah mendengar saudara kembarnya sudah siuman. Namun saat sudah di tengah perjalanan, ada yang sengaja memberhentikan taksi yang ditumpanginya. Mereka berempat menyalip taksi yang ditumpangi Halwa.

Ciiiiiiiiiiiitttttttttt ........

"Ada apa, Pak?" tanya Halwa kepada Pak Sopir.

"Itu, Non, Ada empat orang yang hendak menyalip kita," jawabnya. Halwa memperhatikan empat orang yang berusaha memberhentikan taksinya. Dia yakin bahwa mereka bukanlah begal atupun perampok. Di lihat dari pakaian dan tampang orang-orang itu, dia yakin mereka semua sedari tadi sudah membuntutinya.

"Berhenti, Pak," perintah Halwa.

"Nona mau kemana?" tanya Pak Sopir.

"Jika kita terus jalan, mereka akan lebih nekad dan lebih berbahaya," ujar Halwa.

"Nona jangan keluar! Berbahaya!" tutur sopir taksi.

Halwa keluar dari taksi yang ditumpanginya. Mereka berempat juga turun dari motornya.

"Mau apa kalian? Kenapa menghalangi jalan ku?" tanya Halwa. Mereka tidak menjawab, justru mereka menyerangnya.

BUGH ...

BUGH ...

Halwa dikeroyok oleh empat orang berpakaian serba hitam, adu jotos dan adu pukul terjadi. Halwa menangkis setiap serangan yang diberikan lawannya. Halwa yang menguasai taekwondo, krav maga dan judo, membabat habis lawannya. Dalam hitungan lima belas menit, dia berhasil membuat lawannya jatuh tersungkur dan babak belur. Mereka langsung lari terbirit-birit, menaiki motornya.

"Wah, Nona hebat banget," puji Pak Sopir. Halwa tersenyum dengan membenarkan posisi bajunya yang berantakan.

"Tolong, cepat antarkan saya ke Rumah Sakit!" pinta Halwa kepada Pak Sopir.

"Siap, Non," ucap Pak Sopir.

Sampai di Rumah Sakit, Halwa berlari ke ruangan Salwa di rawat. Dan di sana ada Adam yang setia menunggu. Halwa melihat dari luar jendela, bahwa saudara kembarnya sedang diperiksa lebih lanjut oleh Dokter.

to be continued......

Terpopuler

Comments

Eti Guslidar

Eti Guslidar

buat anita dan mak nya mampus

2022-06-09

1

Alanna Th

Alanna Th

adegan panas dimas vs anita gk perlu dexpos, thor. muak aq 😫🤮

2022-06-06

1

El Geisya Tin

El Geisya Tin

adegan ena ena nya kurang banyak ih

2022-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2 Bab 2 : Siapa bayi itu?
3 Bab 3 : Datang ke Indonesia
4 Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5 Bab 5 : Kedatangan Halwa
6 Bab 6 : Mama pulang
7 Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8 Bab 8 : Noah Menangis
9 Bab 9 : Kemarahan Halwa
10 Bab 10 : Siapa Reyhan?
11 Bab 11 : Keberanian Halwa
12 Bab 12 : Suara rintihan
13 Bab 13 : Bertemu Reyhan
14 Bab 14 : Rasa Cemburu
15 Bab 15 : Masih Ada Rasa
16 Bab 16 : Murka Hilda
17 Bab 17 : Suara Laknat
18 Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19 Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20 Bab 20: Makan Malam Bersama
21 Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22 Bab 22 : Wanita Ular
23 Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24 Bab 24 : Merubah Penampilan
25 Bab 25 : Misi 1
26 Bab 26 : Perpisahan
27 Bab 27 : Pergi ke Pesta
28 Bab 28 : Penyerangan
29 Bab 29 : Misi 2
30 Bab 30 : Kemarahan Anita
31 Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32 Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33 Bab 33 : Kecurigaan Besar
34 Bab 34 : Murka Dimas
35 Bab 35 : Mencari Petunjuk
36 Bab 36 : Surat Cerai
37 Bab 37 : Hilang Kesabaran
38 Bab 38 : Pesan terselubung
39 Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40 Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41 Bab 41 : Kepergian Salwa
42 Bab 42 : Depresi 1
43 Bab 43 : Depresi 2
44 Bab 44 : Menemui Dimas
45 Bab 45 : Dinner Bersama
46 Bab 46 : Kepergian Halwa
47 Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48 Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49 Bab 49 : Makan Bersama
50 Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51 Bab 51 : Mencari Halwa
52 Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53 Bab 53 : Pertemuan
54 Bab 54 : Makan Siang
55 Bab 55 : Belajar Menerima
56 Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57 Bab 57 : Yes, I want to marry you
58 Bab 58 : Perpisahan Sementara
59 Bab 59 : Hari Pernikahan
60 Episode 60 : Honeymoon
61 Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62 Episode 62 : Memulai Dari Awal
63 Episode 63 : Pulang ke Belanda
64 Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65 Episode 65 : Kedatangan Nurul
66 Episode 66 : Kecelakaan Maut
67 Episode 67 : Menemui Reyhan
68 Episode 68 : Bertemu Antonio
69 Episode 69 : Kesedihan Halwa
70 Episode 70 : Pengakuan Halwa
71 Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72 Episode 72 : Tatap Mataku
73 Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74 Episode 74 : Terlalu Perih
75 Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76 Episode 76 : Insiden Pencurian
77 Episode 77 : Keputusan Halwa
78 Episode 78 : Bertemu Antonio
79 Episode 79 : Hari Pernikahan
80 Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81 Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82 Episode 82 : Sampai di Belanda
83 Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84 Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85 Episode 85 : Cynthia Sakit
86 Episode 86 : Anak Alien
87 Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88 Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89 Episode 89 : Insiden
90 Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91 Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92 Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93 Episode 93 : Bertemu Daddy
94 Episode 94 : Bonus
95 Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96 Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97 Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98 Episode 98 : Terlanjur Basah
99 Episode 99 : Berburu Hadiah
100 Episode 100 : The End
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2
Bab 2 : Siapa bayi itu?
3
Bab 3 : Datang ke Indonesia
4
Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5
Bab 5 : Kedatangan Halwa
6
Bab 6 : Mama pulang
7
Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8
Bab 8 : Noah Menangis
9
Bab 9 : Kemarahan Halwa
10
Bab 10 : Siapa Reyhan?
11
Bab 11 : Keberanian Halwa
12
Bab 12 : Suara rintihan
13
Bab 13 : Bertemu Reyhan
14
Bab 14 : Rasa Cemburu
15
Bab 15 : Masih Ada Rasa
16
Bab 16 : Murka Hilda
17
Bab 17 : Suara Laknat
18
Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19
Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20
Bab 20: Makan Malam Bersama
21
Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22
Bab 22 : Wanita Ular
23
Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24
Bab 24 : Merubah Penampilan
25
Bab 25 : Misi 1
26
Bab 26 : Perpisahan
27
Bab 27 : Pergi ke Pesta
28
Bab 28 : Penyerangan
29
Bab 29 : Misi 2
30
Bab 30 : Kemarahan Anita
31
Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32
Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33
Bab 33 : Kecurigaan Besar
34
Bab 34 : Murka Dimas
35
Bab 35 : Mencari Petunjuk
36
Bab 36 : Surat Cerai
37
Bab 37 : Hilang Kesabaran
38
Bab 38 : Pesan terselubung
39
Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40
Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41
Bab 41 : Kepergian Salwa
42
Bab 42 : Depresi 1
43
Bab 43 : Depresi 2
44
Bab 44 : Menemui Dimas
45
Bab 45 : Dinner Bersama
46
Bab 46 : Kepergian Halwa
47
Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48
Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49
Bab 49 : Makan Bersama
50
Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51
Bab 51 : Mencari Halwa
52
Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53
Bab 53 : Pertemuan
54
Bab 54 : Makan Siang
55
Bab 55 : Belajar Menerima
56
Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57
Bab 57 : Yes, I want to marry you
58
Bab 58 : Perpisahan Sementara
59
Bab 59 : Hari Pernikahan
60
Episode 60 : Honeymoon
61
Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62
Episode 62 : Memulai Dari Awal
63
Episode 63 : Pulang ke Belanda
64
Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65
Episode 65 : Kedatangan Nurul
66
Episode 66 : Kecelakaan Maut
67
Episode 67 : Menemui Reyhan
68
Episode 68 : Bertemu Antonio
69
Episode 69 : Kesedihan Halwa
70
Episode 70 : Pengakuan Halwa
71
Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72
Episode 72 : Tatap Mataku
73
Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74
Episode 74 : Terlalu Perih
75
Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76
Episode 76 : Insiden Pencurian
77
Episode 77 : Keputusan Halwa
78
Episode 78 : Bertemu Antonio
79
Episode 79 : Hari Pernikahan
80
Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81
Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82
Episode 82 : Sampai di Belanda
83
Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84
Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85
Episode 85 : Cynthia Sakit
86
Episode 86 : Anak Alien
87
Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88
Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89
Episode 89 : Insiden
90
Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91
Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92
Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93
Episode 93 : Bertemu Daddy
94
Episode 94 : Bonus
95
Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96
Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97
Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98
Episode 98 : Terlanjur Basah
99
Episode 99 : Berburu Hadiah
100
Episode 100 : The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!