Bab 16 : Murka Hilda

"Oya," Anita masuk ke dalam kamarnya, dan menunjukkan bukti bahwa Salwa memang benar-benar selingkuh.

"Lihat ini!" Anita menyerahkan beberapa lembar foto Salwa tanpa busana sedang tidur bersama pria lain. Halwa nampak sangat terkejut.

"Siapa pria yang bersama saudara kembarnya? Apakah dia kekasihnya? Apakah cuma pelampiasan saja? Dan itu bukanlah Reyhan? Lalu, siapa pria itu?" batinnya, otaknya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.

"Aku tidak pernah melakukan perbuatan hina seperti itu! Jadi, jangan memfitnahku," hardiknya.

"Kau masih mau menyangkalnya? Dasar wanita murahan! Tidak tahu diri! Berapa pria yang tidur denganmu? Selain pria ini, aku yakin kau juga tidur dengan banyak pria yang lain," hina Anita.

"Tutup mulut kamu, Anita!" murka Halwa, tangannya sudah terangkat dan hendak menampar pipi Anita. Namun dari arah pintu ada seseorang berteriak kepadanya.

"Berhenti!" teriaknya. Seorang wanita separuh baya mendekat ke arah mereka, dan matanya nyalang menatap Halwa.

PLAKKK ....

Tamparan yang sangat keras mendarat di pipi putih mulus Halwa. Membuat pipinya kemerahan akibat tamparan keras itu.

"Jangan pernah sekali-kali kamu menyakiti menantuku!" hardiknya dengan tatapan yang sangat tajam. "Kenapa kau ingin menyakiti Anita?" tanyanya.

"Siapa wanita ini?" tanya Halwa di dalam hati.

"Dia memfitnah ku," ujarnya sambil menutupi pipinya yang merah. Terasa sangat panas dan perih.

"Fitnah apa?" tanyanya lagi.

"Ini Ma, aku menunjukkan foto ini! Tapi, dia menyangkalnya, malah dia berusaha menyakiti ku," ucap Anita. Wanita paruh baya itu melihat foto tersebut, dia sangat marah dan meremas foto itu hingga tak berbentuk.

"Bukankah ini fotonya, Ma? Tapi, dia tidak mau mengakuinya!" imbuh Anita.

PLAKKK ....

Wanita paruh baya itu kembali menampar Halwa hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar. Namun Halwa hanya diam, dia tidak melakukan tindakan apapun.

"Memalukan! Sejak awal aku memang tidak pernah merestui kau menjadi menantuku! Tapi, Dimas memang orang yang keras kepala! Sebenarnya apa sih yang membuat putraku begitu mencintaimu? Ternyata selama ini, apa yang aku pikirkan benar! Kau bukan wanita baik-baik! Kau hina dan rendah! Dan juga sangat murahan!" hina Wanita tersebut.

"Maaf, saya tidak seperti yang Anda pikirkan! Saya tidak pernah berselingkuh! Ada seseorang yang berusaha memfitnah saya!" belanya.

"Kau masih mau mengelak!" geramnya. "Anita?" usir dia dari rumah ini. Wanita itu menarik tangan Halwa, agar dia keluar dari rumah putranya. Wanita paruh baya itu adalah Hilda, Mamanya Dimas. Hilda dan menantunya secara bersamaan menarik tangan Halwa agar keluar dari rumah.

"Rumah anakku bisa kena sial, jika, ditinggali wanita murahan seperti dirimu," hinanya lagi.

"Tolong, Lepaskan! Saya tidak melakukan hal buruk semacam itu! Itu hanyalah fitnah," ucap Halwa membela diri.

"Cih, Tidak tahu diri! Apakah kau masih menyangkal dengan semua bukti yang ada?" hardik Hilda. Anita yang melihat Salwa akan diusir dari rumah, hatinya begitu bahagia.

Dari dalam kamar, Noah mendengar suara ribut-ribut dari luar, dia pun berlari ke arah sumber suara. Ternyata Mamanya sedang ditarik oleh Omanya dan Mama Anita.

"Mama?" teriaknya.

"Noah,"

Noah berhambur kepelukan Mamanya sambil menangis.

"Oma jangan usir Mamanya, Noah!"

"Hiks ... Hiks .... Hiks." Noah terisak.

"Noah, minggir!" bentak Omanya.

"Noah nggak mau!" teriaknya sambil menangis dan memeluk tubuh Mamanya.

"Hiks .... Hiks .... Hiks."

"Mama, Noah ikut Mama! Tolong jangan usir Mama, Noah!" ucapnya memohon kepada Omanya.

"Anita, pegangi Noah! Aku akan mengurus perempuan murahan ini," ujar Hilda.

Hilda mendorong tubuh Halwa agar keluar dari rumah putranya. Bahkan dia menyuruh dua security rumah, untuk mengusirnya dari rumah. Halwa hanya pasrah, menerima perlakuan dari wanita separuh baya itu yang baru dia ketahui ternyata adalah Mama mertua Salwa. Bukannya dia tidak bisa melawan, namun dia harus berhati-hati mengambil tindakan. Dia harus pandai memainkan peran.

"Security, tutup gerbangnya! Jangan biarkan wanita murahan itu masuk ke rumah!" ketusnya.

Halwa menunggu di depan gerbang, sampai Dimas pulang. Meskipun hujan mengguyur tubuh sangat deras, dia tidak perduli. Dia harus berpura-pura menjadi wanita yang lemah. Security yang melihatnya merasa tidak tega, ia pun memberikan satu stel jas hujan untuk sang majikan. Namun Halwa menolak dengan halus, dia tidak mau sang security kena semprot Hilda.

Beberapa jam menunggu di depan gerbang, akhirnya suaminya yang ditunggu pulang juga. Dia melihat Salwa berdiri di luar gerbang, dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan. Dimas keluar dari mobilnya, dan mendekati istrinya.

"Kenapa diluar?" tanyanya, suaranya agak meninggi karena suaranya kalah dengan derasnya suara gemericik air hujan.

"Itu?" tiba-tiba Halwa jatuh tidak sadarkan diri. Dimas menangkap tubuh istri pertamanya dan membopongnya, Ia berteriak kepada security untuk membuka gerbangnya.

Dimas membopong tubuh istrinya masuk ke dalam rumah. Mama dan Anita yang melihat sangat terkejut, karena Dimas membawa wanita itu lagi ke dalam rumah.

"Dimas, Apa yang telah kamu lakukan? Kenapa kamu membawa wanita itu lagi ke dalam rumah?" tanya Hilda.

"Jadi, Mama yang mengusir Salwa! Dia kehujanan, Mah! Gara-gara Mamah, dia pingsan," ujar putranya. Dimas membawa Salwa ke kamar Noah. Noah yang melihat Mamanya pingsan, menangis sedih dan terisak.

"Mama?" panggilnya. "Mama kenapa, Pah?" tanya Noah.

"Tenang, Sayang! Mama cuma pingsan saja!" ujar Dimas.

Dimas akan menggantikan baju istrinya yang basah, tiba-tiba Halwa terbangun. Kepalanya merasa pusing, dia meminta teh hangat kepada Dimas. Dia langsung membuatkan teh hangat sendiri untuk istrinya, itu membuat Anita dan Hilda semakin jengkel. Sampai di kamar, ternyata Salwa sudah mengganti bajunya dengan baju yang kering dan bersih.

"Minumlah," perintahnya.

"Terima kasih, Mas!" jawab Salwa.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Dimas.

"Kepalaku sangat pusing," jawab Salwa.

"Alah, itu cuma alasanmu saja, supaya kamu tidak diusir dari rumah ini?" serunya.

"Mama?" tukas Dimas.

"Kamu harus membuka matamu, Dimas! Wanita seperti apa dia ini! Dia wanita murahan! Penipu dan pengkhianat! Apakah kamu akan terus mempertahankan dia di rumah ini?" ketus Hilda.

"Apa salahku, Ma?" tanya Salwa sambil terisak.

"Hiks ... Hiks .... Hiks." tangis Salwa. Noah mendekat ke arah Salwa, dan memeluknya.

"Mimin?" panggil Hilda kepada salah satu pelayan. "Bawa Noah keluar! Kami sedang membicarakan hal penting!" perintahnya.

"Baik, Nyonya," jawab Mimin. "Ayo, Den! Kita bermain di taman," ajak Mimin kepada Noah. Awalnya Noah menolak, karena Salwa membujuk terus akhirnya dia mau ikut Bi Mimin.

"Dimas? Ingat dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh istri kamu! Buka mata kamu lebar-lebar! Dia sudah tidur dengan sahabat kamu sendiri! Apakah kamu masih menerima dia sebagai istri?" murka mamanya. Mendengar apa yang dikatakan Hilda, seketika itu raut muka Dimas berubah menjadi pias. Ada rasa kecewa dan kemarahan, Halwa bisa melihat itu di mata Dimas.

"Apakah kau akan terus mempertahankan rumah tangga atas dasar pengkhianatan?" tanyanya lagi. "Ingat, dia sudah mencoreng keluarga kita! Dia juga sudah mengkhianati pernikahan kamu! Ceraikan wanita itu!" tegas Hilda. Dimas menoleh ke arah istri pertamanya.

"Tidak, aku tidak pernah berkhianat! Aku akan membuktikan semuanya!" ujar Salwa. Namun amarah dan kebencian terlanjur menguasai Dimas, dia pun memilih pergi dari kamar itu.

to be continued.....

Terpopuler

Comments

Itoh

Itoh

ktanyaa ahli beladiri tpii d ko lemahh gk ada perlawanan

2024-05-20

0

rista_su

rista_su

sambil nunjuk kan. 1 jari ke salwa, 4 jari ke dirimu sendiri anita

2022-06-14

2

El Geisya Tin

El Geisya Tin

Salwa buktikan kebenaran

2022-05-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2 Bab 2 : Siapa bayi itu?
3 Bab 3 : Datang ke Indonesia
4 Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5 Bab 5 : Kedatangan Halwa
6 Bab 6 : Mama pulang
7 Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8 Bab 8 : Noah Menangis
9 Bab 9 : Kemarahan Halwa
10 Bab 10 : Siapa Reyhan?
11 Bab 11 : Keberanian Halwa
12 Bab 12 : Suara rintihan
13 Bab 13 : Bertemu Reyhan
14 Bab 14 : Rasa Cemburu
15 Bab 15 : Masih Ada Rasa
16 Bab 16 : Murka Hilda
17 Bab 17 : Suara Laknat
18 Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19 Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20 Bab 20: Makan Malam Bersama
21 Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22 Bab 22 : Wanita Ular
23 Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24 Bab 24 : Merubah Penampilan
25 Bab 25 : Misi 1
26 Bab 26 : Perpisahan
27 Bab 27 : Pergi ke Pesta
28 Bab 28 : Penyerangan
29 Bab 29 : Misi 2
30 Bab 30 : Kemarahan Anita
31 Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32 Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33 Bab 33 : Kecurigaan Besar
34 Bab 34 : Murka Dimas
35 Bab 35 : Mencari Petunjuk
36 Bab 36 : Surat Cerai
37 Bab 37 : Hilang Kesabaran
38 Bab 38 : Pesan terselubung
39 Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40 Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41 Bab 41 : Kepergian Salwa
42 Bab 42 : Depresi 1
43 Bab 43 : Depresi 2
44 Bab 44 : Menemui Dimas
45 Bab 45 : Dinner Bersama
46 Bab 46 : Kepergian Halwa
47 Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48 Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49 Bab 49 : Makan Bersama
50 Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51 Bab 51 : Mencari Halwa
52 Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53 Bab 53 : Pertemuan
54 Bab 54 : Makan Siang
55 Bab 55 : Belajar Menerima
56 Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57 Bab 57 : Yes, I want to marry you
58 Bab 58 : Perpisahan Sementara
59 Bab 59 : Hari Pernikahan
60 Episode 60 : Honeymoon
61 Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62 Episode 62 : Memulai Dari Awal
63 Episode 63 : Pulang ke Belanda
64 Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65 Episode 65 : Kedatangan Nurul
66 Episode 66 : Kecelakaan Maut
67 Episode 67 : Menemui Reyhan
68 Episode 68 : Bertemu Antonio
69 Episode 69 : Kesedihan Halwa
70 Episode 70 : Pengakuan Halwa
71 Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72 Episode 72 : Tatap Mataku
73 Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74 Episode 74 : Terlalu Perih
75 Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76 Episode 76 : Insiden Pencurian
77 Episode 77 : Keputusan Halwa
78 Episode 78 : Bertemu Antonio
79 Episode 79 : Hari Pernikahan
80 Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81 Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82 Episode 82 : Sampai di Belanda
83 Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84 Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85 Episode 85 : Cynthia Sakit
86 Episode 86 : Anak Alien
87 Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88 Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89 Episode 89 : Insiden
90 Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91 Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92 Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93 Episode 93 : Bertemu Daddy
94 Episode 94 : Bonus
95 Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96 Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97 Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98 Episode 98 : Terlanjur Basah
99 Episode 99 : Berburu Hadiah
100 Episode 100 : The End
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2
Bab 2 : Siapa bayi itu?
3
Bab 3 : Datang ke Indonesia
4
Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5
Bab 5 : Kedatangan Halwa
6
Bab 6 : Mama pulang
7
Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8
Bab 8 : Noah Menangis
9
Bab 9 : Kemarahan Halwa
10
Bab 10 : Siapa Reyhan?
11
Bab 11 : Keberanian Halwa
12
Bab 12 : Suara rintihan
13
Bab 13 : Bertemu Reyhan
14
Bab 14 : Rasa Cemburu
15
Bab 15 : Masih Ada Rasa
16
Bab 16 : Murka Hilda
17
Bab 17 : Suara Laknat
18
Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19
Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20
Bab 20: Makan Malam Bersama
21
Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22
Bab 22 : Wanita Ular
23
Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24
Bab 24 : Merubah Penampilan
25
Bab 25 : Misi 1
26
Bab 26 : Perpisahan
27
Bab 27 : Pergi ke Pesta
28
Bab 28 : Penyerangan
29
Bab 29 : Misi 2
30
Bab 30 : Kemarahan Anita
31
Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32
Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33
Bab 33 : Kecurigaan Besar
34
Bab 34 : Murka Dimas
35
Bab 35 : Mencari Petunjuk
36
Bab 36 : Surat Cerai
37
Bab 37 : Hilang Kesabaran
38
Bab 38 : Pesan terselubung
39
Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40
Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41
Bab 41 : Kepergian Salwa
42
Bab 42 : Depresi 1
43
Bab 43 : Depresi 2
44
Bab 44 : Menemui Dimas
45
Bab 45 : Dinner Bersama
46
Bab 46 : Kepergian Halwa
47
Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48
Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49
Bab 49 : Makan Bersama
50
Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51
Bab 51 : Mencari Halwa
52
Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53
Bab 53 : Pertemuan
54
Bab 54 : Makan Siang
55
Bab 55 : Belajar Menerima
56
Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57
Bab 57 : Yes, I want to marry you
58
Bab 58 : Perpisahan Sementara
59
Bab 59 : Hari Pernikahan
60
Episode 60 : Honeymoon
61
Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62
Episode 62 : Memulai Dari Awal
63
Episode 63 : Pulang ke Belanda
64
Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65
Episode 65 : Kedatangan Nurul
66
Episode 66 : Kecelakaan Maut
67
Episode 67 : Menemui Reyhan
68
Episode 68 : Bertemu Antonio
69
Episode 69 : Kesedihan Halwa
70
Episode 70 : Pengakuan Halwa
71
Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72
Episode 72 : Tatap Mataku
73
Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74
Episode 74 : Terlalu Perih
75
Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76
Episode 76 : Insiden Pencurian
77
Episode 77 : Keputusan Halwa
78
Episode 78 : Bertemu Antonio
79
Episode 79 : Hari Pernikahan
80
Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81
Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82
Episode 82 : Sampai di Belanda
83
Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84
Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85
Episode 85 : Cynthia Sakit
86
Episode 86 : Anak Alien
87
Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88
Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89
Episode 89 : Insiden
90
Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91
Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92
Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93
Episode 93 : Bertemu Daddy
94
Episode 94 : Bonus
95
Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96
Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97
Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98
Episode 98 : Terlanjur Basah
99
Episode 99 : Berburu Hadiah
100
Episode 100 : The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!