Bab 9 : Kemarahan Halwa

Hotel

Setelah mengalami malam yang panjang bersama, suami istri itu tertidur pulas sampai pagi hari. Mereka terbangun kala sinar mentari menyeruak masuk melewati celah-celah korden. Anita mengerjapkan matanya, dia melihat jam dinding menunjukkan pukul delapan pagi. Dia bergegas membangunkan suaminya, karena jika tidak dibangunkan akan terlambat ke kantor.

"Sayang? Ayo bangun!" ucapnya, membangunkan sang suami.

"Hem," Dimas masih enggan untuk membuka matanya.

"Sayang! Ini sudah siang! Sudah jam delapan pagi! Cepatlah bangun!" perintahnya.

"Apa?" Dimas langsung bergegas bangun dan masuk ke kamar mandi. Anita menyiapkan semua keperluan kantor suaminya, dari baju, dasi dan sepatu suaminya.

Beberapa menit kemudian dia sudah siap akan pergi ke kantor. Dia berpamitan kepada istri keduanya untuk pergi ke kantor. Dia tidak sempat sarapan karena memang jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi lebih.

Dimas Sanjaya adalah pemilik Perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Tidak sebesar milik Perusahaan Halwa, namun nama Dimas Sanjaya sudah dikenal kalangan para pembisnis muda lainnya. Dia pria yang cukup tampan dan mempesona.

Sedangkan Anita Key adalah wanita yang cukup cantik dan berkelas. Dia juga seorang anak dari salah satu Pengusaha terkenal. Semenjak ayahnya meninggal, Perusahaan ayahnya mengalami kebangkrutan. Karena Anita sendiri terbiasa hidup manja, dia tidak mau belajar untuk mengelola Perusahaan ayahnya, sehingga tidak ada yang mengurus dan pada akhirnya Perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.

Anita berjalan memberhentikan taksi, dia memberitahukan tujuannya kepada pak sopir. Taksi melaju dengan kecepatan sedang menuju alamat tersebut dan berhenti di sebuah rumah sederhana milik seseorang.

Tok .... Tok .... Tok

Anita mengetuk pintu tersebut, dan seseorang membukanya.

"Anita?" mamanya terkejut. Anita menyerobot masuk ke dalam.

"Mah, gawat! Dia sudah kembali!" ucapnya.

"Siapa?" tanya Mamanya, bingung.

"Wanita itu." ucapnya. Anita mengambil air putih dan menenggak dengan sekali tegukan.

"Wanita siapa?" bingung mamanya.

"Salwa," jawabnya.

"Salwa! Bukankah kau bilang dia sudah mati?" tanya mamanya.

"Aku yakin, dia memang sudah mati!" ujarnya.

"Lalu, kenapa dia masih hidup?" tanya mamanya.

"Entahlah," ujarnya.

"Aku sudah memastikan, mobil itu jatuh ke jurang, dan ....!"

"DORR." Anita memperagakan bunyi ledakan yang sangat keras.

"Aku yakin, dia sudah mati!" imbuhnya lagi.

"Tapi, dia tidak tahu apa-apa kan?" ucap Jeselyn, ibu kandung Anita.

"Sepertinya tidak! Karena dia sama sekali tidak menyinggung atau curiga kepadaku!" ujarnya.

"Baguslah kalau begitu!" ucap mamanya.

"Oh, Iya, Aku teringat! Dia pernah mengatakan kalau dirinya kehilangan memorinya saat kecelakaan! Berarti dia memang kecelakaan, Mah!" jelasnya.

"Benarkah?" senang jeselyn.

"Baguslah kalau seperti itu! Semoga saja dia kehilangan memorinya untuk selama-lamanya!" ujarnya.

"Kok bagus, Ma?" tanya Anita.

"Iya, bagus dong! Dengan begitu dia tidak akan mengingatnya! Jadi, Kau aman!" tuturnya.

"Bagaimana keadaan di rumah?" tanya Jeselyn.

"Mas Dimas tidak menganggapnya lagi! Sikapnya kepada Salwa berubah total! Jika bukan permintaan anak nakal itu, pasti Mas Dimas sudah mengusirnya," kesal Anita.

"Biarkan saja! Yang penting jangan biarkan wanita itu merusak kebahagiaan mu! Sebisa mungkin kau terus membuat Dimas membenci perempuan itu!" tutur Jeselyn.

"Baik, Ma! Kata-kata Mama akan terus aku ingat!" ujar Anita.

"Bagus, Sayang!" jawabnya.

Disisi lain, setelah lelah berjalan-jalan Halwa mengajak Noah pulang ke rumah. Mereka berdua berjalan selayaknya seorang ibu kandung dan anaknya, menuruni tangga mall dengan riang gembira. Di lantai bawah, seorang pria mencuri dompet seorang wanita dan dikejar-kejar oleh security mall. Pria tersebut berlari ke arah Halwa dan Noah, dan tiba-tiba saja pria tersebut menarik tangan Halwa dan menodongkan senjata tajam dileher Halwa. Noah yang melihat itu menjerit ketakutan karena sang ibu disandera oleh pria itu. Para Security mencoba untuk membuat pencuri tenang, karena jika sang security bertindak gegabah, maka nyawa Halwa menjadi taruhannya. Semua pengunjung di mall tersebut berteriak histeris melihat kejadian itu.

Halwa yang menguasai ilmu beladiri dan sangat terlatih, dia menyikut perut pencuri tersebut, memberikan bogeman demi bogeman ke arah perut dan muka pria itu. Hingga pria itu babak belur dan tersungkur di lantai mall. Semua pengunjung yang menyaksikannya bertepuk tangan, memberikan selamat kepada Halwa atas keberaniannya. Noah yang baru pertama kali melihat sang Mama berkelahi, langsung menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. Halwa membungkukkan badannya, dan berpamitan kepada security mall tersebut. Sepasang mata, dari lantai dua memperhatikan aksi tersebut sedari tadi.

Halwa menggandeng tangan putranya keluar mall. Sepanjang berjalan, Noah menatap mamanya dengan serius, hingga mamanya menoleh ke arahnya.

"Kenapa? Apakah ada yang salah?" tanya Halwa.

"Mama hebat sekali," puji Noah.

"Sssssstttttttt," Halwa meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

"Ini adalah rahasia kita berdua! Oke!" ujar Halwa kepada putranya.

"Kenapa, Ma?" tanya Noah penasaran.

"Ehm, apa yah?" Halwa nampak berfikir.

"Mama sedang menjadi detektif, Apakah Noah mau menjadi asisten Mama?"

"Mau," girang Noah.

"Kalau begitu, kita harus menjadi partner! Dan kita harus menjaga rahasia kita! Salah satunya yang tadi," jelas Halwa.

"Baiklah, Mah! Noah mengerti! Noah harus menjaga rahasia karena ini adalah misi dari seorang detektif! Bukankah begitu, Ma?" tanya Noah.

"Iya, Sayang! Kamu anak yang sangat pintar," puji Halwa mencium kening putranya.

Mereka berdua melanjutkan perjalanannya kembali. Pak Sopir sudah menunggu di depan mall. Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah. Sepanjang perjalanan, Noah selalu bercerita. Semakin lama, putranya sangat cerewet, dia sangat senang bercerita. Namun itu semua membuat hiburan tersendiri baginya. Tidak terasa mobilnya sampai di depan rumah.

Halwa menggendong putranya di punggungnya, Noah begitu bahagia. Saat akan memasuki pintu masuk, Dimas dan Anita sudah berdiri di ruang tamu. Aura Dimas nampak sangat marah, Halwa tahu pasti ini soal dirinya yang membawa Noah berjalan-jalan tanpa seizinnya.

Halwa menyuruh Mimin untuk membawa Noah dan barang-barang yang dibelinya ke kamarnya, dia tidak mau putranya mendengarkan kedua orangtuanya bertengkar.

"Kemana kamu membawa putraku?" bentaknya dengan suara yang meninggi.

"Saya mengajak Noah berjalan-jalan," jawabnya.

"Kamu membawa Noah berjalan-jalan? Kamu tahu tidak kalau dia sedang bersekolah? Dan saya mendapatkan laporan bahwa Noah membuat masalah lagi di sekolahnya!" hardik Dimas dengan amarah yang meluap-luap. Halwa menatap tajam ke arah Dimas, rasanya dia ingin sekali menghajar wajah laki-laki didepannya ini.

"Saya meminta maaf sebelumnya! Karena saya tidak meminta izin kepada Anda! Karena saya juga berhak atas Noah! Dia putra kandung saya!" jawabnya. "Dan masalah sekolah, seharusnya Anda mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada putra kandung Anda! Jangan hanya bisa bersenang-senang dan menyalahkan anak kecil yang masih polos!" hardiknya.

Kemudian Halwa langsung meninggalkan Dimas begitu saja. Dimas dan Anita begitu terkejut, pasalnya, dulu, Salwa selalu bersikap lemah lembut. Dia tidak pernah berbicara kasar ataupun dengan nada meninggi.

"Kau bisa lihat sifat aslinya kan?" tanya Anita sengaja memanas-manasi suaminya.

"Sudahlah, Anita, aku capek!" ucap Dimas berlalu pergi begitu saja.

to be continued.....

******************************************

Saya kasih visualnya ya, silahkan menghalu sendiri...

Salwa/ Halwa Calista

Reyhan Arsenio

Dimas Sanjaya

Anita Key

Terpopuler

Comments

Riesti Anny

Riesti Anny

visualnya keren keren 😍👍

aku penasaran sama orang yg sll menguntit halwa, siapakah dia?...

oke,, bacanya dilanjut lagi ,, yuk

2022-06-07

2

Nona Cherry Jo

Nona Cherry Jo

skak mat... keren kamu halwa

2022-06-06

1

Simply Yunita

Simply Yunita

Visualnya cakep.
untung bukan pakai artis korea.
kita sealiran, aku paling gak suka visual pakai artis korenci 😁😁

2022-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2 Bab 2 : Siapa bayi itu?
3 Bab 3 : Datang ke Indonesia
4 Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5 Bab 5 : Kedatangan Halwa
6 Bab 6 : Mama pulang
7 Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8 Bab 8 : Noah Menangis
9 Bab 9 : Kemarahan Halwa
10 Bab 10 : Siapa Reyhan?
11 Bab 11 : Keberanian Halwa
12 Bab 12 : Suara rintihan
13 Bab 13 : Bertemu Reyhan
14 Bab 14 : Rasa Cemburu
15 Bab 15 : Masih Ada Rasa
16 Bab 16 : Murka Hilda
17 Bab 17 : Suara Laknat
18 Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19 Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20 Bab 20: Makan Malam Bersama
21 Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22 Bab 22 : Wanita Ular
23 Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24 Bab 24 : Merubah Penampilan
25 Bab 25 : Misi 1
26 Bab 26 : Perpisahan
27 Bab 27 : Pergi ke Pesta
28 Bab 28 : Penyerangan
29 Bab 29 : Misi 2
30 Bab 30 : Kemarahan Anita
31 Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32 Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33 Bab 33 : Kecurigaan Besar
34 Bab 34 : Murka Dimas
35 Bab 35 : Mencari Petunjuk
36 Bab 36 : Surat Cerai
37 Bab 37 : Hilang Kesabaran
38 Bab 38 : Pesan terselubung
39 Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40 Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41 Bab 41 : Kepergian Salwa
42 Bab 42 : Depresi 1
43 Bab 43 : Depresi 2
44 Bab 44 : Menemui Dimas
45 Bab 45 : Dinner Bersama
46 Bab 46 : Kepergian Halwa
47 Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48 Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49 Bab 49 : Makan Bersama
50 Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51 Bab 51 : Mencari Halwa
52 Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53 Bab 53 : Pertemuan
54 Bab 54 : Makan Siang
55 Bab 55 : Belajar Menerima
56 Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57 Bab 57 : Yes, I want to marry you
58 Bab 58 : Perpisahan Sementara
59 Bab 59 : Hari Pernikahan
60 Episode 60 : Honeymoon
61 Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62 Episode 62 : Memulai Dari Awal
63 Episode 63 : Pulang ke Belanda
64 Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65 Episode 65 : Kedatangan Nurul
66 Episode 66 : Kecelakaan Maut
67 Episode 67 : Menemui Reyhan
68 Episode 68 : Bertemu Antonio
69 Episode 69 : Kesedihan Halwa
70 Episode 70 : Pengakuan Halwa
71 Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72 Episode 72 : Tatap Mataku
73 Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74 Episode 74 : Terlalu Perih
75 Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76 Episode 76 : Insiden Pencurian
77 Episode 77 : Keputusan Halwa
78 Episode 78 : Bertemu Antonio
79 Episode 79 : Hari Pernikahan
80 Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81 Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82 Episode 82 : Sampai di Belanda
83 Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84 Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85 Episode 85 : Cynthia Sakit
86 Episode 86 : Anak Alien
87 Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88 Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89 Episode 89 : Insiden
90 Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91 Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92 Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93 Episode 93 : Bertemu Daddy
94 Episode 94 : Bonus
95 Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96 Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97 Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98 Episode 98 : Terlanjur Basah
99 Episode 99 : Berburu Hadiah
100 Episode 100 : The End
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2
Bab 2 : Siapa bayi itu?
3
Bab 3 : Datang ke Indonesia
4
Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5
Bab 5 : Kedatangan Halwa
6
Bab 6 : Mama pulang
7
Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8
Bab 8 : Noah Menangis
9
Bab 9 : Kemarahan Halwa
10
Bab 10 : Siapa Reyhan?
11
Bab 11 : Keberanian Halwa
12
Bab 12 : Suara rintihan
13
Bab 13 : Bertemu Reyhan
14
Bab 14 : Rasa Cemburu
15
Bab 15 : Masih Ada Rasa
16
Bab 16 : Murka Hilda
17
Bab 17 : Suara Laknat
18
Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19
Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20
Bab 20: Makan Malam Bersama
21
Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22
Bab 22 : Wanita Ular
23
Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24
Bab 24 : Merubah Penampilan
25
Bab 25 : Misi 1
26
Bab 26 : Perpisahan
27
Bab 27 : Pergi ke Pesta
28
Bab 28 : Penyerangan
29
Bab 29 : Misi 2
30
Bab 30 : Kemarahan Anita
31
Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32
Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33
Bab 33 : Kecurigaan Besar
34
Bab 34 : Murka Dimas
35
Bab 35 : Mencari Petunjuk
36
Bab 36 : Surat Cerai
37
Bab 37 : Hilang Kesabaran
38
Bab 38 : Pesan terselubung
39
Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40
Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41
Bab 41 : Kepergian Salwa
42
Bab 42 : Depresi 1
43
Bab 43 : Depresi 2
44
Bab 44 : Menemui Dimas
45
Bab 45 : Dinner Bersama
46
Bab 46 : Kepergian Halwa
47
Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48
Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49
Bab 49 : Makan Bersama
50
Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51
Bab 51 : Mencari Halwa
52
Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53
Bab 53 : Pertemuan
54
Bab 54 : Makan Siang
55
Bab 55 : Belajar Menerima
56
Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57
Bab 57 : Yes, I want to marry you
58
Bab 58 : Perpisahan Sementara
59
Bab 59 : Hari Pernikahan
60
Episode 60 : Honeymoon
61
Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62
Episode 62 : Memulai Dari Awal
63
Episode 63 : Pulang ke Belanda
64
Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65
Episode 65 : Kedatangan Nurul
66
Episode 66 : Kecelakaan Maut
67
Episode 67 : Menemui Reyhan
68
Episode 68 : Bertemu Antonio
69
Episode 69 : Kesedihan Halwa
70
Episode 70 : Pengakuan Halwa
71
Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72
Episode 72 : Tatap Mataku
73
Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74
Episode 74 : Terlalu Perih
75
Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76
Episode 76 : Insiden Pencurian
77
Episode 77 : Keputusan Halwa
78
Episode 78 : Bertemu Antonio
79
Episode 79 : Hari Pernikahan
80
Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81
Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82
Episode 82 : Sampai di Belanda
83
Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84
Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85
Episode 85 : Cynthia Sakit
86
Episode 86 : Anak Alien
87
Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88
Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89
Episode 89 : Insiden
90
Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91
Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92
Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93
Episode 93 : Bertemu Daddy
94
Episode 94 : Bonus
95
Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96
Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97
Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98
Episode 98 : Terlanjur Basah
99
Episode 99 : Berburu Hadiah
100
Episode 100 : The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!