Bab 5 : Kedatangan Halwa

Dua Minggu Berlalu

Semua barang-barang Halwa sudah dimasukkan ke dalam koper oleh pelayan, Halwa menenteng tasnya yang berisi barang-barang berharga seperti dompet, visa dan barang-barang berharga lainnya. Dia masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang. Sang sopir sudah mulai melajukan mobilnya menuju Bandara. Sepanjang perjalanan, Halwa terus memandangi foto di liontin yang dikalungkan di lehernya.

"Aku akan datang! Tunggulah aku saudariku!" gumamnya. Halwa mencium foto tersebut, hatinya bahagia sekaligus cemas yang luar biasa.

Tidak terasa mobil yang dia tumpangi, sudah sampai di Bandara. Halwa turun dari mobilnya, semua barang-barang miliknya dibawa oleh sopir untuk dititipkan di hangar pesawat.

Halwa memasuki pesawat dan memilih duduk dekat jendela. Ini adalah pertama kalinya dia bepergian jauh ke luar negeri. Biasanya dia akan melakukan perjalanan bisnisnya hanya keluar kota saja. Namun kali ini demi mengungkapkan sebuah misteri dia harus rela mengorbankan waktunya demi saudara kembarnya.

Halwa memilih pesawat termahal dan terlengkap untuk perjalanannya ke Indonesia. Dengan fasilitas seperti hotel, dan hanya para seorang pembisnis saja yang mampu untuk membayar harga tiketnya. Lima belas jam perjalanan dilalui Halwa, ia merasakan rasa jenuh, seharian hanya bisa duduk dan melihat pemandangan dari kaca jendela pesawat. Ia pun memutuskan untuk ke bar mini di pesawat tersebut. Dia berjalan ke bar mini, dan memesan minuman kaleng bersoda.

Dari jauh nampak seorang pria memperhatikannya, saat pria tersebut hendak mendekat ke arah Halwa, suara pengumuman memerintahkan agar para penumpang duduk di kursinya masing-masing, karena pesawat akan melakukan pendaratan. Halwa pun langsung kembali ke kursinya.

Pesawat berhasil mendarat dengan mulus, pramugari memberikan instruksi bahwa penumpang sudah bisa keluar dan turun dari pesawat. Halwa turun dari pesawat tersebut, dia berjalan ditengah kerumunan orang yang lalu lalang di Bandara Internasional tersebut. Seorang pria mengikutinya sambil berlari pelan agar tidak kehilangan jejak Halwa. Namun karena penuhnya orang yang berjejal di Bandara membuat pria tersebut kehilangan jejak Halwa.

Halwa keluar dari pintu dan sudah disambut oleh sekertarisnya. Sang sekertaris mengambil tugas membawakan koper nona mudanya.

"Bagaimana perjalanannya, Nona?" tanya Adam.

"Lancar! Aku ingin langsung ke Rumah Sakit! Apakah kau bisa mengantarkan ku Asisten Adam?" tanya Halwa kepada Asisitennya.

"Siap, Nona!" jawabnya.

Adam melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit, tempat di mana Salwa dirawat. Sekitar empat puluh menit perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai ke Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, Adam menunjukkan kamar rawat Salwa. Halwa hendak membuka gagang pintu, tiba-tiba hatinya berdesir, rasanya antara percaya dan tidak percaya, ia memiliki seorang saudara kembar.

Halwa membuka pintu itu, dia mendekati tempat tidur saudara kembarnya. Hatinya begitu sedih, baru pertama kali bertemu dengan saudara kembarnya, namun dia dihadapkan dengan kenyataan yang tidak menyenangkan. Dia harus dipertemukan dengan keadaan Salwa yang sedang terbaring lemah di tempat tidur Rumah Sakit.

"Hiks ... hiks .... hiks." Tiba-tiba saja air matanya luruh begitu saja, dia tidak tega melihat keadaan saudara kembarnya dengan selang infus dan oksigen di tubuh milik saudara kembarnya.

"Aku datang! Apa yang terjadi kepadamu? Kenapa sampai begini? Tolong bangunlah!" pinta Halwa kepada Salwa, agar saudara kembarnya membuka matanya.

"Aku sudah menemukan mu! Aku sudah memenuhi janjiku kepada ibu, tapi kenapa justru kau terus menutup matamu? Ayo, bangunlah!" ajak Halwa kepada Salwa. Kondisi Salwa masih tetap sama saja, tubuhnya tidak bergeming sedikitpun.

"Asisten Adam, Apa yang terjadi kepada Salwa?" tanya Halwa kepada asisitennya.

"Dia koma, Nona! Kata Dokter, dia koma selama enam bulan lebih akibat kecelakaan tragis, Nona!" jawab Asisten Adam.

"Kecelakaan?"

"Iya, Nona! Tapi, yang membuat saya heran, tidak ada satupun dari keluarga Nona Salwa datang untuk menjenguknya," ujar Asisten Adam.

"Apa yang kau ketahui lagi Asisten Adam?" tanya Halwa kepada Asistennya. Adam menunjukkan berkas hasil informasi dari detektif swasta yang dia percaya untuk mencari informasi tersebut. Halwa membacanya dengan seksama, apa yang tidak dimengerti oleh Halwa, Adam mencoba untuk menjelaskannya secara detail.

"Huft," Halwa menghela nafasnya panjang.

"Apakah menurutmu ini kecelakaan yang disengaja, Asisten Adam?" kesal Halwa.

"Saya rasa begitu, Nona!" ucap Adam. "Rasanya begitu aneh, menurut informan saya, Nona Salwa tidak bisa mengendarai mobil! Bagaimana dia bisa berada di mobil dan tiba-tiba saja terjun ke jurang? Rasanya sangat mustahil!" terang Asisten Adam. "Dan yang membuat saya merasa aneh, tidak ada satupun keluarganya yang mencari atau sekedar ingin tahu kabar beritanya! Padahal dia memiliki suami dan juga keluarga suaminya! Lalu, kemana mereka semua?" kira Adam.

"Apakah menurutmu begitu?" tanya Halwa.

"Iya, Nona!" jawabnya.

"Aku ingin mengetahui secara detail keluarga Salwa! Aku akan masuk ke rumahnya sebagai Salwa! Dan aku akan mencari tahu, bagaimana dia mengalami kecelakaan," ujar Salwa penuh penekanan.

"Anda serius, Nona!" ujar Adam.

"Tentu saja! Aku tidak akan membiarkan orang yang sudah tega mencelakai saudaraku bisa bebas berkeliaran di sana! Dia harus membayar semua perbuatan yang telah dilakukannya," marah Halwa.

"Baik, Nona! Saya akan laksanakan," cakapnya. Adam keluar dari ruang rawat Salwa, dia melaksanakan tugas yang diberikan oleh nona mudanya.

Halwa memandangi tubuh kurus dan kulit pucat Salwa. Dia kembali menitikkan air matanya melihat kondisi saudara kembarnya.

"Apa yang terjadi kepadamu? Apakah mereka semua menyakitimu? Ayo bangunlah dan katakan di mana makam ayah kita! Antarkan aku ke sana!" bujuk Halwa.

Satu jam Halwa mengajak Salwa mengobrol namun tidak ada perubahan apapun. Perutnya terasa sangat lapar, dia pun memutuskan untuk mengisi perutnya terlebih dahulu. Dia keluar dari Rumah Sakit untuk mencari Restaurant. Tepat di depan Rumah Sakit ini ada Restaurant western, dia pun kesana dengan berjalan kaki saja. Halwa duduk di meja dekat dengan jendela, karena ia paling suka dengan pemandangan.

Palayan mencatat pesanan pelanggannya. Tidak menunggu waktu yang lama pesanan Halwa datang. Dia langsung memasukkan irisan daging bistik ke mulutnya, rasanya sangat enak. Disela makannya ia melihat seorang anak kecil berdiri melihatnya menikmati daging bistik sambil menelan ludahnya sendiri dan memegangi perutnya. Kemudian pemilik Restaurant datang, dengan kasar mengusir anak tersebut. Halwa yang melihat kejadian tersebut, keluar dari Restaurant dan memarahi pelayan itu. Adu mulut pun terjadi antara dirinya dan pemilik Restaurant.

"Jika memang kau tidak rela memberikan makananmu kepada anak ini, kau tidak perlu mengusir ataupun berlaku kasar padanya" berang Halwa.

"Tapi, Nona! Anak ini sudah membuat Restaurant ini menjadi kotor dan bau," ucapnya.

"Aku menyesal datang ke Restaurant ini! Ternyata pelayanannya kepada orang lain seperti ini!" dengus Halwa. Halwa pun membayar makanannya tadi ke kasir dengan black card-nya, membuat sang pemilik Restaurant menelan salivanya. Dia merasa tidak enak hati dan malu, pasalnya hanya orang berkelas saja yang memiliki black card seperti itu.

Halwa mengajak anak tersebut ke sebuah Restaurant lain yang letaknya tidak jauh dari Restaurant tadi. Dia membelikan anak itu banyak makanan dan minuman. Halwa juga memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan untuk anak tersebut. Tidak henti-hentinya sang anak mengucapkan terima kasih kepada Halwa. Halwa tersenyum bahagia karena telah menolong anak itu.

to be continued....

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

nangis bener nichh ....sediihh bangeetTtt...😥😥😥

2024-04-30

2

Uti Gaol

Uti Gaol

jangan2 anak itu noah

2022-11-11

0

Daniela Whu

Daniela Whu

orang kaya tp gk punya pesawat pribadi kyk yg lainc gitu

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2 Bab 2 : Siapa bayi itu?
3 Bab 3 : Datang ke Indonesia
4 Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5 Bab 5 : Kedatangan Halwa
6 Bab 6 : Mama pulang
7 Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8 Bab 8 : Noah Menangis
9 Bab 9 : Kemarahan Halwa
10 Bab 10 : Siapa Reyhan?
11 Bab 11 : Keberanian Halwa
12 Bab 12 : Suara rintihan
13 Bab 13 : Bertemu Reyhan
14 Bab 14 : Rasa Cemburu
15 Bab 15 : Masih Ada Rasa
16 Bab 16 : Murka Hilda
17 Bab 17 : Suara Laknat
18 Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19 Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20 Bab 20: Makan Malam Bersama
21 Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22 Bab 22 : Wanita Ular
23 Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24 Bab 24 : Merubah Penampilan
25 Bab 25 : Misi 1
26 Bab 26 : Perpisahan
27 Bab 27 : Pergi ke Pesta
28 Bab 28 : Penyerangan
29 Bab 29 : Misi 2
30 Bab 30 : Kemarahan Anita
31 Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32 Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33 Bab 33 : Kecurigaan Besar
34 Bab 34 : Murka Dimas
35 Bab 35 : Mencari Petunjuk
36 Bab 36 : Surat Cerai
37 Bab 37 : Hilang Kesabaran
38 Bab 38 : Pesan terselubung
39 Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40 Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41 Bab 41 : Kepergian Salwa
42 Bab 42 : Depresi 1
43 Bab 43 : Depresi 2
44 Bab 44 : Menemui Dimas
45 Bab 45 : Dinner Bersama
46 Bab 46 : Kepergian Halwa
47 Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48 Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49 Bab 49 : Makan Bersama
50 Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51 Bab 51 : Mencari Halwa
52 Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53 Bab 53 : Pertemuan
54 Bab 54 : Makan Siang
55 Bab 55 : Belajar Menerima
56 Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57 Bab 57 : Yes, I want to marry you
58 Bab 58 : Perpisahan Sementara
59 Bab 59 : Hari Pernikahan
60 Episode 60 : Honeymoon
61 Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62 Episode 62 : Memulai Dari Awal
63 Episode 63 : Pulang ke Belanda
64 Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65 Episode 65 : Kedatangan Nurul
66 Episode 66 : Kecelakaan Maut
67 Episode 67 : Menemui Reyhan
68 Episode 68 : Bertemu Antonio
69 Episode 69 : Kesedihan Halwa
70 Episode 70 : Pengakuan Halwa
71 Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72 Episode 72 : Tatap Mataku
73 Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74 Episode 74 : Terlalu Perih
75 Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76 Episode 76 : Insiden Pencurian
77 Episode 77 : Keputusan Halwa
78 Episode 78 : Bertemu Antonio
79 Episode 79 : Hari Pernikahan
80 Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81 Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82 Episode 82 : Sampai di Belanda
83 Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84 Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85 Episode 85 : Cynthia Sakit
86 Episode 86 : Anak Alien
87 Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88 Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89 Episode 89 : Insiden
90 Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91 Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92 Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93 Episode 93 : Bertemu Daddy
94 Episode 94 : Bonus
95 Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96 Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97 Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98 Episode 98 : Terlanjur Basah
99 Episode 99 : Berburu Hadiah
100 Episode 100 : The End
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2
Bab 2 : Siapa bayi itu?
3
Bab 3 : Datang ke Indonesia
4
Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5
Bab 5 : Kedatangan Halwa
6
Bab 6 : Mama pulang
7
Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8
Bab 8 : Noah Menangis
9
Bab 9 : Kemarahan Halwa
10
Bab 10 : Siapa Reyhan?
11
Bab 11 : Keberanian Halwa
12
Bab 12 : Suara rintihan
13
Bab 13 : Bertemu Reyhan
14
Bab 14 : Rasa Cemburu
15
Bab 15 : Masih Ada Rasa
16
Bab 16 : Murka Hilda
17
Bab 17 : Suara Laknat
18
Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19
Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20
Bab 20: Makan Malam Bersama
21
Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22
Bab 22 : Wanita Ular
23
Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24
Bab 24 : Merubah Penampilan
25
Bab 25 : Misi 1
26
Bab 26 : Perpisahan
27
Bab 27 : Pergi ke Pesta
28
Bab 28 : Penyerangan
29
Bab 29 : Misi 2
30
Bab 30 : Kemarahan Anita
31
Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32
Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33
Bab 33 : Kecurigaan Besar
34
Bab 34 : Murka Dimas
35
Bab 35 : Mencari Petunjuk
36
Bab 36 : Surat Cerai
37
Bab 37 : Hilang Kesabaran
38
Bab 38 : Pesan terselubung
39
Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40
Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41
Bab 41 : Kepergian Salwa
42
Bab 42 : Depresi 1
43
Bab 43 : Depresi 2
44
Bab 44 : Menemui Dimas
45
Bab 45 : Dinner Bersama
46
Bab 46 : Kepergian Halwa
47
Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48
Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49
Bab 49 : Makan Bersama
50
Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51
Bab 51 : Mencari Halwa
52
Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53
Bab 53 : Pertemuan
54
Bab 54 : Makan Siang
55
Bab 55 : Belajar Menerima
56
Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57
Bab 57 : Yes, I want to marry you
58
Bab 58 : Perpisahan Sementara
59
Bab 59 : Hari Pernikahan
60
Episode 60 : Honeymoon
61
Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62
Episode 62 : Memulai Dari Awal
63
Episode 63 : Pulang ke Belanda
64
Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65
Episode 65 : Kedatangan Nurul
66
Episode 66 : Kecelakaan Maut
67
Episode 67 : Menemui Reyhan
68
Episode 68 : Bertemu Antonio
69
Episode 69 : Kesedihan Halwa
70
Episode 70 : Pengakuan Halwa
71
Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72
Episode 72 : Tatap Mataku
73
Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74
Episode 74 : Terlalu Perih
75
Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76
Episode 76 : Insiden Pencurian
77
Episode 77 : Keputusan Halwa
78
Episode 78 : Bertemu Antonio
79
Episode 79 : Hari Pernikahan
80
Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81
Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82
Episode 82 : Sampai di Belanda
83
Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84
Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85
Episode 85 : Cynthia Sakit
86
Episode 86 : Anak Alien
87
Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88
Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89
Episode 89 : Insiden
90
Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91
Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92
Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93
Episode 93 : Bertemu Daddy
94
Episode 94 : Bonus
95
Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96
Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97
Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98
Episode 98 : Terlanjur Basah
99
Episode 99 : Berburu Hadiah
100
Episode 100 : The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!