Bab 11 : Keberanian Halwa

Keesokkan paginya

Melihat kepergian Dimas dan Anita, Halwa mengendap-endap masuk ke kamar mereka. Dulu, kamar ini adalah kamar Dimas dan Salwa. Namun semenjak Salwa menghilang selama enam bulan, kamar ini berubah menjadi kamar Dimas dan Anita. Halwa masih belum tahu, apa penyebab Dimas begitu dingin dan membenci Salwa. Dari sinilah, dia ingin mencari petunjuk atau informasi apapun.

Halwa mencari tiap sudut kamar ini, barang-barang milik saudara kembarnya. Namun, tidak satupun dia temukan. Semua bersih, barang-barang Salwa sudah tidak ada ditempat. Halwa pun menghentikan pencarian, dia keluar dari kamar tersebut.

DORR ..

Suara Noah mengagetkan dirinya.

"Noah? Kamu mengagetkan Mama?" manyun Halwa pura-pura kesal.

"Ha .... Ha .... Ha." tawa Noah.

"Mama sedang ngapain?" tanya Noah.

"Ehm, Mama sedang mencari sesuatu?" ucapnya, Halwa sedang berfikir mencari jawaban yang pas untuk putra cerdasnya ini.

"Mama sedang mencari barang-barang Mama yang tertinggal di sini!" elaknya.

"Apakah Mama mencari ponsel?" tanya Noah.

"Ponsel? Dimana ponsel Mama?" tanya Halwa kepada Noah.

"Semua barang-barang Mama ditaruh di gudang oleh Papa," ujarnya.

"Kenapa?" tanya Halwa lagi.

"Mana Noah tahu!" jawab Noah geleng-geleng kepala.

"Dimana gudangnya?" tanya Halwa.

"Di sana!" tunjuk Noah, ke ruangan dibelakang rumah ini yang berfungsi sebagai gudang, tempat untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak di pakai lagi.

Halwa membuka pintu gudang tersebut, banyak sekali barang-barang yang diletakkan di sana. Termasuk foto besar, foto pernikahan Dimas dan Salwa.

"Dia benar-benar sudah melupakan Salwa! Bahkan dia sudah menghapus semua jejak istri pertamanya! Suami macam apa dia?" batinnya.

Halwa menemukan ponsel yang sudah mati milik Salwa, dia juga menemukan buku harian milik saudara kembarnya yang kotor dan berdebu. Dia menyimpan, dan menyuruh Noah untuk keluar dari gudang tersebut, karena terlalu kotor dan berdebu. Dikamar Noah, Halwa berusaha untuk menghidupkan ponsel tersebut, namun ponselnya mati. Ia pun mengisi daya baterai terlebih dahulu.

"Sayang! Mama mau keluar sebentar! Apakah kau tidak apa-apa Mama tinggal sendiri di rumah?" tanya Halwa, dia tidak mungkin membawa Noah pergi bersamanya.

"Mama mau kemana? Kenapa Noah tidak boleh ikut?" tanya Noah penasaran.

"Mama ada urusan, Sayang! Mama janji, setelah urusan Mama selesai, Mama akan secepatnya pulang!" jawab Halwa, ada sedikit kesedihan di hati Noah, Halwa tahu itu.

"Mama mau membelikan Noah mainan robot-robotan! Bukankah Noah menginginkan robot Transformer yang sedang ngetrend itu?"

"Benarkah, Ma?" tanya Noah sangat senang, karena sebentar lagi dirinya akan memiliki robot-robotan yang selama ini ia inginkan.

"He'em! Mama janji!" ucapnya.

"Baiklah, hati-hati ya, Ma!" kata Noah, sambil memeluk Mamanya.

Halwa pun langsung keluar rumah untuk menemui seseorang dengan membawa ponsel tersebut. Dia harus memastikan tidak diikuti oleh seseorang, namun ditengah perjalanan dia merasa ada sebuah mobil yang terus mengikutinya. Ia langsung menelfon Adam untuk meminta bantuan, karena dia tidak mau kalau rahasianya harus terbongkar hari ini juga.

Dalam waktu beberapa menit, asisten Adam mengarahkan Nona mudanya, agar taksi yang ditumpangi berbelok di persimpangan jalan. Halwa pun mengikuti arahan Adam, dia menyuruh sang sopir taksi untuk berbelok di persimpangan, karena sang Asisten sudah menunggu di persimpangan itu. Mobil yang terus mengikuti, dihadang oleh truk besar berisi muatan. Halwa menyuruh Pak Sopir untuk berhenti, setelah membayar ongkos taksi tersebut, ia berpindah ke mobil asistennya. Adam melajukan mobil dengan kecepatan tinggi seperti seorang pembalap profesional.

"Siapa dia, Nona?" tanya Adam.

"Entahlah, Asisten Adam! Aku tidak tahu! Sepertinya, orang itu sengaja diperintahkan untuk menyelidiki ku," ujarnya.

"Apakah mereka mulai curiga?" tanyanya lagi.

"Mungkin! Yang jelas, orang ini pasti ada kaitannya dengan kasus kecelakaan saudaraku," jawabnya lagi.

"Nona harus berhati-hati! Mereka bukan orang sembarangan, Nona!" saran Adam.

"Terima kasih! Kamu sudah mengingatkanku soal ini!" jawabnya. "Oh, iya, Tolong kau bongkar isi ponsel Salwa!" perintahnya, sambil menyerahkan ponsel milik Salwa.

"Baik, Nona!" jawabnya.

Tidak terasa mobil yang dikendarai Adam sudah sampai di Rumah Sakit. Halwa langsung menemui saudara kembarnya. Dia mencium kening Salwa, dan selalu mendoakan Salwa agar cepat sehat. Ia teringat, kalau hari ini ia merekam suara Noah. Dia ingin memutar rekaman tersebut, agar Salwa juga ikut mendengarkannya. Di rekaman tersebut Noah bercerita banyak hal, dia juga sangat suka bernyanyi dan menari, sesuai dengan anak seusianya yang masih suka bermain dan bergembira.

Tidak terasa, Salwa meneteskan air mata. Namun kedua mata masih enggan untuk membuka. Dia begitu bergembira, ada reaksi batin dari saudara kembarnya.

"Sekarang aku tahu, kau sangat mencemaskan putramu," ujarnya. "Aku berjanji, aku akan menjaganya dengan segenap jiwa dan raga ku," cakapnya, sambil menggenggam tangan saudara kembarnya.

Sepulangnya dari Rumah Sakit, Halwa mengingat janji yang di ucapkannya kepada Noah. Dia pergi ke sebuah toko mainan yang sangat terkenal di kota Jakarta, tempatnya sangat besar dan sangat mewah. Mainan-mainan yang dijual bukan mainan sembarangan. Semua barang bermerek mahal. Halwa membeli robot-robotan, mainan yang diinginkan Noah.

Setelah mendapatkan mainan yang diinginkan, Halwa langsung pulang ke rumah dengan menggunakan taksi. Dia tersenyum bahagia, karena sebentar lagi Noah akan mendapatkan mainan baru. Tidak terasa taksi yang ditumpangi sudah sampai didepan gerbang, ia membayar ongkos taksi dan langsung masuk ke rumah besar itu. Halwa mendengar Noah menangis, ia langsung berlari masuk ke dalam. Saat Anita hendak menampar Noah, Halwa langsung mencengkram erat tangan Anita, dan menepis dengan kasar.

"Jangan pernah menyentuh putraku!" murkanya, dia menatap Anita dengan tatapan membunuh.

"Hiks ... hiks .... hiks." tangis Noah meminta perlindungan.

"Ada apa, Sayang?" tanya Halwa kepada putranya.

"Noah tidak sengaja menyenggol guci milik Mama Anita," ujarnya sambil terisak.

"Dia sudah membuat guciku pecah! Kau tahu berapa harganya? Lima ratus juta! Dan dia sangat membuatku marah," kesal Anita.

"Demi guci, kau sampai mau main tangan dengan putraku! Apakah kau sudah tidak waras?" berangnya.

"Dia pantas menerimanya! Karena dia sudah membuatku kehilangan uang ratusan juta," teriaknya.

"Dia tidak sengaja! Dia hanyalah anak kecil, jadi, berhentilah menyalahkannya!" ucap Halwa.

"Tidak, aku tidak terima semua ini! Dia harus menerima hukuman," marah Anita. Noah yang merasa ketakutan, berdiri dibelakang Mamanya. Anita hendak menarik tangan Noah, namun tangan Anita dipelintir oleh Halwa.

"Selama ini aku diam! Tapi, kali ini aku tidak akan diam! Karena, kau berusaha menyakiti putraku!" ancamnya. "Aku tahu, kau kan yang selama ini berusaha menyakiti putraku! Sekarang, aku tidak akan membiarkan kau menyakitinya lagi!" tegas Halwa.

Kemudian Halwa menggandeng tangan Noah, untuk masuk ke kamar. Anita tidak percaya dengan apa yang dia dengar dan dia lihat. Salwa sudah berani mengancam, padahal selama ini dia selalu terlihat lemah dan tidak berdaya.

"Apakah aku tidak salah dengar? Dia berani mengancam ku? Apakah dia itu benar-benar Salwa?" ucap Anita berdialog dengan dirinya sendiri.

to be continued....

Terpopuler

Comments

Riesti Anny

Riesti Anny

makin seru ,,, lanjuuut part selanjutnya 🤗

2022-06-07

4

Alanna Th

Alanna Th

jngn balikn salwa pd dimas, thor, walaupun ia nanti bakal mnyesal 🙏😞😰

2022-06-06

0

Jessica melody junior

Jessica melody junior

moga cepat terbongkar kebusukan Anita dan mamanya . nggak rela ya kalau Salwa kembali ke suaminya itu .

2022-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2 Bab 2 : Siapa bayi itu?
3 Bab 3 : Datang ke Indonesia
4 Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5 Bab 5 : Kedatangan Halwa
6 Bab 6 : Mama pulang
7 Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8 Bab 8 : Noah Menangis
9 Bab 9 : Kemarahan Halwa
10 Bab 10 : Siapa Reyhan?
11 Bab 11 : Keberanian Halwa
12 Bab 12 : Suara rintihan
13 Bab 13 : Bertemu Reyhan
14 Bab 14 : Rasa Cemburu
15 Bab 15 : Masih Ada Rasa
16 Bab 16 : Murka Hilda
17 Bab 17 : Suara Laknat
18 Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19 Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20 Bab 20: Makan Malam Bersama
21 Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22 Bab 22 : Wanita Ular
23 Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24 Bab 24 : Merubah Penampilan
25 Bab 25 : Misi 1
26 Bab 26 : Perpisahan
27 Bab 27 : Pergi ke Pesta
28 Bab 28 : Penyerangan
29 Bab 29 : Misi 2
30 Bab 30 : Kemarahan Anita
31 Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32 Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33 Bab 33 : Kecurigaan Besar
34 Bab 34 : Murka Dimas
35 Bab 35 : Mencari Petunjuk
36 Bab 36 : Surat Cerai
37 Bab 37 : Hilang Kesabaran
38 Bab 38 : Pesan terselubung
39 Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40 Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41 Bab 41 : Kepergian Salwa
42 Bab 42 : Depresi 1
43 Bab 43 : Depresi 2
44 Bab 44 : Menemui Dimas
45 Bab 45 : Dinner Bersama
46 Bab 46 : Kepergian Halwa
47 Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48 Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49 Bab 49 : Makan Bersama
50 Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51 Bab 51 : Mencari Halwa
52 Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53 Bab 53 : Pertemuan
54 Bab 54 : Makan Siang
55 Bab 55 : Belajar Menerima
56 Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57 Bab 57 : Yes, I want to marry you
58 Bab 58 : Perpisahan Sementara
59 Bab 59 : Hari Pernikahan
60 Episode 60 : Honeymoon
61 Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62 Episode 62 : Memulai Dari Awal
63 Episode 63 : Pulang ke Belanda
64 Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65 Episode 65 : Kedatangan Nurul
66 Episode 66 : Kecelakaan Maut
67 Episode 67 : Menemui Reyhan
68 Episode 68 : Bertemu Antonio
69 Episode 69 : Kesedihan Halwa
70 Episode 70 : Pengakuan Halwa
71 Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72 Episode 72 : Tatap Mataku
73 Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74 Episode 74 : Terlalu Perih
75 Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76 Episode 76 : Insiden Pencurian
77 Episode 77 : Keputusan Halwa
78 Episode 78 : Bertemu Antonio
79 Episode 79 : Hari Pernikahan
80 Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81 Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82 Episode 82 : Sampai di Belanda
83 Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84 Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85 Episode 85 : Cynthia Sakit
86 Episode 86 : Anak Alien
87 Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88 Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89 Episode 89 : Insiden
90 Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91 Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92 Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93 Episode 93 : Bertemu Daddy
94 Episode 94 : Bonus
95 Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96 Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97 Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98 Episode 98 : Terlanjur Basah
99 Episode 99 : Berburu Hadiah
100 Episode 100 : The End
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 : Perkenalan Tokoh
2
Bab 2 : Siapa bayi itu?
3
Bab 3 : Datang ke Indonesia
4
Bab 4 : Salwa berhasil ditemukan
5
Bab 5 : Kedatangan Halwa
6
Bab 6 : Mama pulang
7
Bab 7 : Kecurigaan Halwa
8
Bab 8 : Noah Menangis
9
Bab 9 : Kemarahan Halwa
10
Bab 10 : Siapa Reyhan?
11
Bab 11 : Keberanian Halwa
12
Bab 12 : Suara rintihan
13
Bab 13 : Bertemu Reyhan
14
Bab 14 : Rasa Cemburu
15
Bab 15 : Masih Ada Rasa
16
Bab 16 : Murka Hilda
17
Bab 17 : Suara Laknat
18
Bab 18 : Liburan ke kebun binatang
19
Bab 19 : Empat orang berpakaian hitam
20
Bab 20: Makan Malam Bersama
21
Bab 21 : Kedatangan Jesslyn
22
Bab 22 : Wanita Ular
23
Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas
24
Bab 24 : Merubah Penampilan
25
Bab 25 : Misi 1
26
Bab 26 : Perpisahan
27
Bab 27 : Pergi ke Pesta
28
Bab 28 : Penyerangan
29
Bab 29 : Misi 2
30
Bab 30 : Kemarahan Anita
31
Bab 31 : Rahasia yang terkuak
32
Bab 32 : Pertemuan Tak Terduga
33
Bab 33 : Kecurigaan Besar
34
Bab 34 : Murka Dimas
35
Bab 35 : Mencari Petunjuk
36
Bab 36 : Surat Cerai
37
Bab 37 : Hilang Kesabaran
38
Bab 38 : Pesan terselubung
39
Bab 39 : Aksi Penyelamatan 1
40
Bab 40 : Aksi Penyelamatan 2
41
Bab 41 : Kepergian Salwa
42
Bab 42 : Depresi 1
43
Bab 43 : Depresi 2
44
Bab 44 : Menemui Dimas
45
Bab 45 : Dinner Bersama
46
Bab 46 : Kepergian Halwa
47
Bab 47 : Kembalinya Halwa ke Belanda
48
Bab 48 : Bertemu Keluarga Adam
49
Bab 49 : Makan Bersama
50
Bab 50 : Reyhan tiba di Belanda
51
Bab 51 : Mencari Halwa
52
Bab 52 : Penyesalan Jesslyn
53
Bab 53 : Pertemuan
54
Bab 54 : Makan Siang
55
Bab 55 : Belajar Menerima
56
Bab 56 : Makan Malam di Kapal Pesiar
57
Bab 57 : Yes, I want to marry you
58
Bab 58 : Perpisahan Sementara
59
Bab 59 : Hari Pernikahan
60
Episode 60 : Honeymoon
61
Episode 61 :Jalan jalan ke Menara Eiffel
62
Episode 62 : Memulai Dari Awal
63
Episode 63 : Pulang ke Belanda
64
Episode 64 : Kepulangan Reyhan
65
Episode 65 : Kedatangan Nurul
66
Episode 66 : Kecelakaan Maut
67
Episode 67 : Menemui Reyhan
68
Episode 68 : Bertemu Antonio
69
Episode 69 : Kesedihan Halwa
70
Episode 70 : Pengakuan Halwa
71
Episode 71 : Siapakah wanita itu?
72
Episode 72 : Tatap Mataku
73
Episode 73 : Wanita Cantik dari Belanda
74
Episode 74 : Terlalu Perih
75
Episode 75 : Reyhan Mulai Cemburu
76
Episode 76 : Insiden Pencurian
77
Episode 77 : Keputusan Halwa
78
Episode 78 : Bertemu Antonio
79
Episode 79 : Hari Pernikahan
80
Episode 80 : Ketika Ingatannya kembali
81
Episode 81 : Bangkit dari Keterpurukan
82
Episode 82 : Sampai di Belanda
83
Episode 83 : Keputusan Untuk Pulang
84
Episode 84 : Gabrio dan Gabino
85
Episode 85 : Cynthia Sakit
86
Episode 86 : Anak Alien
87
Episode 87 : Pesta Ulang Tahun
88
Episode 88 : Makan Siang Bersama Mark
89
Episode 89 : Insiden
90
Episode 90 : Insiden Pembawa Berkah
91
Episode 91 : Si Kembar Merajuk
92
Episode 92 : Permintaan Maaf Nurul
93
Episode 93 : Bertemu Daddy
94
Episode 94 : Bonus
95
Episode 95 : Pulang ke Apartemen
96
Episode 96 : Bertemu Mammer ( Mamih Mertua )
97
Episode 97 : Pertemuan Antara Dua wanita Istimewa
98
Episode 98 : Terlanjur Basah
99
Episode 99 : Berburu Hadiah
100
Episode 100 : The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!