Episode 17

Hari ini,tidak seperti biasanya anak anak IPA B. Setelah bel masuk kelas yang biasanya langsung hening kini mendadak ribut bahkan beberapa kaum hawa ada yang berteriak teriak dengan hebohnya,hal itu karna pagi ini kelas IPA B kedatangan dua orang murid baru sekaligus dan kabar baiknya lagi dua orang itu bejenis kelamin laki laki. Bu Tisna selaku wali kelas IPA B mencoba menenangkan para muridnya agar tidak berisik dan setelah semuanya tenang bu Tisna pun mempersilahkan dua orang anak baru itu untuk memperkenalkan diri mereka.

"Halo semuanya!" Saapaan itu berasal dari salah seorang anak baru itu yang memiliki perawakan tinggi dan memiliki wajah yang bisa di bilang tampan yang membuat kaum hawa lagi lagi menjerit tidak karuan

"Duhh ramah banget sih dia mana ganteng banget lagi. Ya kan Binar?" Tanya Raya yang baru saja mengomentari murid baru di kelasnya itu yang memang terlihat ramah terbukti sedaritadi ia terus menebar senyuman yang membuat siapa saja terpesona.

"Hah? Kenapa ray?" Raya salah ternyata bertanya pada Binar. Karna sedaritadi gadis itu tidak terlalu memperhatikan ke dua anak baru itu ia fokus menundukkan wajahnya tidak perduli dengan wajah ke dua anak baru tersebut.

"Itu loh tuh liat tuh anak barunya tadi barusan nyapa..udah ganteng pake banget mirip oppa korea plus ramah lagi duh gk kuat liat dia senyum" ujar Raya tersenyum menatap anak baru yang tadi ia banggakan pada Binar sambil bertumpang dagu masih memandang lekat ke depan.

Binar yang penasaran pun akhirnya menatap ke arah tatapan Raya dan ia melihat dua orang laki laki yang satunya sedang memperkenalkan diri,ya memang Binar akui laki laki yang sedang memperkenalkan diri itu memang tampan dan tatapan Binar beralih pada anak baru yang satunya lagi yang sedaritadi menundukkan kepalanya dan memasukkan ke dua tangannya ke dalam kantung hoodienya dan Binar juga baru sadar bahwa anak baru itu memakai peci di kepalanya benar benar pemandangan yang jarang Binar temui selama ia bersekolah di sini baru kali ini ia melihat seorang laki laki memakai peci kecuali anak eskul rohis.

"Ayo silahkan lanjutkan sesi perkenalannya" suruh bu Tisna pada anak baru yang tadi di bilang ramah dan mirip oppa oppa korea oleh Raya.

"Baik bu. Hallo semuanya kenalin nama gue Arfan Ibrahim Saputra,salam kenal semuanya dan mohon bantuannya" ujar anak baru itu yang memperkenalkan dirinya bernama Arfan di akhir perkenalannya ia menunjukkan senyumnya membuat kaum hawa lagi lagi berteriak teriak tidak jelas.

"Harap tenang! Ayo silahkan sekarang giliran kamu memperkenalkan diri kamu" perintah bu Tisna pada anak baru yang Binar bilang unik karna dia berani memakai peci.

"Assalamu'alaikum warahmatuallahi wabarakatuh" ucapnya sambil mengangkat kepalanya mengawali perkenalannya dengan mengucap salam

"Wa'alaikumsalam warahmatuallahi wabarakatu" jawab anak B IPA sambil tersenyum dan menatap kagum ketika melihat wajah laki laki itu terangkat dan sekarang terlihat sangat jelas.

"Nama saya Muhammad Azam Al Fariz ,panggil aja saya Azam" ucap anak baru itu memperkenalkan dirinya dan di akhiri wajah datar andalannya tanpa senyum sedikitpun dan kembali menundukkan kepalanya namun berhasil membuat kaum hawa lagi lagi berdecak dan berteriak tidak jelas yang pastinya mereka kagum dengan Azam.

"Binar liat deh duh ya ampun si Azam juga gk kalah imut dan ganteng dari Arfan. Terus kayanya dia tuh ya tipe idaman kamu banget ya kan?" Ujar Raya sambil menaik turunkan alisnya ia mencoba mengoda Binar sementara yang di goda hanya diam dan memilih menundukkan pandangannya.

"Ciee malu-malu ciee haha" Raya kembali mengoda Binar yang saat ini sedang memberengut kesal karna terus terusan di goda oleh Raya

"Ih udah dong Raya jangan godain aku terus" Binar berujar sambil memukul bahu Raya pelan membuat Raya semakin tertawa.

"Raya" panggilan bu Tisna membuat Raya menghentikan tawanya sementara Binar hanya bisa menahan tawanya melihat ekspresi Raya yang sangat lucu baginya.

"Oke berhubung kelas kita kedatangan murid baru. Ibu sarankan jika posisi duduk di kelas kita di rubah agar kelas tidak semakin berisik" bu Tisna berucap dengan wajah seriusnya

"Di rubah gimana bu?"

"Yang laki laki duduk dengan perempuan" ucapan bu Tisna membuat kelas menjadi ramai

"Diam semuanya! Sekarang ibu akan bacakan namanya dan teman sebangkunya jadi dengarkan baik baik" seketika kelas pun menjadi hening

"Pratap akan duduk dengan Adel,Bisma duduk dengan Desti,Pram duduk dengan Rania,Langit dengan Viola..."

Langit berdecak kesal ia tadi sangat berharap bisa sebangku dengan Binar namun nyatanya semesta tidak merestui ia malah mendapatkan teman sebangku yang sangat tidak Langit inginkan,Langit tau bahwa Viola adalah tipe cewek yang Langit benci karna Viola itu selalu mengodanya bahkan Viola juga pernah menyatakan perasaannya pada Langit secara terang terangan tanpa ada rasa malu! Benar benar gila!

"Akmal dengan Zara,Roni dengan Arlita,Yuda dengan Siska,Banu dengan Lia,Raya dengan Arfan,dan Binar duduk dengan Azam" jelas bu Tisna yang membuat Raya tersenyum dengan lebar

"Alhamdulillah Ya Allah mimpi apa gue semalem. Binar ya ampun gue duduk sebangku sama cogan ya ampun,sekarang tanggal berapa?!" Tanya Raya pada Binar yang sedang geleng geleng kepala melihat tingkah teman sebangkunya yang super duper ajaib

"Tanggal 13. Kenapa emangnya?" Tanya Binar bingung ia berfikir kenapa Raya menanyakan tanggal padanya

"Oke fix itu akan jadi tanggal bersejarah dalam hidup gue karna duduk ama cogan!"

"Ya ampun aku kira kamu mau ngapain nanyain tanggal"

"Btw aciee yang duduk ama Azam" goda Raya membuat Binar menghela nafas jenggah.

"Ayo sekarang kalian pindah dan duduk sesuai nama yang telah ibu sebutkan tadi"

Suara decitan meja dan kursi yang di geser pun terdengar semuanya sibuk membereskan barang barangnya dan ada juga beberapa anak yang hanya diam menahan kesal salah satunya adalah Langit ia merasa kesal entah kenapa saat ia melihat Binar yang duduk di pojok bersama anak baru yang ia kenal bernama Azam itu,pandangan Langit terus tertuju ke arah meja Binar dan Azam di sana ia bisa melihat pemandangan Binar dan Azam yang terlihat sama sama terdiam sepertinya mereka sedang merasa canggung.

Ck ah kenapa harus si anak baru itu sih yang duduk ama Binar? Kenapa bukan gue? Ah ngeselin banget!.

Dan setelah semuanya menempati tempat duduk masing masing pelajaran pun di mulai dan semuanya mengerjakan dengan serius namun kali ini Binar tidak berkonsentrasi karna ia tidak terbiasa duduk sebangku dengan seorang laki laki dia juga bingung ingin bicara seperti apa karna sedaritadi Binar memperhatikan Azam ini adalah orang yang dingin mirip seperti Langit namun sepertinya Azam lebih dingin dan tampangnya terlihat sangat jutek. Hal itulah yang membuat Binar takut untuk bertanya atau sekedar menyapa atau mungkin juga untuk berbasa basi.

"Punya serutan?" Binar menoleh ke arah Azam yang sedang menoleh ke arah Binar juga namun ia tidak menatap wajah Binar ia menatap ke arah buku Binar yang terletak di atas meja

"Hah? Kamu ngomong ama saya?" Tanya Binar sambil menunjuk dirinya sendiri

"Menurut anda?" Bukannya menjawab Azam malah balik bertanya pada Binar

"Hm gk tau saya kira kamu ngomong sama aku" Binar meringis. Menahan malu karna salah terlalu pede.

"Saya pinjem pengserut anda" kata Azam membuat Binar mengerutkan alisnya. Jadi tadi Azam benar berbicara padanya? Ah Binar kebingungan sekarang namun ia tetap memberikan pengserutnya pada Azam

"Syukron" Binar terdiam mendengar ucapan terimakasih yang di ucapkan oleh Azam,Binar yakin bahwa Azam merupakan pindahan dari pondok karna ucapan terimakasihnya pun memakai bahasa arab dan terkesan sangat sopan.

"Afwan" kata Binar sambil menggambil pengserut nya yang di letakkan di atas meja oleh Azam. Lalu kemudian keduanya kembali terdiam pandangan mereka kembali fokus ke depan namun fikiran mereka sedang sibuk memikirkan sesuatu yang lain, mereka berdua tidak sadar bahwa sedaritadi interaksi mereka berdua tidak luput dari pandangan seseorang yang menatap tajam dan sangat jelas ia merasa tak suka Binar mengobrol dengan Azam. Orang itu adalah Langit yang sedang menahan rasa kesalnya.

Cemburu? Bahkan buat cemburu aja rasanya gk pantes karna gue gk berhak buat cemburu,gue kan bukan siapa siapanya Binar.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 71
71 Episode 72
72 Episode 73
73 Episode 74
74 Episode 75
75 Episode 76
76 Episode 77
77 Episode 78
78 Episode 79
79 episode 80 (Ending Season 1)
80 PENTING:)
81 Binar di Langit Senja Season 2??
82 Prolog (Season 2)
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 71
71
Episode 72
72
Episode 73
73
Episode 74
74
Episode 75
75
Episode 76
76
Episode 77
77
Episode 78
78
Episode 79
79
episode 80 (Ending Season 1)
80
PENTING:)
81
Binar di Langit Senja Season 2??
82
Prolog (Season 2)
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!