"Binar aaaa akhirnya lo masuk juga" teriakan nyaring dari Raya membuat Binar menutup kedua telinganya sambil mengelengkan kepalanya.
"Ya Allah suara kamu tolong di kondisikan dong kupingku sakit dengernya" kata Binar membuat Raya terkekeh lalu ia segera merangkul bahu Binar dan berjalan menuju kelas bersama.
"Eh Raya lo kok mau sih temenan ama orang kek dia? Sok alim banget kerudung ampe panjang banget gitu" kata salah satu siswi yang menatap tak suka pada Binar
"Iya dih sok alim, dia juga caper banget sama Langit dih" kata teman siswi itu sambil menatap jijik pada Binar
"Eh lo ya-" Binar menggelengkan kepalanya agar Raya tidak melanjutkan ucapannya dan tersenyum pada Raya yang sedang mencoba menahan emosinya
"Kalau kalian gk suka sama penampilan saya gk apa apa kok saya terima itu tapi kalau kalian bertanya soal penampilan saya,ini memang yang seharus nya di pakai oleh muslimah yang sudah balig yaitu menutup aurat nya dan saya gk pernah cari perhatian sama Langit kok gk ada niatan juga saya buat deket deket sama dia" jawab Binar membungkam mulut ke dua siswi tersebut setelah itu Binar mengajak Raya untuk segera ke kelasnya
"Wadaww Binar keren banget ih jadi tambah cayang" ujar Raya mencoba mengoda Binar namun Binar hanya menanggapinya dengan kekehan dan tidak lama bel masuk pun berbunyi,Binar menoleh ke arah bangku yang saat ini kosong tidak ada penghuninya Binar menghela nafas gusar kenapa tiba tiba ada sesuatu di hatinya yang tidak terima jika dia tidak masuk.
"Ya Allah Binar kenapa jadi mikirin Langit sih?"
Binar menggelengkan kepalanya mencoba menepis bayangan Langit yang ada di fikirannya hal itu tidak luput sedikit pun dari perhatian Raya yang menatap teman sebangkunya ini dengan heran.
"Binar lo kenapa geleng geleng kepala? Lagi dugem? Hahaha"
Raya tertawa dengan keras hingga mendapat teguran dari pak Rahman guru Matematika yang terkenal sangat killer itu,sementara Binar kembali berusaha untuk fokus dengan penjelasan pak Rahman namun nyatanya Binar masih tidak bisa fokus entah apa yang menganggu fikirannya saat ini dan bunyi bel pegantian jam pelajaran pun berbunyi membuat Binar menghela nafasnya lega.
"Oke ini akan di jadikan pr kerjakan dan kumpulkan besok. Saya tidak mau mendengar ada siswa yang tidak mengerjakan pr" kata pak Rahman sebelum akhirnya melengang keluar dari kelas.
"Ih dasar si botak bisanya nyuruh nyuruh mulu" cibir Raya membuat Binar menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman sebangku nya ini
"Eh Binar lo kenapa sih? Daritadi gue perhatiin lo gk kaya biasanya" Binar tertegun ternyata Raya cukup peka juga
"Eh? Aku gk apa-apa kok" jawab Binar sambil tersenyum pada Raya yang memicingkan matanya mencoba mencari kebohongan dari senyuman Binar namun nyatanya nihil.
"Oh bagus deh kalau lo gk apa-apa gue takutnya lo kesambet hahaha" lagi lagi Raya tertawa dengan tawa nyaring khasnya
"Eh Binar. Gue mau tanya boleh?" Tanya Raya yang langsung menatap Binar dengan serius
"Iya boleh aja kok,kamu mau tanya apa? Tapi jangan yang aneh aneh ya" Raya kembali terkekeh lalu menggelengkan kepalanya
"Gk kok gue cuma mau tanya,lo udah pake hijab begini sejak kapan?" Binar terdiam ia memperhatikan wajah sahabatnya lalu tersenyum
"Dari sejak umur satu tahun aku udah di biasain sama umi dan abi buat pake hijab tapi masih buka tutup ya maklum lah masih kecil,tapi kalau mulai pake hijab permanennya sih sejak aku masuk Taman Kanak-Kanak dan Alhamdulillah sampe sekarang" jelas Binar membuat Raya berdecak kagum pada Binar
"Uwaw lo keren banget! Gue aja yang dengernya ampe speclesh" Binar terkekeh mendengar penuturan Raya
"Gk ah biasa aja karna emang kan berhijab itu merupakan kewajiban" dan lagi lagi Raya hanya bisa mengangukkan kepalanya,kemudian diantara mereka hening tidak ada lagi percakapan hanya ada suara suara teman sekelas mereka yang sedang bengobrol karna saat ini guru mata pelajaran IPA sedang tidak masuk.
"Kalau gue pake hijab pantes gk?" Dan perkataan Raya itu membuat Binar terkejut sekaligus terharu mendengarnya.
[]
"Wah wah ada Bidadari di bumi" kata Aksara yang datang menghapiri Binar dan Raya yang sedang menikmati mie ayam nya
"Ish kenapa ada dedemit segala sih?" Kata Raya sambil mendelik kesal
"Ya ampun si eneng mah ya emang gk pernah suka sama abang,padahal kan abang udah banyak berkorban" kata Aksara di buat sangat dramatis membuat Binar tersenyum sementara Raya dia hanya mendengus kesal
"Hai Binar" sapa Chandra dan Binar hanya membalasnya dengan senyuman
"Eh kemana temen lo itu? Si triplek?" Tanya Raya mewakili pertanyaan yang sedaritadi ingin Binar tanyakan pada sahabat sahabat Langit namun hanya dapat tertahan di ujung lidahnya.
"Oh si Langit? Dia gk masuk katanya ada urusan emang suka sok sibuk tuh anak" jelas Fajar dan Raya hanya mengangukkan kepalanya sementara Binar? Ia sedang memikirkan urusan penting apa yang membuat Langit sampai sampai tidak masuk sekolah.
"Kalian lanjut aja makannya kita mau nongkorong nongkrong tamvan dulu hehe" ujar Aksara dengan pede nya
"Idih narsis banget lo muka gk ada ganteng ganteng nya juga! Huh" ejek Raya yang tidak benar adanya nyatanya sahabat sahabat Langit tidak ada yang jelek semuanya tampan namun jika di bandingkan dengan Langit? Langitlah yang paling tampan hehe.
"Bidadari surgaku, kakanda pergi dulu jangan merindukan kakanda ya" pamit Aksara yang membuat sahabat sahabat nya meminta maaf pada Binar atas ketidak warasan sahabatnya itu dan Binar hanya terkekeh dan memakluminya setelah sahabat sahabat Langit itu pergi Raya kembali memakan mie ayamnya sementara Binar ia hanya mengaduk aduk mie ayam nya dan sedang melamun memikirkan sesuatu.
"Waduh mie ayam teh Elis emang top banget,tapi lo harus cobain makanan lainnya deh semuanya enak enak loh. Kalau mau besok gue anterin deh gimana mau gk?" Raya menoleh pada Binar yang hanya diam membuat Raya menghela nafasnya ternyata sedaritadi Binar tidak mendengarkan ucappannya
"Woy Binar" Raya menepuk bahu Binar dan menyadarkan gadis itu dari lamunannya
"Eh- iya kenapa Ra?" Tanya Binar linglung
"Gk apa-apa. Udah cepet di makan mie ayamnya entar keburu bel masuk" dan Binar pun melanjutkan makanannya sambil begumam dalam hati.
"Semoga Langit baik baik saja Aamiin"
[]
"Arggg sial!" Langit mengacak acak rambutnya frustasi ia sangat tidak nyaman berada di posisi seperti ini,Langit pun duduk sambil menundukkan kepalanya menatap rumput rumput hijau saat ini Langit sedang berada di taman belakang rumahnya mencoba menenangkan dirinya yang sedang emosi.
"Langit"
Panggilan dari seseorang itu membuat Langit memejamkan matanya menahan rasa yang bergejolak di hatinya ia mengepal tangannya dengan kuat dan indra pendengaran Langit pun menangkap suara langkah kaki seseorang yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Jangan mendekat,please"-batin Langit namun nyatanya suara langkah itu semakin mendekat dan kini orang itu sudah berada di hadapan Langit.
"Hai Langit kita ketemu lagi"
Langit mendongakkan kepalanya dan di sana ia melihat seorang gadis yang sedang tersenyum sendu padanya sementara Langit memalingkan mukanya ia belum siap saat ini jika harus bertemu dengan nya.
"Dia kembali..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Ngaeni Wahyuni
Nas aq
2020-06-15
0
Yenii Rohaenii
aku udah hadir nih sekalian bawa bom like😄 jgn lupa mampir di "dua fatamorgana" ya🌼 karakter visualnya ada jaehyun, suzy, jennie, rose, mingyu, eun woo dll🐥
2020-06-13
0