Binar POV
Hari ini pelajaran sudah selesai bel pulang sudah berdering sedaritadi,ini adalah hari kedua ku di sekolah baru. Di hari pertama sekolah aku sangat malu karna aku pingsan saat jam istirahat benar benar merepotkan,aku sangat senang berada di sekolah baruku aku bisa mendapat banyak teman dan aku juga punya seorang teman dekat namanya Raya dia baik,ramah dan juga cantik aku sangat senang berteman dengannya.
"Hai" suara seseorang membuat aku tersadar dari lamunanku
"Ngelamun mulu nanti kesambet loh" ucap orang tersebut aku mendegus kesal kenapa aku harus bertemu dia lagi? Bertemu dengan Langit ya walaupun ini bukan pertemuan pertama kami,aku sudah pernah bertemu dengannya saat di mushola rumah sakit saat itu aku melihat dia yang keadaannya tampak kacau,pertemuan kedua aku bertemu dengannya di depan Masjid Al Ikhlas,dan pertemuan ke tiga aku bertemu dia di makam saat itu aku sedang ziarah ke makam ayah karna aku benar benar merindukan ayah saat itu aku melihat Langit matanya terlihat sembab seperti habis menangis ia berdiri tepat di sampingku lalu tiba tiba saja hujan turun namun anehnya saat hujan turun badanku tidak basah sama sekali ternyata Langit yang memayungiku saat itu pertama kalinya aku melihat senyuman Langit dan siapa sangka sekarang ini aku bisa bertemu dan sekelas dengan Langit!
"Hei?! Jangan ngelamun dong" tegur Langit membuatku tersadar dari lamunanku
"Eh? I..iya maaf" ucap ku lagi lagi aku ketauan oleh Langit sedang melamun
"Nama lo Binar kan?" Tanya Langit dan aku hanya menjawab dengan anggukan saja
"Oh kenalin nama gue Langit" ingin rasanya ku jawab 'udah tau' tapi itu hanya mampu aku jawab dalam hatiku
"Hm" jawab ku singkat jujur saja aku sedang tidak mood untuk bicara saat ini.
"Lo sekelas sama gue kan?" Tanya Langit lagi
"Hm"
"Lo mau pulang?" Tanya Langit lagi
"Hm"
"Astaga lo ini Binar apa Nissa Sabyan sih? Jawabnya hm hm doang daritadi" kesal Langit,membut ku terkekeh serius bagiku itu lucu apa hubungannya kata 'Hm' dengan 'Nissa Sabyan?' Hanya karna Nissa Sabyan menyanyikan lagu Hm eh maksudnya menyanyikan Lagu deen Assalam aku tertular Langit sepertinya haha.
"Lo pulang jalan kaki?" Tanya Langit lagi,ingin rasanya aku membekap mulut Langit agar dia berhenti bertanya tapi itu tidak sopan kan?
"Nggak aku di jemput kok" jawab ku singkat,dan Langit pun mengangukan kepalanya. Setelah itu hening tidak ada percakapan apapun antara aku dan Langit kami sama sama diam sibuk dengan fikiran kami masing masing hingga akhirnya handphone milik Langit berdering memecah keheningan.
Author POV
Handphone milik Langit berdering,Langit pun segera mengangkatnya wajahnya terlihat sangat kesal. Setelah telphone berakhir ia segera pergi meninggalkan Binar tanpa sepatahkata pun yang membuat Binar menatap nya kebingungan.
Langit menghentikan laju motornya di depan rumah nya ralat rumah milik ayahnya.
"Langit!" Seru seorang gadis sambil memeluk Langit dengan erat Langit hanya terdiam ia tidak memeluk balik gadis itu.
"Syila udah dong meluknya kasian Langit capek baru pulang sekolah" tegur seorang wanita paruh baya pada gadis bernama Syila,gadis itu pun melepaskan pelukkannya ia tersenyum pada Langit dan Langit hanya menatapnya saja tanpa berniat membalas senyuman Syila
"Ya ampun Langit sudah besar ya" ucap wanita paruh baya tersebut ia berdiri di hadapan Langit sambil tersenyum dan memegang bahu Langit, Langit pun membalas senyuman wanita paruh baya tersebut
"Kamu mirip sekali dengan Bunda kamu" ucap wanita paruh baya itu membuat Langit tersenyum sendu lagi lagi ia teringat bundanya.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya Kanya" ucap seorang pria paruh baya yang sedaritadi berdiam diri.
"Iya makasih om" ucap Langit sopan.
"Langit ganti baju mu!" perintah Rahardi dengan wajah datarnya dan Langit pun segera melangkah menuju kamarnya.
Langit sudah mengganti seragamnya dengan kaos oblong dan celana jeans panjang,Langit berjalan menuruni anak tangga sambil menyugar rambutnya.
"Itu dia Langit!" Seru Syila sambil tersenyum ke arah Langit,sementara itu Langit hanya diam saja ia tidak perduli pada gadis itu.
"Duduk" ucap Rahardi,Langit pun mendudukan dirinya di samping Rahardi.
"Langit om sama tante dan juga orang tua kamu memutuskan bahwa kami akan memasukkan Syila ke sekolah yang sama dengan kamu,ya supaya kalian bisa kenal lebih dekat satu sama lain" tutur Aris-Ayah Syila yang membuat Langit diam sejujurnya ia tidak ingin satu sekolah dengan Syila ia merasa risih jika Syila selalu berada di dekatnya menatapnya dengan tatapan memuja entahlah Langit juga tidak tau kenapa tapi memang sejak dulu ia selalu merasa risih. Langit bangkit dari duduknya setelah selesai menyantap makan siangnya ia berjalan ke arah taman belakang ia butuh ketenangan saat ini,lengkungan tercipta di bibir ranum Langit ia tersenyum ketika mengingat tentang Binar. Gadis cantik yang selalu membuat hatinya merasakan gemuruh yang dasyat yang selalu membuat udara di sekelilingnya terasa menipis jika berada di dekatnya gadis itu adalah Binar Lail Sky Subhi gadis manis dengan kerudung nya yang syar'i membuat dia semakin terlihat cantik di mata Langit rasanya Binar memiliki rasa candu bagi Langit ia tidak pernah bosan memikirkan Binar seolah olah yang menjadi topik utama di hati dan fikirannya hanya Binar...Binar dan Binar.
"Langit" panggil Syila ia melangkah mendekati Langit yang mendengus kesal
"Ngapain lo?" Tanya Langit dengan suara dinginnya dan wajah triplek andalannya membuat Syila tertegun namun ia kembali mendekati Langit dengan senyumannya
"Langit kamu tau kan kalau aku suka ka-"
"Diem gk lo! Gue gk pernah suka sama lo! Jangan deket deket gue dasar cewek kegatelan!" bentak Langit yang berhasil membungkam bibir Syila,setelah itu Langit pergi meninggalkan Syila yang menangis
"Harus sampe kapan Lang? Harus sampe kapan kamu ngegantungin perasaan aku kaya gini? Apa sampe saat itu tiba kamu baru balas perasaanku?" Lirih Syila ia mengigit bibir bawahnya mencoba menahan suara tangisnya agar tidak terdengar orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Ririn Puji Rahayu
udah tau langit gak suka.kenapa tetep.maksa
2020-12-09
0