Seperti biasa setiap hari ahad tiba Binar selalu mengikuti kajian rutin di salah satu mesjid yang lumayan jauh dari rumahnya,namun kali ini Binar berangkat dan pulang sendiri karna Karin teman Binar yang biasanya selalu ikut kajian bersama Binar tidak bisa datang karna sedang sakit alhasil Binar pun pergi dan pulang dari kajian sendirian.
Binar saat ini sedang bediri di halte bis sambil menunggu bis datang Binar kembali mengulang hapalannya. Bukannya bis yang datang namun hujanlah yang turun dengan deras membasahi bumi orang orang hilir mudik berlarian ke sana kemari mencari tempat untuk berteduh. Binar tersenyum menatap air hujan yang turun ia berdoa semoga hujan yang turun ini menjadi rahmat,Binar bangkit dari duduknya tangannya terulur untuk merasakan butiran air yang berjatuhan lagi lagi Binar menyungingkan senyum ah hujan memang selalu bisa membuat Binar tersenyum setiap kali ia datang menyapa bumi.
"Hmm" suara deheman itu membuat Binar mengalihkan tatapannya yang tadinya fokus memandangi air hujan kini fokusnya teralihkan oleh seseorang yang berdiri di sampingnya,Binar memperhatikan orang tersebut wajahnya tidak terlihat karna tertutup kupluk jaket miliknya Binar mengedikan bahu mencoba untuk tidak perduli ia kembali menatap hujan dan sekelebat ingatan di masa lalu kembali menyapanya sebuah kenangan yang indah yang membuat Binar merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini,yang membuat Binar selalu merasa bahagia namun semua itu sudah sirna semuanya sudah tidak lagi sama kehidupannya kini tidak sama seperti dulu. Binar mengadahkan kepalanya ke atas ia mencoba menahan bulir bening yang mendesak keluar dari pelupuk matanya.
"Ya Allah kuatkanlah hamba menjalani semua ini" batin Binar memohon,ia menundukan kepalanya lagi kali ini ia sudah tidak tahan lagi untuk tidak menangis Binar membekap mulutnya agar tidak ada yang mendengar jika ia menangis.
"Nih ambil" Suara itu membuat Binar menoleh ternyata laki laki yang berdiri di sampingnya ini yang menyapanya laki laki yang tadi wajahnya tertutup kupluk jaket miliknya kini Binar bisa melihar jelas wajahnya.
"Ambil ini buat ngapus air mata lo itu,air mata lo itu berharga" kata orang tersebut orang itu tersenyum tipis karna ekspresi wajah Binar yang sangat menunjukkan raut keterkejutan.
"Loh kamu? Ngapain?" Tanya Binar setelah menghapus air matanya
"Gue lagi numpang berteduh. Di luar ujannya deras,lo sendiri ngapain?" Tanya orang itu lagi,Binar menggalihkan pandangannya kembali menatap air hujan
"Sama kaya kamu" jawab Binar tanpa menoleh sedikit pun pada orang itu
"Oh,oke" orang tersebut menjawab ucapan Binar dengan sangat singkat,setelahnya tidak ada percakapan apa apa lagi antara Binar dan orang itu,keduanya fokus dengan fikiran mereka masing masing.
"Binar"
"Langit"
Binar dan orang yang sedaritadi bersamanya yang tidak lain adalah Langit,mereka tertawa karna tingkah konyol mereka.
"Kamu duluan" Binar akhirnya menyuruh Langit untuk berbicara terlebih dahulu,Langit menganguk lalu menyampaikan ucapan yang ingin ia sampaikan pada Binar.
"Kenapa nama lo Binar?" Langit bertanya dengan tatapan yang menatap lekat wajah Binar sementara yang di tatap masih setia memandangi hujan
"Kek nya hujan lebih menarik dari pada wajah tampan saya" kata Langit lagi ketika pertanyaannya tidak di jawab oleh Binar,Binar menoleh ia mengangkat ke dua alisnya ia tidak percaya apa yang di katakan Langit barusan? 'Saya?' Sejak kapan Langit jadi seformal dan sesopan itu?
"Hmm bukannya begitu tapi-" Binar merasa tidak enak pada Langit karna sedaritadi mengabaikan pertanyaan yang di ajukan oleh Langit
"Haha saya bercanda kok" ujar Langit kali ini di sertai kekehan membuat Binar menoleh ia memperhatikan wajah Langit yang sedang tertawa ternyata benar apa yang di katakan Raya padanya bahwa Langit memang sangat tampan,Binar bisa melihat sendiri saat ini bagaimana tampannya Langit. Alisnya yang berwarna hitam dan tebal itu,bulu matanya yang lebat dan lebih lentik dari bulu mata milik Binar,hidung yang terpahat dengan sempurna,serta cacat di pipi yang biasa di sebut orang dengan istilah lesung pipi itu yang membuat Langit mempesona saat ia sedang tersenyum atau pun sedang tertawa.
Binar menundukkan kepalanya ia hampir lupa bahwa sebagai seorang muslimah yang taat ia harus menjaga matanya agar tidak terkena zinah mata dan itu juga berbahaya karna bisa menimbulkan letupan letupan aneh di dada yang membuat udara di sekitar terasa sangat sulit untuk di hirup orang orang biasanya menyebutnya dengan virus merah jambu alias virus cinta yang menggagumi seseorang sebelum orang itu halal untuknya.
"Kenapa nama kamu Binar?" Langit kembali menggulang pertanyaannya,Binar menarik nafas lalu menghembuskannya dengan perlahan lahan.
"Karna-" Binar menghentikan kata katanya lidahnya mendadak kelu ia menggelengkan kepalanya lalu mencoba menyungingkan senyum sendu nyatanya ia tidak mampu untuk melanjutkan perkataannya ia lebih memilih diam dan Langit pun ia juga ikut diam dia tidak bertanya lagi pada Binar saat sudut matanya menangkap cairan bening yang lolos begitu saja dari pelupuk matanya.
"Hujannya sudah reda saya permisi dulu" kata Binar pamit ketika bis yang sedaritadi ia tunggu sudah tiba
Langit menatap nanar punggung Binar yang mulai berjalan memasuki Bis bersama beberapa orang lainnya yang juga ikut masuk ke dalam bis,mata Langit masih setia memandangi Binar hingga gadis itu duduk di salah satu kursi di bis tersebut bahkan hingga bis itu mulai melaju menjauh dari pandangan Langit.
Langit teringat akan perkataan Bunda nya yang berkata bahwa tidak ada pertemuan yang di sengaja bisa jadi di balik pertemuan itu ada hikmah yang tersirat di dalamnya yang tidak kita ketahui,dan Langit mempercayai hal itu ia yakin apa yang di katakan oleh Bunda nya itu benar bahwa pertemuan Langit dan Binar bukanlah pertemuan semu yang tidak di sengaja melainkan ada makna tersirat di dalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Sagara Banyu
ceritanya ini kemungkinan besar asik....yg bikin puyeng cuma tanda bacanya berantakan bgt, bikin feel kata per katanya berantakan dan jadi kurang greget....ayo thor perbaiki itu....sayang bgt ceritamu....Maaf ya aku bawel, hehehe
2020-05-26
2