Episode 20

Hari ini adalah hari senin dan seperti biasa di hari senin selalu di adakan Upacara di setiap sekolah termasuk di sekolah SMA Buana Bakti atau yang sering di singkat dan di kenal dengan julukan SMA Bukti.

Binar sedang melangkahkan kakinya di koridor sekolah SMA Bukti yang sudah ramai oleh siswa di setiap hari senin seperti sekarang ini padahal biasanya koridor ini belum terlalu ramai namun karna hari senin akan di awali dengan upacara dan otomatis penjagaan guru pun semakin ketat dan tidak akan segan segan memberikan sangsi pada setiap siswa yang datang terlambat alhasil para siswa pun datang pagi agar terhidar dari amukan guru BK mereka ya siapa lagi kalau bukan  bu Murni yang sudah sangat terkenal dengan kegalakannya ia tidak akan segan segan memberikan hukuman kepada siapa saja yang berani datang terlambat.

Setelah sampai di kelas nya Binar segera turun ke bawah ia harus bergegas baris di lapangan agar tidak kena omel nanti nya,Binar pun segera berlari menuju lapangan sambil membawa topi yang memang di gunakan sebagai pelengkap atribut saat upacara.

"Alhamdulillah gk terlambat baris" ucap Binar yang merasa lega karna ia tidak terlambat baris di lapangan

"Assalamu'alaikum Binar" saapaan dari seseorang membuat Binar menoleh dan ia melihat Raya berdiri di samping nya sambil tersenyum dan yang membuat Binar merasa sangat bahagia adalah kerudung yang melekat di kepala Raya yang sungguh membuat Raya semakin terlihat sangat cantik.

"Masyaallah ini beneran Raya? Tabarakallah Raya Ya Ampun aku pangling liat kamu saking cantik nya semoga kamu Istiqomah ya" ucap Binar sambil tersenyum pada Raya dan Raya pun tersenyum mendengarnya

"Iya. Makasih banyak ya,aamiin doain aja." Binar menganguk ia bersyukur dalam hati ia merasa lega melihat Raya yang kini sudah menutup aurat nya.

Kemudian upacara pun di mulai dan berjalan dengan penuh khidmat.

[]

Binar menghela nafasnya sambil melangkahkan ke dua kakinya menuju ke halte tua yang terletak agak jauh dari sekolah yang memang halte itu sudah tidak beroprasi lagi,ia menunggu Umi nya datang untuk menjemput nya sebenarnya Binar yang minta di jemput oleh Umi Syaila karna Binar bilang ia sedang tidak enak badan dan ingin cepat cepat pulang. Namun harapan Binar untuk segera berbaring di atas kasurnya yang empuk pupus sudah,setelah lama menunggu umi nya baru mengirimi nya pesan bahwa ia tidak bisa menjemput Binar dan menyuruh Binar untuk naik angkutan umum saja,Binar melihat jam di ponselnya dan ia juga melihat ke sekeliling nya yang sudah nampak sepi.

"Udah sepi banget lagi" kata Binar bermonolog ia mengenggam erat ponselnya dengan perasaan cemas,dan kecemasannya pun semakin bertambah saat ia melihat lima orang laki laki berpakaian urak urakan seperti pereman berjalan menghampirinya. Binar terus melafalkan doa dalam hatinya meminta perlindungan pada Allah agar mau menolong nya.

"Hai cantik sendirian aja nih?" Tanya salah seorang dari kelima laki laki yang berpenampilan urak urakan,Binar semakin di buat ketakutan.  Sedaritadi ia sudah berkeringat dingin.

"Sini lah main ama abang dulu yuk" ujar orang itu lagi sementara ke empat temannya hanya tersenyum menyeringai,laki laki itu berjalan mendekat ke arah Binar tangannya tergerak untuk menyentuh kepala Binar. Binar pun beringsut mundur sambil menggelengkan kepalanya,matanya pun sudah mulai berkaca kaca.

"Duh kok ngejauh sih,gk usah takut kita bakal seru seruan kok" ucapnya lagi dan kali ini tangannya sudah berada di atas kepala Binar bersamaan dengan tangisan Binar yang ketakutan

"Allahuakbar!" Teriak Binar di sela sela tangisnya ia benar benar takut ia berdoa memohon pada Allah agar mendatangkan seseorang untuk membantu nya saat ini.

Brummmm..

"Heh Banci jangan ganggu dia!" Ujar seseorang  yang datang bersamaan dengan suara motornya yang terdengar di telinga Binar,Binar pun membuka matanya ia menatap orang tersebut dengan perasaan lega ia pun berniat ingin menghampiri orang tersebut namun salah satu preman itu malah mencekal tangannya dengan sangat kuat.

"Siapa lo bocah? Beraninya ikut campur urusan gue? Mau nyari mati lo?!" Ujar preman itu menatap nyalang ke arah orang yang tadi datang ingin menyelamatkan Binar.

"Gue gk takut mati karna emang semua manusia pada akhirnya di takdirkan untuk mati oleh Allah" katanya lagi dengan tatapan nya yang tajam.

"Oh banyak bacot ya lo,ayo kita serang dia!" Ujar preman itu kemudian ia dan ketiga temannya menyerang orang yang ingin menyelamatkan Binar tadi dengan kalap sementara preman satunya lagi masih mencekal tangan Binar.

Namun di luar dugaan para pereman tersebut ternyata orang itu sangatlah jago berkelahi namun para preman itu tidak tinggal diam ia mencari cara agar lawannya bisa terkalahkan.

"Kalau lo bergerak satu langkah,cewek ini akan tewas!" Ancam preman itu sambil menodongkan pisau ke arah leher Binar membuat Binar sangat ketakutan,sementara orang yang ingin menyelamatkan Binar itu berdiri di tempatnya membuat para preman itu tersenyum menang.

"Sial!" Umpat si preman saat orang yang menyelamatkan Binar itu menarik tangan Binar untuk bersembunyi di balik punggung nya,sementara Binar yang memang sangat ketakutan hanya menurut saja. Dan orang yang menyelamatkan itu berhasil melumpuhkan para preman itu yang kini sedang terkapar di tanah dengan luka lebab di sekitar tubuhnya.

"Kamu gk apa apa?" Tanya orang itu saat melihat wajah Binar yang sangat terlihat pucat,Binar yang masih belum bisa mencerna semua kejadian ini hanya terdiam dengan wajah penuh ketakutan karna bagi Binar baru kali ini ia melihat perkelahian secara langsung di depan matanya hal itu membuat Binar sangat takut.

"Mampus lo!" Ternyata salah satu preman itu masih melawan dan berhasil menancapkan pisau belati di punggung orang yang menyelamatkan Binar itu.

"Azam!!" Pekik Binar saat melihat orang yang menolong nya tumbang di hadapannya dengan bersimbah darah sementara para preman itu kabur entah kemana,Binar mendekat ke arah orang yang sudah sangat berbaik hati menolong nya orang itu adalah Azam yang saat ini sedang berbaring di tanah dengan mata terpejam dan bajunya yang basah karna darah.

"Ya Allah Azam" Binar bingung sendiri bagaimana ia menolong Azam jika tidak menyentuh nya tapi jika Binar menyentuh Azam ia takut dosa karna Azam bukanlah mahram nya tapi jika ia tidak menolong Azam dengan cepat Azam bisa kehilangan banyak darah dan akan berakibat fatal nantinya.

"Bismillahirrahmannirrahim. Ya Allah maafin Aku,aku cuma mau menyelamakan nyawa seseorang saja ya Allah" ujar Binar kemudian ia segera memberikan pertolongan pertama pada Azam dengan cara menghentikan darah yang megalir  dari pungung Azam dengan menggikatkan Hoodie miliknya di pinggang Azam untuk menahan agar darah yang keluar terus menerus dari punggung Azam. Setelah itu Binar pun segera menghubungi salah satu rumah sakit di kotanya untuk meminta bantuan karna kondisi nya sangatlah darurat,menyangkut nyawa seseorang.

Terpopuler

Comments

Puther Ajah

Puther Ajah

semoga gak terjadi apa2 sama azam

2019-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 71
71 Episode 72
72 Episode 73
73 Episode 74
74 Episode 75
75 Episode 76
76 Episode 77
77 Episode 78
78 Episode 79
79 episode 80 (Ending Season 1)
80 PENTING:)
81 Binar di Langit Senja Season 2??
82 Prolog (Season 2)
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 71
71
Episode 72
72
Episode 73
73
Episode 74
74
Episode 75
75
Episode 76
76
Episode 77
77
Episode 78
78
Episode 79
79
episode 80 (Ending Season 1)
80
PENTING:)
81
Binar di Langit Senja Season 2??
82
Prolog (Season 2)
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!