“Aduh kenapa aku gugup, dia juga manusia sama sepertiku” gumamku mendekati meja Rosefro. Belum sempat aku mendekati mejanya, tiba-tiba dia berhenti dari kesibukannya, dia menoleh padaku, alisnya sudah tajam bahkan matanya yang kejam menatap wajahku.
“Siapa yang mengizinkanmu untuk dekat denganku, kau ambillah jarak dariku, kau tidak tahu atau pura-pura bodoh, badanmu sangat bau, bahkan menyengat” sahut Rosefro mengibaskan tangannya ke udara, bahkan dia mengusap hidungnya yang tidak gatal.
“Pria ini terlalu pembersih atau aku yang memang bau, dia sampai mengibaskan udara disekitarnya” gumamku. Aku langsung menciumi tubuhku.
“Aneh, tubuhku tidak bau-bau amat, apa karena aku naik kendaraan umum” gumamku kembali.
“Apa kau tidak dengar” sahut Rosefro, tiba-tiba dia langsung beranjak mendekatiku. Aku tidak tahu benda apa yang sudah dia pegang.
“Cis ... is ....” dia menyemprotkan wewangian di seluruh tubuhku.
“Tuan apa yang kau lakukan” sahutku menutupi wajah, terlalu banyak wewangian itu dia semprot, bahkan membuat hidungku tersumbat.
“Hatsyim ... hatsyim ....” Aku bahkan sudah bersin menutupi hidungku, aroma dari wewangian itu sangat menyengat.
“Kau sudah membawa virus di kantorku” sahut Rosefro kembali menyemprotkan wewangian itu.
“Tuan ....” sahutku, tubuhku refleks menginjak kakinya untuk berhenti menyemprotkan wewangian itu, kepalaku sudah pusing efek dari wewangian itu terlalu banyak.
“Apa yang kau lakukan” sahut Rosefro melotot padaku. Aku langsung menunduk untuk membersihkan sepatunya.
“Astaga, apa yang sudah kulakukan, aku bahkan menginjak kaki seorang bos” gumamku.
“Tuan, maafkan saya, saya hanya refleks” sahutku membersihkan sepatunya.
“Kau benar-benar ceroboh” sahut Rosefro menarik kakinya.
“Maafkan saya tuan” sahutku kembali, aku masih berjongkok menatap kakinya, tanganku sudah memegangi lantai.
“Silahkan keluar dari sini!” Tegas Rosefro. Aku langsung berdiri, dia sudah membelakangiku.
“Tuan, saya datang kemari untuk mengukur tubuh anda” sahutku memegangi alat pengukur tubuh.
“Aku tidak akan pernah lagi memesan pakaian dari Butik Rasa, kau bahkan sudah berani menginjak kakiku” sahut Rosefro.
“Tuan, jangan begitu, kalau anda tidak jadi memesan, akan terlihat buruk citra dari Butik Rasa, selama ini anda sudah menjadi pelanggan setia kami, kumohon padamu. Tuan sudah menyemprotkan wewangian itu, tubuhku juga sudah harum” sahutku menciumi tubuhku.
“Aku tidak peduli dengan Butik kecil itu, biar saja sekalian buruk citranya” sahut Rosefro melangkah menuju meja.
“Tuan, tolong berikan kami kesempatan, kami memang perusahaan kecil tidak seperti anda memiliki segala kekuasaan di dunia ini, saya kesini hanya melaksanakan tugas saja, ini juga untuk tuan pakai juga, kalau saya tidak mengukur tubuh tuan, pakaian itu tidak akan selesai saya kerjakan” sahutku memohon padanya.
“Cih, kau tidak tahu ukuran tubuhku sudah ada di media, tinggal kau cek saja, aku sangat sibuk untuk meladeni wanita ceroboh sepertimu” sahut Rosefro menolak.
“Tuan, pakaian yang anda pakai itu untuk kebaikan anda juga, saya hanya punya waktu selama 3 hari untuk mendesain jas yang anda kenakan nanti, tolong kerja samanya” sahutku menegaskan ucapanku.
“Aduh, pria ini sangat sulit dihadapi, aku hanya mengukur tubuhnya untuk kebaikan dirinya sendiri” gumamku.
“Setelah kau mengukur tubuhku, apa kau bisa menjamin hasil rancanganmu akan bagus, kau saja gadis yang ceroboh” sahut Rosefro.
“Saya bisa tuan, pegang ucapan saya” sahutku padanya.
Tidak berapa lama, Rosefro langsung melepas pakaiannya.
“Tuan, apa yang anda lakukan?” tanyaku padanya mataku refleks kututup, aku sangat terkejut dia membuka pakaiannya di ruangan itu.
“Bahkan pikiranmu sudah kotor tidak sebanding dengan penampilanmu yang polos, kau tidak ingin mengukurku” sahut Rosefro.
“Jadi Tuan” sahutku. Perlahan tanganku kutarik dan mataku kubuka, aku melihat dia sudah memakai kaus biasa, ternyata dia hanya melepas pakaian luarnya saja.
“Waow, tubuhnya benar-benar bagus” gumamku menatapi tubuhnya.
“Kau mau menghabiskan waktuku” sahut Rosefro.
“Tidak tuan, aku akan mengukurmu” sahutku. Aku langsung mendekati tubuhnya, aroma tubuhnya sudah tercium di hidungku, dia sangat wangi, entah merek apa parfum yang dia pakai. Tanganku sudah gemetar menyentuh lengannya.
“Tuan, bolehkah tuan mengangkat kedua lengan anda, saya harus mengukur bagian atasan ini” sahutku menunjuk dadanya.
“Banyak sekali permintaanmu” sahutnya tetap mengangkat kedua lengannya. Aku langsung melingkarkan alat pengukur itu, bahkan posisi tubuhku sudah dekat hampir saja dadaku menyambar tubuhnya.
“Kenapa tubuhnya terlihat lebar” gumamku. Namun dadaku yang ukurannya cup C ini tidak sengaja sudah bersentuhan dengan tubuhnya.
“Sial, wanita ini kenapa tidak sadar, bahkan dadanya sudah meyentuh pundakku” gumam Rosefro. Wajah Rosefro sudah mulai memerah. Aku tetap melaksankan tugasku, aku kembali menghadap padanya. Namun tiba-tiba saja wajah Aslan muncul dari belakang Rosefro.
“Wah ....” teriakku. Tubuhku refleks mendorong tubuh Rosefro membuat tubuh kami terjatuh kelantai.
“Aduh ....” sahut Rosefro sembari menangkap tubuhku. Tubuh Rosefro sudah terhempas kelantai, bahkan saat ini aku sudah menindih tubuhnya. Tanganku tidak sengaja bahkan sudah meraba abs Rosefro.
“Apa kau sangat nyaman, bahkan tubuhmu sangat berat” sahut Rosefro mendorong tubuhku, namun tangan Rosefro malah mendarat di dadaku.
“Ah ... apa yang kau sentuh, plak ....” Tanganku refleks menampar wajahnya. Aku mencoba berdiri dari tubuhnya. Namun dia kembali menarik tanganku, kembali tubuhku memeluk tubuhnya.
“Tuan, kau sangat mesum. Tolong lepaskan aku” teriakku melepas tangannya, tenaganya sangat kuat menahan tubuhku.
“Tadi kau sudah menginjak kakiku, barusan kau menampar wajahku hanya karena aku tidak sengaja menyentuh milikmu yang tidak menarik itu” sahut Rosefro mendorong tubuhku. Aku langsung berdiri.
“Wah, Tuan andalah yang berbuat salah, mau milikku ini tidak menarik tidak ada hubungannya dengan anda” sahutku menutupi dadaku.
“Pria ini terlalu merendahkan wanita, pantesan dia tidak memiliki kekasih” gumamku menatap sinis padanya. Rosefro juga beranjak bangkit berdiri dari lantai, dia mulai mendekat padaku.
“Kenapa pria ini terlalu dekat” gumamku.
“Kau harus tahu ya gadis ceroboh, kaulah yang berusaha naik ketubuhku. Memang tubuhku ini sangat menarik. Ada banyak wanita yang ingin naik ke atas ranjangku, apa bila kau juga ingin, aku pastikan kau tidak akan pernah bisa naik ke atas ranjangku, jangan mimpi” bisik Rosefro di telingaku.
“Tuan, kau sudah salah paham padaku, aku tidak akan pernah naik ke atas ranjangmu, cih..” sahutku merapikan diri, aku langsung mengambil tasku.
“Hei gadis ceroboh, kau lupa kaulah yang modus teriak tidak ada angin atau hujan, kau teriak langsung medorong tubuhku, kenapa ceritanya aku yang jadi pria genit merayumu” sahut Rosefro.
“Kau pikir aku wanita murahan, yang mudah naik kesembarang ranjang orang” sahutku keluar dari ruangan itu.
“Pegang saja kata-katamu, jangan sampai kau termakan kata” sahut Rosefro.
“Krek ....” Pintu ruangan itu kututup dengan sekuat tenagaku. Aku tidak peduli dengannya, aku langsung keluar dari ruangan itu.
“Ah, sial banget aku bisa bertemu pria sombong seperti dia, aku tidak mau melaksanakan misi ini” gerutuku pelan melangkah menuju lift.
“Aslan sialan, ini semua gara-gara kamu. Senang banget ya, udah muncul secara tiba-tiba” gumamku menaiki lift. Aslan bahkan tidak muncul lagi.
Bersambung...........
Hai Reader, terima kasih sudah mampir🙏, jadiin favorit untuk up selanjutnya ya,😊
Jangan lupa like dan komentar kalian, Oya sesekali Vote ya😘
See You 🙋🙋🙋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Adine indriani
semangat
2020-06-16
1
Harearr
terus semangat kk
2020-05-19
1
Hbb
boomlike done🔥🔥
2020-05-12
1