# Gedung Pertemuan
Sesampainya di gedung pertemuan semua kerabat mulai berkerumun. Mereka memuji diriku sangat cantik hari itu. Aku sangat lelah harus menghadapi ucapan selamat ulang tahun dari mereka, senyumku kupaksa menghadapi mereka. Aku juga bisa melihat memang gaun dan riasanku sesuai dengan tubuhku juga tidak terlihat jelek-jelek amat.
Acara pertunanganku sebentar lagi akan dimulai, sedari tadi aku hanya berbincang-bencing dengan tamu undangan. Ibu sudah menyuruhku untuk mencari Venzo. Aku beranjak keluar dari keramaian itu dan menemukan Venzo sudah berdebat dengan sahabatku Onela di luar gedung. Aku bersembunyi, aku ingin tahu apa yang mereka perdebatkan.
“Apa kau bilang, menyebarkan video itu?” sahut Venzo.
“Ya, aku akan menyebarkan video kita sedang bercinta” sahut Onela. Aku sangat terkejut mendengar perkataan Onela. “Bagus lebih baik sebarkan saja video itu, aku sangat senang pertunangan ini batal” gumamku. Aku menghampiri mereka, aku harus mengajak Venzo, aku tidak ingin Venzo melarang Onela.
“Kenapa kau lakukan itu, apa kau sudah gila” sahut Venzo ingin merampas handphone Onela, namun Onela menangkis tangan Venzo.
“Aku sudah katakan padamu untuk membatalkan pertunangan ini namun kau kelihatannya kau hanya menikmati tubuhku, tapi tidak menikahiku, kau tetap bersikeras akan bertunangan dengannya” sahut Onela.
“Venzo, sedang apa kamu dengan Onela disini, 20 menit lagi kita akan tunangan” sahutku terlihat sedang tidak terjadi apa-apa. Aku bisa melihat ekspresi terkejut dari wajah munafik mereka melihat kehadiranku.
“Sejak kapan kamu kemari Golda” tanya Onela padaku, dia sangat terkejut melihatku. Aku tidak membalas pertanyaannya.
“Sayang, aku hanya berbincang dengannya, ayo kita masuk saja” sahut Venzo menarik tanganku membawa aku masuk kedalam gedung. Aku bisa melihat wajah sahabatku itu sangat kesal pada Venzo.
Pelaksanaan pertunanganku akan segera dimulai, aku sudah melihat wajah cerah Venzo, dia begitu senang dengan pertunangan ini. Setahuku jika dia sudah sah menjadi suamiku, maka seluruh perusahaan akan jatuh ketanganku dengan begitu dia memanfaatkan diriku untuk mendapatkan perusahaan saja. Aku bisa melihat senyum bahagia dari ibuku sedang berbincang dengan rekan bisnis ayahku. Namun aku tidak menemukan keberadaan ayahku. Aku merasa ada yang aneh, seharusnya ayah ada disampingku menyaksikan acara pertunangan ini. Saat pembawa acara membuka acara pertunangan, saat itu aku berharap Onela menggagalkan pertunangan kami. Tidak berapa lama pembawa acara sudah memanggilku dan Venzo untuk maju. Saat aku dan Venzo melangkah, tiba-tiba ada suara seorang wanita menahan kami. Aku dan Venzo langsung berbalik.
“Tunggu dulu” ucap Onela. Aku tersenyum ternyata Onela yang datang, aku yakin dia akan menyebarkan video percintaannya dengan Venzo. Namun persepsiku salah. Aku melihat ayahku dan ibunya Onela sudah maju kedepan dengan seorang anak lelaki masih remaja.
“Presdir Fawke, apa yang terjadi” ucap Venzo, aku juga heran melihat ayahku dengan wajahnya sudah murung.
“Kalian harus tahu, hari ini aku dan Presdir Fawke akan mengumumkan penerus dari LuxeIT, ini adalah putra kami Glen Luxe, saat ini usianya sudah 15 tahun, kalian bisa melihat hasil tes DNA ini” jelas ibu Onela melemparkan lembaran kertas hasil tes DNA pada tamu undangan.
“Suamiku, jadi dia wanita selingkuhanmu selama ini. Jawab akuuuu..!” teriak ibuku memukuli tubuh ayahku.
“Kalian semua, tolong jangan percaya” teriak ibuku.
“Astaga, benar ternyata tuan Fawke memiliki seorang putra”.
“Jadi penerus LuxeIT akan jatuh pada anak itu”.
“Kasihan sekali nyonya Riana, sudah diselingkuhi”.
Semua tamu undangan sedang menonton kehancuran rumah tangga ibuku dan ayahku. Aku bisa melihat kehancuran yang dirasakan oleh ibuku, bahkan Venzo tunanganku keluar bersama Onela mengabaikan aku.
“Kau, jala**.. beraninya kau memiliki seorang anak dengan suamiku” teriak ibuku menarik rambut ibu Onela, ibu Onela balas menarik rambut ibuku. Ayahku hanya terlihat bodoh mematung di tengah-tengah kerumunan.
“Plak.. kau harus tau diri, aku melahirkan penerus untuk LuxeIT, kau bisa apa” ucap ibu Onela mendorong tubuh ibuku.
“Suamiku, ini yang kau mau, selama ini aku sudah bersabar menghadapimu. Aku menemanimu dari nol hingga LuxeIT menjadi maju, aku mengorbankan segalanya untukmu” teriak ibuku.
Namun ayahku tetap diam terlihat seperti orang bodoh, tidak memberikan jawaban apapun.
“Kau pria berengsek” teriak ibuku berlari keluar dari gedung. Semua tamu sudah bergosip melihat kehancuran keluargaku.
“Ayah, apa semua ini benar” sahutku pada ayahku, namun ayahku tetap diam. Aku bisa melihat wajah tegas ayahku sudah hilang, ternyata selama ini wanita selingkuhan ayahku, adalah ibunya Onela. Aku berlari keluar dari gedung itu mengejar ibuku.
“Ibu..” teriakku, gaun panjangku sudah terseret di lantai.
Ibuku terus berjalan menuju jalan raya, hari juga mulai hujan. Malam semakin larut, ibuku dengan penuh air mata berjalan menjauhi gedung itu.
“Ibu, tunggu aku ibu..” teriakku, namun ibuku tetap berjalan, di tengah-tengah jalan raya, begitu banyak kendaraan lalu lalang.
Tiba-tiba saja dari kejauhan sudah datang mobil truk dengan pencahayaannya yang terang, namun ibuku tetap berjalan mengabaikan klakson dari mobil truk itu.
“Tinnn.. tinnnnn” suara klakson itu diabaikan oleh ibu.
“Ibu, tolong dengarkan aku, ada mobil truk, ibu..” teriakku namun ibuku tetap berjalan menuju arah mobil truk itu datang.
“Tinnnnnnnnnnn..” mobil truk itu semakin dekat pada ibuku, aku langsung melompat memeluk ibuku, cahaya lampu dari mobil truk itu semakin dekat membuat mataku silau.
“Brakkkkkk..” aku tidak tahu dimana tubuhku berada. Aku merasa bahwa malam itu malaikat pencabut nyawa sudah datang menjemputku.
Aku merasa bahwa tubuhku sudah terhempas entah kemana. Hanya sakit yang aku rasakan saat itu, seandainya saja ada kehidupan selanjutnya aku ingin meminta kepada sang pencipta agar aku bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hidup yang menyakitkan ini.
***
“Dimana aku, ini ada dimana kenapa aku tidak bisa bergerak. Apa yang terjadi padaku, aku ada dimana” gumamku. Aku melihat sekitar, aku masih terbaring, bahkan aku tidak bisa berbalik, aku hanya bisa menggerakkan kaki dan tanganku, dihadapanku sudah banyak mainan bayi.
“Oekkk...oekk” teriakku.
“Oekk.. oekk” teriakku lagi.
“Kenapa ini, kenapa suaraku tidak keluar” gumamku.
“Tuan Putri, kenapa kau menangis, padahal nyonya baru saja memberimu asi” ucap pelayan wanita mengangkat tubuhku.
“Tunggu dulu, ini dimana kenapa aku menjadi bayi, apa ada yang salah. Tolonglah (Tuhan, Dewa, Dewi, Sang Ilahi, Sang Pencipta) siapapun tolong aku. Kenapa aku bisa menjadi bayi” gumamku melihat sekitar.
Sudah banyak pelayan wanita yang menjagaku. Aku bisa melihat sekitar ruangan, ruangan itu sangat bersejarah. Aku sangat terkejut, harusnya saat ini aku sudah berusia 22 tahun dan seharusnya aku sudah meninggal, lalu kenapa aku bisa menjadi bayi. Aku ingin berteriak dan menanyakan pada pelayan wanita ini.
“Oekk..oekkk..” tangisku.
Hanya teriakan itu yang bisa aku ucapakan, bagaimana mungkin pelayan itu akan mengerti ucapanku. Aku tidak percaya aku tidak bisa berbicara.
“Oekkkkkkk..” tangisku semakin kencang.
“Ya ampun, tuan putri kenapa menangis terus, bagaiamana ini” ucap pelayan wanita khawatir padaku. Aku hanya bisa menangis.
“Nyonya juga masih ada urusan” ucap pelayan wanita yang lain.
Tidak berapa lama, seorang wanita sudah datang, dia sangat cantik, dia langsung memelukku dan memberikan asinya padaku.
“Tunggu dulu, aku minum asi, ini luar biasa. Usiaku sudah 22 tahun, kenapa aku bisa menjadi bayi dan meminum asi” gumamku meronta-ronta di pelukan wanita cantik itu.
“Raflesiaku sayang, kenapa sayang, ibu sudah memberimu asi, apa kamu ingin bermain dengan ibu” ucap wanita cantik itu. Aku bisa melihat wanita cantik itu adalah ibu dari bayi kecil ini, berarti dia adalah ibuku.
“Namaku Golda bukan Raflesia, kenapa dia memanggilku Raflesia?” ucapku di pelukan wanita cantik itu, namun aku hanya bisa menangis.
“Oekkkk.. oekk..” hanya suara itu yang bisa kukeluarkan saat ini.
“Apa mungkin aku diberi kehidupan kedua, tunggu aku melihat kalender di ruangan itu, kalender itu berluliskan tahun 1994, tunggu dulu, itu adalah tahun kelahiranku, ada apa ini, sekarang adalah tahun kelahiranku, jadi aku mengulang hidup kembali, namun ini ada dimana” gumamku.
Wanita cantik itu sudah mengajakku bermain, dia bahkan dengan lembut memelukku melihat pemandangan indah. Aku dibawa keluar dari ruangan itu, aku melihat dari luar ternyata ruangan itu merupakan Mansion, seperti peninggalan kerajaan.
“Apa mungkin aku terlahir menjadi seorang putri, seperti pelayan itu sebut tadi” gumamku.
Bersambung.............
Hai Reader, terima kasih sudah mampir,
Jangan lupa like dan komentar ya, 🙏
Jadiin Favorite untuk up lanjutan,😘
See You 🙋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Oki Indriani
keren
2020-07-02
0
Li Na
tinggalin jejakku sampe sini dulu
2020-06-28
1
yoemi noor
semangat..
2020-06-01
1