PB 3. Masih Diberi Hidup Kedua

# Gedung Pertemuan

Sesampainya di gedung pertemuan semua kerabat mulai berkerumun. Mereka memuji diriku sangat cantik hari itu. Aku sangat lelah harus menghadapi ucapan selamat ulang tahun dari mereka, senyumku kupaksa menghadapi mereka. Aku juga bisa melihat memang gaun dan riasanku sesuai dengan tubuhku juga tidak terlihat jelek-jelek amat.

Acara pertunanganku sebentar lagi akan dimulai, sedari tadi aku hanya berbincang-bencing dengan tamu undangan. Ibu sudah menyuruhku untuk mencari Venzo. Aku beranjak keluar dari keramaian itu dan menemukan Venzo sudah berdebat dengan sahabatku Onela di luar gedung. Aku bersembunyi, aku ingin tahu apa yang mereka perdebatkan.

“Apa kau bilang, menyebarkan video itu?” sahut Venzo.

“Ya, aku akan menyebarkan video kita sedang bercinta” sahut Onela. Aku sangat terkejut mendengar perkataan Onela. “Bagus lebih baik sebarkan saja video itu, aku sangat senang pertunangan ini batal” gumamku. Aku menghampiri mereka, aku harus mengajak Venzo, aku tidak ingin Venzo melarang Onela.

“Kenapa kau lakukan itu, apa kau sudah gila” sahut Venzo ingin merampas handphone Onela, namun Onela menangkis tangan Venzo.

“Aku sudah katakan padamu untuk membatalkan pertunangan ini namun kau kelihatannya kau hanya menikmati tubuhku, tapi tidak menikahiku, kau tetap bersikeras akan bertunangan dengannya” sahut Onela.

“Venzo, sedang apa kamu dengan Onela disini, 20 menit lagi kita akan tunangan” sahutku terlihat sedang tidak terjadi apa-apa. Aku bisa melihat ekspresi terkejut dari wajah munafik mereka melihat kehadiranku.

“Sejak kapan kamu kemari Golda” tanya Onela padaku, dia sangat terkejut melihatku. Aku tidak membalas pertanyaannya.

“Sayang, aku hanya berbincang dengannya, ayo kita masuk saja” sahut Venzo menarik tanganku membawa aku masuk kedalam gedung. Aku bisa melihat wajah sahabatku itu sangat kesal pada Venzo.

Pelaksanaan pertunanganku akan segera dimulai, aku sudah melihat wajah cerah Venzo, dia begitu senang dengan pertunangan ini. Setahuku jika dia sudah sah menjadi suamiku, maka seluruh perusahaan akan jatuh ketanganku dengan begitu dia memanfaatkan diriku untuk mendapatkan perusahaan saja. Aku bisa melihat senyum bahagia dari ibuku sedang berbincang dengan rekan bisnis ayahku. Namun aku tidak menemukan keberadaan ayahku. Aku merasa ada yang aneh, seharusnya ayah ada disampingku menyaksikan acara pertunangan ini. Saat pembawa acara membuka acara pertunangan, saat itu aku berharap Onela menggagalkan pertunangan kami. Tidak berapa lama pembawa acara sudah memanggilku dan Venzo untuk maju. Saat aku dan Venzo melangkah, tiba-tiba ada suara seorang wanita menahan kami. Aku dan Venzo langsung berbalik.

“Tunggu dulu” ucap Onela. Aku tersenyum ternyata Onela yang datang, aku yakin dia akan menyebarkan video percintaannya dengan Venzo. Namun persepsiku salah. Aku melihat ayahku dan ibunya Onela sudah maju kedepan dengan seorang anak lelaki masih remaja.

“Presdir Fawke, apa yang terjadi” ucap Venzo, aku juga heran melihat ayahku dengan wajahnya sudah murung.

“Kalian harus tahu, hari ini aku dan Presdir Fawke akan mengumumkan penerus dari LuxeIT, ini adalah putra kami Glen Luxe, saat ini usianya sudah 15 tahun, kalian bisa melihat hasil tes DNA ini” jelas ibu Onela melemparkan lembaran kertas hasil tes DNA pada tamu undangan.

“Suamiku, jadi dia wanita selingkuhanmu selama ini. Jawab akuuuu..!” teriak ibuku memukuli tubuh ayahku.

“Kalian semua, tolong jangan percaya” teriak ibuku.

“Astaga, benar ternyata tuan Fawke memiliki seorang putra”.

“Jadi penerus LuxeIT akan jatuh pada anak itu”.

“Kasihan sekali nyonya Riana, sudah diselingkuhi”.

Semua tamu undangan sedang menonton kehancuran rumah tangga ibuku dan ayahku. Aku bisa melihat kehancuran yang dirasakan oleh ibuku, bahkan Venzo tunanganku keluar bersama Onela mengabaikan aku.

“Kau, jala**.. beraninya kau memiliki seorang anak dengan suamiku” teriak ibuku menarik rambut ibu Onela, ibu Onela balas menarik rambut ibuku. Ayahku hanya terlihat bodoh mematung di tengah-tengah kerumunan.

“Plak.. kau harus tau diri, aku melahirkan penerus untuk LuxeIT, kau bisa apa” ucap ibu Onela mendorong tubuh ibuku.

“Suamiku, ini yang kau mau, selama ini aku sudah bersabar menghadapimu. Aku menemanimu dari nol hingga LuxeIT menjadi maju, aku mengorbankan segalanya untukmu” teriak ibuku.

Namun ayahku tetap diam terlihat seperti orang bodoh, tidak memberikan jawaban apapun.

“Kau pria berengsek” teriak ibuku berlari keluar dari gedung. Semua tamu sudah bergosip melihat kehancuran keluargaku.

“Ayah, apa semua ini benar” sahutku pada ayahku, namun ayahku tetap diam. Aku bisa melihat wajah tegas ayahku sudah hilang, ternyata selama ini wanita selingkuhan ayahku, adalah ibunya Onela. Aku berlari keluar dari gedung itu mengejar ibuku.

“Ibu..” teriakku, gaun panjangku sudah terseret di lantai.

Ibuku terus berjalan menuju jalan raya, hari juga mulai hujan. Malam semakin larut, ibuku dengan penuh air mata berjalan menjauhi gedung itu.

“Ibu, tunggu aku ibu..” teriakku, namun ibuku tetap berjalan, di tengah-tengah jalan raya, begitu banyak kendaraan lalu lalang.

Tiba-tiba saja dari kejauhan sudah datang mobil truk dengan pencahayaannya yang terang, namun ibuku tetap berjalan mengabaikan klakson dari mobil truk itu.

“Tinnn.. tinnnnn” suara klakson itu diabaikan oleh ibu.

“Ibu, tolong dengarkan aku, ada mobil truk, ibu..” teriakku namun ibuku tetap berjalan menuju arah mobil truk itu datang.

“Tinnnnnnnnnnn..” mobil truk itu semakin dekat pada ibuku, aku langsung melompat memeluk ibuku, cahaya lampu dari mobil truk itu semakin dekat membuat mataku silau.

“Brakkkkkk..” aku tidak tahu dimana tubuhku berada. Aku merasa bahwa malam itu malaikat pencabut nyawa sudah datang menjemputku.

Aku merasa bahwa tubuhku sudah terhempas entah kemana. Hanya sakit yang aku rasakan saat itu, seandainya saja ada kehidupan selanjutnya aku ingin meminta kepada sang pencipta agar aku bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hidup yang menyakitkan ini.

***

“Dimana aku, ini ada dimana kenapa aku tidak bisa bergerak. Apa yang terjadi padaku, aku ada dimana” gumamku. Aku melihat sekitar, aku masih terbaring, bahkan aku tidak bisa berbalik, aku hanya bisa menggerakkan kaki dan tanganku, dihadapanku sudah banyak mainan bayi.

“Oekkk...oekk” teriakku.

“Oekk.. oekk” teriakku lagi.

“Kenapa ini, kenapa suaraku tidak keluar” gumamku.

“Tuan Putri, kenapa kau menangis, padahal nyonya baru saja memberimu asi” ucap pelayan wanita mengangkat tubuhku.

“Tunggu dulu, ini dimana kenapa aku menjadi bayi, apa ada yang salah. Tolonglah (Tuhan, Dewa, Dewi, Sang Ilahi, Sang Pencipta) siapapun tolong aku. Kenapa aku bisa menjadi bayi” gumamku melihat sekitar.

Sudah banyak pelayan wanita yang menjagaku. Aku bisa melihat sekitar ruangan, ruangan itu sangat bersejarah. Aku sangat terkejut, harusnya saat ini aku sudah berusia 22 tahun dan seharusnya aku sudah meninggal, lalu kenapa aku bisa menjadi bayi. Aku ingin berteriak dan menanyakan pada pelayan wanita ini.

“Oekk..oekkk..” tangisku.

Hanya teriakan itu yang bisa aku ucapakan, bagaimana mungkin pelayan itu akan mengerti ucapanku. Aku tidak percaya aku tidak bisa berbicara.

“Oekkkkkkk..” tangisku semakin kencang.

“Ya ampun, tuan putri kenapa menangis terus, bagaiamana ini” ucap pelayan wanita khawatir padaku. Aku hanya bisa menangis.

“Nyonya juga masih ada urusan” ucap pelayan wanita yang lain.

Tidak berapa lama, seorang wanita sudah datang, dia sangat cantik, dia langsung memelukku dan memberikan asinya padaku.

“Tunggu dulu, aku minum asi, ini luar biasa. Usiaku sudah 22 tahun, kenapa aku bisa menjadi bayi dan meminum asi” gumamku meronta-ronta di pelukan wanita cantik itu.

“Raflesiaku sayang, kenapa sayang, ibu sudah memberimu asi, apa kamu ingin bermain dengan ibu” ucap wanita cantik itu. Aku bisa melihat wanita cantik itu adalah ibu dari bayi kecil ini, berarti dia adalah ibuku.

“Namaku Golda bukan Raflesia, kenapa dia memanggilku Raflesia?” ucapku di pelukan wanita cantik itu, namun aku hanya bisa menangis.

“Oekkkk.. oekk..” hanya suara itu yang bisa kukeluarkan saat ini.

“Apa mungkin aku diberi kehidupan kedua, tunggu aku melihat kalender di ruangan itu, kalender itu berluliskan tahun 1994, tunggu dulu, itu adalah tahun kelahiranku, ada apa ini, sekarang adalah tahun kelahiranku, jadi aku mengulang hidup kembali, namun ini ada dimana” gumamku.

Wanita cantik itu sudah mengajakku bermain, dia bahkan dengan lembut memelukku melihat pemandangan indah. Aku dibawa keluar dari ruangan itu, aku melihat dari luar ternyata ruangan itu merupakan Mansion, seperti peninggalan kerajaan.

“Apa mungkin aku terlahir menjadi seorang putri, seperti pelayan itu sebut tadi” gumamku.

Bersambung.............

Hai Reader, terima kasih sudah mampir,

Jangan lupa like dan komentar ya, 🙏

Jadiin Favorite untuk up lanjutan,😘

See You 🙋

Terpopuler

Comments

Oki Indriani

Oki Indriani

keren

2020-07-02

0

Li Na

Li Na

tinggalin jejakku sampe sini dulu

2020-06-28

1

yoemi noor

yoemi noor

semangat..

2020-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 PB 1. Pacarku Yang Sebenarnya
2 PB 2. Terpaksa Menjalani Pertunangan
3 PB 3. Masih Diberi Hidup Kedua
4 PB 4. Terlahir Kembali di Keluarga Boma
5 PB 5. Cara Ibu Melindungiku
6 PB 6. Pengakuan Sebagai Putri dari Kerajaan Boma
7 PB 7. Pengakuan Sebagai Putri Boma
8 PB 8. Aslan Manusia Berwujud Singa
9 PB 9. Memasuki Usia Dewasa
10 PB 10. Perintah Melaksanakan Misi
11 PB 11. Nama Samaran Sebagai Golda
12 PB 12. Pertemuan Pertama dengan CEO Perusahaan Xevran
13 PB 13. Mengukur Tubuh Pria Pembersih
14 PB 14. Penyerangan di Butik
15 PB 15. Gaun Terakhir Putri Boma
16 PB 16. Bertemu Lagi dengan Kekasihku yang Berhianat
17 PB 17. Bar Hotel
18 PB 18. Penyusup di Bar Hotel
19 PB 19. Wangi Tubuh Wanita Itu Sama dengan Golda
20 PB 20. Sakit Karena Demam
21 PB 21. Sampai Kapan Gadis Ini Berbohong
22 PB 22. Gadis Ceroboh
23 PB 23. Undangan Ulang Tahun
24 PB 24. Para Pria Mesum
25 PB 25. Gadis Yang Agresif
26 PB 26. Pria Sinting Minta Pertanggungjawaban
27 PB 27. Tranding Topik
28 PB 28. Menyamar
29 PB 29. Ciuman Pertama
30 PB 30. Klasifikasi
31 PB 31. Wanita Ini Lumayan Juga
32 PB 32. Serangan Dalam Perjalanan
33 PB 33. Kasino
34 PB 34. Sandiwara
35 PB 35
36 PB 36
37 PB 37
38 PB 38
39 PB 39
40 PB 40
41 PB 41
42 PB 42
43 PB 43
44 PB 44
45 PB 45
46 PB 46
47 PB 47
48 PB 48
49 PB 49
50 PB 50
51 PB 51
52 PB 52
53 PB 53
54 PB 54
55 PB 55
56 PB 56
57 PB 57
58 PB 58
59 PB 59
60 PB 60
61 PB 61
62 PB 62
63 PB 63
64 PB 64
65 PB 65
66 PB 66
67 PB 67
68 PB 68
69 PB 69
70 PB 70
71 PB 71
72 PB 72
73 PB 73
74 PB 74
75 PB 75
76 PB 76
77 PB 77
78 PB 78
79 PB 79
80 PB 80
81 PB 81
82 PB 82
83 PB 83
84 PB 84
85 PB 85
86 PB 86
87 PB 87
88 PB 88
89 PB 89
90 PB. 90
91 PB. 91
92 PB. 92
93 PB 93
94 PB 94
95 PB 95
96 PB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
PB 1. Pacarku Yang Sebenarnya
2
PB 2. Terpaksa Menjalani Pertunangan
3
PB 3. Masih Diberi Hidup Kedua
4
PB 4. Terlahir Kembali di Keluarga Boma
5
PB 5. Cara Ibu Melindungiku
6
PB 6. Pengakuan Sebagai Putri dari Kerajaan Boma
7
PB 7. Pengakuan Sebagai Putri Boma
8
PB 8. Aslan Manusia Berwujud Singa
9
PB 9. Memasuki Usia Dewasa
10
PB 10. Perintah Melaksanakan Misi
11
PB 11. Nama Samaran Sebagai Golda
12
PB 12. Pertemuan Pertama dengan CEO Perusahaan Xevran
13
PB 13. Mengukur Tubuh Pria Pembersih
14
PB 14. Penyerangan di Butik
15
PB 15. Gaun Terakhir Putri Boma
16
PB 16. Bertemu Lagi dengan Kekasihku yang Berhianat
17
PB 17. Bar Hotel
18
PB 18. Penyusup di Bar Hotel
19
PB 19. Wangi Tubuh Wanita Itu Sama dengan Golda
20
PB 20. Sakit Karena Demam
21
PB 21. Sampai Kapan Gadis Ini Berbohong
22
PB 22. Gadis Ceroboh
23
PB 23. Undangan Ulang Tahun
24
PB 24. Para Pria Mesum
25
PB 25. Gadis Yang Agresif
26
PB 26. Pria Sinting Minta Pertanggungjawaban
27
PB 27. Tranding Topik
28
PB 28. Menyamar
29
PB 29. Ciuman Pertama
30
PB 30. Klasifikasi
31
PB 31. Wanita Ini Lumayan Juga
32
PB 32. Serangan Dalam Perjalanan
33
PB 33. Kasino
34
PB 34. Sandiwara
35
PB 35
36
PB 36
37
PB 37
38
PB 38
39
PB 39
40
PB 40
41
PB 41
42
PB 42
43
PB 43
44
PB 44
45
PB 45
46
PB 46
47
PB 47
48
PB 48
49
PB 49
50
PB 50
51
PB 51
52
PB 52
53
PB 53
54
PB 54
55
PB 55
56
PB 56
57
PB 57
58
PB 58
59
PB 59
60
PB 60
61
PB 61
62
PB 62
63
PB 63
64
PB 64
65
PB 65
66
PB 66
67
PB 67
68
PB 68
69
PB 69
70
PB 70
71
PB 71
72
PB 72
73
PB 73
74
PB 74
75
PB 75
76
PB 76
77
PB 77
78
PB 78
79
PB 79
80
PB 80
81
PB 81
82
PB 82
83
PB 83
84
PB 84
85
PB 85
86
PB 86
87
PB 87
88
PB 88
89
PB 89
90
PB. 90
91
PB. 91
92
PB. 92
93
PB 93
94
PB 94
95
PB 95
96
PB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!